Saturday, April 19, 2008

Menjadi Garam & Terang Dunia (Mat 5:13-16)

Menjadi Garam & Terang Dunia (Mat 5:13-16)

Setelah memberikan nasihat, tegoran dan pengajaran di dalam 8 ucapan berbahagia maka Yesus memerintahkan murid-muridNYA untuk mempraktekan apa-apa yg telah diajarkanNYA. Yesus mengumpamakan murid-muridNYA seperti garam dan terang dunia. Mengapa? Karena Yesus ingin mengingatkan murid-muridNYA bahwa ada perbedaan yg tajam antara murid-muridNYA sebagai orang percaya dan "dunia". Yang dimaksudkan dengan "dunia" oleh Yesus adalah orang-orang yg hidup di luar Kristus, yaitu orang-orang yg tidak percaya Kristus. Kehidupan orang-orang yg diluar Kristus diumpamakan sebagai kegelapan, kesepian, kehilangan arah dan hambar. Mereka melakukan segala macam cara dengan berbuat kejahatan, korupsi, kekacauan, penipuan, dll. Karena itulah Yesus mengingatkan murid-muridNYA tentang keberadaan mereka. Murid Yesus adalah berbeda dengan dunia.

Tetapi mengapa pada zaman sekarang murid Yesus dengan dunia banyak yg tidak ada bedanya? Orang Kristen banyak yg tidak berbeda dengan dunia karena takut kehilangan harta, kedudukan, takut kehilangan teman-teman yg mereka anggap baik dan terutama adalah merasa berat meninggalkan berbagai kebiasaan buruk atau kesenangan-kesenangan yg negatif seperti menipu, berjudi, dsb.

Pertama-tama Yesus menyebut murid-muridNYA sebagai garam dunia. Mengapa garam bukan gula? Karena Injil bukanlah untuk pemanis, bukan gula-gula untuk menipu dengan hal-hal yg kelihatan indah, kelihatan bagus. Tetapi injil adalah garam yg digunakan sebagai perasa untuk makanan yg hambar. Digunakan sebagai obat, sebagai cara untuk mencegah kebusukan. Jadi di sini Tuhan ingin mengingatkan kita bahwa sebagai orang kristen kita harus mempunyai suatu peranan di dalam masyarakat. Orang Kristen seharusnya memberikan sukacita, membawa pembaharuan, penyucian dan kesembuhan bagi dunia. Kita seharusnya membawa pengharapan kepada dunia yg sedang putus asa. Membawa pengampunan dan perdamaian terhadap mereka yg bersalah terhadap kita. Menunjukkan kasih Kristus untuk melawan kebencian dan permusuhan.

Orang Kristen seharusnya memberikan sukacita kepada mereka yg sengsara. Memberikan kesegaran rohani kepada mereka yg lesu. Jadi kita haruslah aktif mengambil peranan dalam kehidupan kita di dunia ini. Orang Kristen bukan hanya tahu tentang kebenaran, bukan hanya berbicara tentang kebenaran tetapi juga melakukan kebenaran. Kalau kita tidak berperan sebagai garam yg mengasinkan, menyembuhkan dan mencegah kebusukan; kalau orang Kristen kerjanya hanya berbicara dan tidak berbuat apa-apa maka ia tidak ada bedanya dengan dunia. Orang-orang yg mengaku Kristen tetapi diam saja akan dicemoohkan bahkan dihina, dicaci sebagai orang munafik oleh semua orang yg mengenalnya. Sama seperti garam pada zaman Yesus dahulu. Garam yg diambil dari laut Mati ada waktu kadaluarsanya. Setelah lewat beberapa waktu garam itu tidak asin lagi sehingga dibuang orang ke jalan dan diinjak-injak oleh setiap orang yg melewatinya. Orang Kristen yg tidak berperan dan tidak mau berperan dalam dunia akan menjadi hambar hidupnya dan menjadi cemoohan dan hinaan oleh setiap orang.

Kedua, Yesus mengumpamakan murid-muridNYA seperti terang dunia. Seperti terang, Yesus mengharapkan murid-muridNYA dapat membimbing dunia supaya mereka juga mengenal keselamatan dan mendapatkannya. Murid Yesus juga harus dapat mereflesikan terang Kristus yg ada di dalam diriNYA. Dan terang itu akan terlihat dalam setiap perbuatan baik yg kita lakukan sehingga orang-orang yg melihatnya memuliakan Allah. Perbuatan baik adalah perbuatan kasih dan iman yg mengungkapkan kesetiaan kita kepada Tuhan dan kasih terhadap sesama. Dengan menunjukkan keprihatinan, kepedulian dan tindakan kasih yg nyata orang-orang Kristen dapat memuliakan Allah lewat semua ini. Jadi hendaklah kita menyatakan iman kita dalam perbutan nyata yg dapat dilihat dan didengar karena iman tanpa perbuatan adalaah mati (Yak 2:17).

Sebagai kesimpulan dari perikop ini, sebagai murid-murid Tuhan hendaklah kita harus berani menunjukkan kekristenan kita di dalam dunia. Kita harus menyatakan iman dan kasih kita di dalam perbuatan nyata. Dimulai dari keluarga kita, orang-orang yg terdekat dengan kita bahkan orang-orang yg tidak kita kenal sekalipun. Sehingga dapatlah terwujud ucapan Yesus yg mengatakan bahwa kita adalah garam dan terang dunia.

Peran apakah yg seharusnya kita ambil di dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah peran ini berkaitan dengan karunia dan talenta yg Tuhan berikan kepada kita?

No comments: