Tuesday, November 2, 2010

161. Mulut dan hati yang berbeda - Matius 26:30-35

Tahukah saudara bahwa ketulusan dimulai dari mulut dan hati yang sama. Karena, bila kita memiliki mulut dan hati yg sama, maka hidup kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Tetapi sebaliknya, kemunafikan, itu berarti bahwa mulut dan hati berbeda. Dunia akhir-akhir ini dipenuhi oleh orang-orang yg memiliki mulut dan hati yg berbeda. Orang bisa saja terlibat dengan pelayanan, tetapi memiliki mulut dan hati yg berbeda.

Orang bisa saja menjadi seorang istri dan suami, tetapi memiliki mulut dan hati yg berbeda. Bisa saja seorang pimpinan, ataupun anak buah di kantor, tetapi memiliki teman, pasangan yg mempunyai hati dan mulut yg berbeda, adalah merupakan sebuah penderitaan. Kita lihat cerita mengenai penyangkalan Petrus terhadap Yesus, di dalam Matius 26:
30Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. 31Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. 32Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." 33Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." 34Yesus berkata kepadanya:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 35Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, bila cerita itu berakhir pada ayat yg ke-35, kita akan melihat bahwa Petrus adalah murid yg sangat hebat dan luar biasa. Karena pada ayat yg ke35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal engkau." Dengan lain kata, Yesus berkata,"Guru, kalaupun aku harus mati bersama-sama dengan engkau, aku akan berbuat apa saja bagi Engkau. Tetapi, pada kenyataannya sangat berbeda dengan kata-kata Petrus. Karena pada akhirnya, Petrus menyangkal Yesus sampai 3 kali.

Nah, ini yg saya bilang,"Mulut dan hati berbeda." Suami seringkali bilang pada istrinya,"aku sayang engkau." Tetapi, pada saat yg sama, kalimat yg sama juga ia ucapkan pada wanita yg lain. Sang kekasih bilang pada pacarnya saat mereka belum menikah,"Oh..kalau kita jadi menikah, saya tidak akan pernah membiarkan 1 tetes air matapun tumpah karena penderitaan, aku akan membuat engkau bahagia." Tetapi, pada kenyataannya, seringkali berbeda." Ini yg saya bilang,"bahwa pada kenyataannya, mulut dan hati berbeda."

Dari ayat-ayat di atas ada beberapa hal yg dapat kita pelajari:

1. Mulut dan hati Petrus berbeda, karena ia tidak menyadari siapa Yesus
Mungkin saudara berkata,"Pak pendeta, bukankah Petrus pernah berkata kepada Yesus,"Bahwa Engkaulah Mesias Anak Allah yg hidup." Sebelum Petrus dipenuhi oleh Roh Kudus. Dan Yesus berkata,"di atas batu karang ini engkau akan mendirikan jemaatmu. Nah, arti dari batu karang ini adalah pernyataan dan perkataan Petrus dan pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias.

Tetapi, pada kenyataanya, hati Petrus berbeda. Karena semuanya dipenuhi dengan tanda tanya. Pada saat Yesus naik ke Sorga, Petrus pernah bertanya,:"Kapan Engkau akan memulihkan Kerajaan bagi Israel." Nah, di dalam pikiran Petrus saat itu, tetap bahwa Yesus adalah seorang Raja yg akan memulihkan Israel secara geografis. Yesus dianggap Petrus sebagai pembebas yang akan membebaskan umat Allah, dari tekanan dan penjajahan Romawi. Nsh, Petrus tidak menyadari bahwa Yesus boleh disalib, tetapi Yesus tetaplah Tuhan.

Gereja boleh diejek, dibakar, orang percaya boleh ditekan, tetapi Yesus Kristus tetaplah Tuhan. Oleh karena itu saya ulangi bahwa mulut dan hati kita berbeda. Oleh karena itulah kita seringkali hidup munafik, kita seringkali menghalalkan segala cara, kalau perlu kita menjadi penjilat dan menjadi ular berkepala dua, mengadu domba. Tetapi, bila kita menyadari bahwa siapa itu Yesus. Sekalipun kita goncang, kita akan tetap bertahan dan berjalalan dalam Kebenaran, meskipun harus dibayar dengan harga yg mahal. Jadi, Petrus tidak menyadari siapa itu Yesus, Petrus tidak menyadari Kuasa Yesus, bahwa Yesus yg dianiaya dan disalib itu akan bangkit dari kematian, dan Yesus adalah Tuhan.

2. Petrus memiliki hati dan mulut yg berbeda, karena ia takut
Ketakutan adalah suasana yg paling menyenangkan bagi setan. Karena, di mana setan melihat ketakutan, di situ ia akan melakukan penyerangan, kenapa? Karena, di mana ada ketakutan, di situ tidak ada iman. Tetapi, di mana ada iman, di saat yg bersamaan, ketakutan lenyap. Sebenarnya Petrus tidak mau menyangkal Yesus, tetapi karena ia takut kepada orang banyak. Karena, bila ia bilang bahwa ia muridNYA, maka iapun akan mengalami apa yg sedang dialami Yesus.

Karena ketakutan inilah, Petrus memiliki hati dan mulut yg berbeda, sehingga ia rela menyangkal Yesus. Oleh karena itulah, hidup Kristen adalah hidup yg tidak perlu diliputi perasaan takut, meskipun hidup kita penuh dengan pergumulan. Tetapi ingat, bahwa Allah turut bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan, jadi tidak ada sesuatupun yg terjadi di luar rencana Allah. Karena Allah sedang merancangkan sesuatu untuk kebaikan kita.

3. Petrus memiliki hati dan mulut yg berbeda, karena ia ingin mendapat pujian
Saat Yesus bilang bahwa semua akan tergoncang imannya karena Aku. Mungkin saat itu Petrus berdiri dan berkata dengan beraninya, "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal engkau." Semua murid saat itu akan melihat Petrus, mungkin murid yg lain akan menggeleng-gelengkan kepala, dan berpikir,"wah, Petrus memang murid yg luar biasa." Petrus mungkin akan mengharapkan bahwa murid-murid yg lain akan berkata,"Petrus, Petrus, engkau memang murid yg luar biasa!" Semua akan tergoncang, tetapi engkau dengan imammu engkau tetap goyah dan berdiri tegak! Jadi, yg Petrus cari adalah suatu pujian.

Saya kuatir bahwa dunia ini telah menjadi lembah. Setiap orang hanya mencari pujian, nama, kehormatan dan harga dirinya masing-masing. Tanpa mereka sadari bahwa segala pujian, kehormatan perlu kita kembalikan kepada Tuhan. Sebab hanya Dialah yg layak untuk menerima segala sesuatunya. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, di akhir jaman ini. Tuhan sedang mencari orang-orang yg hatinya tulus. Tuhan sedang mencari orang-orang yg memiliki hati dan mulut yg tetap sama. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, bila mulut dan hati kita berbeda, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Tetapi bila mulut dan hati kita sepakat, sejalan dan dikontrol secara Ilahi. Maka saya percaya bahwa Kemuliaan dan Kuasa Tuhan akan tampak dalam hidup saudara. Hari ini saya ingatkan, hai suami-suami, biarlah mulut dan hatimu sama. Kalaulah engkau mengasihi Tuhan, biarlah engkau sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Bila engkau berkata mengasihi istrimu, biarlah engkaupun bertanggung jawab. Sebaliknya, bila engkau berbicara yg manis terhadap istrimu, janganlah engkau mengelabuinya. Biarlah hari ini kita berkomitmen bahwa saya ingin menjadi orang yg tulus, bukan menjadi orang yg munafik, mulut dan perkataan saya harus tetap bersih di manapun engkau berada, sehingga Kemuliaan Tuhan nampak.

Doa:
Bapa, terima kasih buat anugrah Tuhan. Kalaulah selama ini kami hidup sebagai penjilat, penghianat, hidup dengan tidak jujur, Bapa, dalam Nama Yesus Tuhan jamah kami, sehingga mulai hari ini hidup kami dipulihkan dan dikuatkan, kami berjalan dalam Ketulusan dan Kasih Kristus, di dalam Nama Yesus kami berdoa, haleluya, amin!

No comments: