Saturday, October 25, 2008

Yairus (Matius 9:18-19)

18Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 19Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-NYA.

Lewat bacaan Firman Tuhan di atas, kita akan melihat 3 hal yg dapat kita pelajari:

1. Pilihan Yairus
Anak Yairus baru berusia 12 tahun dan anak ini sakit keras dan hampir mati. Waktu Yairus meninggalkan rumah, anak ini sakit keras, sementara dia di perjalanan, dia mendengar kabar bahwa anaknya meninggal. Ini bukanlah hal yg mudah dan merupakan saat yg sangat sukar, karena yg pertama Yairus berhadapan dengan pilihan. Waktu anaknya sakit dan hampir mati, betul-betul membutuhkan perhatian. Naluri kebapaannya akan berkata "Walaupun terjadi sesuatu dengan anakku, biarlah aku ada di sisinya." Ini adalah keputusan yg sangat sulit bagi seorang bapa yg pada saat itu anaknya sakit dan harus meninggalkannya begitu saja. Rasanya semua orang akan mengkritik dan berkata "Bapa macam apa dia?" Mungkin ada yg berkata "Bapa yg tidak bertanggung jawab!" Apalagi Yairus adalah seorang yg melayani Tuhan, lalu menghadapi kenyataan bahwa anaknya sakit. Rasanya ia beteriak kepada Yesus dan berkata "Tuhan aku sudah melayani engkau sebagai kepala Rumah ibadat, kenapa Tuhan tidak pedulikan keluargaku, kenapa Tuhan tidak membebaskannya dari penyakitnya ini!" Tetapi apa yg terjadi?

Yairus menentukan pilihan, pada saat anaknya sakit dan membutuhkan perhatian, dengan lain kata Yairus diperhadapkan dengan pilihan: Haruskah ia bersama dengan anaknya ini? Haruskah ia memelihara anaknya ini? Atau datang kepada Yesus dan menyerahkan pergumulannya. Mungkin sebagian orang pada saat Yairus meninggalkan rumah, akan berkata "Fanatik sekali ini orang, mungkin ada sebagian yg berkata "Mana tanggung jawabmu sebagai ayah?" Tidak lama kemudian di tengah perjalanan Yairus dengar kabar dari orang bahwa anaknya mati.
Pasti ada tuduhan dalam jiwanya yg berkata "Yairus, kali ini keputusanmu salah!"
Tetapi Ingat, keputusan untuk datang kepada Yesus tidak pernah salah!" Sementara pada saat kita ambil keputusan untuk mengikuti Yesus, pasti kita akan mendapat banyak masalah!" Tetaplah kita jalan terus sampai kita benar-benar menjumpai Yesus dan memperoleh kemenangan!"

2. Tindakan Yairus
Pilihan Yairus yg ke-dua ini adalah, sementara anaknya sakit, ia tetap melayani Tuhan, meskipun anaknya sakit dengan kondisi yg sangat memprihatinkan. Hal tersebut bisa menjadi pemicu bagi yairus untuk tidak melayani Tuhan/tidak memiliki semangat lagi untuk melayani ataupun untuk mengambil keputusan.
Seringkali kita dikejar-kejar oleh waktu. Seringkali kita berpikir, kita sudah buat yg terbaik bagi Tuhan. Kadangkala kita melihat kondisi kita yg sangat mengkuatirkan, dan sering kita bertanya "Apa pilihan yg harus kita buat?" Yairus juga diperhadapkan pada pilihan ini, dia tidak ragu sedikitpun, dia tidak kuatir sedikitpun, tetapi Yairus datang kepada Yesus, dan dikatakannya di sini, "lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
Apa yg Yairus buat? Ia datang dan menyembah Yesus dan meminta Yesus meletakkan tanganNYA atas anaknya, maka ia akan hidup.

Apakah kita bisa berdoa dan bilang "Walaupun suamiku tidak mau bertobat, tetapi aku percaya jika Tuhan menjamahnya, maka ia akan kembali ke jalan yg benar." Walaupun Tuhan, kondisi bisnisku, kondisi ekonomiku di ambang kehancuran, tetapi aku tahu kalau Tuhan menjamahnya, semuanya akan kembali pulih. Kadang kala kita kehilangan iman, kadangkala kita kehilangan semangat, kadangkala kita selalu melihat pada kondisi yg mengkuatirkan, kadangkala kita justru memilih untuk meninggalkan Tuhan dan segala KuasaNYA, kadangkala kita justru terus ragu, menangis putus asa dan kecewa, menyesali nasib dan terus berkata "Betapa menderitanya hidup kita!"

Tetapi Tindakan Yairus di tengah-tengah pilihannya, tindakannya yg pertama adalah ia datang kepada Yesus. Inilah yg perlu kita lakukan, yaitu: tetap datang kepada Yesus. Seringkali kita berkata "Aku kan sudah sering ke gereja", tetapi hal yg kita perlu lakukan adalah bukan hanya datang ke gereja, tapi datang kepada Yesus. Bukan hanya terus berdoa, tapi di dalam doa kita kita terus datang kepada Yesus. Ada banyak orang yg pada saat berdoa, hanya menyampaikan keluhan-keluhan, tetapi tidak sesungguhnya datang kepada Yesus. Hanya berdoa untuk menyampaikan semua permasalahannya dan berkata "Tuhan, Apa yg harus aku perbuat sekarang?" Kalau kita baca ayat-ayat di atas lebih lengkap,kita akan melihat, walaupun Yesus sudah berjalan bersama Yairus, tetapi yesus tidak langsung menyembuhkan anaknya, tetapi Yesus meminta Yairus untuk menunggu, kenapa? Karena Yesus sedang sibuk untuk menyembuhkan seorang perempuan yg sakit pendarahan.

Tetapi, pertanyaannya, bagaimana dengan anaknya? Yesus memiliki waktu yg tepat untuk itu. Yg dilakukan oleh Yairus adalah: ia datang kepada Yesus. Biarlah kita mulai datang kepada Yesus dan jangan berharap kepada manusia, jangan mengandalkan manusia, jangan mengharapkan segala kelebihan dan janji-janji manusia. Tetapi, kita berani datang kepada Yesus dan menikmati janjinya."

Dan tindakan ke2 yg Yairus lakukan pada ayat yg ke 18" datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia..." Ini adalah sesuatu yg tidak mudah, karena anaknya sedang sakit dan harus ditinggalkan, di tengah perjalanan orang berkata "Anakmu mati!" Lalu apa yg terjadi? Dia datang kepada Yesus, lalu menyembah Yesus. Sebagian orang, jika keadaannya seperti ini, belum lagi ia harus melayani Tuhan, belum lagi ia harus korbankan banyak hal untuk Tuhan, tetapi pada saat anaknya sakit dan hampir mati, maka sebagian orang akan marah sama Tuhan, "Tuhan, kenapa engkau tidak bela!" Mungkin ada sebagian dari orang yg mengalami banyak penipuan, mengalami penjambretan, atau sesuatu yg ada padanya dicuri atau diambil dari orang lain, apa yg terjadi? Ia mulai marah sama Tuhan dan berkata "Tuhan, kenapa engkau tidak lindungi saya?" Atau mobilnya keserempet, lalu mungkin harta kekayaannya diambil, lalu miliknya mulai dikuasai oleh orang lain, ia mulai marah sama Tuhan.

Tetapi, apa yg terjadi dengan Yairus, ia datang dan menyembah Yesus. Itulah yg kita perlu lakukan, datang dan menyembah Yesus dan mulai katakan "Aku tetap percaya dan berharap kepada Tuhan, Tuhan adalah segalanya bagiku!"

3. Reaksi dari Yesus
Apa reaksi dari Yesus ketika Yairus datang dan menyembah Yesus? Maka Yesuspun bangunlah, Haleluya! Kalimat bangunlah Yesus pada saat ia melihat Yairus, adalah: Yesus begitu menghargai iman dari pada Yairus. Oleh karena itu alkitab berkata "Orang yg beriman tidak akan dipermalukan." Oleh sebab itu alkitab berkata "Sesuai dengan imanmu akan jadi padamu!"
Iman kita dihargai oleh Kristus. Jika di tengah penderitaan kita, kita masih tetap bersyukur. Jika di tengah kesulitan yg besar sekalipun, kita masih bisa berkata "Aku percaya kepada Allah, dan aku tidak gentar, meskipun kita ditekan dari berbagai sisi, tapi kita tetap berpegang teguh dengan kepercayaan kita. Semua itu dilihat oleh Yesus dan Yesus menghargainya, dan bukan hanya dihargai, tetapi Yesus akan memberikan upah menurut alkitab.

Ingat bagaimana Daniel (Perjanjian lama) bergumul, di tengah situasi yg sangat sukar, sampai ia harus dilempar ke gua singa. Tetapi, iman yg kokoh dari Daniel itu dihargai oleh Tuhan, sehingga walaupun ia dilempar ke gua singa, Allah bertindak di sana. Dari sini kita lihat, Allah tahu dimana ia harus bertindak. Seringkali kita pikir ini satu-satunya jalan, tetapi tidak bagi Allah.
Allah masih dapat melakukan seribu satu jalan bagi kita. Allah akan tetap menunggu kita, apakah kita masih memiliki iman, Allah akan tetap tunggu, apakah kita masih tetap percaya, apakah kita masih tetap bersyukur dalam segala perkara. Itulah sebabnya Yesuspun bangun dan mengikuti Yairus bersama-sama dengan muridnya. Untuk apa Yesus mengikuti?

Untuk bertindak, karena kalau kita baca pada ayat yg ke 25, setelah orang-orang itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu dan bangkitlah anak itu. Berarti Yesus bertindak. Yesus bukanlah Tuhan yg hanya mengasihi dan menyertai sampai akhir dari kesudahan jaman, bukan hanya Tuhan berkata bahwa kita adalah anakNYA yg Ia kasihi. Tetapi, Tuhan Yesus memegang tangan dari anak Yairus dan Yesus membangunkan anak itu.

Yesus bukan hanya berkata, Ia mengasihi kita dan mau menghapus air mata kita. Yesus bukan hanya Tuhan yg berkata, bahwa Dia senantiasa menyertai kita. Tetapi pada saat kita jatuh, diangkatnya kita, pada saat kita lemah, dikuatkannya kita. Pada saat kita tidak sanggup berjalan lagi, digendongnya kita dan dibawanya kita ke dalam kemenanganNYA! Jadi, di dalam hidup kita selalu diperhadapkan dengan banyak pilihan, tetapi hal yg penting adalah mau bertindak dan datang kepada Yesus, mau menyembah Yesus dan hal yg ke tiga adalah kita menunggu dari reaksi Yesus, Yesus menghargai dari iman yg murni, Yesus menghargai dari hati yg terus bersyukur, dan Yesus akan bertindak. Jadi, pada saat Yesus bertindak, maka tidak ada hal yg perlu kita kuatirkan lagi, karena Yesus akan bertindak sampai selesai dan membawa kita ke jalan kemenanganNYA!

Thursday, October 16, 2008

Anggur yang baru, urapan yang baru (Matius 9:14-17)

14Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?" 15Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa 16Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yg belum susut pada baju yg tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. 17Begitu pula anggur yg baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yg tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yg baru disimpan orang dalam kantong yg baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.

Ada 1 pokok bahasan yg Tuhan Yesus sampaikan yg merupakan hal yg menarik sekali, yg jarang sekali disinggung. Dimana Yesus berkata bahwa anggur yg baru tidak bisa disimpan di dalam kantong yg sudah tua. Yesus ingin membandingkan dan menjelaskan bahwa anggur yg baru adalah jamahan Tuhan yg baru yg mengalir dalam diri seseorang. Di dalam kitab Pengkotbah dan di dalam kitab Ratapan, menjelaskan hal yg sama, yaitu: Kasih Tuhan tidak berkesudahan dan Kasihnya selalu baru setiap pagi. Artinya Allah selalu memberi urapan baru, artinya Allah memberi jamahan dan kuasa yg baru bagi anak-anaknya (Fresh Anointing).

Urapan yg segar dan jamahan yg segar, karena Allah bekerja sangat luar biasa sekali. Anggur yg baru tidak bisa disimpan dalam kantung/kirbat yg lama, menjelaskan bahwa urapan yg baru tidak bisa dicampur dengan tradisi. Allah mau bekerja hari demi hari dengan urapan dan kuasanya, tetapi banyak orang Kristen yg puas dengan tradisi. Berpikir,"Ah yg penting di gereja kami sudah baca doa Bapa Kami dan adanya Pengakuan Iman Rasuli, hal tersebut sudah merupakan segala-galanya.

Betul itu semua adalah hal yg baik! Tetapi kadangkala pertanyaannya adalah bagaimana kita mengucapkannya? Atau itu hanya menjadi tradisi. Hal tersebut yg Yesus mau persoalkan, jika puasa hanya menjadi tradisi dan dikerjakan tanpa pengertian lagi, sehingga ketika kita berkata "Aku percaya kepada Allah yg Maha Kuasa ", dan bukan lagi merupakan suatu tekad & pengakuan yg murni yg diucapkan benar-benar keluar dari hati kita, tetapi hanya merupakan ucapan-ucapan tradisi. Maka apa yg terjadi?

Semuanya itu tidak memiliki arti yg kokoh lagi, tidak memiliki arti yg segar lagi dan bahkan tidak memiliki arti apa-apa lagi dalam hidup kita. Sehingga sering kali pada saat kita pulang gereja, kita tidak merasakan kekuatan lagi, padahal kita baru berkata "Aku percaya kepada Allah yg maha Kuasa". Jadi, pada saat kita masuk gereja dan saat kita mengatakan pengakuan Iman Rasuli, ketika kita berkata "Aku percaya kepada Allah yg maha Kuasa", berarti kita tidak perlu takut lagi, maka berarti kita tidak perlu ragu lagi. itu berarti saatnya kita bersorak dan berkata "Kemenangan akan kualami di dalam hidupku."

Hal yg ke 2 ada banyak orang yg mencampuri ajaran kekristenan dengan berbagai tradisi-tradisi
Apa yg terjadi? Seseorang percaya dengan Tuhan Yesus, tapi masih percaya dengan tradisi-tradisi nenek moyang. Bukan berarti bahwa kebudayaan itu salah, tetapi seringkali banyak kebudayaan/tradisi2 nenek moyang yg berhubungan dengan kuasa-kuasa kegelapan. Sehingga walaupun seseorang percaya dengan Tuhan Yesus, tapi masih sering pergi dan minta petunjuk kepada Roh-roh orang mati, masih pergi ke kuburan-kuburan. Walaupun tidak ada yg salah dengan pergi ke kuburan. Tapi, seseorang mulai bikin tradisi. Setiap Natal dan Tahun baru mulai pergi ke kuburan. Sehingga seseorang mulai bikin tradisi tertentu. Mulai lapor kepada kuburan itu: "Saya tadi baru ujian dan semuanya sudah berjalan dengan baik."

Jadi, seseorang selalu lapor dan melakukan tradisi-tradisi yg tidak sehat. Tidak sedikit orang yg mulai menjalankan tradisi-tradisi ini sampai menghabiskan harta kekayaannya. Padahal kalau dia selidki lebih jauh lagi, hal-hal tersebut hanyalah tradisi kafir yg sudah seharusnya ia tinggalkan. Tetapi bila kita sudah hidup di dalam Kristus, jamahan/urapan yg baru itu sudah ada di dalam Kristus, maka tradisi-tradisi itu tidak dapat lagi dicampur dengan ikatan-ikatan tradisi yg menyesatkan yg membawa kita ke dalam kepercayaan nenek-nenek moyang ini. Alkitab berkata "Apapun yg kita buat, biarlah itu semuanya untuk memuliakan nama Tuhan." Anggur yg baru yg disimpan di dalam kantung yg lama/sepotong kain untuk menahan robeknya/besar koyaknya, sehingga tidak ada gunanya. Jadi, banyak orang yg sudah percaya dengan Tuhan Yesus, tetapi terus terikat dengan tradisi-tradisi, misalnya: Saat tangan gatel, "wah saya bakal dapet duit." Saat matanya berat/kedut-kedut, maka ia berkata "wah bakal ketemu dengan orang jauh." Jadi, seringkali kita sudah percaya dengan Kristus, tapi masih percaya dengan pandangan-pandangan kafir seperti ini, yg semestinya tradisi2 seperti ini sudah ditinggalkan.

Alkitab berkata "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. (1 Timotius 4:7). Karena keadaan-keadaan dan tradisi seperti itu yg seringkali mengikat kita. Jadi waktu kita peroleh jamahan baru. Maka yg perlu kita buat adalah semangat baru sehingga hidup kita perlu diubahkan dan kita perlu memiliki arti yg baru bagi kehidupan kekristenan kita.
Anggur yg baru/urapan yg baru/jamahan yg baru yg kita butuhkan, ini harus terus dipelihara dalam hidup kita, harus terus dipelihara. Tetapi, banyak orang yg tidak bisa memeliharanya.

Saat berdoa "kalau Tuhan mau memberkati saya, Tuhan akan memberkati!", artinya kita sama sekali tidak menghargai berkat Tuhan. Tetapi, biarlah kita berkata "Saya nantikan berkat Tuhan, Tuhan yg akan memberi kesegaran bagi jiwa saya. Ingat, setiap pagi Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa. Kenapa Yesus tidak berdoa di rumahnya? Atau berdoa di tempat tidur, sama seperti sebagian besar dari kita yg pada saat bangun hanya berdoa "Ya Tuhan terima kasih untuk pagi ini, saya sudah bangun, Tuhan beri saya kesehatan dan kekuatan, Amin!

Anggur baru dan urapan baru harus terus dipelihara, bersedia untuk menyiapkan hati yg baru, menyiapkan diri sehingga Allah dapat bekerja lebih dahsyat lagi, karena anggur baru/urapan baru/jamahan baru yg dipelihara dengan baik akan menjadi lebih manis lagi. Karena, bila anggur yg baru disimpan di dalam kantung yg lama, proses fermentasinya akan menjadi lebih cepat, sehingga anggur ini akan menjadi busuk sebelum waktunya, dan akhirnya anggur ini rasanya menjadi tidak baik.

Tetapi apa yg terjadi bila anggur yg baru disimpan di dalam kantung yg baru, anggur ini akan mengalami fermentasi yg sangat baik, sehingga anggur ini akan menjadi lebih manis dan lebih manis lagi. Urapan baru/Jamahan pagi yg kita terima di hadapan Tuhan dan apabila kita pelihara, maka apa yg terjadi? Hidup kita akan menjadi lebih manis dan indah lagi. Mungkin kita lelah, jenuh dan bosan dalam hidup kita. Atau kita merasa bahwa kita kehilangan kasih yg mula-mula dari Tuhan/kita kehilangan kehangatan mesra Tuhan di dalam hidup kita. Tetapi yg kita butuhkan adalah Jamahan baru, Allahlah yg akan menjamah hidup kita dan Dialah yg kita butuhkan dalam hidup kita. Biarlah Tuhan yg menjamah hidup kita, karena kasih dan jamahan Tuhan itu selalu baru, karena itu kita berani lepaskan berbagai tradisi yg tidak sesuai dengan alkitab. Peliharalah dan siapkan hati yg baru agar jamahan Tuhan menjadi lebih manis lagi.

Friday, October 10, 2008

Panggilan Allah (Matius 9:9-13)

9Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yg bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. 10Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya. 11Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yg memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti Firman ini: Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Kalau kita lihat dari Firman Tuhan di atas, Matius adalah seorang pemungut cukai. Sebuah pekerjaan yg tidak ada hubungannya dengan pelayanan, tetapi apa yg terjadi? Yesus memanggil Matius. Sama sekali ini bukan karena kelebihannya atau kemampuan seseorang memungut cukai dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pelayanan. Sehingga kalau sering kali kita berpikir, kenapa Yesus memanggil seorang pemungut cukai? Apakah tidak ada lagi orang yg baik pada saat itu? Mungkin ada yg berpikir, bila Yesus memanggil orang Farisi yg dirubah hatinya mungkin akan jauh lebih baik. Seandainya Yesus memanggil para ahli taurat dan dirubah hatinya, mungkin mereka akan mampu melaksanakan tugas pelayanan yg lebih hebat lagi. Tetapi, justru yg Yesus panggil adalah Matius. Kenapa?

Kita akan pelajari tentang langkah-langkah panggilan dari hidup seseorang. Sehingga kita bisa mengerti ketika Allah memanggil kita, kita dapat hidup di dalam panggilan Allah ini, sama seperti ketika Matius menerima panggilan itu, langkah-langkah tersebut yg perlu dijalani:

1. Ia harus mendengar panggilan itu
Ayat 9 dikatakan Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yg bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Yang menarik di sini Matius tidak banyak bertanya, nanti aku ikut Yesus mau ngapain? Berapa banyak penghasilan yg akan saya peroleh? Seperti banyak orang sekarang yg hanya berputar-putar dengan fasilitas hidup dan sering bertanya, nanti kalau saya jadi hamba Tuhan penghasilannya berapa ya? Hidup untuk Tuhan, nanti bagaimana yah? Kalau saya sumbang gereja, kalau saya bantu pekerjaan Tuhan, nanti kira-kira ada untung engga ya buat saya?

Seorang yg bisa hidup dalam panggilan Kristus, adalah seorang yg hidup dalam panggilan Allah dan mau mendengar suara panggilan Allah. Matius mendengar suara panggilan Kristus, ketika Yesus berkata "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius, lalu mengikut Dia.
Persoalan dengan kita adalah kita sering kali berbantah-bantah dengan Tuhan. Ya, saya mau ikut Tuhan, tapi bagaimana dengan keadaan saya? Saya mau ikut Engkau, tapi bagaimana dengan keadaan sekarang ini?
Waktu Yesus memanggil seseorang, Tuhan tahu siapa yg dia panggil. Ketika Musa dipanggil Tuhan ia berkata "Jangan Aku Tuhan". Begitu pula dengan Nabi Yeremia ketika ia dipanggil, "Aku masih muda Tuhan!". Begitu pula dengan kita yg seringkali kita membatasi diri dengan segala kelemahan dan kekurangan kita. Nabi Yesaya berkata "Aku ini dari bangsa yg najis bibir." Jadi intinya ayat-ayat yg kita baca di atas adalah kita harus mau untuk mendengar suara dari panggilan Tuhan.

Ada banyak orang yg tidak dapat mendengar suara panggilan Allah. Dan banyak juga orang yg cenderung mendengar panggilan dunia & kekayaan dunia. Panggilan-panggilan dan tawaran keglamoran dunia ini, tawaran2 kesenangan dunia ini dan kebebasan seksual. Panggilan seperti inilah yg akan terus menyeret hidup seseorang, sehingga ketika ia mau menerima panggilan dan berjanji untuk ikut Tuhan, ia selalu terpeleset. Hari ini Yesus memangil kita semua, Ia selalu mengetuk hati kita dan berkata "Anaku, Aku ini mengasihi engkau. Yesus berkata "mari datanglah dan mendekat." Yesus berkata Mari semua yg letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu. Haleluya!"
Jadi, ciri pertama seseorang yg menerima panggilan Tuhan, adalah seseorang yg mau mendengar suara dari panggilan Tuhan."

2. Mau meninggalkan sesuatu.
Masih pada ayat yg ke 9 Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Waktu Matius dipanggil oleh Tuhan, dia bukanlah seorang penganggur, Matius adalah seorang yg memiliki jabatan, yaitu sebagai pemungut cukai. Waktu Kristus memanggil dia, dia tidak berkata "Baik Tuhan, saya akan punya waktu, setelah saya menyelesaikan tugas saya sebagai seorang pemungut cukai atau berkata lagi "Setelah ada sisa waktu dan tidak menganggu waktu istirahat saya, baru saya akan coba untuk melayani Tuhan. Matius tidak memiliki kompromi, tapi dia rela dan mau tanpa jaminan apa-apa untuk meninggalkannya.

Hal ini sama dengan kita. Kita mau tetap ikut Yesus, tapi di lain sisi masih tetap melakukan kesenangan dunia. Kita tetap mau ikut Yesus, tapi kita tetap mau mengikuti sifat dan karakter kita. Kita engga mau dibentuk oleh Tuhan, kita engga mau dibersihkan oleh Tuhan. Kita engga mau meninggalkan kebiasan-kebiasaan kita. Mau ikut Tuhan, tapi pada saat yg bersamaan kita mau juga dengan segala kesenangan dan mengikuti keinginan daging di dalam hidup kita. Kadang kala seorang yg mengasihi Kristus, Ia harus rela untuk meninggalkan sahabatnya, kehilangan orang-orang yg terdekat dengan dia. Mungkin, banyak dari orang-orang itu yg mulai mengejek dan meninggalkan dia.

Kadang kala pada saat kita mengikut Yesus harus ada sesuatu yg kita tinggalkan. Kita harus rela untuk meninggalkan kebiasaan buruk kita, ataupun cara trik-trik kita yg suka menipu, kebiasaan korupsi dan kolusi, ataupun hal-hal yg tidak sepantasnya kita lakukan sebagai orang Kristen. Kita harus berani untuk meninggalkan sesuatu dan berkata " Tuhan, mulai hari ini aku akan mengikuti Engkau."
Zakeus pernah berkata " Tuhan, jika ada orang yg kuperdayakan, artinya jika ada orang yg aku korupsikan, jika ada orang yg aku kolusikan, atau diperlakukan secara tidak adil." Apa yg terjadi? Hartanya akan aku kembalikan empat kali lipat. Inilah prinsip dari seseorang, atau orang yg hidup dalam panggilan Allah, adalah berani untuk meninggalkan sesuatu. Orang-orang menerima panggilan Allah adalah bukan orang-orang yg sempurna, tapi merupakan orang2 yg berani meninggalkan sesuatu karena Kristus.

3. Siap menghadapi kritik
Ayat yg ke 11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Kita lihat di sini, Matius sudah rela untuk meninggalkan sesuatu, rela untuk kehilangan sesuatu, rela untuk kehilangan segala-galanya bagi Kristus, tapi apa yg terjadi? Waktu Orang Farisi melihat Kristus, orang2 Farisi masih mengkritik Matius dan bertanya ""Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Siap untuk menghadapi kritik, berarti rela berkorban untuk Tuhan. Walaupun kita sudah kehilangan sesuatu dan segala-galanya untuk melayani Tuhan, Ingat! Masih saja ada orang yg mengkritik. Kadang kala yg mengkritik itu adalah orang yg lebih rohani dan lebih dewasa dalam Tuhan. Tapi Ingat, bahwa seseorang yg mau hidup dalam panggilan Allah, adalah seorang yg siap untuk menghadapi kritik.

4. Harus tetap bertahan
Jelas sekali Yesus berkata pada ayat 13, Yang Aku kehendaki adalah belas kasihan dan bukan persembahan. Karena Aku datang bukan untuk memangil orang benar, melainkan orang yg berdosa. Berarti, orang yg hidup dalam panggilan Allah, adalah orang yg mau dan tetap bertahan, dan pada saatnya Allah akan membela. Yang perlu kita buat saat ini adalah tetap bertahan dan tetap bertahan. Karena ingat pada saatnya Allah akan membela kita. Jangan lemah, karena kelemahan akan membawa kita pada kehancuran, tetapi kekuatan di dalam Tuhan, yg akan kita lihat nanti adalah kemenangan dan pembelaan!

Wednesday, October 1, 2008

Jatuh dalam dosa (Matius 9:1-8)

1Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kotaNya sendiri. 2Maka dibawa oranglah kepadaNya seorang lumpuh yg terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni 3Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." 4Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yg jahat di dalam hatimu? 5Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? 6Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak manusia berkuasa mengampuni dosa"-lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu-"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 7Dan orang itupun bangun lalu pulang. 8Maka orang banyak yg melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yg telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.

Hal yg menarik di sini ketika Yesus berkata "Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni. Hal yg pertama, orang-orang membawa orang yg sakit datang kepada Yesus. Yesus tidak memberikan tanggapan terlebih dahulu tentang penyakitnya, atau memberi tanggapan betapa parah penyakitnya, atau menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata "aduh, sedih sekali orang ini lumpuh."

Tetapi, Yesus langsung berkata, hai anakKu, dosamu sudah diampuni. Berarti Hal yg pertama yg perlu kita renungkan, kita harus selalu berhati-hati untuk menjaga diri kita agar kita tidak jatuh dan hidup dalam dosa, karena dosa dapat mendatangkan penyakit. Bukan berarti bahwa penyakit adalah satu-satunya akibat dosa. Bukan berarti bahwa bila kita jatuh sakit, berarti ada dosa. Tetapi, dosa dapat mengakibatkan penyakit.

Akibat-akibat dari dosa:

1. Dosa membuat manusia terpisah dari Allah
Allah melindungi manusia, sehingga segala kuman penyakit yg ada di dunia ini tidak dapat menembus hidup manusia, karena adanya penjagaan dan perlindungan Tuhan. Tapi, sekali lagi dosa memisahkan manusia dari Allah, sehingga dosa dapat menyebabkan penyakit.

2. Kadang kala dosa membawa ketidak tenangan dalam jiwa.
Seorang suami yg suka berbohong kepada istrinya/ataupun sebaliknya karena ia punya simpanan lain, ataupun apapun alasannya akan membawa sang suami/istri pada hidup yg tidak sehat. Mengapa? Karena, pada saat si suami melihat istrinya, jantungnya mulai berdetak. Begitu pula dengan istrinya saat ia melihat suaminya jantungnya mulai berdetak 2 atau 3 kali lebih cepat dari biasanya. Sehingga tidak sedikit orang yg hidup yg memiliki pola hidup semacam ini mudah sekali terserang penyakit jantung, darah tinggi, sakit kepala, penyakit susah tidur. Semua ini adalah bukti bahwa dosa dapat menyebabkan penyakit dalam diri seseorang.
Bukan berarti bahwa bila suami/istri sakit kepala, atau ada penyakit jantung, kita langsung menuduh ...wah ada dosa. Bukan berarti bahwa semua penyakit adalah akibat adanya dosa, tetapi kita harus menjaga hidup kita agar terbebas dari dosa.
Jelas sekali Yesus berkata bahwa dosamu sudah diampuni, dan pada saat dosanya diampuni, penyakitnya segera lenyap. Jadi, ada dosa yg menekan organ-organ dari tubuh manusia.

3. Ada dosa yg dipukul karena kemarahan Tuhan
Kita lihat penyakit aids. Seandainya tidak ada cara hidup berdosa dari manusia yg ada di muka bumi. Maka, tidak pernah ada yg disebut namanya penyakit aids ataupun penyakit kelamin lainnya. Dengan lain kata, jika dosa tidak biarkan hidup di dalam dunia, maka penyakit aids tidak akan pernah muncul. Oleh karena itu kita harus jaga hidup kita di dalam kebenaran.
Dalam kebenaran ada kesehatan, dalam alkitab dikatakan hati yg gembira adalah obat.
Seorang yg hidupnya dalam dosa, maka orang itu akan menjadi seorang yg tubuhnya mudah sekali terserang penyakit. Tetapi orang yg menjaga hidupnya benar di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan membela orang itu. Jadi, dosa dapat mengakibatkan seseorang rawan tubuhnya terhadap penyakit.

Percaya kepada Kristus, dapat mengakibatkan seseorang terhapus dari dosanya.
Masalah dosa tidak dapat diselesaikan dengan cara apapun, termasuk perbuatan baik. Alkitab berkata kebenaranMU seperti kain lara di hadapanKU. Jadi, dosa tidak dapat diselesaikan dengan sumbangan-sumbangan. Kita bisa menyumbang gereja-gereja, maupun panti-panti asuhan, tetapi itu tidak berarti dosa kita bisa ditutup dengan uang-uang yg telah kita berikan.
Tapi, kitalah yg terlebih dahulu harus berubah, bertobat dan kembali mengikuti jalan Tuhan.
Jadi, yg dapat menghapuskan dosa adalah saat kita percaya. Percaya berarti kita mau merubah sifat kita, berbalik 180 derajat dan mau mengikuti Yesus kemanapun kita pergi.
Banyak orang berpikir dan mengaku sudah mengikuti Yesus, karena mengikuti agama tertentu maka otomatis ia percaya.

Tapi Yesuslah yg memiliki karunia yg luar biasa, karena alkitab berkata "Karena Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga IA memberikan anakNYA yg tunggal, supaya barang siapa yg percaya kepadaNYA tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yg kekal."
Tapi, sering kali orang salah mengintepretasikan, bahwa asal percaya saja kepada Yesus, buat dosa apa saja pasti diampuni. Bukan berarti bahwa asal percaya Yesus, hidup kacau/minum mabuk, tetap percaya bahwa dosanya diampuni. Atau percaya sekali selamat tetap selamat, sekali percaya tetap akan diselamatkan. Tapi, bukanlah seperti itu. Karena, Alkitab berkata "Kerjakanlah keselamatanmu dalam takut dan gentar". Jadi, percaya di sini diwujudkan dalam tindakan. Alkitab berkata pula Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Itulah sebabnya kita tidak bisa tetap pergi ke gereja, tapi setelah itu hidup dengan tidak karuan, punya pikiran bahwa dosa kita sudah diampuni.
Percaya, iman dengan perbuatan harus berjalan bersama-sama. Itu yg menyebabkan dosa kita sudah diampuni melalui Tuhan Yesus dan kuasanya.

Banyak orang yg memuliakan Allah setelah melihat.
Pada ayat yg ke 8 Maka orang banyak yg melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yg telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. Inilah salah 1 contoh dari iman yg sementara. Karena, untuk sementara saja mereka bergembira dan bersemangat.
Karena sekarang mereka melihat orang yg lumpuh disembuhkan dan mereka memuliakan Allah.
Inilah yg disebut iman yg hanya meletup-letup dan sementara. Kita hanya dapat memuliakan Allah setelah kita melihat. Tetapi, kita dapat memuliakan Allah bukan setelah kita melihat mujizatnya. Tapi, kita dapat memuliakan Allah sebelum kita melihatnya, karena ada janji.

Seringkali kita bertanya, bagaimana saya dapat memuliakan Allah di tengah penderitaan saya?
Tapi, kita harus percaya,karena:

1. Adanya janji untuk kita.
Oleh karena adanya janji untuk kita dan sang pemberi janji itu adalah Yesus Kristus sendiri, maka kita bersuka cita. Sama dengan seorang pendaki gunung, yg dengan beratnya mendaki, tapi karena adanya janji & selalu teringat bahwa dia akan tiba di puncak. Tapi, orang yg tidak mengerti tentang pendakian gunung akan bertanya, buat apa mendaki gunung? Tapi, sang pendaki yg sudah mengerti akan terus mendaki, karena tahu adanya janji buat dia, sehingga ia tetap berjalan dan pada saat ia tiba di puncak, ia akan mengalami suatu keindahan yg tidak dapat dialami atau dirasakan oleh orang lain yg tidak mengalaminya.

2. Adanya kepastian
Yesus tidak pernah memberikan keraguan. Dialah Allah yg memberikan kepastian. Aku tidak akan pernah meninggalkan engkau, Dia selalu akan beserta kita dan memberikan kita kepastian.