Sunday, June 26, 2011

194. Yesus mengajar - Markus 4:1-3

Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga IA naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. 2Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajarannya itu Ia berkata kepada mereka:3"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

Nah, yang menarik perhatian saya adalah: di dalam pelayanan Yesus, Yesus lebih sering dipanggil guru daripada sebagai:penyembuh atau Tuhan. Yesus lebih seringkali dipanggil sebagai guru atau apapun yg lebih pantas dikenakan olehNYA. Berarti, konsekuensi tingkat pengajarannya jauh lebih luas, jauh lebih dikenal daripada sekedar mujijat dan kesembuhanNYA, meskipun Yesus sendiri tidak bisa dipisahkan dari mujijat-mujijat yg telah dilakukannya. Tetapi, karena sebutannya sebagai guru.

Berarti, murid-murid lebih sering melihat kesempatan yg ada saat Yesus mengajar, daripada saat Yesus menyembuhkan. Jadi, kesembuhan adalah bagian kelanjutan dari pemberitaan Firman Tuhan. Jadi, kita bisa bayangkan bahwa Yesus tidak melakukan penyembuhan sebelum Yesus mengajar. Dengan lain kata, dasar dari Kesembuhan adalah Firman Tuhan. Yesus tidak membangkitkan orang mati, sebelum Yesus mengajar. Dasar dari kebangkitan orang mati adalah pengajaran. Karena pengajaran adalah fondasi yg teguh dari mujijat, kemenangan dari perkara-perkara yg dahsyat.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat juga mengajar. Tetapi, pengajaran Yesus begitu specific. Dimanapun Yesus pergi, kemanapun Yesus berada, Yesus selalu mengajar, karena orang banyak berbondong-bondong mencari Yesus, berarti ada sesuatu yg berbeda di dalam diri Yesus yg tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat.
Ada beberapa hal-hal penting yg dapat kita lihat dari ayat-ayat di atas:

1. Yesus mengajar sesuai dengan kebutuhan
Saudara lihat pada suatu kali, Yesus mulai mengajar di tepi danau. Kenapa Yesus mengajar di tepi danau, karena orang-orang di tepi danau itu yg membutuhkan Yesus. Ada saatnya Yesus berada di bait Allah dan mengajar di sana. Tetapi, ketika orang-orang yg di pinggir danau membutuhkan pengajaran Yesus, Yesus mengajar sesuai dengan kebutuhan. Yesus bukan mengajar sesuai dengan standard yg Yesus miliki.

Kalau saudara perhatikan, guru-guru yg ada saat ini. Bukan hanya di bidang pelayanan. Tetapi pada umumnya, mereka mengajar sesuai dengan standard yg mereka miliki. Misalnya: standard saya adalah bintang 5! Kalau kita lihat penceramah-penceramah sekuler, guru-guru sekuler, mereka mengajar sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Kalau kapasitasnya $$, maka dimanapun mereka mengajar, maka itulah yg menjadi standardnya. Kalaulah standardnya bintang 5, maka kemanapun mengajar, maka haruslah bintang 5. Jadi, mereka menetapkan standar sesuai dengan kemampuannya.

Tetapi, saat Yesus mengajar sama sekali berbeda dengan mereka. Karena yesus mengajar sesuai dengan kebutuhan. Kalaulah orang-orang di tempat ibadat yg membutuhkannya, Yesus ada di sana. Tetapi, ketika orang-orang di danau, para nelayan sedang membutuhkan Yesus, Yesus juga mengajar di sana. Dengan lain kata, Yesus mengajar sesuai dengan kebutuhan. Karena saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, bila kita memahami Firman, tanpa menghubungkannya dengan kebutuhan sehari-hari, maka itu adalah pengajaran yg timpang.

Sehingga ada banyak orang yg banyak dengar tentang Firman Tuhan, tetapi dalam pekerjaan sehari-hari males, misalnya. Banyak dengar tentang Firman Tuhan, tetapi tidak mendidik anak dengan benar, atau tidak menjadi suami yg baik. Karena, Firman Tuhan yg ia pelajari merupakan sebuah pelajaran belaka, bukan merupakan suatu kebutuhan di dalam hidupnya. Jikalau engkau sebagai Ibu, Yesus mengajar engkau sesuai dengan keperluanmu sebagai sebagai seorang ibu, serta tanggung jawabmu kepada suami, kepada lingkungan. Yesus mengajar sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga kita dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

Firman Tuhan adalah bukan sesuatu agar saya tahu. Tetapi saya harus hidup di dalamNYA. Karena hidup bukan hanya roti menurut Alkitab, tetapi berdasarkan Firman Allah. Setiap keputusan dan tindakan saya, bukan berdasarkan pada apa yg menurut dunia anggap baik, tetapi berdasarkan apa yg Tuhan mau dan tuntun dalam hidup saya.

2. Yesus mengajar dengan sederhana
Dikatakan di sana "Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia.."Berarti, pada saat Yesus mengajar, karena sangat besar jumlahnya, berarti bukan hanya nelayan yg ada di situ. Berarti ada juga orang miskin, orang kaya, orang terpelajar, orang biasa. Yesus mengajar dengan bahasa yg sederhana, sehingga orang yg paling pintar bisa menangkap ajaranNYA, tetapi sebaliknya, orang yg bodoh sekalipun bisa memahaminya.

Kita lihat ayat yg selanjutnya, "sehingga IA naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. 2Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kenapa Yesus mengajar dengan perumpamaan? Karena Yesus mau mengajar dengan sangat sederhana. Sementara di jaman itu, orang mau mengajar dengan kata-kata yg indah dan hebat, supaya apa? Supaya kualitasnya kelihatan.

Kalaulah orang mengajar dengan kata-kata / terminologi yg hebat. Maka orang-orang akan berkata,"wah.., ini orang pintar, ini pasti lulusan luar negri, ini pasti orang hebat!" Tetapi, Yesus mengajar bukan untuk mendapatkan pujian bagi diriNYA sendiri, atau agar orang-orang memandang Dia. Tetapi, Yesus mengajar dengan kesederhanaan, supaya orang-orang yg Yesus ajar, dapat menjalaninya dengan sukacita dalam kehidupannya masing-masing.

3. Yesus mengajar dengan kasih
Yesus melihat orang banyak, sementara Yesus sangat lelah. Yesus tetap melayani. Mungkin saat Yesus mengajar, begitu banyaknya orang, sehingga Yesus harus berteriak, sampai suaraNYA mungkin tidak dapat didengar lagi, sehingga Yesus naik perahu dan dibawaNYA ke tengah danau, sehingga orang-orang dapat mendengar suara Yesus, dan semua memperoleh berkat dan kasihNYA.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kalaulah saudara terlibat dalam pelayanan, maka 3 hal di atas adalah hal yg sangat penting: Ajarlah komunitas anda sesuai dengan kebutuhan, tidak peduli bila anda hanya ketua kelompok untuk kaum ibu, ketua remaja, atau pemuda, bersaksilah sesuai dengan kebutuhan. Kemudian ajarlah dengan menggunakan kata-kata yg sederhana. Kita perlu ngomong tentang Yesus sesuai dengan kebutuhan. Dan kita perlu ngomong tentang Yesus dengan kasih.

Yesus mengajar dengan kasih dan pancaran kasih yg keluar dari diri Yesus, itulah yg mengikat orang banyak. Orang banyak bukan melihat ajaran yg Yesus berikan, tetapi orang banyak melihat kasih yg mengalir dalam hidupNYA. Dunia ini adalah dunia yg keras dan penuh dengan kepahitan. Dunia ini perlu orang tulus. Jadilah orang yg penuh dengan kasih, dimanapun engkau berada, tebarkan kasih Allah. Ketika engkau menebarkan kasih Allah, tanpa sepatah katapun, engkau boleh melihat Kemuliaan Tuhan yg luar biasa dalam hidup saudara.

Doa:
Biarlah Kasih Allah menjamah hidup saudara hari ini, dan orang-orang di sekitar saudara dapat merasakanNYA bahwa Yesus ada di dalam hati saudara, dan biarlah Kuasa kemenangan dan mujijat anda dapat anda raih dalam diri saudara, di dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

No comments: