Saturday, November 28, 2009

117. Pengampunan - Matius 18:21-35

21Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"22Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.23Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk membayar hutangnya.26Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.27Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!29Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan hutangnya.31Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.32Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya:Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?34Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.35Maka Bapa-KU yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadapa kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, sekarang kita melihat cerita yg sangat indah. Alkitab bercerita tentang bagaimana seorang raja yg memiliki piutang/tagihan pada seseorang. Lalu orang tersebut datang dan meminta belas kasihan kepada raja. Lalu kemudian raja memberikan pengampunan karena kasihnya. Kemudian orang ini setelah ia diampuni menagih hutang kepada saudaranya yg lain.

Lalu saudaranya minta belas kasihan. Tetapi ia bilang tidak ada! Justru saudaranya dimasukkan ke dalam penjara. Dan ketika raja mendengar kabar tentang hal itu. Raja berkata,"Engkau jahat, sebab daripadaku engkau kuberikan pegampunan." Tetapi kepada orang lain yg berhutang tidak sebegitu banyak, engkau justru tidak mau memberikan pengampunan.

Nah, dari sini kita melihat mengenai hal-hal yg indah tentang pengampunan. Ada banyak perceraian terjadi, karena tidak bisa mengampuni. Banyak persoalan keluarga, rumah tangga terjadi karena tidak ada pengampunan. Persoalan di dalam gereja, persoalan di dalam masyarakat, kenapa? Karena orang tidak bisa mengampuni.
Saya pelajari di dalam Alkitab, ada 3 hal penting di dalam pengampunan:

1. Pengampunan adalah perintah Allah
Berarti, tidak membutuhkan persetujuan ataupun kemampuan manusia. Kita tidak perlu memikirkan bisa/tidak saya mengampuni, mau atau tidak mau saya mengampuni, sanggup atau tidak sanggup saya mengampuni? Banyak orang bilang, saya sih sebenarnya mau mengampuni, tetapi saya tidak sanggup. Ada sebagian orang yg berkata, "Saya sebenarnya bukan tidak mau mengampuni, tetapi bila saya mengampuni, nanti dia akan berbuat lagi. Persoalannya bukan saya sanggup atau tidak sanggup, saya setuju/tidak setuju mengampuni. Tetapi yg harus saya catat di sini, pengampunan adalah perintah Allah. Berarti bila saya tidak mengampuni, saya bukan hanya menyimpan dendam.

Tetapi, bila saya tidak mengampuni berarti saya sedang melanggar perintah Allah dan melawan hukum Tuhan. Mungkin saudara berkata "Bagaimana saya bisa mengampuni?" Pendeta engga ngerti sih, apa yg terjadi dengan saya. Itu sangat menyakitkan saya. Persoalannya adalah bukan bisa atau tidak bisa, sanggup atau tidak sanggup. Persoalannya adalah mau atau tidak mau. Kalau saya sudah membuat keputusan bahwa saya mau mengampuni, maka Allah sendiri lewat Roh Kudusnya akan memberi kekuatan buat kita, karena pengampunan adalah perintah Allah. Inilah yg Kristus ajarkan buat saya, karena saya murid Kristus, karena saya taat sama Kristus, maka saya akan mengampuni.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, mungkin engkau adalah seorang istri yg telah disakiti, mungkin engkau adalah seorang anak muda yg dikecewakan, mungkinn engkau adalah seorang businessman yg baru saja dihianati/dipotong oleh teman yg sangat dekat. Mungkin saudara adalah seorang miskin yg hak saudara diinjak-injak, sehingga saudara sakit hati sekali, saudara kecewa sekali. Hari ini, lewat kasih Kristus, saya ingatkan buat saudara, ampuni, ...ampuni! Karena, kenapa? Karena pengampunan adalah perintah Allah. Waktu saudara siap untuk mengampuni, berarti saudara sedang taat pada perintah Allah dan melakukan hukum Kristus, serta sedang menyenangkan hati Tuhan. Asalkan saya mau mengampuni, maka Allah yg akan memberikan kemampuan.

2. Pengampunan dapat terjadi bila kita menyadari hutang-hutang kita
Apa yg dimaksudkan dengan hutang-hutang itu? Pengampunan dapat terjadi, bila kita menyadari hutang-hutang kita. Bukankah kita pernah salah sama Tuhan? Bukankah kita pernah melakukan sesuatu yg tidak benar di hadapan Tuhan, bukankah kita juga dapat melakukan sesuatu yg tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini semua saya daftarkan sebagai hutang kita di hadapan Tuhan. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jika kita minta pengampunan dari Allah dan semua kesalahan kita diampuni oleh Tuhan. Pertanyaannya? Masa saya tidak bisa mengampuni. Bukankah kalau Allah menutup pintu pengampunannya, maka sayapun akan dilemparkan ke neraka dan hidup dalam kebinasaan.

Karena Tuhan memberikan pengampunan atas hidup kita dan segala hal dalam hidup kita yg tidak berkenan di hadapannya. Kita tetap diberkati, kita tetap ditolong, kita tetap diselamatkan, kita tetap dijaga oleh Tuhan, berarti kita mesti buat tekad bahwa saya bisa mengampuni, bila saya menyadari mengenai hutang-hutang saya. Bukankah kita tahu cerita di dalam Alkitab, bukankah Yusuf telah dibuang, dijual oleh kakak-kakaknya sendiri. Saat Yusuf berhasil, saudara bisa bayangkan, itulah saatnya ia dapat membalas dendam. Tapi dengan lapang dada, Yusuf berkata,"walaupun engkau tidak menolong saya, saya tetap berhasil." Ketika saudara-saudara Yusuf minta ampun, kata-katanya luar biasa,"Aku inikah pengganti Allah?"

Dengan lain kata Yusuf ingatkan, aku sadar akan hutang-hutangku. Aku sadar akan kekurangan, kelemahan dan keterbatasanku, Allah telah mengampuni, Allah telah menghapuskannya, Allah telah memberiku kesempatan untuk menerima segala yg baik, untuk itu aku belajar untuk tetap mengampuni."

3. JIka kita tidak mengampuni, maka Allahpun tidak akan mengampuni
Ayat ini sangat luar biasa, "Maka Bapa-KU yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadapa kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Seberat apapun situasimu, ampunilah orang yg bersalah, karena di dalam pengampunan ada damai, di dalam pengampunan ada sukacita dan kelegaan.

Doa:
Bapa dalam nama Yesus, hari ini kami belajar tentang pengampunan, bukan hanya kami dapat mengampuni, tetapi kami diberi pengampunan oleh Allah untuk dapat mengampuni, sehingga kami diberi kemampuan oleh Allah untuk mengampuni. Ampunilah setiap orang yg bersalah kepada kami, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

No comments: