Tuesday, February 9, 2010

127. Keledai yang dipakai Tuhan - Matius 21:1-11

1Ketika Yesus dan murid-muridNya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya2dengan pesan:"Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.3Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah:Tuhan memerlukannya, Ia akan segera mengembalikannya."4Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:5"Katakanlah kepada puteri Sion:Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."6Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. 7Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya. 8Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. 9Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya:"Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"10Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata:"Siapakah orang ini?"11Dan orang banyak itu menyahut:"Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ini sebuah pelajaran dan peristiwa yg sangat menarik, dan sangat menggetarkan. Karena, Yesus masuk hanya dengan seekor keledai. Orang banyak membuka jubahnya dan menghamparkannya di jalan-jalan, serta berteriak-teriak,"Hosana, Hosana." Dan dalam bahasa Ibraninya Hosana berarti,"Help me!" Sebuah jeritan tolonglah kami, berbuat sesuatulah bagi kami! Itulah yang membuat orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat menjadi marah. Kenapa? Karena mereka mulai berpikir,"Oh....sekarang seluruh rakyat memohon pertolongan kepada Yesus. Karena mereka tahu, selama ini Yesus mengerjakan mujizat dan melakukan perkara-perkara besar, sedangkan orang-orang Farisi hanya mengajar dengan kata-kata yg indah, tetapi tanpa kuasa, tanpa mujijat.

Mereka marah dan iri serta mencari cara, bagaimana mereka bisa menghancurkan pelayanan dari pada Yesus. Yang menarik dari pelayanan Yesus ini, secara khusus kita bisa melihat tentang seekor keledai yg dipakai oleh Tuhan. Pelajaran apakah yg bisa kita ambil tentang keledai yg dipakai Tuhan, dalam acara yg luar biasa ini:

1. Berarti tidak ada alasan buat kita untuk berkata bahwa saya tidak bisa dipakai Tuhan
Kita lihat pada ayat yg ke-2"Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Nah, di sini kita lihat yg pertama bahwa keledai itu ada di kampung. Dan yg ke-2, dia hanya seekor keledai. Dan yg ke-3, dia hanya seekor keledai beina yg baru saja melahirkan, dan sekarang ada dalam posisi terikat. Jadi, dilihat dari beberapa alasan ini. Kita tidak bisa melihat hal bahwa keledai ini bisa dipakai Tuhan dengan luar biasa dan untuk perkara yg dahsyat. Tetapi maasalahnya, kalau Yesus mau! Tidak ada yg bisa menghambatnya.

Betul keledai itu hanya ada di kampung. Betul, ia hanya seekor keledai. Yang kata banyak orang keledai itu adalah binatang yg paling bodoh. Suatu kali, ketika saya ada di Israel, saya memperhatikan ada seekor keledai yg dinaiki oleh seorang anak kecil. Kemudian kakaknya ada di belakangnya. Kakaknya memakai kabel yg tebal, dan ia cambuk keledai itu. Dan setiap kali ia cambuk, keledai itu hanya jalan 4 atau 5 langkah. Kemudian dicambuk lagi, dan dicambuk lagi. Saya merasa kasihan, lalu saya tanya sama anak ini,"Kenapa keledai itu harus kamu cambuk begitu?" Dia bilang, keledai itu bodoh, sehingga kalau dia tidak dicambuk, maka dia engga akan jalan. Sebentar dia jalan, dia jalan 5 langkah, lalu dia stop lagi!

Di sini saya melihat bahwa keledai adalah binatang yg paling susah untuk diberitahu. Keledai adalah binatang yg paling susah untuk diajar dan dibentuk. Tetapi bila Yesus mau, Yesus dapat mengerjakannya. Bila ada di tangan Yesus, Yesus dapat mengubahkannya untuk menjadi sesuatu yg luar biasa. Waktu kita mempelajari tentang keledai yg dipakai Tuhan, maka pelajaran yg dapat kita ambil, adalah bahwa tidak ada 1 orangpun di antara kita yg berkata,"saya ini engga bisa dipakai Tuhan, saya ini engga layak, saya ini terlalu banyak kelemahan, dan gangguan fisik dalam hidup saya.

Tetapi, hari ini kita bisa berkata,"Kalau keledai bisa dipakai Tuhan, maka sayapun bisa dipakai oleh Tuhan!" Mungkin suara saudara engga bagus, mungkin saudara bicara gagap sama seperti Musa yg berkata,"Jangan pakai aku, sebab akut tidak pintar bicara!" Mungkin saudara punya masa lalu yg gelap, saudara berkata, "bahwa saya terlalu banyak berada di dalam dunia sekuler. Saya tahu bahwa Tuhan itu hidup, saya tahu bahwa Tuhan itu mengasihi saya. Seringkali dunia ini membosankan, dan seringkali saya ini ingin berbuat banyak untuk Tuhan.

Kita seringkali bertanya,"Apakah saya pantas, apakah saya layak, apakah saya bisa?" Tetapi, hari ini saya mau bawa kabar sukacita bagi saudara kalau keledai bisa dipakai Tuhan, maka setiap kita bisa dipakai oleh Tuhan, haleluya!

2. Sesuatu yg kelihatannya sia-sia dapat menjadi berarti jika rela dikendarai oleh Yesus
Coba kita lihat ayat yg ke-7Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.8Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Saudara bisa bayangkan, keledai yg tadinya dari kampung, keledai betina yg baru melahirkan yg dalam posisi tidak terlalu kuat sebetulnya dan tadinya keledai tersebut hanya terikat.

Tetapi, bila keledai ini rela dikendarai oleh Yesus, diatur oleh Yesus dan diberitahu jalan apa yg harus ia tempuh, maka apa yg terjadi? Oh...keledai ini turut dimuliakan bersama dengan Yesus. Bahkan keledai ini tidak pernah menginjak tanah, kalau saudara pelajari sejarahnya. Orang membuka jubahnya, berarti dia menginjak jubah dari orang-orang. Padahal dia hanya seekor keledai biasa. Tetapi keledai ini mengalami saat orang banyak memuji-muji dan bersorak-sorak. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Sesuatu yg kelihatannya sia-sia dapat menjadi berarti jika rela dikendarai oleh Yesus.

Pertanyaannya? Relakah masa muda kita dikendarai oleh Yesus? Relakah pendidikan anak-anak kita dikendarai oleh Yesus. Kita mendisiplinkan anak-anak kita bukan berdasarkan, habis saya jengkel dengan anak-anak saya, karena mereka engga bisa denger perkataan saya! Tetapi kita mendidik anak-anak kita dengan kasih dan Firman Tuhan, juga kita mau mendidik dengan kesabaran, dan ketegasan. Maukah rumah tangga kita dikendarai oleh Yesus? Hal-hal yg engga berkenan dengan Tuhan mulai disingkirkan. Maukah usaha kita, maukah kehidupan kita dikendarai oleh Yesus. Sehingga seperti Paulus yg berkata,"Hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yg hidup di dalam aku."

Sesuatu yg kelihatannya telah gagal, sesuatu yg kelihatannya sudah engga ada harapan, dan sudah jatuh sekalipun, tetapi bila dikendarai oleh Yesus, maka akan menjadi sesuatu yg mulia, menjadi sesuatu yg berarti, dan menjadi berkat buat banyak orang, haleluya!

3. Agar Yesus dapat terus dimuliakan, keledai ini harus menyadari posisinya
Ayat ke-8 berkata8Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. 9Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya:"Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"

Ingat, bahwa keledai bukan central/pusat dari pujian itu. Saya tidak bisa bayangkan bila misalnya keledai ini mengangkat ke-2 kaki depannya. Lalu, mau membuktikan kemuliannya. Bila keledai itu mengangkat kaki depan dan tubuhnya, maka Yesus yg ada di atasnya akan jatuh, sehingga keledailah yg akan dimuliakan. Berarti kita harus menyadari bahwa saya hanyalah alat, saya hanya dipakai oleh Tuhan. Tetapi, kemuliaan hanyalah bagi Tuhan. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dari sini kita bisa melihat bahwa saya bisa dipakai oleh Tuhan. Dari sini kita bisa melihat bahwa hidup kita harus dikendarai oleh Yesus, dan kita harus menyadari posisi kita bahwa saya tanpa Yesus, maka saya engga ada apa-apanya. Tetapi, bila saya bersama Yesus maka saya melihat kemuliaan Allah yg kekal, haleluya!

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, kami percaya kuasaMU sedang menjamah setiap dari kami. Kami yg karena beban, karena masalah hidup, dan kami yg sedang membutuhkan mujijat, kesembuhan dan kekuatan serta pertolongan. Dalam Nama Yesus, Tuhan jamah setiap dari kami, sehingga melalui program ini. Kami kembali mengalami mujijat sesuai dengan iman kami bahwa Tuhan kami tidak pernah berubah dulu sekarang sampai selama-lamanya, Amin!

No comments: