Tuesday, November 3, 2009

113. Terbesar di dalam Kerajaan Sorga - Matius 18:1-5

1Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" 2Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka3Lalu berkata:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalama nama-Ku, ia menyambut Aku."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan ada beberapa hal yg menarik yg akan kita pelajari hari ini, bahwa Yesus sedang berkumpul dengan murid-muridNya, tiba-tiba Yesus dikejutkan dengan sebuah pertanyaaan yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh Yesus sebelumnya, karena ternyata murid-murid yg selama ini begitu taat bersama Yesus, dan yang selama ini begitu mengasihi Yesus. Tetapi kali ini tiba-tiba mengajukan pertanyaan yg dalam tanda "petik" ....pertanyaan yg sama sekali tidak rohani.

Murid-muridNya mulai bertanya,"Siapakah yg terbesar dalam Kerajaan Sorga?' Mereka sedang mempersoalkan di dalam diri mereka sendiri, dan bertanya, "Siapa yg kira-kita akan mendapatkan predikat paling hebat nanti dalam Kerajaan Sorga?"
Tiba-tiba Yesus menjawab pertanyaan yg buat murid-muridNya sangat aneh sekali dan mereka juga terkejut sekali, karena tiba-tiba Yesus mengambil anak kecil dan berkata kepada mereka, jika kamu tidak bertobat seperti anak kecil ini, kamu tidak punya tempat dalam Kerajaan Sorga. Jangankan menjadi yg terbesar, jangankan menjadi yg terhebat, jangankan mendapat anugrah dalam Kerajaan Sorga, bahkan tempat saja dalam Kerajaan Sorga tidak mendapat.

Berarti dari ayat-ayat bacaan ini, ada 3 hal menarik tentang terbesar di dalam Kerajaan Sorga:
1. Seorang yang selalu memikirkan untuk menjadi yg terbesar, harus bertobat
Apa maksud dari kalimat ini? Ada banyak orang yg selalu di dalam pikirannya selalu ingin menjadi yg terbesar. Dengan lain kata, apabila ia ada di dalam perusahaan, dia ingin menjadi yg terbesar, dia sikut orang lain, dia injek orang lain kalau perlu, dia rekayasa sesuatu, dan ia halalkan segala cara. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, bukan hanya dalam dunia rohani, tetapi di dalam dunia jasmani, orang sedang berlomba-lomba menjadi yg terbesar. Yg dikhwatirkan sekarang ini manusia menjadi homo-hominilupus. Manusia akan menjadi mangsa manusia lainnya, karena manusia sudah lupa dengan moral, manusia sudah lupa dengan Tuhannya dan aturan-aturan yg benar.

Tetapi, yg ada sekarang ini hanyalah tujuan. Dan ini terjadi di mana-mana, dalam hal dagang, dunia bisnis, pemerintahan, semua ingin menjadi besar dan menghalalkan segala cara. Tetapi, yg lebih parah lagi, sekarang hal ini sudah merambat di dalam bidang pelayanan rohani. Tidak tahu apapun yg terjadi, gereja ingin menjadi yg terbesar, tidak tahu apakah dengan harus merampas gereja kecil lainnya, atau merampas jemaat dari gereja lain atau tidak tahu dengan mengambil pelayan dari gereja lain, yg terpenting adalah dia menjadi yg terbesar.

Tetapi saudaraku, Kristus mulai mengajar hal yg sangat keras di sini, karena ingat, yg datang kepada Yesus adalah murid-muridNya, dan bukanlah orang yg belum bertobat. Tetapi jawaban Yesus pada ayat yg ke-3 sungguh sangat tajam sekali 3Lalu Yesus berkata:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat". Di sini kita lihat, padahal mereka semua itu murid-murid Yesus, yg sudah bertobat dan mengakui Mesias sebagai anak Allah yang hidup. Tetapi sekarang Yesus berkata,"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti salah seorang anak kecil ini, kamu tidak mendapat tempat dalam Kerajaan Sorga." Berarti, seorang yg selalu memikirkan dirinya menjadi yg terbesar, dia harus bertobat.

Saya bukan bilang bahwa orang Kristen harus pasrah, atau Quisera-sera/whatever will be-will be, apapun yg terjadi, terjadilah. Saya bukan bilang orang Kristen harus percaya nasib dan biar takdir yg terjadi, bukan itu! Kita percaya akan penyertaan Allah, kita percaya akan iman, tapi kalau akhirnya kita punya motivasi untuk menjadi yg terbear, kita sedang ada di jalan yg salah. Dan setiap pendengar yg diberkati Tuhan, bagus untuk punya iman, bagus untuk memiliki mimpi akan perkara-perkara besar, tetapi kita harus sadar bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa.

2. Seorang yg ingin menjadi besar, dia harus berani merendahkan diri
Ayat yg ke-4 dikatakan 4Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Kalau seorang ingin menjadi besar, atau berhasil, atau ingin maju. Apakah saudara seorang muda yg rindu sekali berhasil dalam studi saudara, atau saudara rindu sekali untuk memperoleh suatu keberhasilan, karena mungkin saudara berasal dari keluarga miskin. Tetapi, saudara ingin sekali menjadi anak yg berhasil sehingga dapat mengangkat citra keluarga, dapat menolong papa dan mama. Tetapi kalimat saya sederhana, seorang yg ingin berhasil, harus berani untuk merendahkan diri.

Ada banyak orang yg sebetulnya tidak mendapat atau tidak mempunyai kerjaan. Tetapi sebenarnya dia tidak setia dengan hal-hal kecil, mungkin dia terlalu sombong dan tidak mau mulai dengan gaji kecil atau hal-hal kecil. Tetapi, sekali lagi saya ingin ulangi, seorang yg ingin berhasil/menjadi besar, seorang yg ingin melihat sukses dalam hidupnya, harus berani merendahkandiri. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, orang-orang yg dipakai Tuhan adalah orang-orang yg merendahkan diri. Orang-orang yg dipakai Tuhan adalah orang-orang yg tidak selamanya hebat atau sempurna atau tanpa kekurangan apapun. Tetapi, orang-orang yg dipakai Tuhan, adalah orang-orang yg mau merendahkan diri.

Bila kita ingat bagaimana Tuhan memanggil Musa, dan Tuhan berkata,"Musa, tanggalkanlah kasutmu, sebab tempat dimana engkau berpijak itu kudus. Alkitab berkata," Bagaimana musa menanggalkan kasutnya dan bersujud di hadapan Tuhan. Peristiwa dimana Musa menanggalkan kasut dan sujud di hadapan Allah, saya mau beritahu, Musa merendahkan diri. Peristiwa ini mengajar kepada kita bahwa orang yg mau merendahkan diri diberkati untuk perkara-perkara yg besar.

3. Besar/berhasilnya seseorang adalah dari caranya ia menyambut Yesus
Ayat ke-5 dikatakan "Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalama nama-Ku, ia menyambut Aku." Adakah baginya Yesus adalah seseorang yg penting, sehingga setiap minggu ia harus ke gereja. Apakah Yesus penting, sehingga setiap hari ia berdoa dan membaca Alkitab, karena tanpa Yesus jalannya akan gelap setiap hari. Adakah Yesus penting, sehingga sebelum memulai aktifitasnya, ia membuka dan membaca Alkitab dan mulai dengan Firman Tuhan, karena Firman Tuhan menjadi dasar dan landasan dalam hidupNYA.

Itu yg saya beri nama besar atau berhasilnya seseorang dari cara ia menyambut Yesus. Kalau dia sama sekali tidak punya respect/rasa hormat dan takut terhadap Yesus. Kalau sempet ya, baru pergi ke gereja, kalau tidak sempat berdoa, kemudian berasumsi Tuhan juga ngerti! Jawaban saya sederhana, Tuhan kita ngerti, tapi kita harus menyambut Yesus sebagai Tuhan dan Raja, kita harus menghormatinya sebagai Raja dan menempatkannya pada posisi yg paling penting dalam hidup kita, maka kita akan melihat kemenangan dan keberhasilan di dalam jalan hidup kita.

Saudaraku, Yesus rindu untuk menyambut saudara, Yesus rindu untuk melakukan perkara besar dalam hidup saudara, Yesus rindu sekali untuk mengangkat saudara dan mencurahkan berkatNYA, tapi adakah kita menyambut Yesus sebagai Raja, adakah kita menghormatiNYA sebagai Tuhan yg baginya tidak ada perkara yg mustahil. Dan jika iya, saya percaya, saudara sedang ada di jalan yg benar untuk melihat kemenangan pada diri saudara. Terimalah Yesus sebagai Juru Selamat dan buka hati, sebab IA adalah Tuhan yg siap mengampuni dosa saudara dan mengerjakan perkara besar dalam hidup saudara.

Doa:
Bapa di dalam Nama Yesus, engkau lihat setiap kami sekalian yg saat ini sedang berbeban berat dan ada dalam tekanan. Atau ada dari kami sekalian yg punya ambisi dan menghalalkan segala cara, dan berkompromi dengan dosa. Hamba berdoa saat ini "Dalam Nama Yesus" , mampukan kami untuk kembali ke jalan Tuhan, kami setia dalam perkara kecil, kami mendahulukan Tuhan dalam segala perkara. Dan kami melihat kemenangan dan keberhasilan bukan karena kekuatan kami, tetapi semuanya semata-mata hanya oleh Anugrah dan Kasih Tuhan. Jamah kami yg sakit, yg berbeban berat, jamah kami yg mau terima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat. Lewat program ini, kami melihat Kuasa Yesus terjadi dalam hidup kami, haleluya, dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin!

No comments: