Saturday, November 29, 2008

Menjadi murid (Matius 10:1-4)

1Yesus memanggil kedua belas murid-NYA dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan, 2Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yg disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, 3Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, 4Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

Mungkin ketika kita baca ayat-ayat di atas, kita berpikir ayat ini hanya menyebutkan nama dari rasul-rasul Kristus, tetapi ada hal-hal yg sangat menarik di balik pernyataan-pernyataan ini, mengapa? Karena dalam Matius pasal 10 ayat yg pertama dikatakan Yesus memanggil kedua belas murid-NYA dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Jadi, hal pertama yg dapat kita pelajari di sini, seseorang dapat menjadi murid karena dipanggil dan menanggapi panggilan. Hal ini menarik karena banyak orang berpikir saya harus menjadi Majelis Gereja dahulu baru saya dapat menjadi anggota gereja, mungkin saya harus mendaftar dulu, baru saya diakui sebagai anggota gereja. Tetapi saudaraku, untuk menjadi murid Kristus, kita cukup menerima panggilan Tuhan dan menanggapi panggilanNYA. Dengan lain kata, boleh kita orang kaya, atau sejak lahir kita sudah beragama Kristen, atau dari kandungan ibu bahkan sekalipun sudah beragama kristen. Tetapi, jika kita tidak menerima panggilan khusus dari Tuhan, maka kita tidak bisa disebut sebagai murid Kristus. Orang Kristen tidak selamanya murid Kristus. Itu sebabnya yg perlu bagi kita bukan hanya menjadi orang Kristen/yg beragama Kristen, tetapi menjadi murid Kristus yg hidup menurut kehendaknya.

Mungkin kita berkata, bagaimana saya dapat menjadi murid Kristus?
1. Menyadari diri bahwa kita dipanggil oleh Tuhan. Kita dipanggil dari mana? Kita dipanggil dari dalam kegelapan. Alkitab berkata bahwa kita dipanggil dari kegelapan menuju terangNYA yg ajaib.
2. Kita dipanggil dari mana? Kita dipanggil dari dalam neraka, artinya kita hidup dalam dosa. Alkitab berkata maka setiap dari kita yg hidup dalam dosa, upah dosa adalah maut. Kita dipanggil dari dalam neraka, karena apa? Karena kita tadinya terjual di bawah kuasa dosa,tetapi Yesus mencurahkan darahnya buat kita, membeli kita dengan harga yg mahal, kita dipanggil dari dalam neraka dan di bawa masuk menuju ke surga.

Jadi bila kita bertanya siapakah yg dipanggil? Yang pertama adalah mereka orang yg berdosa, kedua adalah mereka orang yg tadinya berada di dalam neraka. Jadi, bila ada diantara kita merasa, saya orang berdosa. Kita diingatkan melalui ayat di atas, bahwa Tuhan memanggil saudara. Bila kita bertanya, bagaimana Allah memanggil saya? Jawabannya, adalah melalui Firman Allah. Firman Allah adalah bukti bahwa Tuhan memanggil setiap orang yg menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa dan kedua adalah orang yg menyadari bahwa dirinya sedang berjalan menuju neraka karena dosanya.

Tetapi persoalannya adalah, kita bukan hanya tahu dan menyadari bahwa kita dipanggil, tapi kita juga harus menyadari bahwa kita harus menanggapi panggilan. Ada banyak orang yg tahu bahwa sebetulnya Tuhan memanggil dia, tapi dia tetap cukup puas dalam kehidupannya di dalam dosa, tetap cukup puas dengan kebiasaan lamanya. Biarlah lewat pengajaran ini kita diingatkan dalam kasih Kristus bahwa seseorang dapat menjadi murid Kristus, ketika ia tahu bahwa Allah memanggil dia dan lebih daripada itu, ia mau membuka hati untuk siap menerima panggilan. Kalau kita mempelajari alkitab, kita jumpai bahwa saudara yg bernama Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan lainnya. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yg sederhana. Tetapi mereka adalah orang-orang sederhana yg mengakui bahwa mereka adalah orang-orang yg berdosa, orang-orang sederhana yg menyadari bahwa aku ini tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan, lalu menanggapi panggilan dan berkata ya Tuhan, aku mau.

Petrus meninggalkan jalanya serta perahunya dan ikut Yesus. Matius meninggalkan pekerjaannya sebagai pemungut cukai dan mengikuti Yesus. Ini yg dibutuhkan Yesus, yaitu orang-orang yg menanggapi panggilan dan berkata "Tuhan, aku mau berjalan bersama dengan Engkau."
Hal yang kedua, seorang murid harus hidup dengan kuasa. Jika kita murid, kita bukannya hanya hidup kenal dengan Tuhan, dan bercerita tentang Tuhan, tapi seorang murid diberi pernyataan khusus, yaitu menerima kuasa dari Tuhan. Ayat yg pertama dikatakan Yesus memanggil kedua belas murid-NYA dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Ada 2 kuasa besar yg berlaku bagi hidup orang percaya, yg pertama adalah kuasa atas setan-setan dan kuasa untuk melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Apa artinya kuasa setan? Setan selalu ingin menghancurkan segalanya, selalu ingin menyerang. Jadi seorang murid harus mempunyai kuasa, yang pertama adalah untuk memberhentikan setiap serangan setan, memberhentikan setiap kehancuran yg terjadi di dalam rumah tangga, kehancuran di dalam diri anak-anak, kehancuran di dalam pola pikir, kehancuran dengan cara hidup, kehancuran di dalam cara hidup bersosial dan bermasyarakat. Kehancuran-kehancuran yg setan buat, sehingga nilai kesucian hidup tidak lagi dipikirkan oleh manusia. Nilai kebenaran sudah tidak lagi dianggap. Ada banyak orang yg mencari keadilan dan keadilan. Tetapi keadilan yg sesungguhnya tidak pernah terjadi. Banyak orang berbicara tentang damai dan damai, tetapi kedamaian yg sesungguhnya tidak terjadi. Justru yg ada adalah kehancuran atas kedamaian. Justru yg ada adalah kehancuran atas hak asasi manusia, justru yg ada adalah adanya tekanan atas hidup manusia. Jadi, seorang murid adalah seorang yg memberhentikan segala kehancuran ini dan seorang yg berani untuk berdiri tegak untuk sebuah kebenaran, dan percaya bahwa Yesus adalah Jalan Kebenaran dan Hidup.

Dan bukan hanya memberhentikan segala kehancuran dari pekerjaan setan, tetapi juga berani untuk membangun yg benar. Tuhan berbicara kepada Yeremia "Aku mengutus engkau untuk menghancurkan, tetapi sekaligus untuk membangun, untuk mencabut, tetapi sekaligus untuk menanam, untuk meruntuhkan, tetapi sekaligus untuk menegakkan. Seorang murid harus hidup dengan penuh kuasa atas setan. Jadi seorang murid bukannya hanya menghentikan dan menghancrukan kuasa setan, tetapi sekaligus membangun dengan landasan yg benar. Yg ke-dua, seorang murid harus memiliki kuasa atas penyakit, dengan hidup dalam kebenaran sehingga ia dibebaskan dari segala penyakitnya dan boleh menerima mujijat karena percaya bahwa dengan darah dan bilur-bilur Kristus, kita telah disembuhkan.

Hal yg ke-tiga adalah bahwa seorang murid yg tidak berjaga-jaga, bisa saja mengkhianati Dia. Itulah sebabnya alkitab mengingatkan kita agar kita tidak memadamkan Roh. Bahkan di sini dijelaskan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Siapa Yudas? Yudas bukanlah seorang pembunuh, tetapi Yudas adalah seorang murid. Tetapi, karena dia tidak berjaga-jaga, maka ia jadi seorang penghianat. Yesus mengingatkan bahwa Roh memang penurut, tetapi daging lemah. Jangan kita berpikir, oh saya Kristen, saya sudah melayani Tuhan/saya Majelis gereja, dan oleh karena itu berhenti berjaga. Biarlah kita selalu berjaga, hidup di dalam kekudusan dan selalu takut akan Tuhan, maka kita akan lihat di dalam segala perkara, Allah akan selalu menguatkan kita.

No comments: