Wednesday, November 5, 2008

Pertolongan yang tidak datang seketika (Matius 9:27:31)

27Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." 28Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya? "Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." 29Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." 30Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, katanya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." 31Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.

Ketika kita mempelajari ayat-ayat bacaan ini, kita lihat hal-hal yg indah dan menarik di balik ayat ini. Yang pertama kita lihat di sini, bahwa tidak selamanya pertolongan Tuhan datang seketika itu juga, kita lihat pada ayat 27 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Kita bayangkan/gambarkan dalam pikiran kita bahwa Yesus sedang berjalan, kemudian 2 orang buta mengikuti dia dan berseru-seru "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."

Tapi, pada ayat yg ke 28 dikatakan Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah......., berarti sementara mereka berseru, sementara mereka berteriak dan minta tolong kepada Yesus, sepanjang perjalanan itu, Yesus sepertinya tidak mendengar dan berbuat apa-apa. Itu sebabnya pertolongan Tuhan tidak datang seketika itu juga. Mungkin saat kita baca ayat-ayat di atas, ada di antara kita yg dalam keadaan seperti itu, "Saya sudah berdoa pada Tuhan / Jangan bilang saya belum berdoa / Jangan bilang bahwa saya tidak berharap pada Tuhan. Kita sering kali berada dalam keadaan seperti ini, dimana seringkali kita berdoa, seringkali kita mengharapkan sesuatu pada Tuhan. Tetapi sepertinya Tuhan tidak buat apa-apa, sepertinya Allah diam membisu, sepertinya langit menjadi tembaga menurut alkitab. Sepertinya Allah tidak lagi tertarik untuk mendengarkan permohonan doa kita. Tetapi biarlah kita diingatkan bahwa tidak selamanya pertolongan Tuhan datang seketika itu juga, kenapa? Karena pada ayat yg ke 28 dikatakan "Setelah Yesus masuk ke dalam rumah datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?

Tuhan Allah menuntut kesetiannya, karena jika doa kita langsung dijawab, maka itu masih begitu mudah. Tetapi pertanyaannya ketika kita berdoa dan doa kita tidak dijawab. Apakah iman kita tidak goyah? Masihkah kita tetap berkata bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yg menyembuhkan? Walaupun kita berdoa dan penyakit kita belum disembuhkan. Apakah kita tetap akan berharap? Apakah tetap kita akan percaya? Karena kita memegang prinsip dari firman Tuhan. Orang yg bertahan sampai kesudahannya, itulah yg akan memperoleh selamatnya. Jadi, tidak selamanya pertolongan Tuhan datang seketika itu juga. Yesus sekarang mulai bertanya kepada mereka, tetapi Yesus masih belum menyembuhkannya. Sepertinya saat kita datang ke gereja kita dapat urapan, sepertinya pada saat di gereja, kita merasa ada sesuatu yg menjamah kita. Tetapi herannya kenapa saya masih belum disembuhkan. Tapi, dengar baik bahwa Allah punya rencana yg indah bagi setiap anak-anaknya. Allah sedang mendidik kita bukan untuk menjadikan kita anak-anak yg manja, tapi Allah sedang mendidik kita agar menjadi tentaranya yg gagah berani dan menjadikan orang-orang yg dewasa di dalam Kristus, yg bukan menuntut pertolongan dari Tuhan, tetapi tahu bahwa Allah adalah Tuhan yg tetap memberikan pertolongan pada waktunya.

Tidak ada yg berdosa/ bersalah dengan itu, tetapi memang bahwa Pertolongan Tuhan tidak datang seketika itu juga. Hal ke-2 yg kita pelajari, sebelum mujijat terjadi, Yesus mempertanyakan kepercayaan mereka, lihat kembali pada ayat yg ke-28 "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya? "Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Kita sering kali merindukan mujijat, tetapi apa yg terjadi? Kita sering kali bilang "Tapi Tuhan tidak buat apa-apa, bahkan yg lebih parahnya ada sekelompok orang percaya yg mulai bilang bahwa toh, mujijat tidak terjadi lagi. Kesembuhan tidak berlaku lagi mulai sekarang. Perkara-perkara besar yg dahulu itu tidak terjadi lagi mulai sekarang. Itu bukan persoalannya, apakah Tuhan masih buat mujijat atau Tuhan tidak buat mujijat, karena kita seharusnya percaya bahwa Yesus Tuhan adalah sumber dari segala mujijat.

Tetapi sekarang persoalannya adalah, bagaimana dengan kepercayaan kita? Kadang kala Allah menunda sebuah mujijat, supaya kita mulai periksa hidup kita di hadapan Tuhan. Seringkali Allah mulai menunda mujijat karena ada kesombongan, ego, kekerasan hati yg perlu dibersihkan dari kita, sehingga kita dapat percaya sungguh-sungguh kepadaNYA. Tetapi, seringkali kita bukannya percaya kepada Tuhan, tetapi seringkali kita lebih percaya kepada doa pendeta yg terkenal. Kadang kala kita bukannya percaya kepada Tuhan, tapi percaya kepada seseorang. Sebelum mujijat terjadi, Yesus mempertanyakan kepercayaan mereka. Percayakah engkau?
Hari ini kita periksa hidup kita masing-masing. Jika saudara beriman, pada waktunya Allah akan kerjakan perkara besar bagi saudara.

Hal yg ke-3 adalah seorang yg mengalami, tidak dapat tidak, tetapi pasti akan berbicara mengenai Yesus. Pada ayat yg ke-31 dikatakan Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Kadang kala pendeta berkotbah di hari minggu dan berkata "Kamu harus bersaksi", kemudian kita berkata "Aduh saya tidak berani, saya tidak bisa, saya tidak memiliki karunia. Intinya sederhana, mungkin berarti kita belum mengalami, bahwa betapa indahnya Tuhan itu. Tetapi, bila kita mengalami Tuhan itu, tidak dapat tidak, pasti kita akan terus berbicara mengenai Yesus. Yesus terlalu baik, Yesus terlalu manis, Kasihnya luar biasa. Itu sebabnya sampai hari ini pendeta Gilbert dan sebagian dari kita semua masih berbicara mengenai Yesus dan kasihnya. Kita tetap berbicara bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yg baik, tidak berarti bahwa apa yg semuanya kita harapkan akan terjadi, tetapi Tuhan tetap berikan yg terbaik bagi anak-anakNYA.

No comments: