Friday, December 5, 2008

Waktu Yesus memanggil - Matius (10:5-8)

5Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6melainkan pergilah kepada domba-domba yg hilang dari umat Israel. 7Pergilah dan beritakanlah:Kerajaan sorga sudah dekat. 8Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Saudaraku, pada program yg lalu kita melihat bagaimana Yesus memanggil ke-12 murid-muridnya. Yesus bukan hanya memanggil mereka karena Yesus membutuhkan seorang teman. Yesus memanggil mereka karena bukannya takut Yesus kesepian, tetapi Yesus memanggil mereka, karena Yesus memiliki rencana yg indah bagi hidup mereka. Ada banyak orang berpikir Yesus datang hanya sekedar untuk membangun sejumlah orang besar agar menjadi pengikutnya di muka bumi ini. Banyak orang berpikir" oh..saya harus jadi Kristen, supaya banyak pengikut Kristen di muka bumi ini." Tetapi hal yg pasti Ia memanggil saudara, bukan karena Ia takut kehilangan pengikut, atau tidak suka karena Yesus sendirian. Tetapi Yesus panggil saudara, karena ada sesuatu yg khusus yg Ia ingin kerjakan di dalam hidup saudara. Saudaraku yg kekasih di dalam Tuhan, itu yg terjadi sekarang.

Setelah Yesus memanggil mereka, dan apa yg terjadi? Yesus mengutus mereka untuk pergi. Yesus percayakan sesuatu kepada mereka. Karena Yesus ingin mereka berharga, karena Yesus ingin mereka kerjakan sesuatu yg berarti. Apa yg terjadi ayat ke-5 berkata Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria. Dari situ kita lihat bahwa pengutusan harus ada di dalam ketaatan. Waktu Yesus memakai seseorang, memanggil seseorang dan percayakan sesuatu kepada seseorang. Itu tidak berarti Yesus menuntut sesuatu yg sifatnya merupakan kepandaian, kepintaran atau pengalamannya. Tetapi yg Yesus harapkan adalah ketaatannya. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, waktu Allah memanggil kita, tidak banyak sebenarnya di antara kita yg layak dipanggil Tuhan. Tetapi Yesus melihat ketaatan saudara. Orang-orang yg dipakai oleh Tuhan bukan berarti orang-orang yg sempurna. Orang yg dipakai Tuhan mutlak haruslah taat. Tuhan mencari orang-orang yg taat.

Di dalam gereja kadang kala ada banyak orang pintar. Dan kadang kala saking pintarnya, orang pintar itu ingin atur pendeta/pastornya. Ada banyak orang kaya di gereja, dan kadang kala karena saking kayanya, dia mau bikin kebijaksanaan gereja semaunya sendiri. Karena ia pikir, kalau bukan karena saya, gereja ini tidak bisa berdiri. Tetapi, dalam kasih Kristus biarlah kita diingatkan, persoalannya bukan karena banyaknya uang yg disumbangkan untuk gereja. Persoalannya bukan berapa banyaknya ilmu/ide yg saudara telah sumbangkan untuk gereja. Tetapi, persoalannya sekarang, adakah engkau mau taat kepada Tuhan? Gereja seringkali kehilangan orang-orang yg taat. Itu sebabnya bisa terjadi perpecahan di mana-mana. Itu sebabnya bisa terjadi persoalan di mana-mana. Karena kurangnya orang yg mau tunduk dan taat kepada Allah, dan mau berjalan menurut kehendakNYA. Jadi, pengutusan harus dimulai dari ketaatan.

Mereka adalah orang-orang yg sederhana, tetapi taat. Keberhasilan bukan karena kemampuan seseorang, keberhasilan merupakan hasil dari ketaatan kita untuk menjalani kehendak Allah. Bila anda taat menjalani kehendak Allah, engkau pasti berhasil. Bila anda adalah seorang suami yg taat menurut kehendak Allah, maka rumah tanggamu akan berhasil. Jika engkau anak muda yg taat, maka masa mudamu akan berhasil. Jika engkau adalah seorang pengusaha/seseorang yg sedang membangun karir yg taat dan mengikuti kehendak Allah, maka usahamu akan berhasil.Hal yg pertama kita lihat, bahwa pengutusan kita harus ada di dalam ketaatan.

Hal yg kedua, bahwa fokus kita haruslah mengenai pemberitaan kerajaan sorga. Karena, Yesus berkata pada ayat yg 7 Pergilah dan beritakanlah:Kerajaan sorga sudah dekat. Fokus pemberitaan kita bukanlah gereja. Fokus pemberitaan kita bukan betapa hebatnya kita berkata-kata, dan memakai berbagai istilah-istilah dan kenal dengan nama-nama orang penting. Fokus pemberitaan kita haruslah Kerajaan Sorga. Fokus pemberitaan Firman di gereja haruslah pada Kerajaan sorga, bukan pada berkat jasmani, bukan pada kemampuan manusia, bukan pada segala kekayaan hidup ini, bukan pada segala kebutuhan hidup ini. Tapi, fokus pemberitaan haruslah pada Kerajaan Sorga.

Kadang kala, kita lebih tertarik mendengarkan Firman Allah saat di gereja mengenai berkat, daripada pemberitaan mengenai Kerajaan Sorga. Sehingga apa yg terjadi? Orang mulai membangun kekayaan duniawinya, dan melupakan bahwa kekayaan kita yg sejati hanya ada di dalam Kerajaan Sorga. Karena di muka bumi ini menurut alkitab "Ngengat dan karat dapat merusaknya." Repotlah kita kalau kita datang ke gereja hanya ingin mendengar mengenai kekayaan manusia. Fokus dan perhatian manusia bukanlah pada sesuatu yg terjadi pada dunia ini, tetapi fokus dan perhatian kita haruslah pada Kerajaan Sorga. Jika kita hidup taat pada kehendak Tuhan, maka kita semua akan kembali ke sorga. Untuk orang-orang percaya, yg harus menjadi kerinduan bagi mereka adalah harinya akan tiba di mana kita semua akan kembali ke Kerajaan Sorga.

Hal yg ke tiga adalah keji di hadapan Tuhan, bila kita hanya memfokuskan pelayanan kepada materi. Ayat ini mau berkata pada ayat yg ke 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Keji di hadapan Tuhan, jika kita memfokuskan pelayanan kepada materi. Fokus pemberitaan kepada materi, menyebabkan fokus pelayanan juga pada materi. Fokus pemberitaan kepada perkara-perkara dunia, membuat fokus pelayanan pula pada perkara-perkara dunia.
Tidak sedikit orang yg membanding-bandingkan manusia, harkat dan martabatnya hanya dengan materi. Tuhan berkata kamu dapat dengan cuma-cuma, berikanlah dengan cuma-cuma. Itu sebabnya pelayanan kepada Kristus harus lahir dari hati.

Pelayanan kepada Kristus tidak lahir dari otak. Pelayanan kepada Kristus tidak lahir karena jemaat memilih, karena orang lain atau gereja menentukan. Tetapi, pelayanan kepada Kristus harus merupakan sesuatu yg keluar dari hati. Ada banyak orang yg terpanggil sebagai majelis gereja. Ia pikir itu hanya penunjukkan gereja, sehingga tidak lagi pelayanannya keluar dari dasar hatinya yg terdalam. Tetapi lewat pengajaran ini, kita kembali diingatkan, bahwa keji di hadapan Tuhan, jika kita memfokuskan pelayanan kita kepada materi. Karena Tuhan berkata apa yg kamu dapat dengan cuma-cuma, berikanlah itu dengan cuma-cuma.

Kita harus punya hati yg rela dan penuh kasih, serta bersyukur. Pengutusan dari Tuhan harus memiliki hati yg rela, rela meskipun harus dicemooh, diejek, dan tidak mendapatkan apa yg menjadi haknya. Dan hal terpenting adalah hatinya harus penuh kasih, sehingga dari kasih itu mengalir berkat, dari kasih itu mengalir suka cita, dari kasih itu mengalir segala kebaikan yg Tuhan mau kerjakan dalam hidupnya. Tuhan begitu baik dengan kita, oleh sebab itu Tuhan pilih kita. Hiduplah di dalam ketaatan, jadikanlah Kerajaan Sorga menjadi fokus perhatian kita. Dan akhirnya kita mau melayani dengan rela, melayani dengan kasih dan rasa bersyukur, karena Tuhan sudah menyelamatkan kita , kita perlu oleh tangan dan perlindungan Tuhan menyelamatkan orang lain karena KuasaNYA. Karena Tuhan sudah memberkati kita, kita harus menjadi saluran berkat bagi orang lain. Itu sebabnya, kalau hati kita rela, penuh kasih, kemanapun kita pergi tidak dapat tidak kita akan terus berbuat yg terbaik bagi Tuhan.

No comments: