Saturday, April 5, 2008

Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Matius 5:9)

Apakah arti damai bagi kita?

Kata damai dalam bahasa Yunaninya adalah eirene atau shalom dalam bahasa Ibraninya. Dalam bahasa aslinya, kata damai mengandung makna kesehatan, kesejahteraan, kemakmuran, dll. Selain itu dengan mengatakan damai berarti tidak ada persoalan/kesulitan/keributan. Damai adalah segala sesuatu yg membuat dan membawa kebaikan bagi manusia. Damai adalah kenikmatan atas segala kebaikan. Kata damai dalam bahasa Arabnya adalah salam yg mirip dengan shalom yaitu dengan mengatakan salam, kita sebenarnya ingin mengatakan di sini tidak ada hal-hal jahat/menyusahkan, yg ada adalah kebaikan bagi sesama.

Berdasarkan arti kata damai di atas, kita dapat menterjemahkan arti membawa damai sebagai berbuat sesuatu sehingga orang lain dapat menikmati kebaikan. Membawa damai berarti membawa/berbuat kebaikan bagi sesama. Tetapi membawa damai bukan berarti sama dengan cinta damai. Mengapa? Karena orang yg mengaku cinta damai biasanya melakukan kesalahan dengan menghasilkan kesulitan/kesusahan bukan perdamaian. Misalnya: seringkali ketika seseorang ada masalah dengan sesamanya, ia memilih diam saja dengan alasan tidak mau ribut. Padahal dengan diam terus menerus, ia tidak menyelesaikan masalahnya, melainkan justru menetapkan kesulitan di masa mendatang, karena ia menolak untuk menghadapi situasi masa kini sehingga tidak melakukan tindakan-tindakan yg seharusnya diambil malah menghindarkan diri dari persoalan.

Membawa damai adalah melakukan suatu tindakan aktif untuk menuntaskan masalah-masalah yg sedang dihadapi supaya persoalannya selesai. Membawa damai berarti mengambil resiko untuk disalah mengerti, bahkan terkadang usahanya tidak dihargai dan tidak berhasil. Membawa damai adalah melakukan tindakan aktif dengan tidak mengorbankan pengajaran Firman Tuhan, tetapi dengan menerapkannya. Orang-orang yg membawa damai adalah orang-orang yg mau menghadapi, mengatasi dan menyelesaikan suatu persoalan secara tuntas sehingga kondisi damai tercipta.

Mengapa orang-orang yg membawa damai disebut anak-anak Allah? Karena mereka melakukan pekerjaan yg dilakukan oleh Allah sehingga tindakan mereka mencerminkan karakter Allah sang Raja Damai (Rm 15:33; 2 Kor 13:11; 1 Tes 5:23; Ibr 13:20)

Sekarang kita mulai mendapat pengertian dari Mat 5:9 ini. Beberapa pengertian tentang ayat ini dapat kita simak sbb:
1. Adalah penafsiran ayat ini secara spiritual
Seperti yg dilakukan oleh beberapa tokoh gereja mula-mula. Berdasarkan Rm 7:15-26 yg mengatakan bahwa di dalam diri setiap orang selalu ada pertentangan di dalam batinnya. Karena itu Mat 5:9 berdasarkan ayat ini dapat diartikan; "Berbahagialah orang yg membawa damai ke dalam hatinya sehingga tidak ada lagi pertentangan di dalam dirinya sendiri karena ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Berdasarkan logika kita, penafsiran ini dapat juga diterima karena damai yg sejati memang asalnya dari Tuhan. Kalau seseorang sudah didamaikan oleh Tuhan, pasti tidak ada pertentangan dalam batinnya karena ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan, rela untuk hidup dipimpin oleh Tuhan.

Tetapi membawa damai adalah suatu perbuatan aktif, sesuatu yg menuntut tindakan sehingga orang lain dapat mengetahui dan merasakan akibat dari perbuatannya.

2. Berbahagialah orang-orang yg berbuat dan bertindak secara aktif untuk mengusahakan perdamaian sehingga orang-orang dapat merasakan dan menikmati apa yg dinamakan sebagai kebaikan. Di dalam kehidupan kita sehari-hari ada orang-orang yg hidupnya suka menjadi biang kerok, perusuh dan menyulitkan kehidupan orang lain. Di manapun mereka berada mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan setan. Tetapi di pihak lain ada anak-anak Tuhan yg perbuatannya, perkataannya mampu menghilangkan kesusahan orang lain, menjadi jembatan di antara pihak-pihak yg bertengkar, memulihkan hubungan yg rusak, memaniskan kepahitan hidup orang lain; dengan tanpa takut resiko untuk tidak dihargai/disalah mengerti tetapi bertujuan untuk membina hubungan yg benar di antara sesama, bahkan membimbing mereka untuk mendapatkan damai Allah, dengan membimbing mereka kepada Kristus. Orang-orang seperti inilah yg dikatakan sebagai anak-anak Allah, karena mereka melibatkan diri mereka dan mereflesikan karakter dan pekerjaan Allah sebagai Sang Raja Damai!

No comments: