Monday, February 28, 2011

Run into His Arms

Run into His Arms

“So he got up and went to his father. But while he was still a long way off, his father saw him and was filled with compassion for him; he ran to his son, threw his arms around him and kissed him.”
Luke 15:20, NIV

Our son, Kyle, attends a group called ‘Messy 2s’ for two hours every Wednesday, where he is left with some brave and capable workers who care for sixteen two-year olds in a melee of paint, water, sand and other fun things.

Although I enjoy some peace and quiet at home during this time, the biggest joy for me is the special moment when I return to take him home.

At 3pm the children are let out and my view of the room blurs into only one face. My son, running, arms wide-open, straight towards me with a look of pure delight on his face. I bend down and receive him into my open arms as though we have been separated for days not hours. I lift him up and hug him long and hard as he starts to tell me of all the fun that he has had, including any trouble he may have got into.

As I was waiting this week, I found myself considering how I would feel if Kyle didn’t run to me but hid away or held back, reluctant to come and receive my love. As I pondered this, my heart began to ache. What a sadness that would be to me.

It reminded me of this wonderful story of a Father who is awaiting our response to His unconditional love – arms outstretched, ready to receive us. Why then, do so many of us respond to Him with reservations, holding back from receiving the fullness of his love? Is it because of our guilt and shame? Is it because we don’t think we have done enough to earn it?

We should not let out past mistakes, wrong behaviours or messy lives prevent us from receiving the fullness of God’s love. We need to come to him with an open and honest heart, ready to confess and repent but doing it from a place of a loving embrace of a Father that has waited ever so patiently for us. Not doing so only hurts the heart of God. Just as my heart ached at the very thought of Kyle not running to me, God’s heart aches for each and every one of us who hold back from receiving His love.

If you really want to please God, this is the way to do it. Just run, arms open wide, vulnerable and totally honest, into His loving arms and receive all that He has for you.

Prayer: Father God, help me to open my heart completely to You and accept Your love. I’m sorry that I’ve saddened You by holding back in areas of my life because I thought they were too dirty or messy for You. I want to open my whole heart to You and know Your love in the very depths of my heart. Amen.

Today's Writer : Lindsey Hanekom Lindsey Hanekom has worked at all of our UK centres over the years and is now settled at Ellel Scotland with her husband, Johann and their young son, Kyle. She is part of the Ellel 365 Team as well as being responsible for the marketing and publicity for Blairmore. Alongside these roles, Lindsey is a valued teacher who has a real heart to see people move into the fullness of life and to discover their full and true identity in God.

Sunday, February 27, 2011

Check out your inheritance

Check out your inheritance

"For you know what was paid to set you free from the worthless manner of life handed down by your ancestors. It was not something that can be destroyed, such as silver or gold; it was the costly sacrifice of Christ, who was like a lamb without defect or flaw."
1 Peter 1:18-19, GNB

Everyone likes the idea of a big inheritance. Suddenly finding that we are the principle beneficiary in the will of some distant and forgotten relative is the stuff of dreams. Who knows what treasure might be waiting to be handed down to us at some unexpected moment in the future?

But the Bible reminds us of another sort of inheritance, which could be having a serious consequence in our lives, one that is not necessarily good for us. Many passages of Scripture tell us that there is a spiritual legacy that is handed down from our ancestors and this can have a powerfully negative effect on us if the lives of our forbears were not in line with God.

God’s plan for us was to pour spiritual blessing down the family line as our forebears walked in covenant with Him, through their surrender to Jesus Christ. This was intended to give us a sound foundation to our lives from which we could also walk in obedience to the commands of God. Unfortunately, for many of us, that flow of godly inheritance got distorted and defiled by the sinfulness of those that have come before us and also, of course, through our own sin.

But there’s good news! Jesus has cleaned up our inheritance, not by some financial deal, but through His being both a sacrifice and a scapegoat on the cross. We can appropriate that cleansing today by acknowledging the sin of our forbears, forgiving them for the effect of the defiled inheritance on our lives and by choosing to receive the new inheritance that has been declared for all those who are part of God’s family, through receiving Jesus. This really is worth having!

Prayer: Father God, I forgive my forbears for defiling the spiritual inheritance of blessing that You have wanted me to receive. I confess that I have also added my own sinfulness. Thank You that, through Jesus Christ, I can be cleansed from all that has been spiritually harmful to me and I can lay claim to a new family legacy. Amen.

Today's Writer : David Cross David Cross is now the Western Europe Director of Ellel Ministries. He trained as an engineer, built bridges in Hong Kong and ran a ski school in Scotland before he and his wife Denise joined Ellel Ministries in 1993. His recent books on Soul-Ties and Covering are already best-sellers.

Saturday, February 26, 2011

177. Yesus dibaptis Yohanes - Markus 1:9-11

Bagi banyak orang, ini merupakan suatu pertanyaan? Bukankah biasanya orang dibaptis untuk pengampunan dosa. Lalu pertanyaannya? Kenapa Yesus dibaptis. Kalaulah Yesus dibaptis, berarti Yesus hidup juga di dalam dosa, dan termasuk orang berdosa. Nah, kenapa Yesus dibaptis? Akhirnya ada orang yg berkata,"itu merupakan tanda bahwa Yesus hanyalah manusia biasa, Yesus hanyalah nabi, oleh karena itu Yesus juga harus dibaptis. Mari kita lihat Markus 1:
9Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. 10Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. 11Lalu terdengarlah suara dari sorga:"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, justru di sinilah kita melihat Kuasa Tuhan Yesus, justru di sinilah kita melihat keAllahan Yesus. Ketika Ia dibaptis, maka suara itu Yesus dengar, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, berarti pelajaran apa yg bisa kita pelajari dari peristiwa pembaptisan Kristus ini, dimana Allah sendiri berkata,"Anak yg Kukasihi dan kepadaMulah Aku berkenan:

1. Melalui BaptisanNYA, Yesus menyatakan kerendahan hatiNYA
Kalau kita membaca dari injil yg lain, Yohanes berkata,"Jangan Engkau yg dibaptis, karena akulah yg seharusNYA dibaptis oleh Engkau. Tetapi, Yesus justru menegaskan kepada Yohanes dan berkata,"biarlah kita melakukannya untuk menggenapkan Firman Allah." Karena Yesus juga berkata,"bahwa Anak Manusia datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapiNYA."

Jadi, sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis, yg lagipula Yohanes itu hanya sepupuNYA dan hanya seorang Nabi. Yesus mau merendahkan diriNYA untuk dibaptis, berarti baptisan Yesus bukan berarti bahwa ini adalah pengampunan dosa, karena Yesus adalah Allah sendiri, Yesus tidak pernah berbuat dosa. Tetapi, keputusanNYA dibaptis untuk merendahkan diri, merendahkan kehidupan dan hatiNYA, Yesus membuktikan kepada dunia bahwa tidak ada yg perlu dibanggakan oleh manusia di dunia ini. Yesus sendiri yg adalah Tuhan di atas segala Tuhan dan Raja di atas segala Raja, mau merendahkan hati, mau merendahkan diri dan hidupNYA, apalagi kita.

Kita lihat bahwa dunia ini dipenuhi dengan banyak kesombongan. Dimana-mana kita jumpai orang hidup di dalam kesombongan. Masing-masing merasa bahwa dirinyalah yg terbaik dan paling hebat. Masing-masing merasa bahwa dirinyalah yg paling mampu, kuat dan yg paling segala-galanya. Karena itulah kita lihat tingkat perceraian semakin tinggi, tingkat perkelahian pelajar menjadi begitu tinggi. Kenapa? Karena itulah masing2 merasa yg paling baik dan benar. Di mana-mana selalu ada tekanan dan rekayasa, tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa sayalah yg paling penting dan punya kuasa.

Berbicara mengenai damai, yg dibutuhkan adalah sikap kerendahan hati. Karena, bila seorang mau merendahkan hati, merendahkan diri dan mengakui kelemahan dan kekurangannya. Maka, di situlah mulai terjalin cinta, kasih, persamaan dan kekuatan. Kenapa? Karena, masing-masing kita mau merendahkan diri. Saudaraku yg kekasih di dalam Tuhan, Yesus yg adalah Tuhan di atas segala Tuhan dan Raja di atas segala Raja, menunjukkan kepada setiap orang bahwa hidup Kristen yg sebenarnya bukanlah hidup kesombongan.

Karena, Alkitab dengan jelas berkata,"Allah benci orang-orang sombong." Orang sombong engga bisa bahagia dengan hidupNYA. Orang sombong bisa sukses, orang sombong bisa punya kekayaan dan perusahaan. Orang sombong bisa menikah dan rumah yg hebat. Tetapi saya mau beritahu, Ia tidak akan pernah bahagia dalam hidupnya. Kalaupun ia menikah, pernikahannya akan penuh dengan air mata. Kalaupun ia memiliki perusahaan, perusahaannya akan memiliki banyak keributan, kekacauan. Karena orang sombong dalam hidupnya tidak akan memilik damai sejahtera. Oleh karena itu saya tekankan pada hari ini. Orang percaya harus terus berjalan dalam kerendahan hati, karena kita ingat bahwa sesuatu yg kita miliki semuanya adalah anugrah Tuhan, semuanya adalah karena belas kasihan Tuhan dan sayangnya Tuhan atas hidup kita.

2. Karena melalu baptisan Yesus menunjukkan ketaatan
Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ketaatan tidak menunjukkan suatu logika. Kenapa?
Karena bila kita tahu bahwa ini adalah perintah Tuhan, kita engga perlu lagi berpikir saya mampu/tidak mampu, bisa/tidak bisa. Kalau saya tahu bahwa ini adalah perintah Tuhan, berarti ini hukumNYA wajib. Alkitab berkata,"Kuduslah kamu, sebab kamu kudus." Kemudian ada yg berkata,"lho saya kan masih muda, kalo saya melakukan hubungan suami istri di luar nikah, itu normal...karena kita memakai logika kita di tengah kehidupan yg modern ini. Perintah-perintah Tuhan harus kita masak/olah/pikirkan lagi, apakah itu bisa dilaksanakan atau engga?

Tetapi, Perintah Allah bukanlah sesuatu yg harus kita tawar dan pikirkan lagi. Semua perintah Tuhan harus kita taati, karena semua yg diperintahkan Tuhan. Tuhan buktikan lewat Kuasa Roh KudusNYA, bahwa selama kita taat. Kalau saja kita mau setia, Roh Kuduslah yg akan memberikan kemampuan buat kita.

3. Karena dalam BaptisanNYA, itu menunjukkan kesiapan Yesus untuk bekerja sama
Seringkali kita berpandangan, kalau saya bukan dia, kalau dia bukan saya. Maka kita engga bisa bekerja sama. Tetapi kita bisa lihat bahwa Yesus adalah Allah sendiri, sedangkan Yohanes adalah nabi. Tetapi, mereka bisa bekerja sama. Hari ini saya mau ingatkan, bila kita mau bergandengan tangan dan bekerja sama, maka pelayanan Yesus akan tetap kuat senantiasa.

Doa:
Bapa kami berdoa untuk kami semua yg rindu untuk menjadi Anak Allah yg berkenan dan dikasihi oleh Tuhan, tolong kami, sehingga kami selalu memiliki kerendahan hati dan hidup di dalam ketaatan. Kami berdoa, agar tidak lagi ada perpecahan, tetapi selalu ada kerukunan, kami mau bekerja sama agar pekerjaan Tuhan terus berjalan sesuai dengan kehendakNYA.

Wednesday, February 23, 2011

Jesus our helper

Jesus our helper

"And He said to them, ‘Cast the net on the right side of the boat and you will find some.’ Therefore they cast the net and now they no longer had the strength to draw it in because of the large number of fish."
John 21:6, NIV

The disciples had been fishing all night long. Tired, exhausted, frustrated, disappointed and discouraged, and, I guess, with an empty stomach and hungry, they came back to the shore. And there Jesus, whom they didn’t recognise at the time, asks them the ‘inspiring and encouraging’ question: ‘Friends haven’t you any fish?’ And He told them to throw out the net once more on the right side. In the end they caught 153 fish; the number of varieties of fish said to be in the Sea of Galilee at that time. After this miracle they finally recognised Jesus and when they came ashore He had already prepared their breakfast.

You remember that Peter had such an experience once before, at the time when Jesus commissioned him in Luke 5:1-11. Peter was an experienced fisherman and yet they hadn’t caught a single fish all night. And there came this ‘inexperienced stranger’ telling them what to do. I believe it was due to the powerful message of Jesus Peter had just listened to that he was willing to cast the net once more on the right side upon Jesus’ word. And then it was Jesus who added the miracle to Peter’s obedience.

Sometimes we feel discouraged and weighed down like the disciples when nothing seems to work properly and when the fruit of our labour is missing or doesn’t seem to be visible. In such times we can so well identify with the prophet in Isaiah 49:4 who said: ‘I have laboured to no purpose; I have spent my strength in vain and for nothing. Yet what is due to me is in the Lord’s hand and my reward is with my God.’

It is in those times when it looks most bleak that God is just about to come through on our behalf. When we feel most weak and inadequate for the task ahead He will come through to be our strength and provider, performing miracles way beyond our ability or expectation. What a privilege that we can ask our Heavenly Father for His provision and His perspective of things. And He will provide and answer time and time again, and give us His strategy.

It’s not always easy to trust, especially if God seems to ask us the impossible. But as we dare to step out and experience His faithfulness our trust will grow step by step. Like the first time when they had fished all night in vain the disciples dared this time to step out once more upon Jesus’ word. They cast the net on the right side, and the rest was Jesus’ doing. When they came ashore Jesus ministered His food and love to them. May this be an experience we can have time and time again with our Lord.

Prayer: Dear Heavenly Father, thank You that You have never ever let me down. Thank You that You always came through on my behalf at the right time and in the right way. I want to trust You for the way ahead and the task You’ve set before me. Upon Your word I want to move and be obedient in the things You’ve asked me to do. Thank You that You have provided me with everything I need to walk the walk. When I am at the end of myself You are just about to begin. Amen.

Today's Writer : Andreas Hefti Andreas Hefti leads the work of Ellel Ministries in Germany. Andreas grew up in Switzerland, where he studied geography and classical archaeology and afterwards worked as a town planner. In 1998 he attended the the 9 week Flagship Programme with Ellel Ministries in England and joined Ellel to work in their headquarters at Ellel Grange for eight years. From 2003 he has been setting up the Modular School for Healing, Deliverance and Discipleship in Altensteig (South Germany). It is his desire to prepare the Body of Jesus for the days to come and to see believers being set free into a deeper intimacy with Jesus and the Father and into a deeper fulfilment in life as well as growing into their calling and destiny.

Monday, February 21, 2011

176. Bertobatlah - Markus 1:1-8

Saudara-saudari yg terkasih dalam Tuhan, hari ini kita memulai injil Markus. Pembahasan oleh Pendeta Gilbert L. Saya pribadi berharap kita semua dapat bertumbuh dan mengenal secara pribadi siapa Tuhan kita lebih jauh lagi. 14 tahun yg lalu saya anggap alkitab adalah buku kuno yg ketinggalan jaman. Ternyata saya salah besar, kehidupan saya kacau balau tanpa Tuhan,...."Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu.."(Hosea 4:6).

Adalah kerinduan terdalam untuk setiap dari kita termasuk saya untuk mau merenungkan Firman Tuhan, dan melaksanakannya, kita memiliki Allah Bapa yg begitu sayang dengan kita, hingga mau merelakan anakNYA yg tunggal untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita, kita engga layak, sungguh! Tapi Tuhan luar biasa dan Maha Pengasih, Tuhan selalu menetapi janjinya, dan kita diangkat jadi anakNYA, asal kita mau buka hati dan rela menerimaNYA..(Yohanes 1:12)

Di dunia yg serba sulit ini, hanya ada 2 kuasa:
Kuasa Ilahi dan Kuasa kegelapan. Dulu saya percaya banyak hal, mencoba banyak hal dan hidup dalam dosa.. Namun tanpa Tuhan Yesus, saya sungguh engga bisa berbuat apa-apa, "...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa...Yohanes 15:5. Yesus mati dengan misi dan tujuan, dan ia mati bukan karena dicabut oleh malaikat pencabut nyawa. Tapi Yesus sendiri yg menyerahkan jiwa dan ragaNYA ke tangan Allah Bapa. Yesus adalah Tuhan sendiri yg bangkit dan duduk di sebelah kanan Bapa. Segala Kuasa di Sorga dan di bumi Yesus pegang.

Dan Yesus mau beri semua kuasa itu untuk kita semua yg percaya. Semoga anda mendapatkan berkat dari renungan yg singkat ini (setiap minggu), tolong sebarkan juga ke teman/saudara yg lain bila sungguh merasa diberkati. Karena pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Yesus datang agar kita memiliki hidup yg berkelimpahan.
"Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah." - Matius 4:4
"Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut..." - Amsal 16:25
"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." - Yohanes 14:6 (Jimmy Sugiharto)

1Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah 2Seperti ada tertulis dalama kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagiMu; 3ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun:Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", 4demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan:"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu. 5Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. 6Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. 7Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. 8Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

Markus pasal 1 ini adalah awal dari cerita Tuhan Yesus dan KuasaNYA. Yang menarik di sini adalah bahwa injil Markus adalah injil yg menyatakan Yesus sebagai hamba. Injil Markus tidak mencatat mengenai kelahiran Yesus. Kalau kita lihat di injil Matius, di situ dicatat kelahiran Yesus mulai dari silsilahNYA, begitu pula dengan injil Lukas yg begitu lengkap mencatat mengenai kelahiran Yesus. Sedangkan injil Yohanes mencatat kelahiran Yesus dari sudut firmanNYA. Injil Yohanes menggambarkan Tuhan Yesus yg dipresentasikan sebagai anak Allah. Oleh karena itu di injil Yohanes dimulai dengan kata-kata pada mulanya firman, firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah sendiri.

Tetapi dalam injil Markus, saudara tidak menjumpai tentang kelahiran Tuhan Yesus, kenapa? Karena, sebagai seorang hamba, cerita tentang kelahiranNYA tidak begitu penting, tetapi pekerjaanNYA, apa yg IA kerjakan itu jauh lebih penting. Berita mengenai Yohanes pembaptis adalah berita yg sederhana sekali. Yohanes pembaptis dengan tegas berkata,"Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah sangat dekat!" Ia dengan tegas berkata,"Bertobatlah, berilah dirimu dibaptis!" Berarti kata bertobat adalah kata inti dari pelayanan Yohanes.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan. Berita itu pada saat itu adalah berita yg rancu/tidak dimengerti. Karena mereka selalu berpikir, lho, kami kan anak cucu Abraham, kami kan orang-orang benar, bahkan bangsa pilihan. Tetapi, siapa orang ini, yang tiba-tiba di padang gurun berteriak,"bertobat..bertobat..bertobat!" Kami kan bangsa pilihan, apalagi yg mesti bertobat? Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ini adalah sesuatu yg sangat penting, karena ada banyak orang yg berpikir bahwa orang bertobat adalah orang jahat, kita mesti jadi orang jahat, baru kemudian bertobat.

Lho, saya tidak pernah buat kejahatan, kenapa saya perlu bertobat. Saya lahir dari keluarga baik-baik dan Kristen lagi. Saya tidak pernah mencuri, maupun membunuh, berarti saya tidak perlu bertobat. Karena orang selalu hubungkan pertobatan dengan kejahatan. Tetapi, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, justru yg dimaksud oleh Yohanes pembaptis di sini adalah dari sisi yg sangat berbeda sekali:

1. Pertobatan berarti hidup saya bukan untuk kepentingan diri sendiri saja
Mungkin saya orang baik, betul saya tidak berzinah, betul saya beragama dan tidak membunuh. Tetapi hidup saya hanya untuk kepentingan saya sendiri. Saya engga peduli dengan kehidupan orang lain, saya engga mengarahkan kehidupan saya pada Tuhan. Saya engga jadikan Tuhan sebagai sandaran hidup saya. Saya hanya beribadah agar saya diberkati. Saya sering melakukan kegiatan-kegiatan Rohani, agar Kuasa Tuhan terlihat dalam hidup saya, tetapi tidak terarah sepenuhnya kepada Tuhan itu sendiri.
Jadi, seringkali kehidupan itu hanya mengarahkan pada diri sendiri.
Seharusnya kita berkata, "Tuhan, apakah saya susah, senang, diberkati maupun menghadapi tantangan, bagi saya AllahKU adalah segala-galanya."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, pertobatan seperti itu yg sedang dikotbahkan oleh Yohanes pembaptis. Makanya Yohanes Pembaptis berkata,"Bertobatlah, berilah dirimu dibaptis." Meskipun engkau orang Kristen/beragama, tetapi bila engkau hanya mencari kepentingan/keuntunganmu sendiri, serakah, maka sungguh engkau harus bertobat!
Pertobatan adalah awal dari pelayanan Yohanes pembaptis, karena pertobatan adalah awal dari pengakuan dosa. Dengan lain kata, bila saya tidak bertobat, saya tidak pernah merasa bahwa saya salah. Dengan lain kata pertobatan adalah awal dimana saya menyadari bahwa saya salah. Selama ini saya hanya mengarahkan pada kepentingan-kepentingan saya.

Betul saya pergi ke gereja, betul saya banyak melakukan kegiatan-kegiatan Rohani. Tetapi, kalau mau jujur, saya seringkali merasa bahwa diri saya benar, saya merasa bahwa saya layak di hadapan Tuhan, merasa bahwa saya sangat pantas diberkati dan tidak merasa pantas untuk tidak diberkati. Tetapi yg Tuhan Yesus mau jelaskan adalah, Hei...kamu harus bertobat, kamu harus ingat bahwa tanpa anugrah Allah, kamu tidak ada apa-apanya. Akuilah dosamu, kesalahanmu, hal-hal yg engga benar meskipun itu hanya ada di dalam pikiranmu. Semuanya itu harus diubahkan oleh Allah, karena pertobatan adalah awal dari pengakuan dosa. Nah saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dunia ini tambah keras, dunia ini tambah sombong, sehingga jarang orang yg mau mengakui kesalahannya.

Orang sedang berputar-putar, merekayasa, yg tujuannya hanya untuk membuktikan bahwa saya lho..yg paling benar. Suami selalu merasa bahwa dirinya yg paling benar. Istri selalu merasa bahwa dirinyalah yg paling benar. Tiap orang selalu merasa bahwa dirinyalah yg paling benar, tidak mau mengakui kesalahannya. Tetapi, jika seseorang bertobat, Kuasa Allah mulai menjamah hidupNYA, mata rohaninya mulai dibukakan, pikiran rohaninya mulai dibukakan, dia mulai memandang pada kemuliaan Tuhan, sehingga ia mampu berkata,"Tuhan, sekarang saya hidup hanya untuk Tuhan saja." Pertobatan seperti ini adalah awal dari pengakuan dosa. Kita mulai minta ampun atas dosa kita. Dan Allah itu adalah Allah yg adil, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)

2. Pertobatan adalah awal dari hidup dalam Kristus
Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, hidup dalam Kristus bukan sekedar kita hanya memiliki agama. Hidup dalam Kristus bukan sekedar kita dilahirkan sebagai orang Kristen. Itu sebabnya saya bilang bahwa tidak semua orang Kristen hidup di dalam Kristus, kenapa? Karena, banyak kita jumpai bahwa orang yg mengaku beragama Kristen, tetapi ia hidup berzinah, ia hidup minum mabuk, hidup dalam dosa. Ini adalah buktinya, bahwa kita bisa saja hidup beragama Kristen, tetapi tidak hidup dalam Kristus. Nah, Pertobatan adalah awal bahwa saya mau hidup dalam Kristus.

3. Pertobatan adalah awal berjalan dalam Kuasa Roh Kudus
Karena, bila kita bertobat, kita memandang kepada Kristus dan kita berjalan di dalam Kuasa Roh Kudus, maka Kuasa Roh Kuduslah yg akan menuntun dan menyempurnakan kita, haleluya!

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, lihat setiap kami yg saat ini berbeban berat, mengalami masa-masa yg sukar bahkan yg terbaring sakit, jamahlah kami semua, sehingga mujijat dan Kuasa Allah terjadi di dalam hidup kami. Di dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

Sunday, February 13, 2011

175. Perintah yang Agung- Matius 28:16-20

Hari ini adalah hari yg spesial, karena kita akan membahas perikop yg terakhir dari injil Matius. Matius 28:
16Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-KU telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi. 19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ada beberapa pelajaran yg menarik yg dapat kita pelajari dari the Great Commandments/Perintah yg Agung dari ayat-ayat di atas:

1. Kita harus menyadari Kuasa yg Tuhan Yesus miliki
Ayat ke-18 dikatakan "Kepada-KU telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi. Kenapa sering kali kita takut, kita kuatir? Keadaan ekonomi sesulit ini, bisa engga ya Yesus Kristus cukupi keperluan saya. Dengan lain kata, kita sedang membandingkan Yesus dengan persoalan ekonomi yg terjadi. Atau, suami saya kasar sekali & keras kepala, bisa engga yah dia berubah? Dengan lain kata, kita sedang membandingkan Yesus dengan kekasaran/kekerasan suami. Atau kita berkata,"Rumah tangga saya goncang, bisa engga yah Yesus pulihkan?"

Berarti dengan lain kata, kita sedang membandingkan Yesus dengan persoalan hidup yg kiranya begitu berat. Yesus bilang,"hai,...bagi kamu yg menyembah Aku, maupun bagi kamu yg ragu-ragu. Ingat 1 kepastian ini, engkau boleh ragu atau tidak percaya atau sebaliknya tidak mengakui Aku. Tetapi yang pasti, segala Kuasa di bumi telah diserahkan kepadaku. Dengan lain kata, ini tidak perlu suatu pengakuan. Saudara mau percaya/tidak percaya. Saudara mau kutuk/menghujat atau memuji Tuhan, Yesus tetap Tuhan, kenapa? Karena segala Kuasa di bumi maupun di Sorga, telah diserahkan Bapa ke dalam tanganNYA. Berarti, selama kita berjalan dengan Yesus, kita engga perlu kuatir dengan apapun juga.

Ini yg mau Tuhan tegaskan buat kita, bahwa kehidupan Kristen kita harus didasari dengan kepastian yg penting. Kita harus menyadari Kuasa yg Tuhan Yesus miliki. Kalau kita tidak menyadari Kuasa yg Tuhan Yesus miliki, kita engga akan menjadi orang yg setia, teguh dan tangguh. Baru kena masalah/persoalan, kita mulai kecewa, kita mulai mundur, kita mulai complain/bersungut-sungut kepada Tuhan. Kita mungkin akan berkata,"Tuhan, saya engga sanggup, Tuhan..saya engga mampu, percuma saya berdoa, percuma saya pelayanan. Nah, ini yg saya bilang bahwa sering kali kita tidak menyadari Kuasa yg Tuhan Yesus miliki.

Bila kita sudah menyadari Kuasa yg Tuhan Yesus miliki, di hadapan kita boleh ada batu karang yg besar, di hadapan kita boleh ada tantangan yg besar. Tetapi kita akan berjalan terus dan berkata bahwa Yesus yg memiliki kuasa, Yesuslah yg memberikan kemenangan yg luar biasa buat hidupku, haleluya!

2. Kabarkanlah Injil dimanapun kita berada
Yesus memproklamirkan Kuasa yg telah diberikan kepadaNYA, ayat19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Tuhan tidak bilang hanya kepada pendeta ataupun gembala-gembala sidang, ataupun para nabi, para rasul maupun aktivis-aktivis gereja untuk mengabarkan injil.

Tetapi pengabaran injil harus dilakukan bagi orang-orang biasa, bagi orang-orang awam. Bukan berarti, seseorang yg telah pergi ke gereja 1 minggu sekali, itu sudah cukup. Tetapi, Yesus bilang,"siapapun kamu, pergilah, kabarkanlah injil, jadikan semua bangas muridKU, bukan hanya membaptis, tetapi ajarkanlah mereka untuk melakukan segala sesuatu yg terlah Kuperintahkan kepadamu!" Berarti, dari sini kita tertantang sebagai orang percaya untuk mengabarkan injil. Apakah itu berarti, bahwa,"kemana-mana saya harus membawa Alkitab, berdiri di depan kantor dan berkotbah untuk mereka?"

Mengabarkan injil bukan berarti saya harus berkotbah & memamerkan alkitab kemana-mana, tetapi kita adalah surat Kristus yg terbuka. Bagi kita yg percaya, surat Kristus adalah Alkitab. Tetapi, bagi dunia yg tidak percaya, surat Kristus adalah kita. Berarti saya dapat mempresentasikan Kristus dalam kehidupan ini. Berarti, kemanapaun saya pergi, saya harus membawa kabar sukacita. Karena Injil di dalam bahasa aslinya adalah Eu angeleon. Eu angeleon, artinya pengharapan. Alkitab adalah kabar sukacita, kabar kemenangan. Jadi, biarlah kita menjadi saksi Tuhan, beri pengharapan, beri kekuatan, bawa orang lain agar mereka mengikuti jalan yg lurus. Kemanapun kita pergi, kita membawa kabar sejahtera dan kekuatan bagi orang lain. Kemanapun kita pergi, kita membawa orang lain lebih maju dan lebih dekat kepada Tuhan.

3. Kita harus mengingat penyertaanNYA bagi kita
Ayat yg ke-20Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."Berarti kita harus ingat penyertaan Tuhan atas kita. Kalaulah kita sadar bahwa Tuhan selalu menyertai kita, berarti kita tidak akan mudah untuk miring ke kiri maupun miring ke kanan. Seringkali sebagai orang Kristen kita merasa,"aduh kayanya hidup ini berat banget,....serba susah, sehingga akhirnya kita mudah terpengaruh dengan hal-hal dunia.

Tetapi bila kita sadar bahwa Tuhan selalu menyertai kita, kita akan memiliki rasa takut akan Tuhan. Kemanapun saya pergi, Tuhan akan lihat. Dimanapun saya berada Tuhan akan selalu memperhatikan apa yg saya buat/kerjakan. Oleh karena itulah saya tidak akan buat sesuatu yg bertentangan dengan Tuhan. Tuhan akan selalu membela dan menjaga saya, Tuhan akan selalu memperhatikan segala sesuatu yg saya buat. Tuhan Yesus selalu mempunyai kerinduan memuliakan Allah Bapa melalui kita.

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, kami berdoa bagi kami yg sakit, bagi kami yg berbeban berat dan mengalami masa-masa yg sukar. Kami berdoa secara khusus, di dalam Nama Yesus, biarlah mereka boleh mengalami Kuasa Tuhan yg luar biasa, bangkitkan iman kami, sehingga kami dapat berjalan di dalam kemenangan, terima Kasih Bapa, amin!

Thursday, February 10, 2011

174. Dusta Mahkamah Agama - Matius 28:11-15

Saudara bisa bayangkan, orang beragama, pemimpin-pemimpin beragama, mereka yg mengatur mahkamah-mahkamah agama, mereka yg mengadili orang-orang yg bersalah secara agama, tetapi mereka berdusta. Kadang kala orang yg menyebut diri mereka beragama, tetapi mereka lebih munafik dari orang-orang dunia. Inilah yg akan kita bahas hari ini. Kita lihat di dalam Matius 28:
11Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi di situ kepada imam-imam kepala. 12Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13dan berkata:"Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." 15Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan cerita ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Jadi, mereka sebagai Mahkamah agama berunding dengan tua-tua dan orang-orang Farisi. 2 kesalahan yg mereka buat: mereka menyogok para penjaga dengan sejumlah uang dan meminta mereka berdusta agar bila ada orang yg bertanya mengenai hilangnya Yesus, murid-murid Yesuslah yg mencurinya ketika mereka sedang tidur. Pedahal para penjaga ini tahu persis bahwa tidak ada seorangpun dari murid Yesus yg datang lalu mencuri. Mereka tahu persis ketika Allah datang. Mereka tahu persis ketika Kemuliaan Allah datang. Mereka ketakutan dan mereka rebah seperti orang mati. Tetapi ada beberapa hal yg dapat kita pelajari dari cerita di atas:

1. Bahwa agama seringkali dipakai sebagai kedok kemunafikan
Agama seringkali dipakai sebagai topeng-topeng kepalsuan. Seringkali orang bersembunyi di balik jubah agama, sebetulnya mereka berhati iblis. Oleh karena itu tidak heran, orang seringkali mengatasnamakan agama, tetapi menghancurkan rumah ibadah. Orang mengatasnamakan agama, tetapi menyerang agama lain. Orang mengatasnamakan agama, tetapi menghancurkan karya orang lain, merampas dan menghalalkan segala cara, dan mengatakan kami orang beragama.

Saudaraku, orang tidak bisa memakai agama sebagai topeng-topeng kepalsuan. Tetapi haruslah menjadi citra suci yg merupakan bentuk terbangun di dalam hati manusia untuk menghasilkan pribadi yg kudus, melahirkan suatu tindakan yg berisi mengenai norma-norma kebenaran, menciptkan langkah-langkah kudus. Kita lihat di negara kita sendiri, agama dipakai sebagai kendaraan politik dan dipakai untuk kepentingan sendiri dan dipakai untuk menghancurkan kubu orang lain. Agama dipakai untuk menarik simpati dari masyarakat dan permainan politik. Sebagai hamba Allah, dengan tegas saya mau ingatkan. Setiap dari kita yg mempermainkan agama sebagai kendaraan politik dan topeng-topeng kepalsuan. Engkau akan mendapatkan hukuman yg setimpal dari Allah, karena engkau telah memakai Nama Allah dan format-format/atribut-atribut keagamaan untuk menghancurkan/menyiksa orang lain bahkan untuk mengangkat derajat dan kepentingan diri anda sendiri.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, itu bukan barang/peristiwa baru. Karena iblis selalu bekerja dengan cara yg sama. Iblis melakukan dengan cara yg licik dan memakai dusta mahkamah agama, iblis merekayasa orang-orang beragama dan memakai agama sebagai topeng-topeng kepalsuan. Justru semakin teguh kita beragama, semakin kita menghargai orang lain. Semakin dalam kita beragama, semakin dapat kita menerima perbedaan. Semakin kita mencintai Tuhan Yesus, semakin dapat kita menerima orang lain sebagai saudara meskipun kita berbeda. Sebagai hamba Tuhan saya mau ingatkan, jangan pakai agama untuk memenuhi ambisimu sendiri, jangan pakai agama untuk kepentingan sekelompok orang saja. Tetapi biarlah hari ini kita pakai agama sebagai norma-norma suci dalam hati, yg mengubahkan karakter, hidup dan pola pikir kita. Sehingga kita dapat berkata,"Aku hidup, tetapi bukan Aku lagi yg hidup, tetapi Kristus yg hidup di dalam aku."

Ada banyak orang yg bersembunyi diri di dalam gereja dan menyebut dirinya orang beragama, tetapi berzinah jalan terus. Menyebut dirinya kristen, tetapi punya istri piaraan, hidup dengan judi. Menyebut dirinya orang beragama, tetapi percaya kepada para normal-para normal dan kuasa gelap. Saya mau beritahu bahwa hukuman setimpal akan menimpa hidup saudara. Tetapi sebagai hamba Allah, saya mau ingatkan, bukalah hati saudara dan jadikan Yesus sebagai Tuhan di dalam hidup saudara dan jadikan agama sebagai sesuatu yg mempunyai nilai-nilai luhur suci, ubah karakter saudara sehingga selalu berjalan di dalam terang kasih Kristus.

2. Orang beragama bukanlah sebuah jaminan
Kadang mungkin kita melihat,"orang itu menyebut nama Tuhan, pasti ia orang baik." Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saya tidak mengajarkan saudara untuk curiga dengan semua orang. Tetapi, yg saya mau ajarkan adalah untuk berjaga-jaga. Karena orang semakin jahat dan tidak peduli, seringkali orang memakai nama agama untuk menipu/mengelabui orang lain. Orang memakai nama agama agar kelihatan lebih suci. Tetapi, saya kembali mau ingatkan bahwa orang beragama bukanlah jaminan.

Buka mata saudara baik-baik, dan berdoa minta hikmat, agar saudara tidak tertipu. Ada yg cerita,"saya punya kekasih, ia aktivis gereja, pemain musik pa Pendeta!" Tetapi ia yg mengajak saya untuk berhubungan sebelum menikah." Untung saya masih bisa menolaknya dan mencegahnya, tetapi saya begitu kecewa dan hancur, koq saya pacaran dengan orang yg rohani/beragama, pasti saya akan lebih baik dan iman saya lebih teguh, tapi koq iman saya digoncang. Kembali saya mau ingatkan bahwa orang beragama bukanlah jaminan. Engkau harus tetap berdoa, agama tidak dapat mengubah manusia. Tetapi, Yesus Kristus dengan kematianNYA di kayu salib mengubah hidup kita.

3. Kuasa Yesus Kristus akan tetap dinyatakan
Orang mau buat dusta apapun, maupun memakai topeng agama untuk menekan dan menyerang, tetapi sekali lagi saya mau ingatkan bahwa Kuasa Kristulah yg akan tetap dinyatakan. Tidak perlu engkau takut. Teguhkan iman saudara. Bila engkau memiliki hati yg bersih, engkau akan melihat Kemuliaan Allah dinyatakan.

Doa:
Hamba berdoa di dalam Nama Yesus, Engkau jamah dari setiap kami yg sakit, yg berbeban berat. Biarlah kasih Allah yg mengalir di dalam diri kami, sehingga mujijat yg terjadi saat ini juga, haleluya, amin!