Saturday, March 29, 2008

Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah (Mat 5:8)

Menurut kita selama ini, apa yg dimaksud dengan orang suci? Apakah seperti santo dan santa? Mungkin atau tidak kita menjadi orang suci?

Seringkali kita berpikir bahwa orang suci adalah orang yg tidak merokok atau mabuk, tidak menipu atau membunuh, tidak bergaul dengan orang-orang yg brengsek dan segala apa yg menurut standar kita orang tersebut adalah orang suci. Padahal belum tentu! Banyak orang yg pura-pura suci padahal hatinya busuk seperti orang-orang Farisi pada zaman Yesus. Mereka selalu menganggap diri mereka saleh dan benar padahal mereka adalah orang-orang munafik (Lukas 18:9-14)

Di dalam bahasa aslinya kata suci digunakan menurut pemakaiannya dalam kalimat, seperti:
1. Baju yg kotor dicuci sampai bersih. Seperti kata iklan yg mengatakan: "dan kotorpun tidak melekat pada baju anda?
2. Gandum-gandum yg selesai disabit kemudian dijemur. Gandum ini dibersihkan dari sekam dengan bantuan angin ketika dijemur.
3. Tentara yg dipilih, selalu dipisahkan yg terbaik dari antara sekian banyak orang.
4. Digunakan dalam pengertian susu murni, emas murni, dsb.

Jadi kita dapat menyimpulkan arti suci yg dimaksud adalah murni, bersih, tidak bercampur dengan hal-hal yg lain.

Sekarang kita membahas mengenai pengertian kata hati. Apa pengertian kita tentang hati? Kita tahu ada hati ayam, hati-hati, makan hati, dst. Menurut kamus inggris, yg dimaksud dengan hati adalah intelek, perasaan, pikiran dan kemauan, kehendak, motivasi. Jadi mengapa anak Tuhan harus memiliki kesucian hati? Karena hati adalah sumber dari segala tindakan kita. Matius 15:18-19 mengatakan: "Dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan..".
Roma 12:12 mengatakan; "Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu/pikiranmu/perasaanmu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yg baik, yg berkenan kepada Allah dan yg sempurna'. Jadi untuk menjaga agar hati kita suci, kita harus memperbaharui budi kita selalu.

Kalau dahulu dipenuhi oleh hal-hal yg buruk, hal-hal yg negatif, sekarang biarlah kita mengisi pikiran kita dengan semua yg benar, yg mulia, yg adil, yg suci, yg manis, yg sedap didengar, yg disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8). Apa yg dimasukkan ke dalam otak kita akan berpengaruh atas cara kita berpikir dan bertindak. Kalau kita mempunyai pikiran yg kuat dan diperbaharui oleh Firman Allah, kita dapat lebih menguasai perasaan, kehendak dan tindakan kita. Mulai dari sekarang, hendaklah kita memasukkan hal-hal yg positif ke dalam pikiran kita. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman Allah. Pemazmur suka melakukan kehendak Allah, karena Firman Allah ada selalu di dalam hatinya (Mazmur 40:9).

Kalau Firman Allah memenuhi pikiran kita, kita tahu apa yg harus kita lakukan dalam kehidupan kita, kita tahu kemana harus melangkah dan bagaimana mengambil keputusan-keputusan yg bijaksana. Karena itu hendaklah kita mengisi pikiran kita dengan Firman Allah setiap hari, hidup bergaul dengan Allah. Usahakanlah untuk membaca buku-buku bacaan yg bermutu, mendengar nasihat-nasihat yg baik, melihat tontonan yg baik dan pergaulan yg sehat. Semua ini akan menentukan kondisi hati kita!

Lalu apa yg dimaksudkan dengan melihat Allah? Banyak orang yg berpikir bahwa orang suci hatinya dapat melihat Allah mengandung konsep mistik. Mereka berpikir semakin suci seseorang, semakin sakti! Mampu melihat hal-hal yg gaib. Apakah ini yg dimaksudkan dengan Yesus?

Di dalam perjanjian Baru, kata melihat mempunyai 2 pengertian:
1. Pengertian keselamatan
Kata "melihat" seperti yg digunakan dalam Luk 10:21-24 adalah melihat dalam pengertian keselamatan, melihat keselamatan yg muncul di dalam dunia. Sama seperti yg dikatakan dalam Mat 11:4-5 "melihat" di sini dalam pengertian mengerti siapakah Yesus dengan melihat apa-apa yg dikerjakan oleh Yesus. Jadi kata "melihat" di sini mengandung pengertian mengerti sama seperti bahasa Inggris yg mengatakan "I see", saya mengerti!
Jadi Mat 5:8 dapat kita terjemahkan menjadi; "Berbahagialah orang yg tulus, yg murni, yg bersih hatinya karena mereka akan mengerti, mengenal Allah. Di dalam hidup yg paling sulit sekalipun, orang-orang yg suci hatinya tetap mengerti siapakah Allah mereka, karena mereka memegang janji Allah. Dalam Roma 8:28, yg mengatakan: "Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yg terpanggil sesuai dengan rencana Allah".
Orang-orang yg suci hatinya mengerti siapakah Allah mereka karena perasaan, pikiran dan kehendaknya percaya dan tahu Tuhan pasti tidak akan membiarkan orang-orang pilihannya tersia-sia.

2. Pengertian secara hurufiah dari kata "melihat" adalah melihat secara fisik dengan mata kita.
1 Corintus 13:12 yg mengatakan "tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka'. Wahyu 22:4 ; "dan mereka akan melihat wajahNYA dan namaNYA akan tertulis di dahi mereka'. Jadi di sini kata "melihat" mengandung pengertian akan janji Tuhan bahwa suatu saat nanti kita akan betul-betul melihat, bertemu muka dengan muka. Jadi Mat 5:8 dapat diterjemahkan; "Berbahagialah orang yg tulus hatinya, yg hatinya bersih karena suatu hari kelak, mereka akan bertemu muka dengan muka dengan Allah, hidup dalam persekutuan yg sempurna dengan Allah".

Kesimpulan dari Matius 5:8, dalam 2 pengertian:
1. Orang-orang yg hatinya tulus, murni akan menerima, mengerti dan percaya Tuhan.
2. Orang-orang yg hatinya tulus dan murni suatu hari kelak akan hidup kekal bersama dengan Tuhan, menikmati persekutuan dengan Tuhan senantiasa.
Bagaimana dengan keadaan hati kita saat ini?

No comments: