Thursday, October 16, 2008

Anggur yang baru, urapan yang baru (Matius 9:14-17)

14Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?" 15Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa 16Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yg belum susut pada baju yg tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. 17Begitu pula anggur yg baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yg tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yg baru disimpan orang dalam kantong yg baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.

Ada 1 pokok bahasan yg Tuhan Yesus sampaikan yg merupakan hal yg menarik sekali, yg jarang sekali disinggung. Dimana Yesus berkata bahwa anggur yg baru tidak bisa disimpan di dalam kantong yg sudah tua. Yesus ingin membandingkan dan menjelaskan bahwa anggur yg baru adalah jamahan Tuhan yg baru yg mengalir dalam diri seseorang. Di dalam kitab Pengkotbah dan di dalam kitab Ratapan, menjelaskan hal yg sama, yaitu: Kasih Tuhan tidak berkesudahan dan Kasihnya selalu baru setiap pagi. Artinya Allah selalu memberi urapan baru, artinya Allah memberi jamahan dan kuasa yg baru bagi anak-anaknya (Fresh Anointing).

Urapan yg segar dan jamahan yg segar, karena Allah bekerja sangat luar biasa sekali. Anggur yg baru tidak bisa disimpan dalam kantung/kirbat yg lama, menjelaskan bahwa urapan yg baru tidak bisa dicampur dengan tradisi. Allah mau bekerja hari demi hari dengan urapan dan kuasanya, tetapi banyak orang Kristen yg puas dengan tradisi. Berpikir,"Ah yg penting di gereja kami sudah baca doa Bapa Kami dan adanya Pengakuan Iman Rasuli, hal tersebut sudah merupakan segala-galanya.

Betul itu semua adalah hal yg baik! Tetapi kadangkala pertanyaannya adalah bagaimana kita mengucapkannya? Atau itu hanya menjadi tradisi. Hal tersebut yg Yesus mau persoalkan, jika puasa hanya menjadi tradisi dan dikerjakan tanpa pengertian lagi, sehingga ketika kita berkata "Aku percaya kepada Allah yg Maha Kuasa ", dan bukan lagi merupakan suatu tekad & pengakuan yg murni yg diucapkan benar-benar keluar dari hati kita, tetapi hanya merupakan ucapan-ucapan tradisi. Maka apa yg terjadi?

Semuanya itu tidak memiliki arti yg kokoh lagi, tidak memiliki arti yg segar lagi dan bahkan tidak memiliki arti apa-apa lagi dalam hidup kita. Sehingga sering kali pada saat kita pulang gereja, kita tidak merasakan kekuatan lagi, padahal kita baru berkata "Aku percaya kepada Allah yg maha Kuasa". Jadi, pada saat kita masuk gereja dan saat kita mengatakan pengakuan Iman Rasuli, ketika kita berkata "Aku percaya kepada Allah yg maha Kuasa", berarti kita tidak perlu takut lagi, maka berarti kita tidak perlu ragu lagi. itu berarti saatnya kita bersorak dan berkata "Kemenangan akan kualami di dalam hidupku."

Hal yg ke 2 ada banyak orang yg mencampuri ajaran kekristenan dengan berbagai tradisi-tradisi
Apa yg terjadi? Seseorang percaya dengan Tuhan Yesus, tapi masih percaya dengan tradisi-tradisi nenek moyang. Bukan berarti bahwa kebudayaan itu salah, tetapi seringkali banyak kebudayaan/tradisi2 nenek moyang yg berhubungan dengan kuasa-kuasa kegelapan. Sehingga walaupun seseorang percaya dengan Tuhan Yesus, tapi masih sering pergi dan minta petunjuk kepada Roh-roh orang mati, masih pergi ke kuburan-kuburan. Walaupun tidak ada yg salah dengan pergi ke kuburan. Tapi, seseorang mulai bikin tradisi. Setiap Natal dan Tahun baru mulai pergi ke kuburan. Sehingga seseorang mulai bikin tradisi tertentu. Mulai lapor kepada kuburan itu: "Saya tadi baru ujian dan semuanya sudah berjalan dengan baik."

Jadi, seseorang selalu lapor dan melakukan tradisi-tradisi yg tidak sehat. Tidak sedikit orang yg mulai menjalankan tradisi-tradisi ini sampai menghabiskan harta kekayaannya. Padahal kalau dia selidki lebih jauh lagi, hal-hal tersebut hanyalah tradisi kafir yg sudah seharusnya ia tinggalkan. Tetapi bila kita sudah hidup di dalam Kristus, jamahan/urapan yg baru itu sudah ada di dalam Kristus, maka tradisi-tradisi itu tidak dapat lagi dicampur dengan ikatan-ikatan tradisi yg menyesatkan yg membawa kita ke dalam kepercayaan nenek-nenek moyang ini. Alkitab berkata "Apapun yg kita buat, biarlah itu semuanya untuk memuliakan nama Tuhan." Anggur yg baru yg disimpan di dalam kantung yg lama/sepotong kain untuk menahan robeknya/besar koyaknya, sehingga tidak ada gunanya. Jadi, banyak orang yg sudah percaya dengan Tuhan Yesus, tetapi terus terikat dengan tradisi-tradisi, misalnya: Saat tangan gatel, "wah saya bakal dapet duit." Saat matanya berat/kedut-kedut, maka ia berkata "wah bakal ketemu dengan orang jauh." Jadi, seringkali kita sudah percaya dengan Kristus, tapi masih percaya dengan pandangan-pandangan kafir seperti ini, yg semestinya tradisi2 seperti ini sudah ditinggalkan.

Alkitab berkata "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. (1 Timotius 4:7). Karena keadaan-keadaan dan tradisi seperti itu yg seringkali mengikat kita. Jadi waktu kita peroleh jamahan baru. Maka yg perlu kita buat adalah semangat baru sehingga hidup kita perlu diubahkan dan kita perlu memiliki arti yg baru bagi kehidupan kekristenan kita.
Anggur yg baru/urapan yg baru/jamahan yg baru yg kita butuhkan, ini harus terus dipelihara dalam hidup kita, harus terus dipelihara. Tetapi, banyak orang yg tidak bisa memeliharanya.

Saat berdoa "kalau Tuhan mau memberkati saya, Tuhan akan memberkati!", artinya kita sama sekali tidak menghargai berkat Tuhan. Tetapi, biarlah kita berkata "Saya nantikan berkat Tuhan, Tuhan yg akan memberi kesegaran bagi jiwa saya. Ingat, setiap pagi Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa. Kenapa Yesus tidak berdoa di rumahnya? Atau berdoa di tempat tidur, sama seperti sebagian besar dari kita yg pada saat bangun hanya berdoa "Ya Tuhan terima kasih untuk pagi ini, saya sudah bangun, Tuhan beri saya kesehatan dan kekuatan, Amin!

Anggur baru dan urapan baru harus terus dipelihara, bersedia untuk menyiapkan hati yg baru, menyiapkan diri sehingga Allah dapat bekerja lebih dahsyat lagi, karena anggur baru/urapan baru/jamahan baru yg dipelihara dengan baik akan menjadi lebih manis lagi. Karena, bila anggur yg baru disimpan di dalam kantung yg lama, proses fermentasinya akan menjadi lebih cepat, sehingga anggur ini akan menjadi busuk sebelum waktunya, dan akhirnya anggur ini rasanya menjadi tidak baik.

Tetapi apa yg terjadi bila anggur yg baru disimpan di dalam kantung yg baru, anggur ini akan mengalami fermentasi yg sangat baik, sehingga anggur ini akan menjadi lebih manis dan lebih manis lagi. Urapan baru/Jamahan pagi yg kita terima di hadapan Tuhan dan apabila kita pelihara, maka apa yg terjadi? Hidup kita akan menjadi lebih manis dan indah lagi. Mungkin kita lelah, jenuh dan bosan dalam hidup kita. Atau kita merasa bahwa kita kehilangan kasih yg mula-mula dari Tuhan/kita kehilangan kehangatan mesra Tuhan di dalam hidup kita. Tetapi yg kita butuhkan adalah Jamahan baru, Allahlah yg akan menjamah hidup kita dan Dialah yg kita butuhkan dalam hidup kita. Biarlah Tuhan yg menjamah hidup kita, karena kasih dan jamahan Tuhan itu selalu baru, karena itu kita berani lepaskan berbagai tradisi yg tidak sesuai dengan alkitab. Peliharalah dan siapkan hati yg baru agar jamahan Tuhan menjadi lebih manis lagi.

1 comment:

Unknown said...

buka wancil.net deh