Saturday, March 8, 2008

Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan mewarisi bumi (Matius 5:5)

Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan mewarisi bumi (Matius 5:5)

Apa pendapat kita tentang orang yang lemah lembut? Kira2 apa maksud Yesus dengan mengatakan orang yg lemah lembut akan mewarisi bumi?

Kadang2 kita berpikir bahwa orang yang lemah lembut adalah orang2 yg lembek, kurang bersemangat, kurang cekatan, lamban, perasa/sensitif. Lalu kita berpikir, masa orang yang seperti ini bisa mewarisi, memiliki dan menguasai dunia? Lembah lembut macam apa yg dimaksud oleh Yesus?

Kata lemah lembut di sini berasal dari kata praus, yg di dalam penggunaannya mempunyai 3 arti yang berbeda:

1.Sikap antara Orgilotes dan aorgesia
Orgilotes berarti mudah marah, aorgesia berarti sama sekali tidak bisa marah. Jadi sikap praus atau lemah lembut adalah sikap yang tidak terlalu mudah marah dan tidak bisa tidak marah!
Yang dimaksudkan dengan hal ini adalah orang2 yang marah pada waktu yang tepat dan tidak pernah marah pada waktu yang salah. Bagaimana kita tahu waktu yang tepat untuk marah, karena kalau lagi emosi, biasanya kita langsung marah atau memendam amarah, sehingga kita menjadi sakit hati. Jadi arti pertama dari kata lemah lembut di sini adalah berbahagialah orang yang marah pada waktu yang tepat dan tidak marah pada waktu yang salah.

2. Sikap tanggap
Kata praus juga dipakai untuk binatang yang telah dapat menerima pengarahan serta kendali dari tuannya. Suatu sikap tanggap, suatu kesabaran yang terkendali dan tidak liar. Galatia 5:16-18 mengatakan; "Hiduplah oleh Roh jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh". Seperti seekor binatang yang telah menerima pengarahan serta kendali dari tuannya, hendaklah orang2 percaya mempunyai kerelaan hati, memiliki ketaatan dan tunduk terhadap pimpinan Roh, karena Allah tidak pernah salah kalau Ia yang memegang kendali kehidupan kita. Jadi ayat lima di sini dapat diartikan sebagai; "Berbahagialah orang yg hidupnya dipimpin oleh Allah karena mereka akan menguasai bumi".

3. Kerendahan hati yang tulus
Kata praus yg ketiga berarti menghilangkan dan menghapuskan segala kebanggaan diri. Rela dengan rendah hati mengakui keberadaan diri sendiri. Tanpa kerendahan hati kita tidak dapat belajar sesuatu karena kita berpikir diri kita sudah pintar! Orang yang menganggap dirinya sudah pintar tidak mau belajar dan tidak sensitif dan tidak perduli terhadap dunia sekitarnya. Lebih lagi dengan menganggap dirinya sudah pintar ia menyebabkan dirinya menjadi orang yang tidak beriman karena selalu menganggap dirinya maha bisa. Karena itulah Yesus berfirman, berbahagialah orang2 yang memiliki kerendahan hati, mengetahui kelemahannya sendiri, keperluan serta kebutuhannya sendiri serta perduli terhadap orang lain sehingga mereka akan menguasai bumi.

Dengan 3 makna dari kata praus inilah kita dapat menterjemahkan Mat 5:5 menjadi: "Berbahagialah orang2 yang menyerahkan dirinya di dalam pimpinan Roh Kudus, di dalam kendali Tuhan, orang2 yg mampu mengendalikan amarahnya dengan tepat, peka, sabar, perduli terhadap orang lain, mempunyai kerendahan hati untuk mengakui kelemahannya sendiri sehingga mereka akan memiliki bumi.

Yang dimaksud dengan bumi adalah dunia dimana kita hidup. Kejadian 1:28 mengatakan: "Berkuasalah atas ikan2 di laut dan burung2 di udara dan atas segala binatang yg merayap di bumi. Orang2 yang berhasil adalah orang2 yang mempunyai kontrol diri yg kuat, kesabaran yg tinggi, tanggap, cekatan dan trampil karena mereka selalu mau belajar. Bagaimana dengan kita? Kebanyakan kita di Asia, mempunyai sikap hidup yang pasrah dan percaya sudah nasib?
Kalau hidup kita mau berhasil, hendaklah kita belajar untuk menguasai diri kita. Karena penguasaan diri adalah salah 1 buah Roh, mau merelakan hidup kita di bawah kendali dari Roh Kudus, memiliki sikap tanggap, rendah hati, mau belajar dan perduli terhadap orang lain.

No comments: