Saturday, January 1, 2011

170. Yesus mati - Matius 27:45-56

Kematian Yesus menimbulkan banyak kontroversi, karena banyak orang yg berkata,"Kalau Dia Tuhan, kenapa Yesus bisa mati?" Karena Tuhan adalah Allah yg kekal, berarti kalau Yesus adalah Allah, Yesus tidak mungkin mengalami kematian. Dan kalau Yesus mengalami kematian, maka Yesus bukanlah Allah. Oleh karena itu banyak orang yg berpikir bahwa Yesus adalah nabi, karena kalau menyebut Yesus sebagai Tuhan, maka itu adalah suatu penghujatan atas nama Tuhan.

Tetapi, ingatlah bahwa Nabi akan mengalami pelayanannya ketika ia dilahirkan dan mendapat wahyu dari Allah. Jadi ada 2 hal yg terjadi: saat ia lahir atau saat ia mendapat wahyu dari Allah. Tetapi, Yesus sangat berbeda, karena sebelum IA lahir, nubuatan-nubuatan tentang Yesus sudah terjadi. Bahkan ketika di dalam kandungan sudah dijelaskan oleh malaikat bahwa Maria mengandung oleh Roh Kudus, bukan dari hasil hubungan suami dan istri: "Yusuf dan Maria." Dan Yesus tidak mengakhiri pelayanannya saat ia mati. Tetapi, setelah kematiannya, Yesus bangkit dari kematianNYA. Jadi, pada hari ke-3 setelah kematiannya, Yesus bangkit. Itu membuktikan bahwa kematian Yesus disertai dengan tujuan.

Jadi, kematian Yesus berbeda dengan kematian raja, para bangsawan maupun tokoh-tokoh agama. Biasanya orang mati, karena tidak ada pertolongan lagi. Orang memang mati, karena biasanya waktunya telah tiba. Tetapi, Yesus mati dengan sebuah tujuan dan misi. Dan tujuan serta misinya adalah bahwa setiap orang yg percaya termasuk saya dan saudara sekalian dapat hidup kekal selama-lamanya, haleluya!Di dalam Matius 27:

45Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. 46Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 47Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." 48Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. 49Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." 50Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. 51Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah. 52dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. 53Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota Kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. 54Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." 55Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. 56Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, seperti yg telah saya bilang di atas bahwa banyak orang yg mempertanyakan tentang kematian Yesus. Karena kematian adalah suatu tanda bahwa Yesus lemah, dan tidak kekal. Tetapi, kematian Yesus adalah kematian yg disertai dengan tujuan dan misi. Ada beberapa hal penting yg dapat kita pelajari mengenai arti dari kematian Yesus:

1. Kematian Yesus adalah akibat dari penyerahan diriNYA
Ayat ke-50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Jadi, saudara harus ingat bahwa Yesus mati, bukan karena IA dicabut oleh Malaikat maut. Karena tidak ada yg dapat mencabut nyawaNYA, karena Yesus adalah Allah sendiri. Tetapi Alkitab berkata bahwa ketika Yesus disiksa, ketika Yesus disalibkan, dan darah mulai mengalir dan Yesus berteriak "Eli, Eli lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Tetapi setelah itu Yesus berkata,"Bapa, Bapa ke dalam tanganMU kuserahkan nyawaKU."

Dan setelah Yesus menyerahkan nyawanya dan menyerahkan hidupNYA, barulah kematian itu dapat terjadi. Ini membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, ini membuktikan bahwa Yesus adalah dahsyat. Yesus punya kuasa untuk menentukan kematianNYA. Berbeda dengan Nabi, saat ia berhadapan dengan kematiannya, ia tidak bisa tawar menawar lagi, ia harus mati. Ada beberapa orang yg saat menjelang kematiannya sudah memiliki perasaan bahwa ia akan mati. Tetapi ia tidak punya kuasa untuk menambah atau mengurangi kematiannya. Tetapi jelas dan sangat berbeda dengan Yesus, Ia tidak mati saat kematian itu datang. KematianNYA datang, di saat Yesus menyerahkanNYA, dan Yesus berkata,"Bapa, ke dalam tanganMU kuserahkan nyawaKU." Jadi, jelas bahwa Kematian Yesus adalah akibat penyerahan, bukan akibat dari kelemahan.

2. Kematian Yesus adalah awal dari perkara-perkara besar
Pada ayat yg ke-51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah....."Jadi, kita lihat bahwa tabir bait Suci yg memisahkan bait suci dengan ruang Maha Suci, tetapi saat kematian Yesus, tiba-tiba terbelah." Mungkin banyak orang yg beranggapan, "wah...itu sih hanya kebetulan!" Tetapi, waktunya begitu tepat, sehingga tidak ada seorangpun yg berkata bahwa itu hanya suatu kebetulah saja. Karena, bukan hanya tabir Bait Suci saja yg terbelah, tetapi bersamaan dengan itu,...terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan dikatakan di ayat yg ke-53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota Kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, berarti kematian Yesus adalah awal dari sebuah perkara besar. Dengan lain kata, seandainya Yesus tidak mati, maka kita tidak akan melihat perkara-perkara besar di dalam kehidupan kita. justru kematian Yesus adalah dasar sehingga kita dapat melihat perkara-perkara besar dan dahsyat dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya, di dalam kekristenan, kita tidak mengenal kata "menyerah." Itu sebabnya kita sebagai anak Tuhan tidak perlu takut akan apapun. Kenapa kita tidak boleh takut dan menyerah? Karena, Kristus yg kita sembah 2000 tahun yg lalu, bukan hanya Tuhan yg menyediakan Sorga buat kita, tetapi Yesus yg kita sembah adalah Yesus yg mati buat dosa kita, yg menebus dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Karena kematianNYA, bukan hanya hidup yg kita peroleh, tetapi hidup yg berkelimpahan.

Berarti jelas, bahwa kematian Yesus adalah awal dari perkara-perkara besar, karena mengapa? Karena tirai dari Bait suci terbelah, itu berarti: Setiap dari kita dapat menghampiri tahta Kemuliaan Tuhan, karena oleh darahNYA yg tercurah kita dengan bangga dan berani masuk ke dalam hadiratNYA, Ibrani 4:16. Dan itu semua bukanlah karena kebaikan dan kemampuan kita, tetapi oleh karena KuasaNYA yg luar biasa, oleh karena darahNYA, oleh karena kematianNYA. Jadi, lewat kematian Kristus, setiap dari kita dapat tegar berdiri, sehingga kita tidak perlu takut.

3. Kematian Yesus adalah bukti bahwa Yesus adalah Allah
Kenapa kematian Yesus membuktikan KeAllahanNYA? Kita lihat pada ayat yg ke- 54Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."
Justru mereka orang-orang yg membenci Yesus dan tidak percaya, justru mereka adalah orang-orang yg begitu menyerang Yesus. Tetapi, saat melihat kematianNYA, mereka dapat berkata,"sungguh kematianNYA dahsyat, orang ini adalah Anak Allah."

Jadi, hari ini saya mau ingatkan kepada saudara, bahwa Yesus bukan mengasihi kita hanya dengan kata-kata. Yesus sudah mati, dan serahkan nyawanya buat kita. Biarlah kita hari ini dengan iman, bangkit dan berkata,"Saya percaya bahwa Engkau adalah Tuhan di atas segala Tuhan dan Raja di atas segala Raja, sehingga kita tidak perlu takut, haleluya!"

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, lihatlah kami semua dengan semua masalah, tantangan dan pergumulan hidup, bahkan kami semua yg mulai goyah imannya, tetapi hari ini Tuhan berita mengenai kematian Yesus mengingatkan kami bahwa Engkau adalah Allah, bahwa KuasaMU tidak terbatas dan kuasaMU mampu lakukan segala perkara. Di dalam Nama Yesus, jamah kami semua, sehingga kami boleh melihat Kemuliaan dan KuasaMU yg luar biasa, dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!