Friday, December 26, 2008

69.Sebuah ukuran (Matius 10:21-28)

  • 21Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. 22Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-KU, tetapi orang yg bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. 23Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yg satu, larilah ke kota yg lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. 24Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yg tertutup yg tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yg tersembunyi yg tidak akan diketahui. 27Apa yg kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yg dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28Dan janganlah kamu takut kepada mereka yg dapat membunuh tubuh, tetapi yg tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yg berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
  • Jika kita mempelajari baik-baik ayat-ayat di atas, maka kita lihat di sini Yesus kristus dalam kotbahnya dan penggenapan FirmanNYA dan dalam pengungkapan dari rahasia sorganya, IA berbicara mengenai ukuran-ukuran kepada murid-muridnya, yaitu:
  • 1. Ukuran kesetiaan
  • Ayat 22Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-KU, tetapi orang yg bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Jadi, ukuran kesetiaan bukan berarti mulusnya jalan, karena ayat di atas berkata bahwa kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKU, dan ayat ke 23 dikatakan Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yg satu, larilah ke kota yg lain;....., berarti ukuran kesetiaan ada saatnya kita diperhadapkan oleh keadaan dimana saudara sendiri akan diserahkan, saudara sendiri akan dibenci, dan akan melalui aniaya.
  • Sehingga ukuran kesetiaan bukan berarti mulusnya jalan. Kita tidak bisa mengharapkan kehidupan Kristen tanpa tantangan.
  • Kita tidak bisa berkata bahwa "Kalau tidak ada tantangan, maka baru saya bisa setia. Atau saya ingin setia dengan Tuhan, tapi dalam masa muda ini saya begitu banyak godaan. Atau saya ini mau setia dengan Tuhan, tapi saya ini seorang businessman. Atau saya ingin setia dengan Tuhan, tapi saya jauh dari keluarga. Saya ini orang miskin yg ditekan dari berbagai pihak. Sehingga kita memiliki berbagai alasan untuk menyatakan kepada Allah bahwa "Kalau saya tidak setia sebetulnya Tuhan bisa mengerti karena jalan saya tidak mulus. Jadi ukuran kesetiaan bukan berarti mulusnya jalan, tapi ukuran kesetiaan adalah: "bertahankah kita sampai pada kesudahannya." Ayat 22 berkata "......tetapi orang yg bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Jadi, ukuran kesetiaan bukan berarti sementara kita berjalan, tetapi pada akhir perjalanan kita. Itu sebabnya Yesus berkata "Jika anak manusia datang kembali, masihkah dijumpai iman di bumi ini?" Berarti mungkin sekarang jalan kita tidak mulus, mungkin jalan kita penuh dengan tantangan, tetapi itu bukan berarti bahwa saudara tidak bisa setia. Biarlah kita tetap bertahan, karena Tuhan tetap memperdulikan, Tuhan begitu memperhatikan dan Tuhan tetap menyatakan kasihNYA bagi mereka yg setia
  • 2. Ukuran kemajuan bukanlah kemampuan pribadi.
  • Ayat 24 berkata Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Ada banyak orang yg bilang, saya tidak bisa maju, karena saya dari keluarga miskin. Saya tidak bisa maju, karena saya punya cacat dalam tubuh saya. Saya tidak bisa maju, karena saya dari keturunan yg tidak bisa peduli dengan saya. Saya tidak bisa maju, karena saya lahir dari keluarga yg broken home. Saya tidak bisa maju, karena suami saya tidak mendukung saya. Sehingga kita memiliki 1001 macam alasan. Ukuran kemajuan bukanlah kemampuan pribadi seseorang. Ada banyak orang lemah yg dipakai Tuhan, ada banyak orang yg tidak pintar dipakai Tuhan. Tetapi, di sini dikatakan ayat 24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Berarti ukuran kemajuan tergantung kepada siapa kita berguru, kepada siapa kita arahkan pandangan kita, kepada siapa kita arahkan teladan kita.
  • Bukankah ada banyak orang meneladankan hidupnya pada Michael Jackson, lalu orang-orang yg terkenal. Bahkan orang yg terkenal seringkali dijadikan teladan oleh banyak orang, dimana semua orang berkata "Oh, saya ingin seperti dia.."Tetapi alkitab berkata seorang murid tidak akan lebih daripada gurunya. Berarti bila kita menjadikan Yesus sebagai guru kita, jika kita jadikan Yesus sebagai teladan kita/contoh hidup kita, maka kita akan melihat kemajuan yg berarti dalam hidup kita. Persoalannya adalah kenapa kita lemah? Karena kita terlalu banyak melihat orang lain. Kenapa kita mundur dari gereja? Karena kita lihat pastor kita, kita terlalu banyak melihat orang di sekitar kita. Tetapi, hari in biarlah kita diingatkan untuk terus memandang Yesus, maka kita akan melihat kemajuan demi kemajuan di dalam hidup kekristenan kita
  • 3. Ukuran keberanian
  • Ukuran keberanian bukanlah dari nekatnya tindakan kita. Ada banyak orang yg berpikir "Dia orang berani, karena dia nekat." Tetapi kekristenan bukanlah nekat, tetapi kekristenan adalah berani bertindak dari apa yg dia dengar dari Bapa. Karena ayat 26 berkata "Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yg tertutup yg tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yg tersembunyi yg tidak Aku ketahui dan ayat 27Apa yg kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang.... Seorang yg memiliki keberanian adalah seorang yg mendengar dari Tuhan. Kenapa Daud berani menghadapi Goliath, karena Daud mendengar dan Allah memberi Daud beban untuk menghadapi Goliath. Kenapa Yosua berani memasuki tanah Kanaan, berani masuk kota Yerikho dan meruntuhkan temboknya? Karena, Yosua mendengar dari Tuhan dan Allah memerintahkannya untuk bertindak. Jadi, iman bukanlah nekat, tetapi iman adalah mendengar dari Tuhan dan tidak takut melaksanakan apapun yg Tuhan perintahkan. Karena pada ayat yg ke-28 dikatakan Dan janganlah kamu takut kepada mereka yg dapat membunuh tubuh, tetapi yg tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yg berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
  • Biarlah kita merenungkan setiap ukuran di atas. Ukuran kesetiaan bukan dari mulusnya jalan, Ukuran kemajuan bukanlah dari kemampuan pribadi. Ukuran kemajuan yg benar adalah bagaimana kita terus bergantung kepada Yesus, dan ukuran keberanian adalah bagaimana kita tunduk terhadap Tuhan, dan menunggu Tuhan berbicara terhadap kita. Mungkin ada di antara kita yg tidak setia dalam perjalanan kita dengan Kristus, mungkin ada yg mengalami begitu banyak tantangan dalam hidup kita, mungkin kita diliputi oleh berbagai ketakutan. Biarlah setiap beban, tantangan dan masalah yg ada, kita tetap berdoa di dalam nama Yesus. Biarlah Yesus benar-benar menjadi teladan di dalam hidup kita, Yesus menjadi Tuhan dalam hidup kita, dan segala-galanya dalam hidup kita. Terima kasih Bapa, karena hanya KuasaMU yg selalu menyertai kita sepanjang masa.

No comments: