Wednesday, December 30, 2009

121 Upah mengikuti Yesus - Matius 19:27-30

27Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus:"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh?"28Kata Yesus kepada mereka:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemulianNya, kamu yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.30Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.

Allah yg kita lihat bukanlah Allah yg hanya menjamin Sorga, tetapi Allah kita adalah Allah yg memberi kita upah selama kita di bumi. Di sini kita lihat Petrus sepertinya mulai hitung-hitungan dengan Yesus dan berpikir negatif, karena dari ayat yg ke-27 Petrus berkata"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh?" Tapi, Yesus menjawab "..........apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemulianNya, kamu yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel."

Jadi, Yesus mau bilang sama Petrus bahwa "apa yg akan dia dapat tidak sebanding dengan apa yg Petrus telah berikan. Ini adalah janji yg luar biasa, karena bukan hanya akan dapat berkat dari apa yg telah kita berikan, tetapi akan duduk di sebelah kanan Bapa dan memerintah bersama-sama dengan Yesus, bahkan pada ayat yg ke-29 dikatakan "...akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yg kekal. Jadi Yesus mau tegaskan sama Petrus, kalau mau hitung soal upah, kamu seharusnya dapat melakukan hal yg lebih baik, karena apa yg Tuhan Yesus berikan kepadamu adalah 100 kali lipat dari pada apa yg engkau berikan kepadaKU.

Tetapi, ayat yg ke-30 dikatakan Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. Jadi, bila kita hanya berfokus pada berkat dari pengorbanan yg telah kita beri, dan untung apa yg akan saya dapat? Maka yg terdahulu bisa menjadi yg kemudian. Tetapi bila menyadari anugrah Tuhan dan mau berbuat lebih sungguh-sungguh buat Tuhan, maka yg terkemudian menjadi yg terdahulu.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dari ayat-ayat bacaan di atas, kita dapat melihat hal-hal yg sangat menarik:

1. Dalam mengiring Yesus upah kita pasti
Mungkin saudara yg mengikuti program ini dan berkata,"Rumah tangga saya di ambang perceraian." Atau koq saya ikut Yesus, tapi hidup saya penuh dengan banyak tantangan? Dan banyak yg berkata,"Kenapa ikut Yesus selalu banyak orang Kristen yg terkena aniaya?"
Dan, masa orang Kristen harus ngalah terus? Mentang-mentang saya orang yg bertobat di dalam rumah, apa-apa saya harus mengalah, sabar dan sangkal diri!

Kenapa saya harus selalu pikul salib? Saya juga manusia biasa, lama-lama saya juga engga tahan! Sebagai hamba Allah, saya mau tegaskan dan ingatkan sekali lagi, mari kita layani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mau berkorban demi Tuhan lebih sungguh-sungguh, engga hitung-hitungan sama Tuhan. Kenapa? Karena, dalam mengiring Yesus, upah kita pasti. Yesus tegaskan bahwa di muka bumi ini kamu akan dapat 100 kali lipat. Dengan lain kata, kita tidak pernah ada dalam posisi berjasa buat Tuhan. Mungkin saudara berkata,"Saya menyumbang gereja paling gede, atau saudara berkata,"saya menyumbang perpuluhan cukup besar di gereja saya."

Atau saudara berkata,"saya bekerja keras untuk pelayanan pekerjaan Tuhan di gereja saya!" Kembali saya mau beritahu, bahwa kita engga pernah berjasa "dalam tanda petik" buat Tuhan! Karena, apapun yg kita lakukan buat Tuhan, Allah memberkati kita berlipat kali ganda. Itu sebabnya, Daud bilang begini,"Dengan apakah kubalas kepada Tuhan, segala kebaikannya kepadaku?" Dengan lain kata, apapun yg kubuat untuk Tuhan, Tuhan berkati berlipat kali ganda, sampai aku memandang kemuliaan Tuhan luar biasa.

2. Kita akan memperoleh Kemuliaan di Sorga
Karena dengan jelas dikatakan pada ayat yg ke-29Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Dan hidup kekal bukan hanya sekedar memiliki rumah mewah di Sorga. Tetapi Alkitab berkata bahwa kita memiliki kuasa untuk memerintah bangsa-bangsa bersama dengan Yesus.

Apa artinya ini? Berarti kita diberi Kuasa untuk duduk sejajar bersama dengan Kristus di dalam KemulianNYA. Dan ini bukan berarti bahwa kita menjadi sama dengan Yesus. Tetapi, kita dianugrahkan dan diberi Kuasa. Itu sebabnya, saya mau ingatkan bahwa menjadi Kristen itu merupakan proses yg sangat menarik. Karena saat menjadi Kristen kita dibentuk dan kita engga bisa main-main. Kenapa? Karena Kristus menempatkan kita untuk melakukan suatu tugas yg luar biasa memerintah bersama dengan Dia. Itu sebabnya bila kita memiliki iri hati, sombong dan keras kepala kita. Maka kita harus diproses oleh Tuhan, supaya apa? Supaya upah bisa mengalir dengan luar bisa dalam hidup kita.

Dan yg terpenting saat kita mengikuti Yesus, fokus kita janganlah upah. Karena bila kita berfokus pada upah, kita akan kehilangan makna Kekristenan yg sesungguhnya. Karena makna Kekristenan sebenarnya bahwa Tuhan sudah terlalu baik buat kita. Jika kita berbuat sesuatu bukan karena upah, tetapi jika kita berbuat sesuatu berdasarkan kasih setia dan anugrah Tuhan maka berkat Allah akan mengalir secara luar biasa. Bila anda mau memberi perpuluhan karena denger kata orang bahwa berkat akan mengalir. Saya mau beritahu bahwa berkat tidak akan mengalir.

Kalau saudara mengikuti program ini dan berkata,"saya akan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh." Karena bila saya melayani dengan sungguh maka usaha saya akan diberkati. Maka saya mau beritahu bila kita hanya berfokus pada upah, artinya kita engga tertarik dengan Yesus, kita engga peduli dengan kuasaNYA, kasihNYA dan pengorbananNYA di atas kayu salib. Tetapi, kita hanya peduli dengan upah yg ada di depan kita. Tetapi fokus utama dalam mengiring Yesus adalah karena cinta Yesus, karena darahNYA, karena AnugrahNYA, karena pengorbananNYA.

Dan waktu kita menyadari karya Tuhan yg besar, lalu kita mulai melayani Tuhan dengan kesungguhan dan ketulusan hati. Maka di situ kita akan melihat upah, kuasaNYA dan mujijatNYA yg luar biasa dalam hidup kita.

3. Kita akan menerima upah jika kita berani kehilangan sesuatu
Karena di ayat yang ke-29 dikatakan Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat. Berarti kita akan menerima upah kita bila kita berani untuk kehilangan sesuatu. Itu sebabnya saya begitu yakin bahwa hidup Kristen adalah hidup yg berani untuk kehilangan sesuatu. Kadang kala kita engga berani untuk kehilangan gengsi, kesombongan, kebiasaan merokok, berzinah dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.

Kalau kita engga berani kehilangan sesuatu karena Yesus, maka kita engga akan bisa dengan sungguh-sungguh mengiring Yesus, karena orang yg siap melayani dan mengikuti Yesus adalah orang yang siap untuk kehilangan sesuatu. Tuhan bilang sama Abraham, "Abraham tinggalkan sanak saudaramu dan pergi ke negri yg kutunjukkan kepadamu."
Abraham rela untuk mengikuti Tuhan. Kemudian Tuhan juga bilang sama Abraham "serahkan anakmu, Isac. Abraham juga rela untuk menyerahkan anakNYA kepada Tuhan, Abraham rela kehilangan sesuatu. Yesus juga bilang sama Matius,"Matius tinggalkan pekerjaanmu dan ikutlah AKU, Matius rela kehilangan sesuatu." Yesus bilang sama Petrus,"Petrus tinggalkan jala dan perahumu, dan ikutlah Aku!" Petrus berani kehilangan sesuatu.

Zakeus berkata,"Jika ada orang yg aku perdayakan, hartanya akan kukembalikan 4X lipat!"
Saudara bisa bayangkan, Zakeus sebagai kepala pemungut cukai pada waktu itu, harta buat dia adalah segala-galanya. Tetapi, Zakeus berani untuk kehilangan sesuatu karena mengiring Yesus. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, beranikah engkau kehilangan kekasihmu yg tidak seiman itu? Beranikah engkau kehilangan kebiasaan-kebiasaan burukmu karena engkau mengasihi dan melayani Yesus.

Sehingga kita bisa bilang sama Tuhan,"Tuhan, Engkau berarti buat saya." Tanpa Tuhan saya engga bisa berbuat apa-apa!" Tuhan sudah begitu baik buat saya, saya mau setia. Biarlah Tuhan yg paling utama. Dan bila Tuhan yg paling utama dalam hidup saudara, maka tidak akan pernah engkau dikecewakanNYA, tidak akan dibiarkannya engkau turun, tetapi engkau akan diangkatnya naik dan melihat kemulianNYA yg luar biasa dan engkau akan hidup dalam berkat. Saya percaya bahwa pengiringan kita dengan Yesus menjadi pengiringan yg terindah dalam hidup saudara. Saya sudah lama mendengar orang berkata,"Oh...mengiring Yesus itu sukar!" Tetapi, yang saya percaya dalam mengiring Yesus itu ada kemenangan.

Doa:
Bapa di dalam Nama Yesus, hamba berdoa untuk setiap pendengar sekalian, bagi kami yg sakit, berbeban berat, penuh dengan tantangan dan masalah, ada ikatan dosa di dalam hidupnya. Melalui program ini hamba berdoa di dalam Nama Yesus, kami patahkan setiap pekerjaan iblis. Kuatkanlah iman kami, sehingga kami teguh dalam menghadapi tantangan, berani untuk kehilangan sesuatu, dan menjadikan Yesus yg paling utama, sehingga hari ini bagi kami adalah hari penuh dengan mujizat dan kemenangan, Yesus jamahlah kami, sehingga kami mengalami kuasaNYA. Di dalam Nama Yesus kami berdoa, haleluya, Amin!

Tuesday, December 29, 2009

120. Kekayaan - Matius 19:16-26

16Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata:"Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"17Jawab Yesus:"Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-KU tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."18Kata orang itu kepada-Nya:"Perintah yang mana?"Kata Yesus:"Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta. 19hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."20Kata orang muda itu kepada-NYA:"Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"21Kata Yesus kepadanya:"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku. 22Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata:"Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"26Yesus memandang mereka dan berkata:"Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.'

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kalau saudara pelajari baik-baik ayat-ayat bacaan ini, ada sesuatu yg menarik yg sedang diceritakan Yesus di sini, mengapa? Karena, orang muda ini kaya, tetapi dia ternyata bukan hanya kaya. Dia juga orang yang cukup rohani. Karena waktu Yesus berkata tentang perintah-perintah Allah, dia berkata,"semuanya telah kuturuti sejak dari masa mudaku, bahkan dia berani berkata di hadapan Yesus, apa lagi yg masih kurang."Tetapi Yesus kemudian membuat sebuah pernyataan yg sangat mengejutkan,"Jual seluruh milikmu dan ikutlah aku, maka engkau akan menjadi muridku." Lalu, apa yg terjadi?

Orang ini pergi meninggalkan Yesus dan tidak pernah mau kembali lagi. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika kita tidak mengerti ayat ini baik-baik, akan timbul pertanyaan dalam diri kita, apakah berarti orang Kristen tidak boleh memiliki kekayaan? Apakah berarti orang Kristen harus jual seluruh hartanya. Apakah berarti bahwa orang Kristen engga boleh punya harta sama sekali. Akan ada pertanyaan-pertanyaan sinis yg timbul, jika kita salah mengerti dari ayat-ayat bacaan ini.

Tetapi yang Yesus mau jelaskan adalah bahwa ada banyak orang yg terikat dengan kekayaannya sehingga yg menjadi hal utama dalam dirinya bukanlah lagi Tuhan, tetapi kekayaan. Dengan lain kata, ia pergi ke gereja supaya diberkati. Dengan lain kata, jika ia memberi maka ia akan diberkati. Yang menjadi Tuhan baginya bukanlah Allah, tetapi berkat. Nah, hari ini kita mau melihat apa arti kekayaan sehingga dapat menghambat/sukar bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga:

1. Kekayaan dekat sekali dengan kesombongan
20Kata orang muda itu kepada-NYA:"Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Bukan kekayaannya yg ditentang oleh Kristus. Yesus tidak mengajarkan kita bahwa orang Kristen harus miskin. Yesus tidak sedang mengajarkan bahwa orang Kristen tidak boleh punya harta. tetapi yg Yesus ajarkan buat kita adalah bahwa Yesus benci kesombongan. Kita bisa melihat nada sombong keluar dari orang muda yg kaya ini, "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Ini bukan sebuah pernyataan yg keluar dari hati yg penuh dengan kasih/ketaatan/berterima kasih dan menyadari anugrah. Sehingga seharusnya berkata,"bahwa bila saya boleh melakukan sebuah Anugrah Tuhan, itu semata-mata semuanya karena pertolongan Tuhan dalam hidup kita.

Bukankah Paulus pernah berkata,"Aku ada sebagaimana aku ada karena Anugrah Tuhan dalam hidup ini." Tetapi, orang muda ini langsung berkata, "bahwa semuanya sudah kuturuti, apalagi yg masih kurang?" Pertanyaannya bagi kita, mungkinkah setiap orang dapat melakukan semua bagian Firman Tuhan tanpa kurang. Jawabannya kalau kita mau jujur, masih banyak hal yg kita belum sanggup untuk melakukan semua apa kata Firman Allah. Tetapi, karena pertolongan Roh Kudus, kita dikuatkan, kita dimampukan, sehingga tidak 1 orangpun yg sanggup berkata, "Oh...saya sudah melaukan semuanya? Apalagi yg masih kurang?" Nada dari orang muda ini adalah nada yg penuh dengan kesombongan.

2. Kekayaan dekat sekali dengan ketamakan
Ayat yg ke22 dikatakan,"Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Bukan kekayaannya yg tidak boleh, bukan hartanya yg tidak boleh, tetapi Allah menentang ketamakan. Ada banyak orang semakin hartanya banyak, semakin ia tidak mau memberi. Semakin hartanya banyak, semakin ia kuatir. Semakin ia hartanya banyak, semakin ia punya keinginan untuk menumpuk dan menumpuk hartanya lebih banyak lagi. Lewat program ini, kembali saya mau ingatkan, jangan sampai kita hidup dalam ketamakan.

Ketamakan membuat orang melakukan segala cara. Ketamakan membuat seseorang lupa akan kasih kepada saudara-saudara. Ketamakan dapat membuat seorang buta terhadap orang-orang miskin. Ketamakan dapat membuat tangan seseorang seperti terantai dan tidak bisa menolong orang-orang yg lemah. Ketamakan hanya membuat seseorang mementingkan dirinya sendiri, ia hanya memikirkan untuk menumpuk hartanya lebih banyak lagi, tetapi tidak lagi punya kasih bagi orang-orang yg membutuhkan. Sementara, Yesus ajarkan agar kita hidup dalam kasih dan mengulurkan tangan kepada orang yg membutuhkan.

Ingatkah perkataan Yesus yg berkata,"Pada saat Aku lapar, engkau tidak memberi Aku makan, pada saat Aku haus, engkau tidak memberi aku minum. Pada saat Aku bertelanjang, engkau tidak memberi aku pakaian. Ini yg Kristus ajarkan buat kita. Justru semakin kita diberkati oleh Tuhan, semakin kita seharusnya memberi. Karena ada kata di dalam Alkitab, "Bahwa ada orang yg berhemat secara luar biasa, tetapi berkekurangan, ada orang yg banyak memberi justru diberi kelimpahan oleh Tuhan."

3. Kekayaan yg sejati adalah kekayaan harta di sorga.
Kita lihat ayat yg ke-21Kata Yesus kepadanya:"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku. Di sini Yesus menegaskan, maka engkau akan beroleh harta di Sorga. Saudara lihat, bukankah cerita anak muda ini sangat dekat sekali dengan cerita Abraham. Abraham punya anak satu-satunya yg ia amat banggakan. Anak itu, Isac dia dapat dari Tuhan. Sekarang Tuhan bilang, Abraham ambil anakmu yg tunggal itu. Dengan lain kata Tuhan bilang,"Abraham ambil satu-satunya harta yg kau miliki." Abraham siap melakukan dan mempersembahkannya. Dan Abraham memperoleh harta di sorga.

Hari ini, kembali saya mau ingatkan bahwa kekayaan yg sejati justru mengumpulkan harta di sorga. Apa artinya engkau memperoleh kekayaan di muka bumi, jika engkau tetap hidup di dalam tekanan dan menjadi seorang yg egois. Tetapi, hari ini engkau mengikuti program ini dan merasa bahwa engkau miskin, engkau berkekurangan. Tetapi engkau menyimpan hartamu di sorga, jika engkau banyak memberi dan mau mengalah, engkau hidup dalam kesucian dan hidup seturut kehendak Tuhan, engkau menolong orang yg lemah, jika engkau memberi kekuatan pada orang yg sedang susah. Saya mau beritahu, bahwa engkau sedang mengumpulkan harta di sorga.

Harta di sorga itu kekal. Tetapi, Alkitab berkata,"harta di bumi, ngengat dan karat dapat merusakkannya." Tidak ada seorangpun yg miskin, jika kita melakukan Firman Tuhan. Jika kita melakukan Firman Tuhan, kita justru menyimpan kekayaan di Sorga. Jangan menyangkal Kristus, hanya karena engkau miskin. Janganlah engkau minder karena engkau miskin, tetapi kumpulkanlah hartamu di sorga. Maka Alkitab berkata,"Engkau adalah orang yg kaya di dalam Tuhan."

Doa:
Bapa di dalam Nama Yesus, kami sudah mendengar FirmanMU tentang kekayaan. Hamba berdoa untuk kami sekalian, di dalam Nama Yesus, Tuhan jamah, Tuhan tolong. Mereka yg hidup di dalam tekanan dan kemiskinan. Mereka yg minder, yg kecewa dengan kemiskinan, bahkan yg sedang berpikir untuk meninggalkan Kristus. Hamba berdoa di dalam Nama Yesus, jamah dan kuatkan kami. Ingatkan kami, asalkan kami melakukan Firman Tuhan, kami kaya dengan harta di sorga. Hamba berdoa juga untuk kami sekalian yg diberkati dengan harta, jauhkan kami dari sombong dan tamak. Sehingga semakin kami diberkati, semakin kami dapat memberi untuk kemuliaan Tuhan. Di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin!

Saturday, December 26, 2009

119. Yesus memberkati anak-anak - Matius 19:13-15

13Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu. 14Tetapi Yesus berkata:"Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku;sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."15Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ketika saya membaca ayat ini, saya begitu terharu, mengapa? Karena yg saya pelajari, Yesus adalah Tuhan yg empunya langit dan bumi. Saudara dapat bayangkan bahwa Yesus adalah Tuhan yg sebenarnya mempunyai tugas di muka bumi ini untuk melakukan perkara-perkara yg dahsyat dan luar biasa, yg orang tidak bisa kerjakan/manusia tidak bisa lakukan. Saudara ingat Yesus bangkitkan orang mati, Yesus sembuhkan orang buta, Yesus mengajar di bait Allah, Yesus mengajar di hadapan 5000 orang, dan Yesus mengubah 5 roti dan 2 ekor ikan menjadi makanan untuk 5000 orang. Kita lihat bahwa Yesus adalah Tuhan yg melakukan perkara-perkara yg dahsyat dan luar biasa.

Nah, suatu hari di tengah kesibukannya karena pelayanan, dan Yesus telah menjadi begitu letih, tiba-tiba ada orang-orang yg datang membawa anak-anaknya kepada Yesus. Buat sebagian orang, ini adalah hal-hal kecil yg tidak usah Yesus yg harus mengerjakanNya. Murid-muridNya toh masih sanggup hanya untuk mendoakan anak-anak kecil. Dan, apa yg terjadi? Saya bisa mengerti, sehingga ketika murid-murid Yesus mengusir orang-orang itu sambil berkata,"Jangan susahkan guru, biarlah untuk perkara sekecil ini, akupun masih dapat menghandlenya/mengatasinya!" Mungkin itu yg ada di atas pikiran murid-muridnya.

Tetapi kemudian, apa yg terjadi? Yesus justru malah memarahi murid-muridNYA dan berkata,"Biarkanlah anak-anak itu datang, jangan menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku." Berarti di sini, ada 3 hal penting yg menjadi sorotan dan perhatian Yesus:

1. Anak-anak menempati tempat yg penting di hati Yesus
Sekarang ini, bisa saja kita lihat berbagai tawuran pelajar yg terjadi di mana-mana. Sekarang bisa saja orang ributkan mengenai kenakalan remaja yg melanda di mana-mana. Kita bisa saja lihat hari-hari ini para generasi muda memakai drug/obat-obatan/kebebasan sex di kalangan remaja. Kita bisa saja melihat peningkatan dari anak-anak hamil di luar pernikahan yg sangat tinggi sekali akhir-akhir ini.

Tetapi persoalannya sekarang, kita hanya melihat kasus yg sedang terjadi. Tetapi, kita lupa melihat akar permasalahannya. Kalau kita mau jujur, apa akar permasalahnnya? Karena banyak anak-anak yg tidak diberi perhatian yg cukup oleh ke-2 orang tuanya. Betul, mungkin engkau sebagai papa/mama engkau memberi mereka uang. Atau engkau sebagai mama, engkau membayar seorang baby sitter untuk menjaga dan memperhatikan anakmu. Tapi, saya mau beritahu bahwa baby sitter bukanlah mama. Baby sitter tidak dapat berperan sebagai papa. Tetapi, anak-anak membutuhkan perhatian dari papa dan mama.

Anak-anak butuh untuk dibesarkan dari keluarga yg bahagia. Adalah penting bagi papa dan mama memberi perhatian yg baik dan cukup, seperti Yesus yg memberikan perhatian yg cukup pada anak-anak meskipun Yesus sangat sibuk sekali. Ketika anak-anak membutuhkan perhatiannya, Yesus memberikan perhatian. Jangan sampai karena alasan sibuk, engkau tidak lagi bercerita tentang Yesus kepada anak-anakmu. Jangan karena alasan sibuk, engkau tidak lagi mendoakan menjelang mereka tidur. Saudara bisa bayangkan apa yg terjadi? Karena, anak di saat sebelum tidur, ada banyak pikiran yg dia sedang pikirkan, begitu pula anak remaja di saat mereka sebelum tidur, ada banyak hal yg mereka sedang pikirkan.

Apabila dari masa kecilnya dia tidak pernah dilatih/diajarkan dan dituntun untuk didoakan oleh ke-2 orang tuanya, maka saudara bisa bayangkan sebelum mereka tidur, mereka bisa merasakan hal yg buruk yg ada dalam pikirannya dan itu bisa terbawa dalam mimpinya. Dan saat dia bangun, dia hidup dengan hal-hal yg buruk. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jangan salahkan tawuran dan kenakalan remajanya. Tetapi, yg harus kita ingat, sudahkah kita menempatkan anak-anak kita di tempat yg penting di hati kita. Kalau anak-anak mendapat perhatian yg cukup, saya percaya engkau akan memiliki generasi yg kuat di dalam hidup ini. Mungkin saudara yg mengikuti program ini dan berkata,"Saya adalah seorang anak yg tidak diperhatikan, dan lahir dari keluarga yg broken home."

Saya mau beritahu bahwa anak-anak menempati tempat yg penting di hati Yesus. Kalaulah papa dan mama dan tidak memperhatikan engkau dengan baik. Janganlah engkau lari dengan obat-obatan terlarang, jangan lari dengan sex bebas, jangan lari dengan keadaan buruk dari dunia ini. Tapi, lari kepada Yesus, karena anak-anak menempati tempat yg sangat penting di hatinya Yesus.

2. Banyak orang yg memandang rendah terhadap anak-anak
Orang tua memandang rendah anak-anakNYA. Bicara tentang masalah, kesempatan dan kebutuhan anak-anak sudah tidak menjadi hal yg utama lagi bagi anak-anak. Saudara lihat, bahwa murid-murid Yesus sendiri. Saudara bisa bayangkan ketika anak-anak datang kepada Yesus, pada ayat yg ke-13, .."akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu." Murid-murid bukan sekedar menegur, murid-murid bukan sekedar menghalang-halangi, tetapi murid-murid langsung memarahi orang-orang itu, murid-murid langsung memarahi anak-anak itu. Ini yang banyak yg terjadi di mana-mana, ada banyak gereja, dimana gereja tidak lagi memberi perhatian yg baik kepada anak-anak.

Banyak orang yg menyebut dirinya sebagai guru sekolah minggu, tidak mempersiapkan dengan baik pengajaran-pengajaran yg akan disampaikan kepada anak-anak. Banyak orang yg menilai dirinya sebagai guru sekolah minggu, tetapi tidak mempersiapkan doa dengan betul dan mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk melayani anak-anak. Ada banyak orang yg sama sekali tidak tergerak dengan pelayanan anak-anak. Ada banyak orang yg sama sekali tidak memberi perhatian kepada pelayanan anak-anak.
Mengapa? Karena banyak orang yg memandang rendah kapada anak-anak. Jika gereja sudah tidak lagi memberi perhatian yg cukup kepada anak-anak, jika para pelayan Tuhan tidak lagi bisa memberikan firman yg berkuasa kepada anak-anak.

Saudara bisa bayangkan, akan ada kehancuran besar di tengah anak-anak orang Kristen. Kembali saya ingatkan, mari gereja, mari orang-orang Kristen kita memberikan perhatian yg besar kepada anak-anak kita. Karena Alkitab berkata,"didiklah seseorang dari masa mudanya/kecilnya. Maka mereka tidak akan mengecewakan engkau di masa tuanya.

3. Kepolosan dan ketulusan dari anak-anak menjadi contoh dari Kristus mengenai Kerajaan Sorga
Kita lihat pada ayat yg ke-14 "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku;sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga. Apa yg kita pelajari dari anak-anak? Yaitu ketulusan dan kepolosan. Anak-anak datang dengan hati yg tulus, anak-anak datang dengan hati yg polos dan dengan apa adanya. Dan itu menjadi contoh daripada Yesus Kristus mengenai Kerajaan Sorga.

Seringkali, kita setelah dewasa sudah engga punya lagi ketulusan. Setelah dewasa, kita hidup penuh dengan topeng-topeng kepalsuan, hidup kita penuh dengan kemunafikan, tetapi lewat program ini, kembali saya mau ingatkan lewat kasih Kristus, Yesus memberi contoh yg sangat sederhana, bahwa anak-anak adalah empunya Kerajaan Sorga. Berarti bila hatimu tulus dan hatimu memiliki berbagai kepolosan, engkau akan melihat keberhasilan dan kemenangan. Copot topeng-topeng kepalsuanmu, lepaskan segala kemunafikanmu, karena Yesus menatap orang Farisi dan berkata,"Celakalah hai, kamu orang yg munafik." Lewat program ini, kita kembali ingatkan tentang Yesus yg berkata,"Celakalah kamu orang yg munafik."

Dalam kemunafikan engkau hancur, tetapi dalam ketulusan dan kepolosan, kita lihat rumah tangga kita diberkati, kita lihat masa muda kita diberkati, kita lihat sukses dan berhasil usaha kita, maupun pelayanan kita.

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, mungkin ada diantara kita yg memiliki anak-anak, tetapi tidak mendapat perhatian yg cukup. Atau ada anak-anak yang sedang kecewa dengan berbagai hal yg terjadi. Lewat program ini, hamba berdoa memohon belas kasihan Tuhan, di dalam Nama Yesus Engkau jamah mereka satu persatu. Mereka yg hidup dalam kemunafikan, mereka yg hidup dalam tipu muslihat, tipu daya dan topeng2 kepalsuan, lewat program ini, dalam nama Yesus, sadarkan kami untuk hidup dalam hati yg tulus, jujur dan terbuka. Sehingga kita dapat melihat kemenangan dalam kuasa Kristus. Sehingga hari-hari kami penuh dengan kemenangan, mujijat dan pertolongan Tuhan. Terima kasih Bapa di dalam Nama Yesus kami berdoa, kami bersyukur, dan kami menerima segala berkat dari Tuhan, haleluya, Amin!

Waiting in Hope!

Waiting in Hope!

But as for me, I watch in hope for the Lord, I wait for God my Saviour; my God will hear me.

Micah 7:7, NIV
When I was a child, Christmas Day was the most exciting day of the year. My brother and I would wait in great expectancy for Christmas morning. But it wasn’t just us who were excited. Mum and Dad were just as excited as they watched with great pleasure and joy at our reactions when the annual pillow-case was opened long before dawn. I can remember even now some of the childhood gifts that made the greatest impact on me!

For hundreds of years God’s people had hung on to the promises of the prophets. One day they knew there would be an astonishing event that would transform the world, when God himself would fulfil the expectations of the waiting people and their Messiah, God their Saviour as Micah described Him, would come.

But as the centuries rolled by and the people of God went through times of great distress, you can understand their constant questioning of God as to when it was all going to happen. But each time one of God’s prophets spoke out what was on the heart of God, it seemed as though the promised coming of the Messiah was still on God’s agenda. And that was what Micah was saying in our verse for today – ‘I watch in hope for the Lord, I wait for God my Saviour.’ He’s still coming!

Just as children feel that Christmas will never come, but eventually it does. God’s people thought Messiah would never come, but then He suddenly did. We have so much to rejoice in and give thanks to God for. Sadly, most of the Jewish peoples didn’t recognise Him when he came. But today we are seeing a new day dawning, with more and more Jewish Messianic believers joining with the Gentile believers and together worshipping our Saviour, who is Christ the Lord.

I pray that this Christmas will be a time of great rejoicing for you and your family as you look to the One who is Saviour and Redeemer – the one who opened up the way for all God’s children to enter once again into relationship with Father God. Just as my parents rejoiced at how we loved our presents – Father God rejoices when we welcome His Son – the greatest gift the world has ever known!

Unto Us

TODAY'S SCRIPTURE

"…"For unto us a child is born, unto us a Son is given; and the government will be upon His shoulder…"
(Isaiah 9:6a)

TODAY'S WORD from Joel and Victoria

When Jesus came to the earth, He brought with Him everything you need to be empowered to live a life of victory. He came as a little baby, but He represented all authority in heaven and earth. When you choose to serve Him, you have access to all of His resources. You have access to His peace, power, authority, provision, joy, and strength. He brought all of this to us when He came to earth. Unto us a child is born…unto us victory is given. Unto us peace is given. Unto us provision is given. Unto us hope and healing are given. Unto us eternal life is given!

Whatever you need today, remember, when Jesus came into the world, He made a way for every one of your needs to be met spiritually, emotionally, and physically. Surrender your life to Him and receive all the spiritual blessings He has in store for you!

A PRAYER FOR TODAY

"Father in heaven, thank You for sending Your Son, Jesus so that I could be free to live an abundant life in You. Fill me with the revelation of Your love and everything that You have for me. In Jesus' Name. Amen."

Sunday, December 13, 2009

118. Perceraian - Matius 19:1-12

1Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. 2Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana. 3Maka datanglah orang-orang Farisi kepadaNya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya:"Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?"4Jawab Yesus:"Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?5Dan firman-Nya:Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 6Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 7Kata mereka kepada-Nya:"Jika demikan, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"8Kata Yesus kepada mereka:"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 9Tetapi Aku berkata kepadamu:Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."10Murid-murid itu berkata kepada-Nya:"Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." 11Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja 12Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan. Masalah rumah tangga adalah masalah yg indah untuk dibicarakan, tetapi kadangkala juga menjadi masalah yg rumit untuk dipecahkan. Ada banyak rumah tangga yg sebenarnya dirancangkan Tuhan untuk menerima kebahagiaan dalam hidup ini. Ingat! Pertama kali rancangan rumah tangga disampaikan oleh Allah dengan sebuah kenyataan, "tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja." Berarti, rumah tangga diciptakan oleh Allah untuk manusia agar menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik.

Tetapi kemudian, apa yg terjadi? Rumah tangga tidak menjadikan segala sesuatu menjadi baik. Itu sebabnya, ada banyak orang yg mengakhiri rumah tangganya dengan perceraian, sementara Yesus dengan tegas mengatakan:"Allah benci perceraian." Persoalannya sekarang, sebagian orang berkata, "daripada sudah tidak dapat dipertahankan lagi, daripada rumah tangga terus ribut, dan akhirnya secara psikologis, itu tidak baik buat anak-anak, lebih baik bercerai saja."

Sebagian berkata,"Pendeta, kalau sudah tidak cocok, suami saya memukul saya lebih baik kami bercerai saja." Atau kalau suami saya sudah punya wanita lain. Atau isteri saya sudah menyakiti saya, buat apa lagi saya mempertahankan! Karena, itu akan menjadikan suatu pernikahan yg semu. Saya mau beritahu, bagi Tuhan tetap tidak ada perkara yg mustahil. Tuhan masih bisa pulihkan yg hancur sekalipun. Tuhan masih bisa berkati, Allah masih bisa kerjakan mujijat. Jangan putus asa, tetapi saya mau jelaskan apa itu perceraian:

1. Percerain dapat terjadi karena ketegaran hati
Ayat yg ke-8Kata Yesus kepada mereka:"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Dengan lain kata, untuk setiap masalah rumah tangga sebetulnya ada jalan keluarnya, jika kita mau berserah kepada Tuhan, jika kita mau berseru kepada Yesus, jika kita mau minta tolong kepada Tuhan! Tetapi, kenapa perceraian terjadi? Karena ketegaran hati. Jangan bilang bahwa suami saya yg salah, jangan bilang bahwa istri saya yg salah. Jangan bilang..oh saya sudah sakit hati. Tetapi masalahnya adalah: hatimu sudah terlalu tegar, hatimu sudah terlalu keras.

Dan jika tidak ada pihak yg mau mengalah, maka rumah tangga itu diambang perceraian. Persoalannya bukan cocok atau tidak cocok, persoalannya bukan bisa atau tidak bisa dipertahankan, tetapi persoalannya adalah karena hati saudara sudah terlalu keras, tidak ada lagi yg mau mengalah, tidak ada lagi yg mau merendahkan diri dan berseru kepada Tuhan, tidak ada lagi yg berseru, percaya dan bergantung sepenuhnya bahwa Yesus sanggup melakukan segala perkara. Ingat! Jadi, bila tidak ada pihak yg mau mengalah, maka pada saat itulah perceraian dapat terjadi.

2. Perceraian dapat terjadi, bila kita tidak mengerti Firman
Ayat yg ke-4Jawab Yesus:"Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?5Dan firman-Nya:Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 6Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Nah, kalau 1 mau diceraikan, bagaimana? Satu tidak bisa diceraikan, satu hanya bisa dibelah, dan bila yg satu dibelah, itu yg pasti yg satu sakit, dan yg ke-2 itu pasti menghancurkan. Dimana-mana bila perceraian terjadi, yang satu sakit, dan yg ke-2 akan membawa kehancuran.

Karena bukan lagi 2 tetapi 1. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Meskipun misalnya saudara adalah seorang hakim di pengadilan, tetapi untuk masalah perceraian, menurut pandangan Tuhan, engkau tidak punya hak memalukan palu untuk menyatakan perceraian, saudara tidak memiliki hak untuk menyatakan perceraian untuk apa yg telah disatukan oleh Tuhan. Berarti ingat! Pernikahan tidak boleh diakhiri dengan perceraian. Perceraian hanyalah jalan setan untuk menghancurkan dan membawa kesusahan buat hidup.

Perceraian dapat terjadi bila mereka tidak mengerti Firman. Waktu mereka bertanya bagaimana bisa terjadi perceraian? Yesus mulai menjelaskan, karena mereka tidak mengerti Firman, tidakkah kamu baca dalam Alkitab, tidakkan kamu lihat perintah Allah? Semuanya Yesus mau jelaskan bahwa jika kita mengerti Firman, maka kita tidak akan bercerai, karena orang yg mengerti Firman, akan tetap sabar di hadapan Tuhan. orang yg mengerti Firman akan mengikat segala roh-roh kegelapan yg menyebabkan kekerasan hati terjadi. Yang mengerti Firman akan menyerahkan segalanya ke tangan Tuhan, dan Tuhan akan memulihkan segalanya dengan caraNYA yg ajaib.

3. Perceraian tidak dikehendaki oleh Kristus
Dikatakan pada ayat yg ke-6"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Apapun alasan saudara, saudara yg mengikuti program ini dan berkata,"Tapi, saya tidak bisa mengampuni, tapi hati saya terlalu sakit." Jawaban saya sederhana, "Perceraian tidak dikehendaki oleh Kristus." Apapun alasan saudara, bila saudara sedang menyiapkan diri untuk bercerai, berarti saudara sedang menyiapkan diri untuk mengikuti nafsu dunia ini.

Saudara sedang mengikuti kehendak daging, tetapi bukan kehendak Kristus. Karena Kristus rindu untuk memulihkan. Kristus rindu untuk memberkati dan membuat mujijat di dalam rumah tangga saudara. Tidakkah saudara ingat mengenai perkawinan di Kana. Perkawinan itu juga hampir saja terjadi perceraian. Saudara tahu kenapa? Karena pada saat itu anggur habis. Dan pada jaman itu, bila anggur habis, itu adalah pertanda buruk bahwa pernikahan itu tidak bisa dilanjutkan lagi. Bayangkan jika mempelai wanita tahu, bahwa mempelai pria tidak bisa mencukupi kebutuhan anggur pada pesta perkawinan itu, maka orang tua dari mempelai wanita akan menarik kembali mempelai wanita. Untuk mempersiapkan anggur di pesta perkawinan saja engkau tidak sanggup, apalagi untuk mempertahankan keluarga seumur hidup!

Jadi, anggur habis itu pertanda buruk. Waktu ibu Yesus berkata kepada Yesus, "Anggur habis." Sebenarnya ibu Yesus berkata,"Mereka di ambang perceraian." Tetapi Yesus memberkati dari air tawar menjadi anggur manis. Dan itu sebabnya merupakan suatu lambang, bahwa kadang kala rumah tangga sudah begitu menjadi tawar, seperti air tawar dan tidak ada warnanya lagi, tidak ada keindahan dan rasanya lagi. Suami menatap istri tidak ada rasanya lagi. Istri menatap suami, sudah tidak ada getaran kasih lagi, semuanya tawar dan tidak ada rasanya lagi.Tetapi, kembali saya mau ingatkan dari air yg tawar itu, Kristus bisa ubahkan menjadi air yg manis, yg menyehatkan, yg menyenangkan.

Kembali saya mau ingatkan, bahwa perceraian bukanlah jalan Tuhan, saudara yg diambang kegoncangan rumah tanggakah? Datang kepada Yesus! Mungkin engkau anak-anak muda yg sedang menyiapkan diri untuk pernikahan, saya mau beritahu, hati-hati! Persiapkan diri kalian sebaik-baiknya. Jangan sekedar memilih jodoh, ya saya senang sama dia, karena dia cantik, dia manis. Tetapi, hari ini saya mau beritahu, bahwa sekali engkau masuk dalam pernikahan, itu berarti untuk seumur hidup. Karena itu pastikan bahwa engkau ada di dalam jalan Tuhan, gelap dan terang tidak bisa bersatu, engkau anak Yesus, pilihlah pasangan yg sama-sama anak Yesus. Menikahlah sesuai dengan kehendak Tuhan, maka berkat Tuhan akan turun secara luar biasa!

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, secara khusus hamba berdoa melalui program ini, buat mereka yg berbeban berat, mereka yg diambang perceraian, mereka yg sedang mengalami kegoncangan rumah tangga, adik-adik muda yg sedang menyiapkan diri untuk pernikahan, maupun adik-adik yg sedang berjalan dengan pasangan hidupnya, Tuhan pimpin mereka supaya mereka tidak tersesat, Tuhan tolong mereka agar mereka tidak berjalan di jalan yg salah. Tuhan bantu, mereka yg sedang di ambang perceraian. Tuhan bantu dan pulihkan mereka, karena di dalam Engkau tidak ada yg mustahil. Segala kata perceraian di dalam rumah tangga kami cabut sampai ke akar-akarnya, sehingga rumah tangga tidak mengalami perceraian, biarlah anak-anak Tuhan kembali dijaga dan diberkati oleh Tuhan. Dalam Nama Yesus kami berdoa, dan kami percaya di dalam Tuhan tidak ada perkara yg mustahil. Haleluya, Amin!

Saturday, November 28, 2009

117. Pengampunan - Matius 18:21-35

21Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"22Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.23Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk membayar hutangnya.26Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.27Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!29Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan hutangnya.31Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.32Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya:Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?34Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.35Maka Bapa-KU yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadapa kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, sekarang kita melihat cerita yg sangat indah. Alkitab bercerita tentang bagaimana seorang raja yg memiliki piutang/tagihan pada seseorang. Lalu orang tersebut datang dan meminta belas kasihan kepada raja. Lalu kemudian raja memberikan pengampunan karena kasihnya. Kemudian orang ini setelah ia diampuni menagih hutang kepada saudaranya yg lain.

Lalu saudaranya minta belas kasihan. Tetapi ia bilang tidak ada! Justru saudaranya dimasukkan ke dalam penjara. Dan ketika raja mendengar kabar tentang hal itu. Raja berkata,"Engkau jahat, sebab daripadaku engkau kuberikan pegampunan." Tetapi kepada orang lain yg berhutang tidak sebegitu banyak, engkau justru tidak mau memberikan pengampunan.

Nah, dari sini kita melihat mengenai hal-hal yg indah tentang pengampunan. Ada banyak perceraian terjadi, karena tidak bisa mengampuni. Banyak persoalan keluarga, rumah tangga terjadi karena tidak ada pengampunan. Persoalan di dalam gereja, persoalan di dalam masyarakat, kenapa? Karena orang tidak bisa mengampuni.
Saya pelajari di dalam Alkitab, ada 3 hal penting di dalam pengampunan:

1. Pengampunan adalah perintah Allah
Berarti, tidak membutuhkan persetujuan ataupun kemampuan manusia. Kita tidak perlu memikirkan bisa/tidak saya mengampuni, mau atau tidak mau saya mengampuni, sanggup atau tidak sanggup saya mengampuni? Banyak orang bilang, saya sih sebenarnya mau mengampuni, tetapi saya tidak sanggup. Ada sebagian orang yg berkata, "Saya sebenarnya bukan tidak mau mengampuni, tetapi bila saya mengampuni, nanti dia akan berbuat lagi. Persoalannya bukan saya sanggup atau tidak sanggup, saya setuju/tidak setuju mengampuni. Tetapi yg harus saya catat di sini, pengampunan adalah perintah Allah. Berarti bila saya tidak mengampuni, saya bukan hanya menyimpan dendam.

Tetapi, bila saya tidak mengampuni berarti saya sedang melanggar perintah Allah dan melawan hukum Tuhan. Mungkin saudara berkata "Bagaimana saya bisa mengampuni?" Pendeta engga ngerti sih, apa yg terjadi dengan saya. Itu sangat menyakitkan saya. Persoalannya adalah bukan bisa atau tidak bisa, sanggup atau tidak sanggup. Persoalannya adalah mau atau tidak mau. Kalau saya sudah membuat keputusan bahwa saya mau mengampuni, maka Allah sendiri lewat Roh Kudusnya akan memberi kekuatan buat kita, karena pengampunan adalah perintah Allah. Inilah yg Kristus ajarkan buat saya, karena saya murid Kristus, karena saya taat sama Kristus, maka saya akan mengampuni.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, mungkin engkau adalah seorang istri yg telah disakiti, mungkin engkau adalah seorang anak muda yg dikecewakan, mungkinn engkau adalah seorang businessman yg baru saja dihianati/dipotong oleh teman yg sangat dekat. Mungkin saudara adalah seorang miskin yg hak saudara diinjak-injak, sehingga saudara sakit hati sekali, saudara kecewa sekali. Hari ini, lewat kasih Kristus, saya ingatkan buat saudara, ampuni, ...ampuni! Karena, kenapa? Karena pengampunan adalah perintah Allah. Waktu saudara siap untuk mengampuni, berarti saudara sedang taat pada perintah Allah dan melakukan hukum Kristus, serta sedang menyenangkan hati Tuhan. Asalkan saya mau mengampuni, maka Allah yg akan memberikan kemampuan.

2. Pengampunan dapat terjadi bila kita menyadari hutang-hutang kita
Apa yg dimaksudkan dengan hutang-hutang itu? Pengampunan dapat terjadi, bila kita menyadari hutang-hutang kita. Bukankah kita pernah salah sama Tuhan? Bukankah kita pernah melakukan sesuatu yg tidak benar di hadapan Tuhan, bukankah kita juga dapat melakukan sesuatu yg tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini semua saya daftarkan sebagai hutang kita di hadapan Tuhan. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika kita minta pengampunan dari Allah dan semua kesalahan kita diampuni oleh Tuhan. Pertanyaannya? Masa saya tidak bisa mengampuni. Bukankah kalau Allah menutup pintu pengampunannya, maka sayapun akan dilemparkan ke neraka dan hidup dalam kebinasaan.

Karena Tuhan memberikan pengampunan atas hidup kita dan segala hal dalam hidup kita yg tidak berkenan di hadapannya. Kita tetap diberkati, kita tetap ditolong, kita tetap diselamatkan, kita tetap dijaga oleh Tuhan, berarti kita mesti buat tekad bahwa saya bisa mengampuni, bila saya menyadari mengenai hutang-hutang saya. Bukankah kita tahu cerita di dalam Alkitab, bukankah Yusuf telah dibuang, dijual oleh kakak-kakaknya sendiri. Saat Yusuf berhasil, saudara bisa bayangkan, itulah saatnya ia dapat membalas dendam. Tapi dengan lapang dada, Yusuf berkata,"walaupun engkau tidak menolong saya, saya tetap berhasil." Ketika saudara-saudara Yusuf minta ampun, kata-katanya luar biasa,"Aku inikah pengganti Allah?"

Dengan lain kata Yusuf ingatkan, aku sadar akan hutang-hutangku. Aku sadar akan kekurangan, kelemahan dan keterbatasanku, Allah telah mengampuni, Allah telah menghapuskannya, Allah telah memberiku kesempatan untuk menerima segala yg baik, untuk itu aku belajar untuk tetap mengampuni."

3. JIka kita tidak mengampuni, maka Allahpun tidak akan mengampuni
Ayat ini sangat luar biasa, "Maka Bapa-KU yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadapa kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Seberat apapun situasimu, ampunilah orang yg bersalah, karena di dalam pengampunan ada damai, di dalam pengampunan ada sukacita dan kelegaan.

Doa:
Bapa dalam nama Yesus, hari ini kami belajar tentang pengampunan, bukan hanya kami dapat mengampuni, tetapi kami diberi pengampunan oleh Allah untuk dapat mengampuni, sehingga kami diberi kemampuan oleh Allah untuk mengampuni. Ampunilah setiap orang yg bersalah kepada kami, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

Reading the Owner’s Manual

Reading the Owner’s Manual

Let me know Your (path)ways that I may know You, so that I may find favor in Your sight.

Exodus 33:13, NASB
These days we can buy our automobiles with various optional extras: air-conditioning, CD players, special seats, GPS and more. We can choose just what we want and reject the rest. Not so with coming to God: He comes with a whole package! But somehow we’ve missed this idea. Perhaps we accepted Jesus just to get to Heaven, or for security, or because we needed a friend, or safety. Those are not wrong, but we got a whole lot more. Perhaps we need to read the ‘owner’s manual.’ If we want our car to operate properly and not break down, we need to see what the manual says about service and oil changes, so that our investment is preserved. But with God, it’s not like owning a car – in fact, He owns us, not the other way around! Maybe you missed that point and you’re angry that He hasn’t performed like you thought He should.

Often, we’re expecting our life to operate better, but it doesn’t and we wonder why. As we read the ‘owner’s manual’ it seems to promise great blessings, victory, success and peace. Could it be that we are missing something? If God is perfect and loving and will never forsake us, and we know that’s true, then why all the trouble and lack of fulfillment?

He claims that He will never forsake us, but is it possible that we could somehow be forsaking Him. It isn’t that He has left us, but that somehow we’ve got on another path: our path, not His. In Proverbs 8 He says, ‘I walk in the way of righteousness, in the midst of the paths of justice, to endow those who love me with wealth, that I may fill their treasuries.’ So how can we know if we’re not on His path? Are your treasuries full? If not; perhaps it’s time to ask God to show us His pathway for your life.

Prayer: Let me know Your (path)ways that I may know You, so that I may find favour in Your sight. Amen.
Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process. Related Links Ellel 365 - Online Training School Su

Monday, November 23, 2009

Not Optional but Invitational

Not Optional but Invitational

Call to Me and I will answer you, and I will tell you great and mighty things, which you do not know.

Jeremiah 33:3, NASB
When we buy a new car we get an owner’s manual. The Bible has often been called an owner’s manual for life. We might think that if we follow the instructions in the owner’s manual we can get God to perform the way we wish. It is quite the other way around. God is our Father by adoption through Christ Jesus (Ephesians 1:5) and as Father, He has behavioural criteria for us. The Bible is a manual for how we should behave if we want our relationship with God to function well. If things aren’t as we like them to be in our life, perhaps we’ve been reading the Bible through a faulty belief system.

For example Jeremiah 33:3 says ‘Call to Me and I will answer you, and I will tell you great and mighty things, which you do not know.’ Do you see an “if” written before the word ‘call’? It’s not there! This is an imperative: a command. It’s not an optional extra in your faith walk. It doesn’t even say that you are to call out to Him with your problem or wishes. It just says, ‘Call to Me.’

Were you thinking that you must only call out to God when you’re beyond your abilities and your flesh can’t rescue you? How far this is from the truth! He has things that He wants to say to us but often we’re not ready to listen. We’re so full of the world, our own problems, goals and expectations about life and even about how God should be or how He should treat us. But He’s waiting for you to call to Him and say you’re ready to listen to Him. Do you love Him? Jesus says that those who love Him obey His commandments.

God wants to talk to you. He waits to share things that are beyond your reach - things that are beyond your intellect, experience, learning or even Scripture reading. There are things that you can’t unlock for yourself from the Bible. So, how can you neglect this command and say that you love Him? Do you think that this isn’t for you or that He’s only there in your time of need – and only if He’s not busy solving other problems? Take some time and call unto Him. He’s waiting just for you. He wants to talk to you and to bless you.

Prayer: Lord, I am calling upon You now. Show me the things You want me to know today. Expand my relationship with You. Forgive me for only calling upon You in times of trouble. I want to talk with You regularly about everything. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process.

Give Thanks – and Speak It Out!

Give Thanks – and Speak It Out!

Give thanks to the Lord, for he is good; his love endures for ever. Let the redeemed of the Lord say this – those he redeemed from the hand of the foe.

Psalm 107:1-2, NIV
I recently saw a most amazing piece of video, taken in one of the game parks of South Africa. A young buffalo was attacked by a pride of lions on the edge of a watering hole. The lions were about to drag the baby buffalo away for a good meal when suddenly, out of the water, sprung a huge crocodile, which grabbed the other end of the baby buffalo! At this point the traumatised baby was being pulled in two directions – by a lion that had it by the head and by a crocodile which had its rear end! It looked an impossible situation for the young buffalo. It was either going to be food for a crocodile or food for the lions.

But suddenly a whole herd of buffalo appeared on the edge of the watering hole. The emergency signal had gone out and the whole herd came at a gallop to rescue one of their own. To see a large lion being tossed into the air on the horns of a buffalo was an amazing sight. The crocodile lost its grip and slid back into the water and the young buffalo gave itself a shake and went off shielded on all sides by the herd. It was a totally extraordinary rescue act in what seemed an impossible situation!

As I watched that video I suddenly saw myself as that young buffalo, being targeted by all the powers of darkness who were wanting to pull me in all sorts of directions and rob me of my destiny, even my very life. Then over the horizon I saw my Redeemer, surrounded by the hosts of Heaven come to my rescue. He tossed the enemy (the roaring lion of 1 Peter 5:8) aside as if it was powerless, and all the powers of darkness fled before Him and I found myself being comforted by the angels as I walked away from the scene. I had been redeemed!

And I sure wanted to tell everyone what my Redeemer had done for me. I wanted to shout it out that the roaring lion had been defeated by the Lion of Judah and that ‘Leviathan, the gliding serpent, the monster of the sea (the crocodile)’ (Isaiah 27:1) had been defeated by my God. And that He had redeemed me out of the jaws of death. Yes, ‘let the redeemed of the Lord say so’ – let’s not be shy about celebrating the most amazing deliverance in the history of the world, when the Lord rose in triumph, victorious over death and all the powers of darkness.

Prayer: Thank You so much, Jesus, that You are my Redeemer - the one who rescued me from all the powers of darkness, from the roaring lions and from the leviathans that would want to attack me. I am SO grateful and want to tell the world what You have done for me. Amen.
Today's Writer : Peter Horrobin Peter Horrobin is the Founder and International Director of Ellel Ministries. His cutting edge teaching and compassion for the hurting have been at the heart of Ellel’s ministry throughout its 23 years of development. He is the author of numerous books, most notably Healing Through Deliverance and Living the Life. At present he is busy writing material for Ellel 365, the new online training School which has now been launched. To find out more go to www.em365.org.

The Centurion Listens

The Centurion Listens

Now we are all here in the presence of God to listen to everything the Lord has commanded you to tell us.

Acts 10:33, NIV
I was reading in the Bible about Cornelius, the centurion. Had I lived in the time of the early Church, I would have loved to meet this man. In Acts 10 we learn that he was a devout man, prayed regularly and gave generously to the people. We also read that all his household followed in his footsteps. Everyone agreed that he was a good man.

Most of all, Cornelius listened to God. An angel came to him with a message; he was to fetch Simon Peter, who would teach him the ways of the Lord. From that moment on Cornelius gave himself no rest, until Peter had come to his household. He practically dragged Peter into his house. Not only that, but he made sure that his family and friends were there to hear the message too. ‘Now we are all here in the presence of God to listen to everything the Lord has commanded you to tell us.’ They were eager and reverent listeners!

Are we people who listen? Do we know how to come expectantly into the presence of God? Do we sense when God wants to talk to us? We all need to ask ourselves these questions. Cornelius’ story teaches us to pray, to be quick to obey when God gives a command and to be teachable – to be humble.

But the part that thrills me most in this story is, although we may do all we can to follow God, He is also involved in our lives and doesn’t leave us to struggle on by ourselves. Cornelius was following God with all his heart, but to move forward he needed God’s special word at this particular moment in his journey.

‘He (Peter) will bring you a message through which you and all your household will be saved’ (Acts 11:14). This message was a matter of life or death for Cornelius. He recognized it and God rewarded his obedience. ‘While Peter was still speaking these words, the Holy Spirit came on all who heard the message’ (Acts 10:44).

Are you taking time to listen carefully to all that God wants to say to you?

Prayer: Father, I thank You that being a Christian means walking with You. It’s not just me trying to follow You, but You ‘follow’ my progress too. Lord, would You please help me to recognize Your presence and Your voice. Would You help me to pray and expect You to answer? I love You Father! In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Claudia Chaigne Claudia Chaigne studied translation and media before working with Youth With a Mission for a few years. She came to know Ellel Ministries and God’s healing through translating the courses at Ellel France. She now works at Ellel Grange, where she is translating Ellel 365 into French. She has a wonderful family who all love God.

Under A Rest

Under A Rest

Remember the Sabbath day to keep it holy.

Exodus 20:8, NASB
Have you been arrested by God, or are you still rushing about madly trying to get everything done? Some time ago God got my and my wife’s (Sharon) attention about taking one day in seven as a rest day – a Sabbath, Exodus 20: 8-11. As we adjusted our lives to less work time we discovered we could get more done. But then He brought dramatic confirmation to us.

One of our dear friends had been diagnosed with breast cancer and was scheduled for surgery in two days time when we heard about it. Sharon had just returned from the UK where she had attended a course on Keys to Cancer in which Peter Horrobin had emphasized obedience to the Ten Commandments.

We went to see our friend with the simple plan of praying through the commandments. When we got to the fourth one, taking a Sabbath rest, she struggled incredibly since she had an invalid child and needed to be on duty every day. Finally she succumbed to God, being willing to live differently. A mighty deliverance took place as she put this part of her life in order.

None of the other commandments we prayed through seemed to touch her life as that one had. That was Saturday. On Monday she went to the hospital for the operation that would have removed her breast. But, before the operation she asked the doctor to x-ray once more where the tumour had been. It was gone. Just to be sure, they operated and removed some lymph glands which were sent out for biopsy. There was no cancer. The disbelieving doctor sent the sample back a second time with the same results.

So, are you arguing with God about not having enough time? Is that the cancer eating up your life? Hopefully you won’t neglect this commandment that God will restore your life and protect your body. In Psalm 95:10-11 and in Numbers 15:32-39 there is a connection made between those who follow after their own hearts, not knowing God’s ways, disobedience, and not entering His rest (see also Hebrews 3:18, 4:11). God is real; His commandments are real. It can be a matter of life and death if followed.

Prayer: Dear Lord, help me see where I have not entered into Your rest, by making flesh my strength. I have continued to use my time in “productive” ways when You said that one in seven days is for rest. Please forgive me for transgressing Your commandments. It has seemed that there is not enough week for all the things that I have to do. Help me to step back onto the pathway, your plan for my life. I will actively make changes to put my life in order. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process.

Do Not Worry

Do Not Worry

For this reason I say to you, do not be anxious for your life..

Matthew 6:25, NASB
The cares of this world are many and we can easily find ourselves under their pressure, anxious, unhappy and unsatisfied. We begin to ask, “Where is God in all of this?” I thought God is love, but He doesn’t seem to be loving me. Why hasn’t He rescued me, after all, I am a Christian. I tithe, go to church, read the Bible, and pray.

But, have we obeyed God? That’s the question. Believing God is not enough! Jesus said, ‘He who has My commandments and keeps them is the one who loves Me; and he who loves Me will be loved by My Father, and I will love him and will disclose Myself to him’ (John 14:21).

Are you anxious and worrying and not hearing from God about what you should be doing? Are you operating in your own understanding without direct guidance from God? It could be that you are missing obedience to some of His commandments. Here are two direct imperatives, commandments that aren’t optional extras: ‘Do not worry’; and ‘Seek first the kingdom of God.’ These commandments are both contained in the words of Jesus in Matthew 6:25 -34. Jesus tells us that the Father knows we need food, drink and clothing and He will provide these things for us if we seek His kingdom and stop being anxious.

Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process.

Tuesday, November 17, 2009

116. Hal menasehati - Matius 18:15-20

15Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 19Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-KU yang di sorga. 20Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Nah saudaarku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus lewat bacaan ayat-ayat di atas sedang menjelaskan bagi kita tentang bagaimana kita menasehati seseorang. Ingat, di sekitar kita selalu saja ada orang yg bersalah. Kita bisa saja mendiamkan dan membiarkan kesalahannya. Atau, kita bisa memarahinya karena kita kesal, karena kita benci, karena kita kecewa melihat tindakannya. Atau, karena kita punya kasih, kita mau menegurnya.

Jadi, seorang yg tidak menegur, belum tentu mengasihi. Dan orang yg menegurpun belum tentu mengasihi. Ada kalanya orang menegur karena dia benci. Ada kalanya ia menegur karena dia sakit hati. Ada kalanya orang mendiamkan, karena dia masa bodoh dengan semua yg terjadi. Dan seringkali di dalam rumah tangga, terjadi hal yg sama. Orang tua memarahi anaknya, bukan karena mau mendidik, tetapi karena benci melihat tingkah lakunya. Dan saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika engkau marah dengan dilandasi benci, engkau tidak akan pernah merubah anak itu.

Ada kalanya seorang marah dengan istrinya, bukan karena dia ingin merubah istrinya, tetapi dia benci dengan istrinya. Dan kalau kita marah dengan keadaan seperti ini. Itu yg saya bilang tidak akan merubah. Nah, sekarang kita akan lihat apa yg Yesus ajarkan tentang menasehati:

1. Kesalahan seseorang dapat diperbaiki
Yesus bilang apa? Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Ingat! Kesalahan seseorang masih dapat diperbaiki. Jangan saudara melihat bahwa seorang yg buat salah itu harus dikutuk, dihukum dan lain sebagainya. Bahkan sebagai orang percaya kita tahu bahwa Allah turut bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yg mengasihi DIA. Asal ada kasih, asal ada pengampunan, asal ada usaha dari kita untuk menolong dan memberi kepercayaan, memberi kesempatan kembali.

Saudara boleh lihat kondisi suami saudara yg dalam keadaan salah, kemudian bilang,"pak pendeta...ini suami saya yg salah." Kemudian saudara berkata,"istri saya yg salah! Betul, tetapi itu bukan berarti engkau harus mengakhiri pernikahan kalian dengan perceraian. Itu Bukan berarti harus kabur dari rumah karena kesalahan dari orang tua kita. Tapi hari ini, saya mau beritahu bahwa kesalahan seseorang dapat diperbaiki, asal masih ada kasih dan pengampunan. Persoalannya bukan masih atau tidak dapat diperbaiki.

Meski kita sudah menegur berulang kali, tapi masihkah kita memiliki kasih, apakah masih ada usaha dari kita untuk menolong dan memberi kesempatan. Kalau sudah tidak ada kasih dan pengampunan lagi, tidak ada usaha untuk menolong dan berani lagi memberi kesempatan. Maka, saya mau beritahu, kesalahan sekecil apapun akan menghancurkan segala-galanya. Masalahnya sekarang bukan besar atau kecilnya persoalannya.

Tapi, masalahnya sekarang adakah usaha dan kesungguhan dari kita untuk percaya pada Allah? Karena Alkitab berkata,"Hati Raja seperti batang air di tangan Tuhan, dan Tuhan aliri kemana saja Tuhan mau." Bila kesalahan seorang dapat diperbaiki, berarti kesalahan kita sendiri juga dapat diperbaiki. Bila kita salah, jangan kita tetap tinggal dalam kesalahan saudara. Jangan saudara pernah bilang, saya ya..orangnya kaya begini, ya..mau diapain lagi? Saya engga bisa berubah lagi. Karakter saya dari lahir memang begini. Tetapi, kesalahan sesorang masih dapat diperbaiki.

Yesus adalah Tuhan yg sanggup untuk merubah. Saudara ingat cerita tentang Zakeus pemungut cukai itu? Waktu Yesus bilang, "Zakeus, engkau turun, karena Aku ingin menumpang di rumahmu." Semua orang bilang, "Zakeus itu emang orangnya engga bener, kalau Tuhan Yesus adalah Mesias, kenapa Dia ingin tinggal di rumah Zakeus?"
Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, tetapi Zakeus bilang apa? Zakeus bilang di hadapan Yesus, kalau ada orang yg aku perdayakan, hartanya aku kembalikan 4 kali lipat. Cerita apakah yg kita tangkap?

Semua orang sudah tidak bisa merubah Zakeus. Persoalannya bukan karena masalah Zakeus terlalu parah, tetapi masalahnya adalah banyak orang yg tidak memiliki kasih untuk merubah dia. Orang tidak pernah punya pengampunan yg sungguh, orang tidak punya kasih, usaha, dan beri kesempatan lagi. Tetapi, sewaktu Yesus bilang,"turun, aku ingin menumpang di rumahmu." Yang pertama itu adalah pernyataan kasih. Yang ke-dua itu adalah pernyataan pengampunan, yang ke-3 itu adalah bentuk usaha dari Kristus untuk merubahnya. Dan yg ke-4 itu adalah bukti dari Yesus untuk memberi kesempatan bagi Zakeus untuk berbuat sesuatu.

2. Seorang yg dapat membimbing orang lain untuk menyadari kesalahannya akan tercatat namanya di Sorga.
Ayat ke-18 berkata,"Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Yesus sedang bicara tentang menasehati. Kemudian Yesus berbicara mengenai Sorga, artinya bahwa orang yg dapat membimbing orang lain, sehingga melepaskan segala ikatannya, maka namaNYA akan tercatat di Sorga.

Betapa mulianya, bila anda menegor seseorang dengan kasih. Betapa mulianya bila anda memberi kesempatan kepada seseorang yg telah hidup dalam kesalahan/jatuh dalam dosa.
Tetapi karena nasehatmu, karena bimbinganmu, karena kasih yg telah engkau berikan. Hidupnya berubah, berarti engkau telah mendapatkan mahkota dari Allah.

3. Seorang baru dapat sepakat, bila ia berani untuk menyingkirkan dan menerima kesalahan orang lain melalui teguran yg penuh kasih.
Ayat yg ke-19 bilang, "Dan lagi Aku berkata kepadamu:Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-KU yang di sorga." Seringkali, kita engga bisa melihat mujijat, kenapa? Karena, kita engga sepakat. Nah, bagaimana seseorang sepakat? Bila ia berani untuk menyingkirkan dan menerima kesalahan orang lain melalui teguran yg penuh kasih.

Kita engga bisa sepakat dengan pasangan kita (suami/istri kita), karena engkau masih menyimpan kesalahan dan engkau tidak berusaha untuk menyingkirkan kesalahannya. Tetapi, engkau berusaha terus untuk menyatakan kesalahannya. Hari ini saya mau beritahu, "terima orang lain." Tolak dan buang segala kekurangan, tetapi terimalah seseorang apa adanya. Saya percaya bahwa berkat-berkat Allah akan mengalir dalam hidup saudara, karunia-karunia dari Sorga akan tercurah dalam hidup saudara.

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, hari ini kami belajar tentang bagaimana menasehati. Biarlah kami jadi berkat, supaya apa yg kami buat dapat berkenan kepada Tuhan. Biarlah kami hidup sepakat. Jangan kami hidup dengan penuh dendam, sakit hati dan kekecewaan. Lewat program ini hamba berdoa, "Siapapun dari kami yg memiliki sakit hati dan kebencian, kami tolak kuasanya dalam Nama Yesus, dan mereka boleh dijamah dan menerima pertolongan Tuhan." Terima Kasih Bapa, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin!

Saturday, November 14, 2009

115. Yesus cinta yang tersesat - Matius 18:12-14

12Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya: jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.


Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus memberikan suatu gambaran sehari-hari yg sangat dekat dengan kegiatan sehari-hari dari bangsa Israel. Karena diantara bangsa Israel ada banyak mereka yg mengenal banyak sekali domba dan penggembalaan. Yesus mulai memberikan gambaran, bila kamu mempunyai seekor domba dan kamu adalah gembala yg baik, masa kamu akan meninggalkan begitu saja domba yg hilang? Kamu pasti akan taruh 99 domba di tempat yg aman, kemudian kamu akan kembali pergi untuk mencari yg satu itu.

Dan kalau kamu menjumpai yg satu itu, pasti kamu akan begitu bersuka cita. Lalu Yesus Kristus mulai menggambarkan, mulai mensejajarkan suatu keadaan yang dimengerti sehari-hari oleh bangsa Israel itu dengan Bapa di Sorga, dan dikatakan pada ayat yg ke-14Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kita hari ini sedang mempelajari mengenai Yesus cinta yg tersesat. Ada 3 perkara penting mengenai bagaimana Yesus mencintai yg tersesat:

1. Yesus mencari yg tersesat
Pada ayat yg ke-12Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Tuhan sedang menggambarkan bahwa Yesus, Tuhan yg kita sembah itu adalah Yesus yg mencari yg tersesat. Yesus bukan sekedar Tuhan yg menghukum yg tersesat, Yesus bukan sekedar Tuhan yg menolak orang-orang yg tersesat, tetapi Yesus mencari yg tersesat.

Bagaimana Allah mencari? Dapat melalui pencurahan Kuasa Allah, lewat hamba-hamba Tuhan yg dipakai oleh Tuhan, melalui kaset-kaset kotbah, melalui program-program televisi dan kesaksian dari orang-orang yg telah dijamah Tuhan Yesus, atau program radio. Nah, lewat semuanya Allah sedang buka jalan, Allah sedang membuka kesempatan supaya Firman Allah tersebar. Alkitab berkata,"Sebelum kedatangan Yesus yg ke-2 kali, injil akan tersebar sampai ke ujung-ujung bumi. Artinya apa?
Yesus memberikan kesempatan bagi yg tersesat. Betul, Yesus tidak bisa memaksa orang untuk percaya kepada Allah Bapa, dan Yesus juga tidak bisa memaksa satu orangpun untuk percaya kepada Yesus sendiri.

Karena kepercayaan kepada Yesus adalah sebuah pilihan. Kepercayaan kepada Yesus adalah sebuah panggilan. Alkitab berkata,"Tidak ada seorang pun yg sampai kepada Bapa jika tidak melalui Aku." Dan Yesus juga mulai jelaskan sendiri bahwa banyak yg terpanggil, tetapi sedikit yg terpilih. Berarti Yesus mulai jelaskan, bahwa Yesus mulai memberikan kesempatan yg seluas-luasnya. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Alkitab tetap tekankan bahwa bukan kamu yg mencari Aku, tetapi Akulah yg mencari Kamu. Alkitab mulai jelaskan bahwa tidak ada seorangpun yg baik, tidak ada seorangpun yg berakal budi. Artinya tidak ada seorangpun di antara kita yg pantas untuk menerima Anugrah sebagai Anak-anak Raja. Berarti apa yg terjadi?

Yesus benar-benar mencari kita. Kalau saudara mau sadar, atau ingat bahwa sebagian besar dari kita bisa bertobat, bukan karena kebaikan kita sendiri. Kalau kita mau jujur, sebagian besar dari kita bisa mengenal dan mengikuti Yesus sebagai Raja dan Juru Selamat, bukan karena jasa kita. Tetapi bila kita mau jujur, bahwa kita bisa diselamatkan karena Yesus mencari dan menemukan kita. Lewat kotbah pastor kita di mimbar atau ada sebagian yg bertobat lewat program-program Radio seperti ini. Atau ada sebagian berkata,"Saya mengetahui Kristus lewat masa-masa sukar yg saya hadapi,kemudian ada orang yg bersaksi kepada saya." Semuanya adalah berbicara kepada kita bahwa Yesus itu mencari yang tersesat.

Mungkin saudara merasa bahwa tidak ada yg peduli dengan saudara, atau tidak ada orang yg mau mendekati saudara. Tetapi, Yesus mulai ingatkan kita bahwa Yesus peduli dengan saudara, Yesus punya rencana yg indah bagi hidup saudara. Yesus mau mencari saudara untuk dapat memberkati, menolong, dan memulihkan hidup saudara. Haleluya!

2. Yesus bergembira menemukan yg tersesat
Pada ayat yg ke-13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya: jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Bahwa Yesus bergembira untuk menemukan yg tersesat. Tahukah saudara sukacita Allah yg paling besar, yaitu ketika seorang bertobat. Sukacita yg paling besar bagi Allah, adalah ketika seorang berdosa tinggalkan dosanya dan kembali ke jalan yg benar.
Mungkin ada banyak orang yg sudah kecewa dengan saudara, mungkin ada banyak orang yg tidak mau mengenal saudara, mungkin suami saudara tidak mau kenal saudara.

Mungkin istri saudara sudah menolak, sedang menghakimi saudara dan berkata,"suami saya memang keras kepala, engga bisa diatur, dia itu memang orangnya yg modelnya begitu." Tetapi, saya mau beritahu bahwa Yesus sedang memandang saudara dengan penuh kasih, dan Yesus bersuka cita jika engkau mau bertobat dan mau menyerahkan hidup saudara bagi Tuhan. Karena Alkitab berkata,"satu orang bertobat, seluruh isi Sorga bersorak sorai. Malaikat-malaikat di Sorga bersorak-sorai jika orang berdosa mau bertobat. Orang-orang dunia ketika melihat kita bertobat, sering kali justru berpikir, "oh, ini mungkin hanya sementara, oh... ini mungkin hanya kapok sesaat."

Tetapi, saya mau beritahu bahwa Yesus yg kita sembah adalah Allah yg bersuka cita melihat kita bertobat. Saudara ingat cerita tentang Petrus, Alkitab berkata bahwa Petrus menyangkal Yesus 3 kali. Dan Petrus yg menyangkal ini sebetulnya bisa disebut sebagai orang yg tidak bisa dipercaya lagi seumur hidupnya. Ingat, pepatah Indonesia berkata,"Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya. Tetapi saya mau beritahu bahwa itu tidak berlaku dengan Yesus. Petrus menyangkal Yesus tiga kali, tetapi apa yg terjadi?

Yesus memanggil Petrus dan bertanya kepadanya,"Simon, anak Yohanes, adakah engkau mengasihi Aku? Ketika Petrus menjawab,"Benar Tuhan, Aku mengasihi Engkau." Lalu apa yg terjadi Yesus berkata kepada Simon Petrus, dan berkata kepadanya,"Gembalakanlah domba-dombaku." Dengan lain kata, Yesus mempercayakan tugas penggembalaan, tugas yg Agung, tugas yg berarti, justru kepada orang yg baru jatuh dalam dosa. Kalau saudara pelajari, itu bukti bahwa Yesus bergembira jika IA melihat orang dosa bertobat.

Kalau saudara mengikuti program ini, lalu saudara bertanya,"Apakah Yesus mau mengampuni dosa saya?" Tapi, saudara ragu dan bertanya, bahwa saya terlalu jahat, hidup saya sudah terlampau jauh jatuh dalam dosa, masihkah Yesus bisa pulihkan hidup saya? "Saya mau beritahu," Dengan nada yg pasti bahwa Yesus sanggup mengampuni dosa saudara. Kenapa? Karena, Yesus bergembira menemukan yg sesat.

3. Yesus tidak menghendaki kita tersesat
Pada ayat yg ke-14 dikatakan Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. Bagaimana Yesus menjaga kita agar kita tidak tersesat:
1. Yesus beri kita Firman
2. Yesus beri kita Roh Kudus
Itu sebabnya Alkitab berkata,"Kamu sesat, jika kamu tidak mengerti Kuasa Allah. Artinya adalah jika kita tidak mau dipimpin oleh Roh Kudus. Karena Alkitab berkata,"Bila kita dipenuhi oleh Roh Kudus, kita akan menerima Kuasa dan menjadi SaksiKU. Tapi dengar baik, karena Yesus tidak menghendaki kita tersesat, Ia beri Firman dalam hidup kita, Ia beri Kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Kalau kita sudah dipenuhi oleh Firman dan kita sudah dipenuhi oleh Kuasa Roh Kudus, tidak ada alasan lagi buat kita supaya kita tersesat.

Kenapa? Karena Firman tuntun langkah kita, Roh Kudus membimbing jalan kita. Sehingga sesukar apapun jalan kita, kita pasti akan melihat kemenangan. Jadi, lewat program ini, kembali saya ingin ingatkan saudara. Bahwa Yesus cinta saudara yg tersesat. Yesus tidak menghakimi saudara, Yesus tidak menghukum saudara, Yesus tidak merancangkan sesuatu yg jahat kepada saudara. Tetapi Yesus beri Firman dan Roh Kudusnya. Setan ingin kita tersesat. Oleh sebab itu setan tahu akan hal-hal dunia dan ingin kita jatuh, dan membawa kita pada hal-hal yg akan membawa kita pada kesesatan. Itu sebabnya, setan buat kita malas pergi ke gereja, setan buat kita tidak mengerti akan Firman Allah.

Setan membuat kita malas untuk mendengarkan Firman Allah, setan temukan kita dengan orang-orang yg mengecewakan kita, dan menyakiti hati kita. Sehingga apa yg terjadi? Kita mulai kecewa, kita mulai patah semangat, kita mulai putus asa, dan akhirnya kita mulai terbujuk dengan hal-hal dunia. Setan senang engkau tersesat, dunia ini senang engkau tersesat, tapi saya mau beritahu Yesus bergembira jika engkau mau kembali kepadaNYA.

Kalau ada diantara saudara yg merasa sudah terlalu jauh dari Tuhan, saya sudah tersesat, saya sudah lama tidak pergi ke gereja, saya sudah lama engga baca Alkitab, saya hidup dengan sex bebas, saya percaya dengan dukun-dukun, saya percaya dengan Kuasa Kegelapan, tapi saya mau kembali kepada jalan Yesus hari ini.

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, lewat program ini hamba kembali mendoakan setiap kami yg mengikuti program ini. Hamba berdoa, di dalam Nama Yesus, Engkau jamah mereka satu persatu, Engkau kuatkan mereka, Engkau teguhkan KasihMU, sehingga mereka berjalan dalam kemenangan. Mereka yg tersesat, dan berdoa minta ampun kepada Tuhan, Engkau jamah mereka dan pulihkan, sehingga hari ini menjadi hari Keselamatan bagi setiap dari kami yg mengikuti program ini, haleluya, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

Tuesday, November 10, 2009

God’s Secret Garden

God’s Secret Garden

A garden enclosed is my sister, my spouse. A spring shut up. A fountain sealed.

Song of Solomon 4:12, LB
A secret garden is so exciting, where there is a hidden spring ready to be uncovered or a beautiful fountain ready to be revealed and wonderful fruit to be gathered.

Our Beloved Saviour longs to be invited into the garden of our hearts – His secret garden.
He loves the fruit He’s nurtured in our hearts and wants to enjoy the good things He’s grown in our lives. Just like those of you who are experienced gardeners, He likes to look for the blossoms and the buds of the new fruit He’s pruned and tended. He likes to enjoy the things He’s restored in us, walking and talking with us, as He did with Adam and Eve in the Garden of Eden.

Sometimes the Lord says, ‘Open to Me, My Beloved sister – brother. I want to drink from the well of your love that I have filled. I want to taste the fruit I’ve grown in you. I want to experience the fragrance of your worship. I want to enjoy your presence and share a meal with you’.

Jesus was always sharing a meal with people. It was when He was sharing supper, in the breaking of the bread, with the two disciples He met on the road to Emmaus that they recognised He was the risen Lord. It was while He was preparing breakfast on the sea shore for Peter that Jesus restored the failure in Peter’s life. Jesus knocks on the door of His Church asking to be invited in to share a meal (Revelation 3:20). Many of us want to know what Jesus can do for us, not realising that Jesus wants to enjoy spending time with us!

My life must be Christ’s broken bread, my love his outpoured wine, a cup o’er-filled, a table spread beneath His name and sign, that other souls, refreshed and fed, may taste His life through mine.

Albert Osborne

Prayer: Yes, Lord, I open myself to You. I want to share in a meal with You and to recognise Your wonderful presence in my life. In Jesus’ Name. Amen.
Today's Writer : Pam Smith Pam Smith has a background in art and nursing, has a son and two daughters and a 'ministry to grandchildren.' She has been a friend and helper of Ellel Ministries since l992, and is involved with Healing Through Creativity Courses. As writer of the Shepherd Love Series, she has a passion for the comfort and encouragement that leads people towards enjoying abundant Life in Jesus.

Monday, November 9, 2009

114. Hal-hal tentang penyesatan - Matius 18:6-11

6Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 7Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 8Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 9Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. 10Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 11Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang!"

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Alkitab berbicara mengenai hal-hal yg sangat luar biasa, bagaimana Yesus menghargai anak-anak kecil. Kadang kala persoalannya ada banyak orang tua yg sudah tidak memberi perhatian yg cukup bagi anak-anaknya. Ada banyak orang tua yg tidak memberikan waktu yg cukup bagi anak-anaknya. Tetapi dengar baik! Yesus Kristus yg adalah Tuhan, Yesus Kristus yg adalah Raja, Yesus Kristus yg bagiNYA tidak ada perkara yg mustahil, tetap memberikan perhatian yg khusus bagi anak-anak.

Dengan lain kata, anak-anak punya tempat yg khusus di hatinya Yesus. Kalau kita pelajari dalam Alkitab, kita akan melihat mengenai hal-hal yg menyesatkan di sini, karena ingat, di dunia ini ada banyak hal yg coba menyesatkan kita. Ada banyak hal yg kelihatannya baik, ada banyak hal yg kelihatannya menyenangkan, ada banyak hal yg kelihatannya menarik hati, tetapi kemudian itu menyeret hidup kita yg akhirnya membawa kita ke jalan yg semakin jauh dengan jalanNYA Tuhan.

Ada 3 hal penting yg dapat kita pelajari tentang penyesatan:

1. Penyesatan itu harus ada.
Pada ayat yg ke-7 dikatakan "celakalah dunia dengan segala penyesatannya."memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Perhatikan kalimat penyesatan memang harus ada, tetapi celakalah orang yg mengadakannya. Saudara boleh berdoa dan baca Alkitab setiap hari, saudara boleh tengking segala roh-roh penyesatan. Tetapi, saya mau beritahu penyesatan itu memang akan ada. Orang-orang memang dapat saja membuat kita tersesat dengan mengajak kita ke hal-hal yg menarik, mengajak kita ke diskotek, bacaan porno, sesuatu yg kelihatannya mendatangkan keuntungan besar, atau sesuatu yg kelihatannya memberikan kita kenikmatan yg sesaat.

Tetapi kemudian apa yg terjadi? Dia mulai menyesatkan, dia mulai menghancurkan hidup, dia mulai menyeret hidup kita ke dalam hal-hal yg dapat membuat hidup kita jatuh. Ada banyak orang yg berpikir, toh kan saya masih muda, toh kan saya masih hidup, toh kan saya bukan pendeta. Saya kan seorang bisnisman, saya kan seorang karyawan biasa, atau saya juga kan seorang jemaat awam biasa. Saya juga kan ingin melihat keindahan hidup. Saya juga kan tertarik dengan hal-hal duniawi.

Sekali lagi saya beritahu, bahwa penyesatan memang ada dan setan akan pakai banyak hal untuk menyesatkan anak-anak Tuhan, sehingga mereka tidak tertarik untuk datang ke gereja. Setan akan buat banyak hal, sehingga orang Kristen akan tertuduh dalam dosa, orang Kristen tidak tertarik lagi untuk menyembah Tuhan, orang Kristen tidak tertarik lagi untuk berkorban dan berbuat sesuatu bagi Tuhan.
Dan hari ini, kembali saya akan ingatkan saudara, bahwa penyesatan itu memang ada. Oleh sebab itu Yesus mengingatkan kepada murid-muridNYA untuk berdoa dan berjaga-jagalah agar kamu jangan jatuh. Kalau kita tahu penyesatan itu harus ada, berarti kita harus mulai hari kita dengan doa.

Dalam segala perkara kita melakukan komunikasi yg terbaik bagi Tuhan dan dalam setiap keputusan yg kita ambil, kita harus mengerti kehendak dan rencana Tuhan di dalam hidup kita. Berarti ingat, penyesatan itu harus ada dan penyesatan bisa terjadi dalam hal-hal sederhana di dalam hidup kita. Penyesatan bisa terjadi lewat teman baik kita, atau lewat sesuatu yg kelihatannya dapat memperoleh untung yg besar. Oleh sebab itu Alkitab berkata, ujilah segala sesuatu dan peganglah yg baik.

2. Kita dapat tersesat jika kita tidak bersikap dengan tegas
LIhat pada ayat yg ke- 8Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api yang kekal. Kita dapat tersesat, jika kita tidak bersikap dengan tegas. Saya sebut ayat ini "dalam tanda petik" adalah ayat yg paling sadis, kenapa disebut ayat yg paling sadis? Karena, bila kita membaca ayat ini tanpa pengertian yg dalam, kita akan berpikir, orang Kristen itu kejam banget, jika ada orang berdosa, penggal ajah tangannya, kakinya menyesatkan, penggal ajah kakinya

Kayanya orang Kristen galak dan jahat dan sadis bener. Tetapi, saya mau beritahu bahwa maksudnya ini bukanlah hal yg lahiriah kalau orang berdosa potong tangan atau kakinya, bukan itu! Tetapi yg mau dijelaskan adalah sikap yg tegas terhadap dosa. Ingat, mungkin ada di antara saudara yg masih bergumul untuk berhenti merokok, mungkin ada di antara saudara yg sudah dianjurkan oleh dokter, bila saudara menghisap rokok lagi, jantung saudara akan bertambah parah, kanker saudara akan bertambah buruk, dan saudara akan lebih cepat mati.

Tetapi mungkin ada di antara saudara yg sudah menjadi ikatan yg kuat. Coba saudara perhatikan, kapan saudara pertama kali mulai merokok? Kalau saudara mau jujur, saudara mulai merokok, hanya karena saudara tidak bisa bertindak dengan tegas. Mungkin teman saudara yg menawari saudara, dan saudara tidak berani untuk bilang tidak. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, banyak persoalan dalam hidup kita terjadi hari-hari ini hanya karena kita tidak dapat bertindak dengan tegas.

Ada banyak orang yg melakukan hubungan sex sebelum menikah, kenapa peristiwa itu bisa terjadi? Sebetulnya saudara/i tidak mau melakukan hal itu. Tetapi, persoalannya adalah saudara tidak berani untuk bertindak dengan tegas. Banyak orang yg sekarang sedang bingung, karena ia sekarang sedang mengandung anak hasil hubungan di luar pernikahan, sementara prianya sudah punya istri. Dan dia sebetulnya tahu dengan semuanya itu, tetapi kenapa itu bisa terjadi?

Karena ia tidak bisa mengambil sikap yg tegas dalam hidup. Berarti ingat! Kita dapat tersesat bila kita tidak bersikap dengan tegas. Lebih baik saudara dikecewakan orang, tetapi menyenangkan hati Tuhan. Daripada menyenangkan hati orang tetapi pada saat yg bersamaan mengecewakan hati Tuhan.

3. Kesesatan membuat kita tidak dapat melihat Sorga
Coba kita lihat ayat yg ke-9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. Kesesatan dapat membuat kita jauh dari Sorga, kesesatan membuat kita tidak dapat melihat Sorga. Alkitab berkata lebih baik kamu masuk Sorga dengan tidak memiliki mata, daripada memiliki mata tetapi masuk dalam neraka. Dengan lain kata, tidak mungkin kamu masuk Sorga. Oleh sebab itu kembali, lewat program ini saya peringatkan saudara-saudara.

Mungkin engkau sudah tersesat, mungkin engkau sudah jauh dari Tuhan, mungkin engkau sudah tidak ke gereja lagi, atau mungkin saudara berkata,"Saya tidak kenal Yesus, saya tidak percaya bahwa Tuhan ada." Saya tahu pendeta-pendeta berkotbah tentang Tuhan, saya tahu guru-guru berbicara tentang Tuhan, tapi sebetulnya saya tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Lewat program ini, saya mau beritahu, saudaraku sebetulnya anda sedang tersesat. Engkau sudah terlibat dengan judi, engkau sudah terlibat dengan obat-obatan, engkau terlibat dengan sex bebas. Lewat program ini saya peringatkan,"Engkau sedang tersesat!" Yesus buka tangan bagimu, "Hai kamu yg letih lesu dan berbeban berat, orang mungkin menghakimu dan bilang bahwa saudara adalah orang jahat."

Tetapi sebagai hamba Allah saya mau bilang,"Bahwa Tuhan mengasihi saudara." Tuhan akan buka jalan bagi saudara, kita tidak perlu binasa dengan kesesatan kita, asalkan kita mau kembali kepada Yesus. Bagi Tuhan tidak ada perkara yg mustahil!

Doa:
Bapa di dalam Nama Yesus, Engkau lihat mereka yg berbeban berat, engkau melihat setiap mereka yg ada di dalam tekanan, engkau lihat mereka yg sedang tersesat karena hal-hal yg duniawi. Hamba berdoa lewat program ini, Dalam Nama Yesus, Engkau jamah mereka satu persatu. Engkau lihat setiap mereka yg sedang ada dalam masalah, Engkau lihat setiap mereka yg sakit, atau berbeban berat. Hamba berdoa lewat program ini, Dalam Nama Yesus bawa mereka ke dalam KuasaMU Ya Tuhan, sehingga saat mereka melihat mujijat, mereka dapat melihat kemenangan, karena kami percaya bagi Yesus, tidak ada perkara yg mustahil. Dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin!

Stronger Than Ever

Stronger Than Ever

He personally will come and pick you up, and set you firmly in place and make you stronger than ever.

1 Peter 5:10, LB
Have you ever failed in something and felt like rubbish in your own eyes? I really want to encourage you to think again. God does not see you as a failure. He wants to use whatever has happened to make you a stronger person.

When a child who is learning to walk falls down, his mum will come and pick him up, steady him in his place, and start him off again on his walk in a safe direction. Each time he falls he gets stronger in his determination and, with her encouragement, he carries on. His mum doesn’t see him as a failure but delights in him.

‘The steps of good men are directed by the Lord. He delights in each step they take. If they fall it isn’t fatal, for the Lord holds them with his hand’ (Psalm 37:23, LB). So I want to encourage you. The Lord is holding you and delights in you as you take that next step with Him. He’s willing to forgive you when you fall and steady you. His mercy is new every morning and you can start this new day with Him.

When we fail, we tend to look back and remember all the times we’ve let God down. But God, in His grace, chooses not to remember the past but to give us a new start - a clean page. ‘There is, therefore, now, no condemnation to those who are in Christ Jesus’. Read the wonderful context in which this was written in Romans Chapter 8.

Even if you feel you have let someone down, God can put even the most badly broken of things back together again. He can restore our failures as He did with Peter, after Peter had denied Him. He can restore relationships in ways that we would never have thought possible. He can make you stronger than ever before, and even enable you to help someone else who’s struggling. So let Him do it. Let Him make you smile again.

Prayer: Thank You, Lord, for Your mercy and forgiveness. Thank You that I can always start afresh with You and You can make all things new in my life. In Jesus’ Name. Amen.
Today's Writer : Pam Smith Pam Smith has a background in art and nursing, has a son and two daughters and a 'ministry to grandchildren.' She has been a friend and helper of Ellel Ministries since l992, and is involved with Healing Through Creativity Courses. As writer of the Shepherd Love Series, she has a passion for the comfort and encouragement that leads people towards enjoying abundant Life in Jesus.

Broken but Loved

Broken but Loved

The Lord is close to the brokenhearted and saves those who are crushed in spirit.

Psalm 34:18, NIV
I once knew a man who always had eyes for those who were hurting. He would look out for people who were the ‘underdogs’ of life. People who had little going for them in life and who had few natural advantages. He would come alongside them and make friends.

God had shown him that his mission in life was to be a friend to the people who had no friends, especially young people with their lives before them. The Lord showed him how to be generous to those who had very little of their own resources and to understand that these young people were just as precious to the Lord as the high achievers, who had got it all together and knew where they were going.

Many of those young people were rescued from a life of rejection and inner pain, by a man who believed in them and simply loved them into life. Where did he get such love from?
There is only one possible source – the God who inspired the Psalmist to write the words of our text, was also at the centre of this man’s life. Jesus may not at this time be walking this Earth physically, but He is, in and through the lives of those who truly love Him. For if we really do love the Lord, then we will also really love those who, for whatever reason, are disadvantaged. Annie Flint’s poem sums this up so well:

Christ has no hands but our hands to do His work today
He has no feet but our feet to lead men in the way
He has no tongue but our tongue to tell men how He died
He has no help but our help to bring them to His side.

So when you read in the Word of God passages like this, about God being close to the brokenhearted, you can certainly rejoice, but don’t forget that God may be asking you to be God with flesh on and show the world what God is really like!

Prayer: Thank You, Lord, that You care about every single human being, and that all are equally precious to You. Forgive me for not being ‘God with skin on’ for some of the people I’ve met. Open my eyes to see people with your eyes and Your understanding and respond to them with Your love. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Peter Horrobin Peter Horrobin is the Founder and International Director of Ellel Ministries. His cutting edge teaching and compassion for the hurting have been at the heart of Ellel’s ministry throughout its 23 years of development. He is the author of numerous books, most notably Healing Through Deliverance and Living the Life. At present he is busy writing material for Ellel 365, the new online training School which has now been launched. To find out more go to www.em365.org.