Tuesday, November 17, 2009

116. Hal menasehati - Matius 18:15-20

15Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 19Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-KU yang di sorga. 20Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Nah saudaarku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus lewat bacaan ayat-ayat di atas sedang menjelaskan bagi kita tentang bagaimana kita menasehati seseorang. Ingat, di sekitar kita selalu saja ada orang yg bersalah. Kita bisa saja mendiamkan dan membiarkan kesalahannya. Atau, kita bisa memarahinya karena kita kesal, karena kita benci, karena kita kecewa melihat tindakannya. Atau, karena kita punya kasih, kita mau menegurnya.

Jadi, seorang yg tidak menegur, belum tentu mengasihi. Dan orang yg menegurpun belum tentu mengasihi. Ada kalanya orang menegur karena dia benci. Ada kalanya ia menegur karena dia sakit hati. Ada kalanya orang mendiamkan, karena dia masa bodoh dengan semua yg terjadi. Dan seringkali di dalam rumah tangga, terjadi hal yg sama. Orang tua memarahi anaknya, bukan karena mau mendidik, tetapi karena benci melihat tingkah lakunya. Dan saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika engkau marah dengan dilandasi benci, engkau tidak akan pernah merubah anak itu.

Ada kalanya seorang marah dengan istrinya, bukan karena dia ingin merubah istrinya, tetapi dia benci dengan istrinya. Dan kalau kita marah dengan keadaan seperti ini. Itu yg saya bilang tidak akan merubah. Nah, sekarang kita akan lihat apa yg Yesus ajarkan tentang menasehati:

1. Kesalahan seseorang dapat diperbaiki
Yesus bilang apa? Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Ingat! Kesalahan seseorang masih dapat diperbaiki. Jangan saudara melihat bahwa seorang yg buat salah itu harus dikutuk, dihukum dan lain sebagainya. Bahkan sebagai orang percaya kita tahu bahwa Allah turut bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yg mengasihi DIA. Asal ada kasih, asal ada pengampunan, asal ada usaha dari kita untuk menolong dan memberi kepercayaan, memberi kesempatan kembali.

Saudara boleh lihat kondisi suami saudara yg dalam keadaan salah, kemudian bilang,"pak pendeta...ini suami saya yg salah." Kemudian saudara berkata,"istri saya yg salah! Betul, tetapi itu bukan berarti engkau harus mengakhiri pernikahan kalian dengan perceraian. Itu Bukan berarti harus kabur dari rumah karena kesalahan dari orang tua kita. Tapi hari ini, saya mau beritahu bahwa kesalahan seseorang dapat diperbaiki, asal masih ada kasih dan pengampunan. Persoalannya bukan masih atau tidak dapat diperbaiki.

Meski kita sudah menegur berulang kali, tapi masihkah kita memiliki kasih, apakah masih ada usaha dari kita untuk menolong dan memberi kesempatan. Kalau sudah tidak ada kasih dan pengampunan lagi, tidak ada usaha untuk menolong dan berani lagi memberi kesempatan. Maka, saya mau beritahu, kesalahan sekecil apapun akan menghancurkan segala-galanya. Masalahnya sekarang bukan besar atau kecilnya persoalannya.

Tapi, masalahnya sekarang adakah usaha dan kesungguhan dari kita untuk percaya pada Allah? Karena Alkitab berkata,"Hati Raja seperti batang air di tangan Tuhan, dan Tuhan aliri kemana saja Tuhan mau." Bila kesalahan seorang dapat diperbaiki, berarti kesalahan kita sendiri juga dapat diperbaiki. Bila kita salah, jangan kita tetap tinggal dalam kesalahan saudara. Jangan saudara pernah bilang, saya ya..orangnya kaya begini, ya..mau diapain lagi? Saya engga bisa berubah lagi. Karakter saya dari lahir memang begini. Tetapi, kesalahan sesorang masih dapat diperbaiki.

Yesus adalah Tuhan yg sanggup untuk merubah. Saudara ingat cerita tentang Zakeus pemungut cukai itu? Waktu Yesus bilang, "Zakeus, engkau turun, karena Aku ingin menumpang di rumahmu." Semua orang bilang, "Zakeus itu emang orangnya engga bener, kalau Tuhan Yesus adalah Mesias, kenapa Dia ingin tinggal di rumah Zakeus?"
Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, tetapi Zakeus bilang apa? Zakeus bilang di hadapan Yesus, kalau ada orang yg aku perdayakan, hartanya aku kembalikan 4 kali lipat. Cerita apakah yg kita tangkap?

Semua orang sudah tidak bisa merubah Zakeus. Persoalannya bukan karena masalah Zakeus terlalu parah, tetapi masalahnya adalah banyak orang yg tidak memiliki kasih untuk merubah dia. Orang tidak pernah punya pengampunan yg sungguh, orang tidak punya kasih, usaha, dan beri kesempatan lagi. Tetapi, sewaktu Yesus bilang,"turun, aku ingin menumpang di rumahmu." Yang pertama itu adalah pernyataan kasih. Yang ke-dua itu adalah pernyataan pengampunan, yang ke-3 itu adalah bentuk usaha dari Kristus untuk merubahnya. Dan yg ke-4 itu adalah bukti dari Yesus untuk memberi kesempatan bagi Zakeus untuk berbuat sesuatu.

2. Seorang yg dapat membimbing orang lain untuk menyadari kesalahannya akan tercatat namanya di Sorga.
Ayat ke-18 berkata,"Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Yesus sedang bicara tentang menasehati. Kemudian Yesus berbicara mengenai Sorga, artinya bahwa orang yg dapat membimbing orang lain, sehingga melepaskan segala ikatannya, maka namaNYA akan tercatat di Sorga.

Betapa mulianya, bila anda menegor seseorang dengan kasih. Betapa mulianya bila anda memberi kesempatan kepada seseorang yg telah hidup dalam kesalahan/jatuh dalam dosa.
Tetapi karena nasehatmu, karena bimbinganmu, karena kasih yg telah engkau berikan. Hidupnya berubah, berarti engkau telah mendapatkan mahkota dari Allah.

3. Seorang baru dapat sepakat, bila ia berani untuk menyingkirkan dan menerima kesalahan orang lain melalui teguran yg penuh kasih.
Ayat yg ke-19 bilang, "Dan lagi Aku berkata kepadamu:Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-KU yang di sorga." Seringkali, kita engga bisa melihat mujijat, kenapa? Karena, kita engga sepakat. Nah, bagaimana seseorang sepakat? Bila ia berani untuk menyingkirkan dan menerima kesalahan orang lain melalui teguran yg penuh kasih.

Kita engga bisa sepakat dengan pasangan kita (suami/istri kita), karena engkau masih menyimpan kesalahan dan engkau tidak berusaha untuk menyingkirkan kesalahannya. Tetapi, engkau berusaha terus untuk menyatakan kesalahannya. Hari ini saya mau beritahu, "terima orang lain." Tolak dan buang segala kekurangan, tetapi terimalah seseorang apa adanya. Saya percaya bahwa berkat-berkat Allah akan mengalir dalam hidup saudara, karunia-karunia dari Sorga akan tercurah dalam hidup saudara.

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, hari ini kami belajar tentang bagaimana menasehati. Biarlah kami jadi berkat, supaya apa yg kami buat dapat berkenan kepada Tuhan. Biarlah kami hidup sepakat. Jangan kami hidup dengan penuh dendam, sakit hati dan kekecewaan. Lewat program ini hamba berdoa, "Siapapun dari kami yg memiliki sakit hati dan kebencian, kami tolak kuasanya dalam Nama Yesus, dan mereka boleh dijamah dan menerima pertolongan Tuhan." Terima Kasih Bapa, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin!

No comments: