Monday, May 30, 2011

190. Memfokuskan hidup ini - Markus 3:7-12

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dunia semakin modern, semakin memberikan banyak tawaran. Begitu banyaknya tawaran, seringkali membuat manusia kehilangan fokus dalam kehidupannya. Anak muda bingung, karena begitu banyaknya pilihan sekolah. Orang-orang dewasa bingung, karena begitu banyaknya pilihan pekerjaan. Orang yg sedang berkarir bingung, karena begitu banyaknya karir yg harus dibangun. Jadi, manusia semakin modern semakin bingung akhir-akhir ini, karena begitu banyaknya pilihan di dunia modern ini.

Sehingga seringkali orang tidak fokus dengan apa yg sebenarnya Tuhan sedang rencanakan di dalam hidupnya. Orang hanya memilih hal-hal yg menurutnya menyenangkan saja, sehingga orang begitu mudah sekali dipermainkan dan diombang-ambingkan oleh kegelapan. Oleh karena itu, program hari ini sedang berbicara mengenai hidup yg berfokus, yg memfokuskan diri kita sesuai dengan panggilan dan pilihan Allah untuk hidup kita.

7Kemudian Yesus dengan murid-muridNYA menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea 8dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 9Ia menyuruh murid-murid-NYa menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. 10Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. 11Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak:"Engkaulah Anak Allah."12Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Ayat yg ke-7 merupakan ayat yg menarik karena Yesus dengan murid-muridNYA menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea. Setelah Yesus melakukan sukses yg cukup besar, yaitu:menyembuhkan orang yg mati sebelah tangannya ini, dan membuat malu para Farisi. Orang-orang banyak melihat ini sebagai kemenangan yg luar biasa, bahwa Yesus bukan hanya berbicara dengan kata-kata biasa, tetapi Yesus mengajar dengan Kuasa. Nah, apa yg terjadi? Saya percaya bahwa orang banyak mulai memuji-muji Yesus.

Orang banyak mencoba mengangkat Yesus sebagai Raja dan Penguasa orang Yahudi. Tetapi, apa yg terjadi? Yesus mulai menyingkir daripada mereka. Saya percaya bahwa dengan Yesus menyingkir ke danau, Yesus berdoa di sana. Yesus menyingkir ke danau, Yesus sedang memfokuskan kembali hidupNYA di sana. Yesus tidak mau hanyut di tengah gelombang puji-pujian dan penghormatan manusia. Tetapi, Yesus mempersiapkan diriNYA dan tugasNYA selama IA di muka bumi sebagai hamba yg berkenan, untuk merendahkan diri di hadapan Bapa, bahkan taat sampai mati sekalipun. Itu sebabnya, kita bisa melihat bahwa Yesus menyingkir, karena Yesus mau memfokuskan hidupNYA sesuai dengan kehendak Tuhan.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kita harus memfokuskan hidup kita lebih lagi, kalau tidak kita menjadi orang-orang bingung. Karena, terlalu banyak orang-orang bingung yg hidup di muka bumi ini. Saking bingungnya, hidupnya tidak fokus. Sudah punya istri, suami masih tertarik dengan perempuan lain, begitu pula sang istri yg telah memiliki suami, masih tertarik dengan suami lain. Orang yg pacaran, juga seringkali putus- ganti, hidupnya tidak fokus.

Kalau kita lihat, orang-orang yg berhasil di muka bumi ini, bukanlah orang-orang yg tidak memiliki kekurangan. Tetapi, mereka adalah orang-orang yg berfokus dan hidup secara benar sesuai dengan apa yg Tuhan telah sediakan baginya. Dari sini kita dapat belajar dari beberapa point penting dari memfokuskan hidup:

1. Ketika Yesus menyingkir, Yesus dapat lebih mengarahkan hidup dan pelayananNYA
Jadi, Yesus menyingkirkan diriNYA, agar hidup dan pelayananNYA menjadi lebih terarah serta tahu apa yg Bapa kehendaki bagiNYA sehingga Yesus dapat terus mengajar, menyembuhkan, dan menghancurkan kuasa setan-setan. Jadi, Yesus engga tertarik dengan murid-muridNYA ketika mereka berkata,"Guru, kapan Engkau akan memulihkan Kerajaan Bagi Israel. Yesus engga tertarik ketika murid-muridNYA mau mengangkat Dia menjadi Raja.

Karena, Yesus memfokuskan hidupNYA, bukan berdasarkan apa yg manusia ngomong, harapkan/butuhkan. Tetapi, Yesus memfokuskan hidupNYA berdasarkan dengan apa yg Bapa kehendaki di dalam hidupNYA. Sehingga setelah Yesus menyingkir, oh...pelayananNYA semakin fokus. Yesus mengajar banyak orang. Dan apa yg terjadi? Yesus menyembuhkan orang-orang sakit. Dan bukan hanya itu, selama Yesus melayani, ketika banyak orang yg kerasukan setan, setan itu berteriak,"Engkaulah Anak Allah!" Jadi jelas, kenapa kita harus memfokuskan hidup kita.

Kadang kala kita harus menyingkir, dan mencari ketenangan, berdoa sama Tuhan. Inilah yg saya sebut "ret-ret." Duduk di bawah kaki Tuhan Yesus bersama keluarga, istri, bahkan secara pribadi. Jadi, kita tidak terseret dengan berbagai kesenangan, kesibukan dan tawaran dunia ini. Tetapi, terus bertanya,"apa yg Tuhan mau dan kehendaki dari hidup saya?" Bagaimana saya dapat mengatasi semua masalah saya sesuai dengan kehendak Allah. Ini yg saya bilang,"Kita mulai memfokuskan hidup kita, supaya hidup dan pelayanan kita lebih terarah."

2. Yesus menyingkir, agar Yesus tidak masuk ke dalam perdebatan sia-sia
Kita lihat pada perikop sebelumnya, ayat 1-6. Mereka sedang mau ajak Yesus ke dalam suatu perdebatan. Bolehkah kita menyembuhkan orang pada hari sabat? Tetapi, Yesus memfokuskan pada diriNYA. Yesus menyingkir, supaya apa? Supaya Yesus tidak masuk ke dalam perdebatan yg sia-sia. Karena, banyak orang yg hidup di muka bumi ini mengerjakan hal yg sia-sia, kerjanya hanya berdebat. Tetapi yg Yesus mau adalah kembali kepada hidup yg bermakna sebenarnya. Sehingga kita engga disibukkan dengan hal yg sia-sia, tetapi berjalan berdasarkan apa yg Yesus kehendaki untuk hidup kita.

3. Yesus menyingkir, agar hubungan Yesus dengan Bapa makin akrab
Semakin akrab hidup kita dengan Tuhan, akan semakin kuatlah kita. Semakin akrab kita dengan Tuhan, kita akan semakin memahami suaraNYA. Bisa kita pahami kehendakNYA, bisa kita pahami apa yg Yesus inginkan dalam hidup kita. Semakin kita akrab dengan Tuhan, semakin kita dapat menerima kesalahan orang lain. Tahukah saudara bahwa sebenarnya orang-orang yg memiliki emosi negatif adalah orang-orang yg jauh dari Tuhan.

Tetapi, orang yg dekat dengan Tuhan bisa memahami orang lain. Orang-orang yg akrab dengan Tuhan dapat mengendalikan dirinya, mereka tidak dikendalikan oleh hawa nafsu, kebencian, keserakahan dan hal-hal dunia lainnya. Mungkin saat ini, saudara sedang berada dalam tahap yg sangat bingung sekali. Saya ingatkan kepada saudara, ayo..ambil waktu teduh bersama Tuhan! Kalaulah Yesus Kristus yg Tuhan Allah sendiri, Raja di atas segala Raja, Diapun mau menyingkir untuk dapat dekat dan akrab dengan BapaNYA, tidak dipermainkan dengan situasi, kondisi, keadaan dan kesibukan dunia ini. Yesus ingin terus dekat sama BapaNYA, apalagi kita?

Bukan berarti, bahwa saudara tidak perlu masuk kantor selama 3 hari. Lalu boss saudara bertanya, mengapa kamu tidak masuk? Lalu saudara jawab,"bahwa saya diingatkan oleh seorang pendeta bahwa saya harus menyingkir, agar saya tidak disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan duniawi! Bukan itu maksud saya! Tetapi yg saya maksudkan adalah:Ada saatnya kita tenang. Mungkin kita harus bangun lebih pagi. Kita menenangkan diri di hadapan Tuhan. Ketika begitu banyak pilihan, tawaran, undangan, tanggung jawab di depan kita. Kita meminta kepada Tuhan,"Tuhan, arahkan saya, agar saya dapat tetap terarah sesuai dengan kehendak Tuhan."

Jadi, 3 hal penting yg dapat kita pelajari: Hidup dan pelayanan kita harus terarah. Kita harus masuk pada Kehendak Allah bukannya pada perdebatan yg sia-sia, dan kita harus semakin akrab dengan Tuhan. Karena semakin kita akrab dengan Tuhan, kita akan semakin kuat mengerti kehendak Tuhan, kita akan semakin dapat menerima kekurangan orang lain. Kita akan lebih dapat mengendalikan diri kita di jalan yg menyenangkan hati Tuhan, haleluya!

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, Tuhan jamah kami semua, biarlah KuasaMU dinyatakan, dan kami dapat melihat perkara-perkara besar. Terima kasih Bapa, kami rebut kemenangan yg Tuhan telah sediakan buat kami, haleluya, amin!

No comments: