Monday, December 27, 2010

169. Memikul salib dengan paksa - Matius 27:32-44

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan. Tuhan Yesus dengan tegas berkata bahwa barang siapa yg mau mengikut Aku, ia harus memikul salib dan menyangkal diri serta mengikut Aku. Jadi dengan tegas Yesus berkata di sini. Siapapun yg mau mengikut Aku, syarat yg terpenting dan tidak bisa dihindari, adalah bahwa Ia harus rela memikul salib dan menyangkal diri, sehingga ia layak mengikut Yesus.

Nah, tetapi sekarang persoalannya, saat memikul salib, apakah kita memikulnya dengan suka cita atau dengan terpaksa? Karena, bagaimana sikap kita saat memikul salib, itu menentukan hasil yg akan kita raih. Kita lihat di Matius 27:
32Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. 33Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. 34Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. 35Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. 36Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. 37Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi." 38Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiriNya. 39Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, 40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu. Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" 41Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: 42"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. 43Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." 44Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus dalam keadaan sangat terluka. Bahkan Alkitab berkata bahwa wajahNYA tidak seperti Anak Manusia lagi, tubuhNYA hancur dan Alkitab berkata bahwa IA tidak dapat dikenali lagi. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus berjalan memikul salibNYA sendiri. Tetapi ada pada suatu tempat, dimana IA tidak mampu lagi untuk memikul salibNYA, sampai akhirnya terjatuh dan salibNYA menimpa diriNYA. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, sama sekali tidak ada orang yg mau menolongNYA. Tidak ada seorangpun yg dengan kasih dan dengan kesadaran, berpikir bahwa Yesus adalah orang baik, dan patut ditolong. Semua takut dengan tentara-tentara Romawi, di pikiran mereka pasti,"jangan-jangan kalau saya menolongnya, saya akan mendapat perlakuan yg kejam juga, sama seperti yg dialami Yesus."

Dan, apa yg terjadi? Semua orang hanya menyaksikan, semua orang hanya melihat dari jauh. Dan, ketika Yesus sudah tidak mampu berjalan lagi, maka dicari seorang yg bernama Simon dari Kirene, dan ia dipaksa untuk mengangkat salib Yesus. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Alkitab berbicara bahwa Yesus yg sudah lemah, diolok, dihina, dan penjahat yg di sebelah kirinya berkata," turun dari salib itu dan buktikan bahwa Engkau adalah Tuhan." Bahkan orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat yg berjalan di depan dia berkata,"katanya Engkau anak Allah, turunlah dari salib itu, sehingga kami percaya." Ada beberapa hal penting yg menarik yg dapat kita pelajari:

1. Memikul salib adalah awal pengalaman kita dengan Kristus
Memikul salib adalah: kita mendapatkan masalah yg bukan merupakan kesalahan kita. Jikalau engkau sebagai istri ribut dengan suami, karena engkau adalah istri yg tidak mau tunduk, pencemburu berat, engkau adalah istri yg kasar. Lalu saudara ribut, janganlah saudara bilang bahwa ini salib dari Tuhan. Dan bila saudara putus dengan pasangan saudara, meskipun ia cantik dan saudara berpacaran tanpa mengikuti pedoman-pedoman firman Tuhan/saudara engga berdoa dulu dan minta konfirmasi dari Tuhan, saat putus, itu bukanlah salib saudara.

Salib adalah sebuah tantangan berat, sebuah penderitaan, meskipun saya tidak salah. Misalnya: Saya mengabarkan injil, kemudian saya menderita aniaya, tekanan, itu namanya memikul salib. Tetapi sebaliknya, jika saya mengabarkan injil dengan cara memaksa, dan tidak sesuai pula dengan Firman Tuhan, itu bukanlah memikul salib, tetapi itu tanda bahwa kita tidak berhikmat. Memikul salib adalah:

Tantangan/persoalan hidup yg terjadi di dalam hidup kita dan bukan merupakan kesalahan kita, sehingga kita menderita, tetapi diijinkan terjadi oleh Tuhan dalam hidup kita, untuk membentuk dan memproses hidup kita, sehingga kita layak di hadapan Tuhan. Kalau kita belum memikul salib, kita belum layak dan pantas disebut anak-anak Kristus. Karena bisa saja kita tahu tentang Kristus, bisa saja kita dengar kotbah tentang Kristus, kita bisa saja baca tentang Kristus, tetapi bila kita tidak alami Yesus secara khusus, kita tidak alami dan rasakan kuasaNYA secara khusus setiap hari.

Tetapi bila kita memikul salib, di situ kita akan merasakan kuasaNYA dan berkatNYA, dan kita akan hidup dekat denganNYA, kita akan hidup akrab dengan Allah dan kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yg tidak pernah meninggalkan kita.

2. Memikul salib mendatangkan perubahan
Justru dengan memikul salib, hidup kita diubahkan, dengan memikul salib, kita menjadi manusia baru. Makanya di Alkitab dikatakan bahwa,"Siapa yg mau mengikut Aku, Ia harus memikul salib & menyangkal diri." Kita menghadapinya dengan benar dan penuh dengan sukacita. Kita mau menyalibkan daging dan menyalibkan kesenangan dunia dan berkata,"Tuhan, aku tidak berjuang untuk membela kebenaranku sendiri/menyatakan bahwa akulah yg paling baik, biarlah Roh Kudus yg menuntun aku, biarlah kuasa Tuhan yg melindungiku."

Biarlah dengan cara-cara Tuhan saja yg menyatakan kasih yg sempurna di dalam hidupku. Jadi, jelas di sini bahwa memikul salib mendatangkan perubahan di dalam hidup. Dengan lain kata, orang bisa saja jadi Kristen, tetapi tidak berubah juga. Dan yg mendatangkan perubahan adalah kerelaan kita untuk memikul salib, dan mau hidup serupa dengan Kristus.

3. Memikul salib dengan sukacita adalah kunci berkat.
Kalau saya rela memikul salib dengan sukacita, saya hadapi dengan iman dan penyerahan penuh kepada Tuhan, maka saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kita akan melihat berkat-berkat Tuhan yg luar biasa.

Doa:
Bapa, kami berdoa untuk kami semua yg membutuhkan jawaban doa, yg membutuhkan kekuatan dan mujijat karena kehidupannya mendapatkan masalah, hamba berdoa akan Kuasa dan campur tangan Allah, dalam Nama Yesus Tuhan kiranya Tuhan jamah dan berikan mujijat, sehingga kami dapat menerima kebebasan dan kelegaan, haleluya, amin!

No comments: