Tuesday, June 14, 2011

192. Menghadapi fitnah – Markus 3:20-30

20Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. 21Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. 22Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” 23Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? 24Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan. 25dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. 26Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. 27Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. 28Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. 29Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” 30Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, yang menarik perhatian saya di sini, Yesus sendiri yg adalah Tuhan di atas segala Tuhan, Raja di atas segala Raja, Yesus sendiri difitnah. Pedahal Yesus melakukan hal yg benar dan baik, Yesus menyembuhkan orang yg sakit, Yesus bebaskan orang yg terikat/terbelenggu dengan Kuasa kegelapan. Tetapi apa yg terjadi? Orang-orang Farisi, ahli-ahli taurat dan orang-orang banyak memfitnah Yesus dan berkata,”Yesus menyembuhkan orang dengan memakai Beelzebul, dengan lain kata mereka menganggap Yesus melakukan penyembuhan dengan memakai penghulu setan!”

Dan yg menarik perhatian saya di sini, Yesus tidak terganggu. Alkitab berkata,”Yesus tidak marah-marah, sama sekali tidak!” Lalu, pertanyaan saya sederhana. Kalau Yesus saja difitnah, siapa kita yg meminta pengecualiaan agar kita bebas dari fitnahan?” Kalaulah kita difitnah, kita marah sama Tuhan, dan berkata,”Tuhan, hati saya luka, sakit, bayangkan bahwa saya sudah berbuat baik, bayangkan bahwa saya sudah melayani, tiba-tiba saya difitnah!” Saudaraku, kita belajar supaya kita besar hati, Kalaulah Yesus saja difitnah, apalagi kita?

Kalau kita siap menjadi murid Yesus, berarti kita siap berkata,” Tuhan, walaupun orang memfitnah saya, sejauh saya buat yg benar, saya tahu bahwa Allahlah yg akan membela saya, haleluya! Pelajaran apa yg dapat kita lihat, bagaimana Yesus menghadapi fitnah:

1. Yesus tetap tenang dalam menghadapi fitnah
Meskipun keluarga Yesus dan orang-orang di sekitarNYA gelisah, dikatakan pada ayat yg ke-21Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Jadi, bisa kita lihat bahwa orang-orang menganggap Yesus sudah tidak waras lagi. Orang-orang menuduh Yesus kerasukan Beelzebul, dan keluargaNYA panik. Maria sebagai ibuNYA dan Yusuf sebagai ayahNYA, dan saudara yg lain merasa, lho...kenapa ini? Koq dikatakan Yesus sudah tidak waras? Koq dikatakan Yesus kerasukan Beelzebul?
Keluarga Yesus berpikir, kita ambil saja Yesus daripada mereka. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus tetap tenang, Yesus tidak marah dan tersinggung. Yesus tidak coba balas yg jahat dengan yg jahat. Atau tantang mereka,”siapa itu yg ngomong/buktikan siapa yg lebih benar daripada kita?” Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, bila kita menghadapi fitnah, hal pertama yg harus kita buat adalah: tetap tenang. Janganlah mencari dukungan yg menurut saudara dapat mendukung saudara, karena hal itu akan membuat saudara bertambah marah, membuat saudara lebih kuat, dan berusaha menyerang orang yg memfitnah saudara.

Yesus tenang, meskipun saudaranya gelisah. Karena Yesus tahu bahwa IA berjalan di jalan Kebenaran. Orang berbicara apapun, Allah yg akan menyatakan Kebenaran itu. Jadi, hal pertama saat kita menghadapi fitnah, adalah: tetap tenang seperti Yesus. Kalaulah Yesus saja menghadapi fitnah, kenapa kita harus lari dari fitnah, kenapa kita harus menangis di tengah-tengah fitnahan yg terjadi, kenapa kita mesti kecewa? Mungkin saudara sedang berada di tengah-tengah fitnahan, dan saudara berkata,”pendeta engga ngerti perasaan saya sih?” Sedih sekali, hati saya hancur sekali, makanya air mata saya mengalir.

Sebagai hamba Tuhan, kembali saya mau ingatkan kehidupan Yesus, IA melayani, IA menyembuhkan, orang bilang bahwa IA kerasukan setan, Yesus engga waras. Secara manusia, hatiNYA sakit. Secara manusia ada air mata dalam hatiNYA, tetapi Yesus tetap tenang. Mengapa IA tetap tenang? Karena Kebenaran selalu dibela oleh Allah sendiri.

2. Yesus memakai kesempatan ini untuk mengajar dan memberitakan Kebenaran
Kita lihat pada ayat yg ke-23Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Jadi, pada saat Yesus difitnah, Yesus tidak pakai saat itu untuk marah/berontak/lari dari kenyataan. Tetapi, Yesus memakai kesempatan itu untuk mengajar.

Semua orang ingin dengar, apa reaksi Yesus saat IA dituduh kerasukan iblis beelzebul. Yesus tidak menanggapinya, tetapi Yesus pakai kesempatan itu untuk mengajar, membuka pikiran mereka dan berkata,”iblis tidak dapat mengusir iblis. Ada yg membawa anaknya kepada seorang dukun, karena anaknya kerasukan setan. Dukun itu jelas-jelas memakai kuasa, anak itu bisa terbebas dari setan, berarti dukun itu pakai ilmu putih dong?

Jawaban saya sederhana, iblis dengan iblis tidak saling menyerang. Tetapi iblis memiliki tingkatan. Misalnya: iblis yg satu adalah tingkatan A (yang tertinggi), dan misalnya yg merasuk adalah tingkatan C, maka dukun ini cukup panggil setan yg tingkatannya A. Tingkatan A akan bilang pada tingkatan C, dan bilang,”kamu coba minggir sebentar, saya yg ambil alih untuk sementara waktu!” Jadi di antara iblis, mereka tidak saling memecahkan.

Yesus berkata,”kalau Kerajaan saling menyerang, bagaimana mereka bisa bertahan? Yesus pakai kesempatan ini untuk mengajar, bukan pakai untuk membela diri / mengungkapkan perasaan serta kejengkelanNYA. Yesus pakai kesempatan ini untuk mengajar dan memberitakan Kebenaran. Waktu saudara difitnah, pakai kesempatan ini untuk menyatakan Kasih Allah, menyatakan betapa dahsyatnya Kuasa Allah, dan betapa kita berbeda dengan orang-orang lain.

3. Yesus mengerti pembelaan Allah ketika Yesus difitnah
Karena itu pada ayat yg ke-28Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. 29Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya....Yesus tidak membalas/melawan, karena Yesus mengerti pembelaan Allah. Orang-orang yg melawan orang yg diurapi, Allah akan membela.

Sebagai hamba Allah, kembali saya mengingatkan saudara, bisa saja orang-orang memfitnah saudara, tetapi satu hal, jangan balas yg jahat dengan yg jahat. Tenang dalam menghadapi sesuatu, karena “God is in control”, Allah yg selalu mengendalikan segala sesuatunya, dan Allah akan membuktikan kemenangan bagi setiap orang yg berserah kepadaNYA.

Doa:
Bapa, Tuhan jamah setiap kami. Segala sakit penyakit, kami tolak dalam Nama Yesus. Mereka yg sedang difitnah, Tuhan beri kekuatan dan damai sejahtera. Dengan pertolongan Roh Kudus, kami menang menghadapi segala sesuatunya. Di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, amin!

No comments: