Saturday, November 28, 2009

117. Pengampunan - Matius 18:21-35

21Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"22Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.23Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk membayar hutangnya.26Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.27Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!29Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan hutangnya.31Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.32Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya:Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?34Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.35Maka Bapa-KU yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadapa kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, sekarang kita melihat cerita yg sangat indah. Alkitab bercerita tentang bagaimana seorang raja yg memiliki piutang/tagihan pada seseorang. Lalu orang tersebut datang dan meminta belas kasihan kepada raja. Lalu kemudian raja memberikan pengampunan karena kasihnya. Kemudian orang ini setelah ia diampuni menagih hutang kepada saudaranya yg lain.

Lalu saudaranya minta belas kasihan. Tetapi ia bilang tidak ada! Justru saudaranya dimasukkan ke dalam penjara. Dan ketika raja mendengar kabar tentang hal itu. Raja berkata,"Engkau jahat, sebab daripadaku engkau kuberikan pegampunan." Tetapi kepada orang lain yg berhutang tidak sebegitu banyak, engkau justru tidak mau memberikan pengampunan.

Nah, dari sini kita melihat mengenai hal-hal yg indah tentang pengampunan. Ada banyak perceraian terjadi, karena tidak bisa mengampuni. Banyak persoalan keluarga, rumah tangga terjadi karena tidak ada pengampunan. Persoalan di dalam gereja, persoalan di dalam masyarakat, kenapa? Karena orang tidak bisa mengampuni.
Saya pelajari di dalam Alkitab, ada 3 hal penting di dalam pengampunan:

1. Pengampunan adalah perintah Allah
Berarti, tidak membutuhkan persetujuan ataupun kemampuan manusia. Kita tidak perlu memikirkan bisa/tidak saya mengampuni, mau atau tidak mau saya mengampuni, sanggup atau tidak sanggup saya mengampuni? Banyak orang bilang, saya sih sebenarnya mau mengampuni, tetapi saya tidak sanggup. Ada sebagian orang yg berkata, "Saya sebenarnya bukan tidak mau mengampuni, tetapi bila saya mengampuni, nanti dia akan berbuat lagi. Persoalannya bukan saya sanggup atau tidak sanggup, saya setuju/tidak setuju mengampuni. Tetapi yg harus saya catat di sini, pengampunan adalah perintah Allah. Berarti bila saya tidak mengampuni, saya bukan hanya menyimpan dendam.

Tetapi, bila saya tidak mengampuni berarti saya sedang melanggar perintah Allah dan melawan hukum Tuhan. Mungkin saudara berkata "Bagaimana saya bisa mengampuni?" Pendeta engga ngerti sih, apa yg terjadi dengan saya. Itu sangat menyakitkan saya. Persoalannya adalah bukan bisa atau tidak bisa, sanggup atau tidak sanggup. Persoalannya adalah mau atau tidak mau. Kalau saya sudah membuat keputusan bahwa saya mau mengampuni, maka Allah sendiri lewat Roh Kudusnya akan memberi kekuatan buat kita, karena pengampunan adalah perintah Allah. Inilah yg Kristus ajarkan buat saya, karena saya murid Kristus, karena saya taat sama Kristus, maka saya akan mengampuni.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, mungkin engkau adalah seorang istri yg telah disakiti, mungkin engkau adalah seorang anak muda yg dikecewakan, mungkinn engkau adalah seorang businessman yg baru saja dihianati/dipotong oleh teman yg sangat dekat. Mungkin saudara adalah seorang miskin yg hak saudara diinjak-injak, sehingga saudara sakit hati sekali, saudara kecewa sekali. Hari ini, lewat kasih Kristus, saya ingatkan buat saudara, ampuni, ...ampuni! Karena, kenapa? Karena pengampunan adalah perintah Allah. Waktu saudara siap untuk mengampuni, berarti saudara sedang taat pada perintah Allah dan melakukan hukum Kristus, serta sedang menyenangkan hati Tuhan. Asalkan saya mau mengampuni, maka Allah yg akan memberikan kemampuan.

2. Pengampunan dapat terjadi bila kita menyadari hutang-hutang kita
Apa yg dimaksudkan dengan hutang-hutang itu? Pengampunan dapat terjadi, bila kita menyadari hutang-hutang kita. Bukankah kita pernah salah sama Tuhan? Bukankah kita pernah melakukan sesuatu yg tidak benar di hadapan Tuhan, bukankah kita juga dapat melakukan sesuatu yg tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini semua saya daftarkan sebagai hutang kita di hadapan Tuhan. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika kita minta pengampunan dari Allah dan semua kesalahan kita diampuni oleh Tuhan. Pertanyaannya? Masa saya tidak bisa mengampuni. Bukankah kalau Allah menutup pintu pengampunannya, maka sayapun akan dilemparkan ke neraka dan hidup dalam kebinasaan.

Karena Tuhan memberikan pengampunan atas hidup kita dan segala hal dalam hidup kita yg tidak berkenan di hadapannya. Kita tetap diberkati, kita tetap ditolong, kita tetap diselamatkan, kita tetap dijaga oleh Tuhan, berarti kita mesti buat tekad bahwa saya bisa mengampuni, bila saya menyadari mengenai hutang-hutang saya. Bukankah kita tahu cerita di dalam Alkitab, bukankah Yusuf telah dibuang, dijual oleh kakak-kakaknya sendiri. Saat Yusuf berhasil, saudara bisa bayangkan, itulah saatnya ia dapat membalas dendam. Tapi dengan lapang dada, Yusuf berkata,"walaupun engkau tidak menolong saya, saya tetap berhasil." Ketika saudara-saudara Yusuf minta ampun, kata-katanya luar biasa,"Aku inikah pengganti Allah?"

Dengan lain kata Yusuf ingatkan, aku sadar akan hutang-hutangku. Aku sadar akan kekurangan, kelemahan dan keterbatasanku, Allah telah mengampuni, Allah telah menghapuskannya, Allah telah memberiku kesempatan untuk menerima segala yg baik, untuk itu aku belajar untuk tetap mengampuni."

3. JIka kita tidak mengampuni, maka Allahpun tidak akan mengampuni
Ayat ini sangat luar biasa, "Maka Bapa-KU yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadapa kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Seberat apapun situasimu, ampunilah orang yg bersalah, karena di dalam pengampunan ada damai, di dalam pengampunan ada sukacita dan kelegaan.

Doa:
Bapa dalam nama Yesus, hari ini kami belajar tentang pengampunan, bukan hanya kami dapat mengampuni, tetapi kami diberi pengampunan oleh Allah untuk dapat mengampuni, sehingga kami diberi kemampuan oleh Allah untuk mengampuni. Ampunilah setiap orang yg bersalah kepada kami, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

Reading the Owner’s Manual

Reading the Owner’s Manual

Let me know Your (path)ways that I may know You, so that I may find favor in Your sight.

Exodus 33:13, NASB
These days we can buy our automobiles with various optional extras: air-conditioning, CD players, special seats, GPS and more. We can choose just what we want and reject the rest. Not so with coming to God: He comes with a whole package! But somehow we’ve missed this idea. Perhaps we accepted Jesus just to get to Heaven, or for security, or because we needed a friend, or safety. Those are not wrong, but we got a whole lot more. Perhaps we need to read the ‘owner’s manual.’ If we want our car to operate properly and not break down, we need to see what the manual says about service and oil changes, so that our investment is preserved. But with God, it’s not like owning a car – in fact, He owns us, not the other way around! Maybe you missed that point and you’re angry that He hasn’t performed like you thought He should.

Often, we’re expecting our life to operate better, but it doesn’t and we wonder why. As we read the ‘owner’s manual’ it seems to promise great blessings, victory, success and peace. Could it be that we are missing something? If God is perfect and loving and will never forsake us, and we know that’s true, then why all the trouble and lack of fulfillment?

He claims that He will never forsake us, but is it possible that we could somehow be forsaking Him. It isn’t that He has left us, but that somehow we’ve got on another path: our path, not His. In Proverbs 8 He says, ‘I walk in the way of righteousness, in the midst of the paths of justice, to endow those who love me with wealth, that I may fill their treasuries.’ So how can we know if we’re not on His path? Are your treasuries full? If not; perhaps it’s time to ask God to show us His pathway for your life.

Prayer: Let me know Your (path)ways that I may know You, so that I may find favour in Your sight. Amen.
Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process. Related Links Ellel 365 - Online Training School Su

Monday, November 23, 2009

Not Optional but Invitational

Not Optional but Invitational

Call to Me and I will answer you, and I will tell you great and mighty things, which you do not know.

Jeremiah 33:3, NASB
When we buy a new car we get an owner’s manual. The Bible has often been called an owner’s manual for life. We might think that if we follow the instructions in the owner’s manual we can get God to perform the way we wish. It is quite the other way around. God is our Father by adoption through Christ Jesus (Ephesians 1:5) and as Father, He has behavioural criteria for us. The Bible is a manual for how we should behave if we want our relationship with God to function well. If things aren’t as we like them to be in our life, perhaps we’ve been reading the Bible through a faulty belief system.

For example Jeremiah 33:3 says ‘Call to Me and I will answer you, and I will tell you great and mighty things, which you do not know.’ Do you see an “if” written before the word ‘call’? It’s not there! This is an imperative: a command. It’s not an optional extra in your faith walk. It doesn’t even say that you are to call out to Him with your problem or wishes. It just says, ‘Call to Me.’

Were you thinking that you must only call out to God when you’re beyond your abilities and your flesh can’t rescue you? How far this is from the truth! He has things that He wants to say to us but often we’re not ready to listen. We’re so full of the world, our own problems, goals and expectations about life and even about how God should be or how He should treat us. But He’s waiting for you to call to Him and say you’re ready to listen to Him. Do you love Him? Jesus says that those who love Him obey His commandments.

God wants to talk to you. He waits to share things that are beyond your reach - things that are beyond your intellect, experience, learning or even Scripture reading. There are things that you can’t unlock for yourself from the Bible. So, how can you neglect this command and say that you love Him? Do you think that this isn’t for you or that He’s only there in your time of need – and only if He’s not busy solving other problems? Take some time and call unto Him. He’s waiting just for you. He wants to talk to you and to bless you.

Prayer: Lord, I am calling upon You now. Show me the things You want me to know today. Expand my relationship with You. Forgive me for only calling upon You in times of trouble. I want to talk with You regularly about everything. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process.

Give Thanks – and Speak It Out!

Give Thanks – and Speak It Out!

Give thanks to the Lord, for he is good; his love endures for ever. Let the redeemed of the Lord say this – those he redeemed from the hand of the foe.

Psalm 107:1-2, NIV
I recently saw a most amazing piece of video, taken in one of the game parks of South Africa. A young buffalo was attacked by a pride of lions on the edge of a watering hole. The lions were about to drag the baby buffalo away for a good meal when suddenly, out of the water, sprung a huge crocodile, which grabbed the other end of the baby buffalo! At this point the traumatised baby was being pulled in two directions – by a lion that had it by the head and by a crocodile which had its rear end! It looked an impossible situation for the young buffalo. It was either going to be food for a crocodile or food for the lions.

But suddenly a whole herd of buffalo appeared on the edge of the watering hole. The emergency signal had gone out and the whole herd came at a gallop to rescue one of their own. To see a large lion being tossed into the air on the horns of a buffalo was an amazing sight. The crocodile lost its grip and slid back into the water and the young buffalo gave itself a shake and went off shielded on all sides by the herd. It was a totally extraordinary rescue act in what seemed an impossible situation!

As I watched that video I suddenly saw myself as that young buffalo, being targeted by all the powers of darkness who were wanting to pull me in all sorts of directions and rob me of my destiny, even my very life. Then over the horizon I saw my Redeemer, surrounded by the hosts of Heaven come to my rescue. He tossed the enemy (the roaring lion of 1 Peter 5:8) aside as if it was powerless, and all the powers of darkness fled before Him and I found myself being comforted by the angels as I walked away from the scene. I had been redeemed!

And I sure wanted to tell everyone what my Redeemer had done for me. I wanted to shout it out that the roaring lion had been defeated by the Lion of Judah and that ‘Leviathan, the gliding serpent, the monster of the sea (the crocodile)’ (Isaiah 27:1) had been defeated by my God. And that He had redeemed me out of the jaws of death. Yes, ‘let the redeemed of the Lord say so’ – let’s not be shy about celebrating the most amazing deliverance in the history of the world, when the Lord rose in triumph, victorious over death and all the powers of darkness.

Prayer: Thank You so much, Jesus, that You are my Redeemer - the one who rescued me from all the powers of darkness, from the roaring lions and from the leviathans that would want to attack me. I am SO grateful and want to tell the world what You have done for me. Amen.
Today's Writer : Peter Horrobin Peter Horrobin is the Founder and International Director of Ellel Ministries. His cutting edge teaching and compassion for the hurting have been at the heart of Ellel’s ministry throughout its 23 years of development. He is the author of numerous books, most notably Healing Through Deliverance and Living the Life. At present he is busy writing material for Ellel 365, the new online training School which has now been launched. To find out more go to www.em365.org.

The Centurion Listens

The Centurion Listens

Now we are all here in the presence of God to listen to everything the Lord has commanded you to tell us.

Acts 10:33, NIV
I was reading in the Bible about Cornelius, the centurion. Had I lived in the time of the early Church, I would have loved to meet this man. In Acts 10 we learn that he was a devout man, prayed regularly and gave generously to the people. We also read that all his household followed in his footsteps. Everyone agreed that he was a good man.

Most of all, Cornelius listened to God. An angel came to him with a message; he was to fetch Simon Peter, who would teach him the ways of the Lord. From that moment on Cornelius gave himself no rest, until Peter had come to his household. He practically dragged Peter into his house. Not only that, but he made sure that his family and friends were there to hear the message too. ‘Now we are all here in the presence of God to listen to everything the Lord has commanded you to tell us.’ They were eager and reverent listeners!

Are we people who listen? Do we know how to come expectantly into the presence of God? Do we sense when God wants to talk to us? We all need to ask ourselves these questions. Cornelius’ story teaches us to pray, to be quick to obey when God gives a command and to be teachable – to be humble.

But the part that thrills me most in this story is, although we may do all we can to follow God, He is also involved in our lives and doesn’t leave us to struggle on by ourselves. Cornelius was following God with all his heart, but to move forward he needed God’s special word at this particular moment in his journey.

‘He (Peter) will bring you a message through which you and all your household will be saved’ (Acts 11:14). This message was a matter of life or death for Cornelius. He recognized it and God rewarded his obedience. ‘While Peter was still speaking these words, the Holy Spirit came on all who heard the message’ (Acts 10:44).

Are you taking time to listen carefully to all that God wants to say to you?

Prayer: Father, I thank You that being a Christian means walking with You. It’s not just me trying to follow You, but You ‘follow’ my progress too. Lord, would You please help me to recognize Your presence and Your voice. Would You help me to pray and expect You to answer? I love You Father! In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Claudia Chaigne Claudia Chaigne studied translation and media before working with Youth With a Mission for a few years. She came to know Ellel Ministries and God’s healing through translating the courses at Ellel France. She now works at Ellel Grange, where she is translating Ellel 365 into French. She has a wonderful family who all love God.

Under A Rest

Under A Rest

Remember the Sabbath day to keep it holy.

Exodus 20:8, NASB
Have you been arrested by God, or are you still rushing about madly trying to get everything done? Some time ago God got my and my wife’s (Sharon) attention about taking one day in seven as a rest day – a Sabbath, Exodus 20: 8-11. As we adjusted our lives to less work time we discovered we could get more done. But then He brought dramatic confirmation to us.

One of our dear friends had been diagnosed with breast cancer and was scheduled for surgery in two days time when we heard about it. Sharon had just returned from the UK where she had attended a course on Keys to Cancer in which Peter Horrobin had emphasized obedience to the Ten Commandments.

We went to see our friend with the simple plan of praying through the commandments. When we got to the fourth one, taking a Sabbath rest, she struggled incredibly since she had an invalid child and needed to be on duty every day. Finally she succumbed to God, being willing to live differently. A mighty deliverance took place as she put this part of her life in order.

None of the other commandments we prayed through seemed to touch her life as that one had. That was Saturday. On Monday she went to the hospital for the operation that would have removed her breast. But, before the operation she asked the doctor to x-ray once more where the tumour had been. It was gone. Just to be sure, they operated and removed some lymph glands which were sent out for biopsy. There was no cancer. The disbelieving doctor sent the sample back a second time with the same results.

So, are you arguing with God about not having enough time? Is that the cancer eating up your life? Hopefully you won’t neglect this commandment that God will restore your life and protect your body. In Psalm 95:10-11 and in Numbers 15:32-39 there is a connection made between those who follow after their own hearts, not knowing God’s ways, disobedience, and not entering His rest (see also Hebrews 3:18, 4:11). God is real; His commandments are real. It can be a matter of life and death if followed.

Prayer: Dear Lord, help me see where I have not entered into Your rest, by making flesh my strength. I have continued to use my time in “productive” ways when You said that one in seven days is for rest. Please forgive me for transgressing Your commandments. It has seemed that there is not enough week for all the things that I have to do. Help me to step back onto the pathway, your plan for my life. I will actively make changes to put my life in order. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process.

Do Not Worry

Do Not Worry

For this reason I say to you, do not be anxious for your life..

Matthew 6:25, NASB
The cares of this world are many and we can easily find ourselves under their pressure, anxious, unhappy and unsatisfied. We begin to ask, “Where is God in all of this?” I thought God is love, but He doesn’t seem to be loving me. Why hasn’t He rescued me, after all, I am a Christian. I tithe, go to church, read the Bible, and pray.

But, have we obeyed God? That’s the question. Believing God is not enough! Jesus said, ‘He who has My commandments and keeps them is the one who loves Me; and he who loves Me will be loved by My Father, and I will love him and will disclose Myself to him’ (John 14:21).

Are you anxious and worrying and not hearing from God about what you should be doing? Are you operating in your own understanding without direct guidance from God? It could be that you are missing obedience to some of His commandments. Here are two direct imperatives, commandments that aren’t optional extras: ‘Do not worry’; and ‘Seek first the kingdom of God.’ These commandments are both contained in the words of Jesus in Matthew 6:25 -34. Jesus tells us that the Father knows we need food, drink and clothing and He will provide these things for us if we seek His kingdom and stop being anxious.

Today's Writer : Otto Bixler Otto Bixler and his wife Sharon joined the full-time team in 1990 and began the work of Ellel East (covering Eastern Europe and Russia) in 1992. He is Regional Director of Ellel East, a member of the Executive Leadership, an ordained Vineyard pastor, and teaches worldwide for Ellel. He has recently authored a book “Widows, Orphans, and Prisoners” which has come out of his 18 years of ministry in the Ellel East region. Otto has one married son and two grandchildren who live in the USA. His heart is to establish the Kingdom of God in churches wherever he goes through the equipping of the saints and helping in their restoration process.

Tuesday, November 17, 2009

116. Hal menasehati - Matius 18:15-20

15Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 19Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-KU yang di sorga. 20Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Nah saudaarku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus lewat bacaan ayat-ayat di atas sedang menjelaskan bagi kita tentang bagaimana kita menasehati seseorang. Ingat, di sekitar kita selalu saja ada orang yg bersalah. Kita bisa saja mendiamkan dan membiarkan kesalahannya. Atau, kita bisa memarahinya karena kita kesal, karena kita benci, karena kita kecewa melihat tindakannya. Atau, karena kita punya kasih, kita mau menegurnya.

Jadi, seorang yg tidak menegur, belum tentu mengasihi. Dan orang yg menegurpun belum tentu mengasihi. Ada kalanya orang menegur karena dia benci. Ada kalanya ia menegur karena dia sakit hati. Ada kalanya orang mendiamkan, karena dia masa bodoh dengan semua yg terjadi. Dan seringkali di dalam rumah tangga, terjadi hal yg sama. Orang tua memarahi anaknya, bukan karena mau mendidik, tetapi karena benci melihat tingkah lakunya. Dan saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika engkau marah dengan dilandasi benci, engkau tidak akan pernah merubah anak itu.

Ada kalanya seorang marah dengan istrinya, bukan karena dia ingin merubah istrinya, tetapi dia benci dengan istrinya. Dan kalau kita marah dengan keadaan seperti ini. Itu yg saya bilang tidak akan merubah. Nah, sekarang kita akan lihat apa yg Yesus ajarkan tentang menasehati:

1. Kesalahan seseorang dapat diperbaiki
Yesus bilang apa? Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Ingat! Kesalahan seseorang masih dapat diperbaiki. Jangan saudara melihat bahwa seorang yg buat salah itu harus dikutuk, dihukum dan lain sebagainya. Bahkan sebagai orang percaya kita tahu bahwa Allah turut bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yg mengasihi DIA. Asal ada kasih, asal ada pengampunan, asal ada usaha dari kita untuk menolong dan memberi kepercayaan, memberi kesempatan kembali.

Saudara boleh lihat kondisi suami saudara yg dalam keadaan salah, kemudian bilang,"pak pendeta...ini suami saya yg salah." Kemudian saudara berkata,"istri saya yg salah! Betul, tetapi itu bukan berarti engkau harus mengakhiri pernikahan kalian dengan perceraian. Itu Bukan berarti harus kabur dari rumah karena kesalahan dari orang tua kita. Tapi hari ini, saya mau beritahu bahwa kesalahan seseorang dapat diperbaiki, asal masih ada kasih dan pengampunan. Persoalannya bukan masih atau tidak dapat diperbaiki.

Meski kita sudah menegur berulang kali, tapi masihkah kita memiliki kasih, apakah masih ada usaha dari kita untuk menolong dan memberi kesempatan. Kalau sudah tidak ada kasih dan pengampunan lagi, tidak ada usaha untuk menolong dan berani lagi memberi kesempatan. Maka, saya mau beritahu, kesalahan sekecil apapun akan menghancurkan segala-galanya. Masalahnya sekarang bukan besar atau kecilnya persoalannya.

Tapi, masalahnya sekarang adakah usaha dan kesungguhan dari kita untuk percaya pada Allah? Karena Alkitab berkata,"Hati Raja seperti batang air di tangan Tuhan, dan Tuhan aliri kemana saja Tuhan mau." Bila kesalahan seorang dapat diperbaiki, berarti kesalahan kita sendiri juga dapat diperbaiki. Bila kita salah, jangan kita tetap tinggal dalam kesalahan saudara. Jangan saudara pernah bilang, saya ya..orangnya kaya begini, ya..mau diapain lagi? Saya engga bisa berubah lagi. Karakter saya dari lahir memang begini. Tetapi, kesalahan sesorang masih dapat diperbaiki.

Yesus adalah Tuhan yg sanggup untuk merubah. Saudara ingat cerita tentang Zakeus pemungut cukai itu? Waktu Yesus bilang, "Zakeus, engkau turun, karena Aku ingin menumpang di rumahmu." Semua orang bilang, "Zakeus itu emang orangnya engga bener, kalau Tuhan Yesus adalah Mesias, kenapa Dia ingin tinggal di rumah Zakeus?"
Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, tetapi Zakeus bilang apa? Zakeus bilang di hadapan Yesus, kalau ada orang yg aku perdayakan, hartanya aku kembalikan 4 kali lipat. Cerita apakah yg kita tangkap?

Semua orang sudah tidak bisa merubah Zakeus. Persoalannya bukan karena masalah Zakeus terlalu parah, tetapi masalahnya adalah banyak orang yg tidak memiliki kasih untuk merubah dia. Orang tidak pernah punya pengampunan yg sungguh, orang tidak punya kasih, usaha, dan beri kesempatan lagi. Tetapi, sewaktu Yesus bilang,"turun, aku ingin menumpang di rumahmu." Yang pertama itu adalah pernyataan kasih. Yang ke-dua itu adalah pernyataan pengampunan, yang ke-3 itu adalah bentuk usaha dari Kristus untuk merubahnya. Dan yg ke-4 itu adalah bukti dari Yesus untuk memberi kesempatan bagi Zakeus untuk berbuat sesuatu.

2. Seorang yg dapat membimbing orang lain untuk menyadari kesalahannya akan tercatat namanya di Sorga.
Ayat ke-18 berkata,"Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Yesus sedang bicara tentang menasehati. Kemudian Yesus berbicara mengenai Sorga, artinya bahwa orang yg dapat membimbing orang lain, sehingga melepaskan segala ikatannya, maka namaNYA akan tercatat di Sorga.

Betapa mulianya, bila anda menegor seseorang dengan kasih. Betapa mulianya bila anda memberi kesempatan kepada seseorang yg telah hidup dalam kesalahan/jatuh dalam dosa.
Tetapi karena nasehatmu, karena bimbinganmu, karena kasih yg telah engkau berikan. Hidupnya berubah, berarti engkau telah mendapatkan mahkota dari Allah.

3. Seorang baru dapat sepakat, bila ia berani untuk menyingkirkan dan menerima kesalahan orang lain melalui teguran yg penuh kasih.
Ayat yg ke-19 bilang, "Dan lagi Aku berkata kepadamu:Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-KU yang di sorga." Seringkali, kita engga bisa melihat mujijat, kenapa? Karena, kita engga sepakat. Nah, bagaimana seseorang sepakat? Bila ia berani untuk menyingkirkan dan menerima kesalahan orang lain melalui teguran yg penuh kasih.

Kita engga bisa sepakat dengan pasangan kita (suami/istri kita), karena engkau masih menyimpan kesalahan dan engkau tidak berusaha untuk menyingkirkan kesalahannya. Tetapi, engkau berusaha terus untuk menyatakan kesalahannya. Hari ini saya mau beritahu, "terima orang lain." Tolak dan buang segala kekurangan, tetapi terimalah seseorang apa adanya. Saya percaya bahwa berkat-berkat Allah akan mengalir dalam hidup saudara, karunia-karunia dari Sorga akan tercurah dalam hidup saudara.

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, hari ini kami belajar tentang bagaimana menasehati. Biarlah kami jadi berkat, supaya apa yg kami buat dapat berkenan kepada Tuhan. Biarlah kami hidup sepakat. Jangan kami hidup dengan penuh dendam, sakit hati dan kekecewaan. Lewat program ini hamba berdoa, "Siapapun dari kami yg memiliki sakit hati dan kebencian, kami tolak kuasanya dalam Nama Yesus, dan mereka boleh dijamah dan menerima pertolongan Tuhan." Terima Kasih Bapa, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin!

Saturday, November 14, 2009

115. Yesus cinta yang tersesat - Matius 18:12-14

12Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya: jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.


Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus memberikan suatu gambaran sehari-hari yg sangat dekat dengan kegiatan sehari-hari dari bangsa Israel. Karena diantara bangsa Israel ada banyak mereka yg mengenal banyak sekali domba dan penggembalaan. Yesus mulai memberikan gambaran, bila kamu mempunyai seekor domba dan kamu adalah gembala yg baik, masa kamu akan meninggalkan begitu saja domba yg hilang? Kamu pasti akan taruh 99 domba di tempat yg aman, kemudian kamu akan kembali pergi untuk mencari yg satu itu.

Dan kalau kamu menjumpai yg satu itu, pasti kamu akan begitu bersuka cita. Lalu Yesus Kristus mulai menggambarkan, mulai mensejajarkan suatu keadaan yang dimengerti sehari-hari oleh bangsa Israel itu dengan Bapa di Sorga, dan dikatakan pada ayat yg ke-14Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kita hari ini sedang mempelajari mengenai Yesus cinta yg tersesat. Ada 3 perkara penting mengenai bagaimana Yesus mencintai yg tersesat:

1. Yesus mencari yg tersesat
Pada ayat yg ke-12Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Tuhan sedang menggambarkan bahwa Yesus, Tuhan yg kita sembah itu adalah Yesus yg mencari yg tersesat. Yesus bukan sekedar Tuhan yg menghukum yg tersesat, Yesus bukan sekedar Tuhan yg menolak orang-orang yg tersesat, tetapi Yesus mencari yg tersesat.

Bagaimana Allah mencari? Dapat melalui pencurahan Kuasa Allah, lewat hamba-hamba Tuhan yg dipakai oleh Tuhan, melalui kaset-kaset kotbah, melalui program-program televisi dan kesaksian dari orang-orang yg telah dijamah Tuhan Yesus, atau program radio. Nah, lewat semuanya Allah sedang buka jalan, Allah sedang membuka kesempatan supaya Firman Allah tersebar. Alkitab berkata,"Sebelum kedatangan Yesus yg ke-2 kali, injil akan tersebar sampai ke ujung-ujung bumi. Artinya apa?
Yesus memberikan kesempatan bagi yg tersesat. Betul, Yesus tidak bisa memaksa orang untuk percaya kepada Allah Bapa, dan Yesus juga tidak bisa memaksa satu orangpun untuk percaya kepada Yesus sendiri.

Karena kepercayaan kepada Yesus adalah sebuah pilihan. Kepercayaan kepada Yesus adalah sebuah panggilan. Alkitab berkata,"Tidak ada seorang pun yg sampai kepada Bapa jika tidak melalui Aku." Dan Yesus juga mulai jelaskan sendiri bahwa banyak yg terpanggil, tetapi sedikit yg terpilih. Berarti Yesus mulai jelaskan, bahwa Yesus mulai memberikan kesempatan yg seluas-luasnya. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Alkitab tetap tekankan bahwa bukan kamu yg mencari Aku, tetapi Akulah yg mencari Kamu. Alkitab mulai jelaskan bahwa tidak ada seorangpun yg baik, tidak ada seorangpun yg berakal budi. Artinya tidak ada seorangpun di antara kita yg pantas untuk menerima Anugrah sebagai Anak-anak Raja. Berarti apa yg terjadi?

Yesus benar-benar mencari kita. Kalau saudara mau sadar, atau ingat bahwa sebagian besar dari kita bisa bertobat, bukan karena kebaikan kita sendiri. Kalau kita mau jujur, sebagian besar dari kita bisa mengenal dan mengikuti Yesus sebagai Raja dan Juru Selamat, bukan karena jasa kita. Tetapi bila kita mau jujur, bahwa kita bisa diselamatkan karena Yesus mencari dan menemukan kita. Lewat kotbah pastor kita di mimbar atau ada sebagian yg bertobat lewat program-program Radio seperti ini. Atau ada sebagian berkata,"Saya mengetahui Kristus lewat masa-masa sukar yg saya hadapi,kemudian ada orang yg bersaksi kepada saya." Semuanya adalah berbicara kepada kita bahwa Yesus itu mencari yang tersesat.

Mungkin saudara merasa bahwa tidak ada yg peduli dengan saudara, atau tidak ada orang yg mau mendekati saudara. Tetapi, Yesus mulai ingatkan kita bahwa Yesus peduli dengan saudara, Yesus punya rencana yg indah bagi hidup saudara. Yesus mau mencari saudara untuk dapat memberkati, menolong, dan memulihkan hidup saudara. Haleluya!

2. Yesus bergembira menemukan yg tersesat
Pada ayat yg ke-13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya: jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Bahwa Yesus bergembira untuk menemukan yg tersesat. Tahukah saudara sukacita Allah yg paling besar, yaitu ketika seorang bertobat. Sukacita yg paling besar bagi Allah, adalah ketika seorang berdosa tinggalkan dosanya dan kembali ke jalan yg benar.
Mungkin ada banyak orang yg sudah kecewa dengan saudara, mungkin ada banyak orang yg tidak mau mengenal saudara, mungkin suami saudara tidak mau kenal saudara.

Mungkin istri saudara sudah menolak, sedang menghakimi saudara dan berkata,"suami saya memang keras kepala, engga bisa diatur, dia itu memang orangnya yg modelnya begitu." Tetapi, saya mau beritahu bahwa Yesus sedang memandang saudara dengan penuh kasih, dan Yesus bersuka cita jika engkau mau bertobat dan mau menyerahkan hidup saudara bagi Tuhan. Karena Alkitab berkata,"satu orang bertobat, seluruh isi Sorga bersorak sorai. Malaikat-malaikat di Sorga bersorak-sorai jika orang berdosa mau bertobat. Orang-orang dunia ketika melihat kita bertobat, sering kali justru berpikir, "oh, ini mungkin hanya sementara, oh... ini mungkin hanya kapok sesaat."

Tetapi, saya mau beritahu bahwa Yesus yg kita sembah adalah Allah yg bersuka cita melihat kita bertobat. Saudara ingat cerita tentang Petrus, Alkitab berkata bahwa Petrus menyangkal Yesus 3 kali. Dan Petrus yg menyangkal ini sebetulnya bisa disebut sebagai orang yg tidak bisa dipercaya lagi seumur hidupnya. Ingat, pepatah Indonesia berkata,"Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya. Tetapi saya mau beritahu bahwa itu tidak berlaku dengan Yesus. Petrus menyangkal Yesus tiga kali, tetapi apa yg terjadi?

Yesus memanggil Petrus dan bertanya kepadanya,"Simon, anak Yohanes, adakah engkau mengasihi Aku? Ketika Petrus menjawab,"Benar Tuhan, Aku mengasihi Engkau." Lalu apa yg terjadi Yesus berkata kepada Simon Petrus, dan berkata kepadanya,"Gembalakanlah domba-dombaku." Dengan lain kata, Yesus mempercayakan tugas penggembalaan, tugas yg Agung, tugas yg berarti, justru kepada orang yg baru jatuh dalam dosa. Kalau saudara pelajari, itu bukti bahwa Yesus bergembira jika IA melihat orang dosa bertobat.

Kalau saudara mengikuti program ini, lalu saudara bertanya,"Apakah Yesus mau mengampuni dosa saya?" Tapi, saudara ragu dan bertanya, bahwa saya terlalu jahat, hidup saya sudah terlampau jauh jatuh dalam dosa, masihkah Yesus bisa pulihkan hidup saya? "Saya mau beritahu," Dengan nada yg pasti bahwa Yesus sanggup mengampuni dosa saudara. Kenapa? Karena, Yesus bergembira menemukan yg sesat.

3. Yesus tidak menghendaki kita tersesat
Pada ayat yg ke-14 dikatakan Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. Bagaimana Yesus menjaga kita agar kita tidak tersesat:
1. Yesus beri kita Firman
2. Yesus beri kita Roh Kudus
Itu sebabnya Alkitab berkata,"Kamu sesat, jika kamu tidak mengerti Kuasa Allah. Artinya adalah jika kita tidak mau dipimpin oleh Roh Kudus. Karena Alkitab berkata,"Bila kita dipenuhi oleh Roh Kudus, kita akan menerima Kuasa dan menjadi SaksiKU. Tapi dengar baik, karena Yesus tidak menghendaki kita tersesat, Ia beri Firman dalam hidup kita, Ia beri Kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Kalau kita sudah dipenuhi oleh Firman dan kita sudah dipenuhi oleh Kuasa Roh Kudus, tidak ada alasan lagi buat kita supaya kita tersesat.

Kenapa? Karena Firman tuntun langkah kita, Roh Kudus membimbing jalan kita. Sehingga sesukar apapun jalan kita, kita pasti akan melihat kemenangan. Jadi, lewat program ini, kembali saya ingin ingatkan saudara. Bahwa Yesus cinta saudara yg tersesat. Yesus tidak menghakimi saudara, Yesus tidak menghukum saudara, Yesus tidak merancangkan sesuatu yg jahat kepada saudara. Tetapi Yesus beri Firman dan Roh Kudusnya. Setan ingin kita tersesat. Oleh sebab itu setan tahu akan hal-hal dunia dan ingin kita jatuh, dan membawa kita pada hal-hal yg akan membawa kita pada kesesatan. Itu sebabnya, setan buat kita malas pergi ke gereja, setan buat kita tidak mengerti akan Firman Allah.

Setan membuat kita malas untuk mendengarkan Firman Allah, setan temukan kita dengan orang-orang yg mengecewakan kita, dan menyakiti hati kita. Sehingga apa yg terjadi? Kita mulai kecewa, kita mulai patah semangat, kita mulai putus asa, dan akhirnya kita mulai terbujuk dengan hal-hal dunia. Setan senang engkau tersesat, dunia ini senang engkau tersesat, tapi saya mau beritahu Yesus bergembira jika engkau mau kembali kepadaNYA.

Kalau ada diantara saudara yg merasa sudah terlalu jauh dari Tuhan, saya sudah tersesat, saya sudah lama tidak pergi ke gereja, saya sudah lama engga baca Alkitab, saya hidup dengan sex bebas, saya percaya dengan dukun-dukun, saya percaya dengan Kuasa Kegelapan, tapi saya mau kembali kepada jalan Yesus hari ini.

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, lewat program ini hamba kembali mendoakan setiap kami yg mengikuti program ini. Hamba berdoa, di dalam Nama Yesus, Engkau jamah mereka satu persatu, Engkau kuatkan mereka, Engkau teguhkan KasihMU, sehingga mereka berjalan dalam kemenangan. Mereka yg tersesat, dan berdoa minta ampun kepada Tuhan, Engkau jamah mereka dan pulihkan, sehingga hari ini menjadi hari Keselamatan bagi setiap dari kami yg mengikuti program ini, haleluya, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

Tuesday, November 10, 2009

God’s Secret Garden

God’s Secret Garden

A garden enclosed is my sister, my spouse. A spring shut up. A fountain sealed.

Song of Solomon 4:12, LB
A secret garden is so exciting, where there is a hidden spring ready to be uncovered or a beautiful fountain ready to be revealed and wonderful fruit to be gathered.

Our Beloved Saviour longs to be invited into the garden of our hearts – His secret garden.
He loves the fruit He’s nurtured in our hearts and wants to enjoy the good things He’s grown in our lives. Just like those of you who are experienced gardeners, He likes to look for the blossoms and the buds of the new fruit He’s pruned and tended. He likes to enjoy the things He’s restored in us, walking and talking with us, as He did with Adam and Eve in the Garden of Eden.

Sometimes the Lord says, ‘Open to Me, My Beloved sister – brother. I want to drink from the well of your love that I have filled. I want to taste the fruit I’ve grown in you. I want to experience the fragrance of your worship. I want to enjoy your presence and share a meal with you’.

Jesus was always sharing a meal with people. It was when He was sharing supper, in the breaking of the bread, with the two disciples He met on the road to Emmaus that they recognised He was the risen Lord. It was while He was preparing breakfast on the sea shore for Peter that Jesus restored the failure in Peter’s life. Jesus knocks on the door of His Church asking to be invited in to share a meal (Revelation 3:20). Many of us want to know what Jesus can do for us, not realising that Jesus wants to enjoy spending time with us!

My life must be Christ’s broken bread, my love his outpoured wine, a cup o’er-filled, a table spread beneath His name and sign, that other souls, refreshed and fed, may taste His life through mine.

Albert Osborne

Prayer: Yes, Lord, I open myself to You. I want to share in a meal with You and to recognise Your wonderful presence in my life. In Jesus’ Name. Amen.
Today's Writer : Pam Smith Pam Smith has a background in art and nursing, has a son and two daughters and a 'ministry to grandchildren.' She has been a friend and helper of Ellel Ministries since l992, and is involved with Healing Through Creativity Courses. As writer of the Shepherd Love Series, she has a passion for the comfort and encouragement that leads people towards enjoying abundant Life in Jesus.

Monday, November 9, 2009

114. Hal-hal tentang penyesatan - Matius 18:6-11

6Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 7Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 8Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 9Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. 10Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 11Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang!"

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Alkitab berbicara mengenai hal-hal yg sangat luar biasa, bagaimana Yesus menghargai anak-anak kecil. Kadang kala persoalannya ada banyak orang tua yg sudah tidak memberi perhatian yg cukup bagi anak-anaknya. Ada banyak orang tua yg tidak memberikan waktu yg cukup bagi anak-anaknya. Tetapi dengar baik! Yesus Kristus yg adalah Tuhan, Yesus Kristus yg adalah Raja, Yesus Kristus yg bagiNYA tidak ada perkara yg mustahil, tetap memberikan perhatian yg khusus bagi anak-anak.

Dengan lain kata, anak-anak punya tempat yg khusus di hatinya Yesus. Kalau kita pelajari dalam Alkitab, kita akan melihat mengenai hal-hal yg menyesatkan di sini, karena ingat, di dunia ini ada banyak hal yg coba menyesatkan kita. Ada banyak hal yg kelihatannya baik, ada banyak hal yg kelihatannya menyenangkan, ada banyak hal yg kelihatannya menarik hati, tetapi kemudian itu menyeret hidup kita yg akhirnya membawa kita ke jalan yg semakin jauh dengan jalanNYA Tuhan.

Ada 3 hal penting yg dapat kita pelajari tentang penyesatan:

1. Penyesatan itu harus ada.
Pada ayat yg ke-7 dikatakan "celakalah dunia dengan segala penyesatannya."memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Perhatikan kalimat penyesatan memang harus ada, tetapi celakalah orang yg mengadakannya. Saudara boleh berdoa dan baca Alkitab setiap hari, saudara boleh tengking segala roh-roh penyesatan. Tetapi, saya mau beritahu penyesatan itu memang akan ada. Orang-orang memang dapat saja membuat kita tersesat dengan mengajak kita ke hal-hal yg menarik, mengajak kita ke diskotek, bacaan porno, sesuatu yg kelihatannya mendatangkan keuntungan besar, atau sesuatu yg kelihatannya memberikan kita kenikmatan yg sesaat.

Tetapi kemudian apa yg terjadi? Dia mulai menyesatkan, dia mulai menghancurkan hidup, dia mulai menyeret hidup kita ke dalam hal-hal yg dapat membuat hidup kita jatuh. Ada banyak orang yg berpikir, toh kan saya masih muda, toh kan saya masih hidup, toh kan saya bukan pendeta. Saya kan seorang bisnisman, saya kan seorang karyawan biasa, atau saya juga kan seorang jemaat awam biasa. Saya juga kan ingin melihat keindahan hidup. Saya juga kan tertarik dengan hal-hal duniawi.

Sekali lagi saya beritahu, bahwa penyesatan memang ada dan setan akan pakai banyak hal untuk menyesatkan anak-anak Tuhan, sehingga mereka tidak tertarik untuk datang ke gereja. Setan akan buat banyak hal, sehingga orang Kristen akan tertuduh dalam dosa, orang Kristen tidak tertarik lagi untuk menyembah Tuhan, orang Kristen tidak tertarik lagi untuk berkorban dan berbuat sesuatu bagi Tuhan.
Dan hari ini, kembali saya akan ingatkan saudara, bahwa penyesatan itu memang ada. Oleh sebab itu Yesus mengingatkan kepada murid-muridNYA untuk berdoa dan berjaga-jagalah agar kamu jangan jatuh. Kalau kita tahu penyesatan itu harus ada, berarti kita harus mulai hari kita dengan doa.

Dalam segala perkara kita melakukan komunikasi yg terbaik bagi Tuhan dan dalam setiap keputusan yg kita ambil, kita harus mengerti kehendak dan rencana Tuhan di dalam hidup kita. Berarti ingat, penyesatan itu harus ada dan penyesatan bisa terjadi dalam hal-hal sederhana di dalam hidup kita. Penyesatan bisa terjadi lewat teman baik kita, atau lewat sesuatu yg kelihatannya dapat memperoleh untung yg besar. Oleh sebab itu Alkitab berkata, ujilah segala sesuatu dan peganglah yg baik.

2. Kita dapat tersesat jika kita tidak bersikap dengan tegas
LIhat pada ayat yg ke- 8Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api yang kekal. Kita dapat tersesat, jika kita tidak bersikap dengan tegas. Saya sebut ayat ini "dalam tanda petik" adalah ayat yg paling sadis, kenapa disebut ayat yg paling sadis? Karena, bila kita membaca ayat ini tanpa pengertian yg dalam, kita akan berpikir, orang Kristen itu kejam banget, jika ada orang berdosa, penggal ajah tangannya, kakinya menyesatkan, penggal ajah kakinya

Kayanya orang Kristen galak dan jahat dan sadis bener. Tetapi, saya mau beritahu bahwa maksudnya ini bukanlah hal yg lahiriah kalau orang berdosa potong tangan atau kakinya, bukan itu! Tetapi yg mau dijelaskan adalah sikap yg tegas terhadap dosa. Ingat, mungkin ada di antara saudara yg masih bergumul untuk berhenti merokok, mungkin ada di antara saudara yg sudah dianjurkan oleh dokter, bila saudara menghisap rokok lagi, jantung saudara akan bertambah parah, kanker saudara akan bertambah buruk, dan saudara akan lebih cepat mati.

Tetapi mungkin ada di antara saudara yg sudah menjadi ikatan yg kuat. Coba saudara perhatikan, kapan saudara pertama kali mulai merokok? Kalau saudara mau jujur, saudara mulai merokok, hanya karena saudara tidak bisa bertindak dengan tegas. Mungkin teman saudara yg menawari saudara, dan saudara tidak berani untuk bilang tidak. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, banyak persoalan dalam hidup kita terjadi hari-hari ini hanya karena kita tidak dapat bertindak dengan tegas.

Ada banyak orang yg melakukan hubungan sex sebelum menikah, kenapa peristiwa itu bisa terjadi? Sebetulnya saudara/i tidak mau melakukan hal itu. Tetapi, persoalannya adalah saudara tidak berani untuk bertindak dengan tegas. Banyak orang yg sekarang sedang bingung, karena ia sekarang sedang mengandung anak hasil hubungan di luar pernikahan, sementara prianya sudah punya istri. Dan dia sebetulnya tahu dengan semuanya itu, tetapi kenapa itu bisa terjadi?

Karena ia tidak bisa mengambil sikap yg tegas dalam hidup. Berarti ingat! Kita dapat tersesat bila kita tidak bersikap dengan tegas. Lebih baik saudara dikecewakan orang, tetapi menyenangkan hati Tuhan. Daripada menyenangkan hati orang tetapi pada saat yg bersamaan mengecewakan hati Tuhan.

3. Kesesatan membuat kita tidak dapat melihat Sorga
Coba kita lihat ayat yg ke-9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. Kesesatan dapat membuat kita jauh dari Sorga, kesesatan membuat kita tidak dapat melihat Sorga. Alkitab berkata lebih baik kamu masuk Sorga dengan tidak memiliki mata, daripada memiliki mata tetapi masuk dalam neraka. Dengan lain kata, tidak mungkin kamu masuk Sorga. Oleh sebab itu kembali, lewat program ini saya peringatkan saudara-saudara.

Mungkin engkau sudah tersesat, mungkin engkau sudah jauh dari Tuhan, mungkin engkau sudah tidak ke gereja lagi, atau mungkin saudara berkata,"Saya tidak kenal Yesus, saya tidak percaya bahwa Tuhan ada." Saya tahu pendeta-pendeta berkotbah tentang Tuhan, saya tahu guru-guru berbicara tentang Tuhan, tapi sebetulnya saya tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Lewat program ini, saya mau beritahu, saudaraku sebetulnya anda sedang tersesat. Engkau sudah terlibat dengan judi, engkau sudah terlibat dengan obat-obatan, engkau terlibat dengan sex bebas. Lewat program ini saya peringatkan,"Engkau sedang tersesat!" Yesus buka tangan bagimu, "Hai kamu yg letih lesu dan berbeban berat, orang mungkin menghakimu dan bilang bahwa saudara adalah orang jahat."

Tetapi sebagai hamba Allah saya mau bilang,"Bahwa Tuhan mengasihi saudara." Tuhan akan buka jalan bagi saudara, kita tidak perlu binasa dengan kesesatan kita, asalkan kita mau kembali kepada Yesus. Bagi Tuhan tidak ada perkara yg mustahil!

Doa:
Bapa di dalam Nama Yesus, Engkau lihat mereka yg berbeban berat, engkau melihat setiap mereka yg ada di dalam tekanan, engkau lihat mereka yg sedang tersesat karena hal-hal yg duniawi. Hamba berdoa lewat program ini, Dalam Nama Yesus, Engkau jamah mereka satu persatu. Engkau lihat setiap mereka yg sedang ada dalam masalah, Engkau lihat setiap mereka yg sakit, atau berbeban berat. Hamba berdoa lewat program ini, Dalam Nama Yesus bawa mereka ke dalam KuasaMU Ya Tuhan, sehingga saat mereka melihat mujijat, mereka dapat melihat kemenangan, karena kami percaya bagi Yesus, tidak ada perkara yg mustahil. Dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin!

Stronger Than Ever

Stronger Than Ever

He personally will come and pick you up, and set you firmly in place and make you stronger than ever.

1 Peter 5:10, LB
Have you ever failed in something and felt like rubbish in your own eyes? I really want to encourage you to think again. God does not see you as a failure. He wants to use whatever has happened to make you a stronger person.

When a child who is learning to walk falls down, his mum will come and pick him up, steady him in his place, and start him off again on his walk in a safe direction. Each time he falls he gets stronger in his determination and, with her encouragement, he carries on. His mum doesn’t see him as a failure but delights in him.

‘The steps of good men are directed by the Lord. He delights in each step they take. If they fall it isn’t fatal, for the Lord holds them with his hand’ (Psalm 37:23, LB). So I want to encourage you. The Lord is holding you and delights in you as you take that next step with Him. He’s willing to forgive you when you fall and steady you. His mercy is new every morning and you can start this new day with Him.

When we fail, we tend to look back and remember all the times we’ve let God down. But God, in His grace, chooses not to remember the past but to give us a new start - a clean page. ‘There is, therefore, now, no condemnation to those who are in Christ Jesus’. Read the wonderful context in which this was written in Romans Chapter 8.

Even if you feel you have let someone down, God can put even the most badly broken of things back together again. He can restore our failures as He did with Peter, after Peter had denied Him. He can restore relationships in ways that we would never have thought possible. He can make you stronger than ever before, and even enable you to help someone else who’s struggling. So let Him do it. Let Him make you smile again.

Prayer: Thank You, Lord, for Your mercy and forgiveness. Thank You that I can always start afresh with You and You can make all things new in my life. In Jesus’ Name. Amen.
Today's Writer : Pam Smith Pam Smith has a background in art and nursing, has a son and two daughters and a 'ministry to grandchildren.' She has been a friend and helper of Ellel Ministries since l992, and is involved with Healing Through Creativity Courses. As writer of the Shepherd Love Series, she has a passion for the comfort and encouragement that leads people towards enjoying abundant Life in Jesus.

Broken but Loved

Broken but Loved

The Lord is close to the brokenhearted and saves those who are crushed in spirit.

Psalm 34:18, NIV
I once knew a man who always had eyes for those who were hurting. He would look out for people who were the ‘underdogs’ of life. People who had little going for them in life and who had few natural advantages. He would come alongside them and make friends.

God had shown him that his mission in life was to be a friend to the people who had no friends, especially young people with their lives before them. The Lord showed him how to be generous to those who had very little of their own resources and to understand that these young people were just as precious to the Lord as the high achievers, who had got it all together and knew where they were going.

Many of those young people were rescued from a life of rejection and inner pain, by a man who believed in them and simply loved them into life. Where did he get such love from?
There is only one possible source – the God who inspired the Psalmist to write the words of our text, was also at the centre of this man’s life. Jesus may not at this time be walking this Earth physically, but He is, in and through the lives of those who truly love Him. For if we really do love the Lord, then we will also really love those who, for whatever reason, are disadvantaged. Annie Flint’s poem sums this up so well:

Christ has no hands but our hands to do His work today
He has no feet but our feet to lead men in the way
He has no tongue but our tongue to tell men how He died
He has no help but our help to bring them to His side.

So when you read in the Word of God passages like this, about God being close to the brokenhearted, you can certainly rejoice, but don’t forget that God may be asking you to be God with flesh on and show the world what God is really like!

Prayer: Thank You, Lord, that You care about every single human being, and that all are equally precious to You. Forgive me for not being ‘God with skin on’ for some of the people I’ve met. Open my eyes to see people with your eyes and Your understanding and respond to them with Your love. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Peter Horrobin Peter Horrobin is the Founder and International Director of Ellel Ministries. His cutting edge teaching and compassion for the hurting have been at the heart of Ellel’s ministry throughout its 23 years of development. He is the author of numerous books, most notably Healing Through Deliverance and Living the Life. At present he is busy writing material for Ellel 365, the new online training School which has now been launched. To find out more go to www.em365.org.

Tuesday, November 3, 2009

113. Terbesar di dalam Kerajaan Sorga - Matius 18:1-5

1Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" 2Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka3Lalu berkata:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalama nama-Ku, ia menyambut Aku."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan ada beberapa hal yg menarik yg akan kita pelajari hari ini, bahwa Yesus sedang berkumpul dengan murid-muridNya, tiba-tiba Yesus dikejutkan dengan sebuah pertanyaaan yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh Yesus sebelumnya, karena ternyata murid-murid yg selama ini begitu taat bersama Yesus, dan yang selama ini begitu mengasihi Yesus. Tetapi kali ini tiba-tiba mengajukan pertanyaan yg dalam tanda "petik" ....pertanyaan yg sama sekali tidak rohani.

Murid-muridNya mulai bertanya,"Siapakah yg terbesar dalam Kerajaan Sorga?' Mereka sedang mempersoalkan di dalam diri mereka sendiri, dan bertanya, "Siapa yg kira-kita akan mendapatkan predikat paling hebat nanti dalam Kerajaan Sorga?"
Tiba-tiba Yesus menjawab pertanyaan yg buat murid-muridNya sangat aneh sekali dan mereka juga terkejut sekali, karena tiba-tiba Yesus mengambil anak kecil dan berkata kepada mereka, jika kamu tidak bertobat seperti anak kecil ini, kamu tidak punya tempat dalam Kerajaan Sorga. Jangankan menjadi yg terbesar, jangankan menjadi yg terhebat, jangankan mendapat anugrah dalam Kerajaan Sorga, bahkan tempat saja dalam Kerajaan Sorga tidak mendapat.

Berarti dari ayat-ayat bacaan ini, ada 3 hal menarik tentang terbesar di dalam Kerajaan Sorga:
1. Seorang yang selalu memikirkan untuk menjadi yg terbesar, harus bertobat
Apa maksud dari kalimat ini? Ada banyak orang yg selalu di dalam pikirannya selalu ingin menjadi yg terbesar. Dengan lain kata, apabila ia ada di dalam perusahaan, dia ingin menjadi yg terbesar, dia sikut orang lain, dia injek orang lain kalau perlu, dia rekayasa sesuatu, dan ia halalkan segala cara. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, bukan hanya dalam dunia rohani, tetapi di dalam dunia jasmani, orang sedang berlomba-lomba menjadi yg terbesar. Yg dikhwatirkan sekarang ini manusia menjadi homo-hominilupus. Manusia akan menjadi mangsa manusia lainnya, karena manusia sudah lupa dengan moral, manusia sudah lupa dengan Tuhannya dan aturan-aturan yg benar.

Tetapi, yg ada sekarang ini hanyalah tujuan. Dan ini terjadi di mana-mana, dalam hal dagang, dunia bisnis, pemerintahan, semua ingin menjadi besar dan menghalalkan segala cara. Tetapi, yg lebih parah lagi, sekarang hal ini sudah merambat di dalam bidang pelayanan rohani. Tidak tahu apapun yg terjadi, gereja ingin menjadi yg terbesar, tidak tahu apakah dengan harus merampas gereja kecil lainnya, atau merampas jemaat dari gereja lain atau tidak tahu dengan mengambil pelayan dari gereja lain, yg terpenting adalah dia menjadi yg terbesar.

Tetapi saudaraku, Kristus mulai mengajar hal yg sangat keras di sini, karena ingat, yg datang kepada Yesus adalah murid-muridNya, dan bukanlah orang yg belum bertobat. Tetapi jawaban Yesus pada ayat yg ke-3 sungguh sangat tajam sekali 3Lalu Yesus berkata:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat". Di sini kita lihat, padahal mereka semua itu murid-murid Yesus, yg sudah bertobat dan mengakui Mesias sebagai anak Allah yang hidup. Tetapi sekarang Yesus berkata,"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti salah seorang anak kecil ini, kamu tidak mendapat tempat dalam Kerajaan Sorga." Berarti, seorang yg selalu memikirkan dirinya menjadi yg terbesar, dia harus bertobat.

Saya bukan bilang bahwa orang Kristen harus pasrah, atau Quisera-sera/whatever will be-will be, apapun yg terjadi, terjadilah. Saya bukan bilang orang Kristen harus percaya nasib dan biar takdir yg terjadi, bukan itu! Kita percaya akan penyertaan Allah, kita percaya akan iman, tapi kalau akhirnya kita punya motivasi untuk menjadi yg terbear, kita sedang ada di jalan yg salah. Dan setiap pendengar yg diberkati Tuhan, bagus untuk punya iman, bagus untuk memiliki mimpi akan perkara-perkara besar, tetapi kita harus sadar bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa.

2. Seorang yg ingin menjadi besar, dia harus berani merendahkan diri
Ayat yg ke-4 dikatakan 4Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Kalau seorang ingin menjadi besar, atau berhasil, atau ingin maju. Apakah saudara seorang muda yg rindu sekali berhasil dalam studi saudara, atau saudara rindu sekali untuk memperoleh suatu keberhasilan, karena mungkin saudara berasal dari keluarga miskin. Tetapi, saudara ingin sekali menjadi anak yg berhasil sehingga dapat mengangkat citra keluarga, dapat menolong papa dan mama. Tetapi kalimat saya sederhana, seorang yg ingin berhasil, harus berani untuk merendahkan diri.

Ada banyak orang yg sebetulnya tidak mendapat atau tidak mempunyai kerjaan. Tetapi sebenarnya dia tidak setia dengan hal-hal kecil, mungkin dia terlalu sombong dan tidak mau mulai dengan gaji kecil atau hal-hal kecil. Tetapi, sekali lagi saya ingin ulangi, seorang yg ingin berhasil/menjadi besar, seorang yg ingin melihat sukses dalam hidupnya, harus berani merendahkandiri. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, orang-orang yg dipakai Tuhan adalah orang-orang yg merendahkan diri. Orang-orang yg dipakai Tuhan adalah orang-orang yg tidak selamanya hebat atau sempurna atau tanpa kekurangan apapun. Tetapi, orang-orang yg dipakai Tuhan, adalah orang-orang yg mau merendahkan diri.

Bila kita ingat bagaimana Tuhan memanggil Musa, dan Tuhan berkata,"Musa, tanggalkanlah kasutmu, sebab tempat dimana engkau berpijak itu kudus. Alkitab berkata," Bagaimana musa menanggalkan kasutnya dan bersujud di hadapan Tuhan. Peristiwa dimana Musa menanggalkan kasut dan sujud di hadapan Allah, saya mau beritahu, Musa merendahkan diri. Peristiwa ini mengajar kepada kita bahwa orang yg mau merendahkan diri diberkati untuk perkara-perkara yg besar.

3. Besar/berhasilnya seseorang adalah dari caranya ia menyambut Yesus
Ayat ke-5 dikatakan "Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalama nama-Ku, ia menyambut Aku." Adakah baginya Yesus adalah seseorang yg penting, sehingga setiap minggu ia harus ke gereja. Apakah Yesus penting, sehingga setiap hari ia berdoa dan membaca Alkitab, karena tanpa Yesus jalannya akan gelap setiap hari. Adakah Yesus penting, sehingga sebelum memulai aktifitasnya, ia membuka dan membaca Alkitab dan mulai dengan Firman Tuhan, karena Firman Tuhan menjadi dasar dan landasan dalam hidupNYA.

Itu yg saya beri nama besar atau berhasilnya seseorang dari cara ia menyambut Yesus. Kalau dia sama sekali tidak punya respect/rasa hormat dan takut terhadap Yesus. Kalau sempet ya, baru pergi ke gereja, kalau tidak sempat berdoa, kemudian berasumsi Tuhan juga ngerti! Jawaban saya sederhana, Tuhan kita ngerti, tapi kita harus menyambut Yesus sebagai Tuhan dan Raja, kita harus menghormatinya sebagai Raja dan menempatkannya pada posisi yg paling penting dalam hidup kita, maka kita akan melihat kemenangan dan keberhasilan di dalam jalan hidup kita.

Saudaraku, Yesus rindu untuk menyambut saudara, Yesus rindu untuk melakukan perkara besar dalam hidup saudara, Yesus rindu sekali untuk mengangkat saudara dan mencurahkan berkatNYA, tapi adakah kita menyambut Yesus sebagai Raja, adakah kita menghormatiNYA sebagai Tuhan yg baginya tidak ada perkara yg mustahil. Dan jika iya, saya percaya, saudara sedang ada di jalan yg benar untuk melihat kemenangan pada diri saudara. Terimalah Yesus sebagai Juru Selamat dan buka hati, sebab IA adalah Tuhan yg siap mengampuni dosa saudara dan mengerjakan perkara besar dalam hidup saudara.

Doa:
Bapa di dalam Nama Yesus, engkau lihat setiap kami sekalian yg saat ini sedang berbeban berat dan ada dalam tekanan. Atau ada dari kami sekalian yg punya ambisi dan menghalalkan segala cara, dan berkompromi dengan dosa. Hamba berdoa saat ini "Dalam Nama Yesus" , mampukan kami untuk kembali ke jalan Tuhan, kami setia dalam perkara kecil, kami mendahulukan Tuhan dalam segala perkara. Dan kami melihat kemenangan dan keberhasilan bukan karena kekuatan kami, tetapi semuanya semata-mata hanya oleh Anugrah dan Kasih Tuhan. Jamah kami yg sakit, yg berbeban berat, jamah kami yg mau terima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat. Lewat program ini, kami melihat Kuasa Yesus terjadi dalam hidup kami, haleluya, dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

Monday, November 2, 2009

The Blessing of a Godly Rebuke

The Blessing of a Godly Rebuke

He who listens to a life-giving rebuke will be at home among the wise. He who ignores discipline despises himself, but whoever heeds correction gains understanding.

Proverbs 15:31-32, NIV
Some of the most important lessons I’ve ever learned came through making mistakes. I had parents who loved me enough to rebuke and correct me when I got things wrong – especially when I had done something deliberately, knowing it was wrong! I never felt as though I was being punished unfairly when I was ‘told off’ in love. While I didn’t like the experience, I knew it was just and fair and for my own good.

Once, however, at school, I was punished for something I hadn’t done and I felt the deep pain of injustice on the inside. There was nothing I could do to prove my innocence and I had to take my punishment – a compulsory cross-country run, followed by a prefect on a bicycle! But even today, although the person who punished me unfairly has long been forgiven, I can still sense the feelings of injustice I had at the time.

Correct and fair discipline is good for us. We can learn so much through the experience of being rightly corrected. I fear that in our very liberal society, we are growing a generation of children who will not have the privilege of becoming wise through loving rebuke. We are sowing a wind, and in time we will reap a whirlwind of consequence.

God is the very best of fathers. He knows when we need encouragement and also when we need the rebuke of love. He doesn’t want us to miss out on learning the vital lessons of life – and even when He rebukes us, it is a form of encouragement! There may be times when He uses the events of life to bring His discipline into our circumstances. When that happens, let’s not rebel against His love, but thank Him that He really cares for us and carefully note the lesson He has been teaching us, so that the discipline will contribute to our growing in maturity.

Prayer: Thank you Father God, that You love me enough to bring correction into my life when I need it. Help me always to remember the lessons You teach me in love, so that I may grow up into the maturity of really knowing and serving You. In Jesus’ Name, Amen.
Today's Writer : Peter Horrobin Peter Horrobin is the Founder and International Director of Ellel Ministries. His cutting edge teaching and compassion for the hurting have been at the heart of Ellel’s ministry throughout its 23 years of development. He is the author of numerous books, most notably Healing Through Deliverance and Living the Life. At present he is busy writing material for Ellel 365, the new online training School which has now been launched. To find out more go to www.em365.org.

Persevere in Service

Persevere in Service

But the seed on good soil stands for those with a noble and good heart, who hear the word, retain it, and by persevering produce a crop.

Luke 8:15, NIV
I recently tore my calf muscle whilst playing squash, and although the natural healing of my body had kicked in, getting out of bed in the morning and hobbling around all day at work had suddenly become a very painful and slow process.

I was feeling a little sorry for myself one morning and the thought of staying at home for a week or two, taking it easy, and just waiting for the injury to right itself seemed very attractive to me. But, as I read the familiar words of the parable of the sower, I was suddenly struck by this verse ‘But the seed on good soil stands for those with a noble and good heart, who hear the word, retain it, and by persevering produce a crop.’

Sometimes we need to persevere in our service of Christ, even through difficult and painful circumstances, such as the loss of a loved one or a major disappointment. For me walking around, or even standing on my leg, had become a painful activity. Later that day the doctor confirmed that I needed to persevere in using my leg, and, although painful, this would aid the healing process. Not a welcome message, but it did confirm what God had said to me!

Maybe you, like me, are facing something that is causing you physical or emotional pain and you need God’s help to cope with it. Then let me encourage you that He will never leave you or forsake you. He understands what you’re going through and He will walk each step of the way with you, if you’re willing to invite Him to. Indeed, as this verse says, by persevering in our service of Christ, we will please Him and produce a good crop.

Prayer: Lord Jesus, I thank You that You understand all the circumstances of my life, my sorrow and pain as well as my joy. I invite You to take my hand and walk with me each day. Please bring Your comfort and healing and help me to serve you faithfully all the days of my life. Amen.
Today's Writer : Andy Willis Andy Willis is married and has three sons. He is a qualified Project Manager and IS Auditor. He and his wife were very much led to undertake the Ellel modular training which was both life transforming and preparation for further service in God’s kingdom. Andy recently joined the team at Ellel Grange, and is now responsible for some of the commercial activities of Ellel Ministries.