Tuesday, January 19, 2010

125. Menjadi besar - Matius 20:20-28

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, setiap orang rindu untuk menjadi besar. Kalaulah dia pedagang, dia rindu untuk menjadi besar. Kalaulah dia pengusaha, dia rindu untuk menjadi pengusaha besar. Menjadi besar seringkali merupakan mimpi dari banyak orang. Apa yg alkitab gamparkan tentang menjadi besar. Nah, ini yg akan kita pelajari hari ini, dari Matius 20:20-28 :

20Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.21Kata Yesus:"Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya:"Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."22Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya:"Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepadaNYa: "Kami dapat." 23Yesus berkata kepada mereka:"Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."24Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu: 28sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jadi kita lihat di sini, bahwa ibu dari anak-anak Zebedeus ini mulai mempersoalkan sesuatu yg selama ini tidak pernah dipersoalkan. Mereka mau langsung duduk di sebelah kanan dan kiri Bapa. Jadi di sini, mereka mau menempatkan diri pada tempat yg terhormat. Dengan lain kata, mereka ingin sukses, mereka mau jadi yg terbesar di antara murid-murid yg lain. Dengan lain kata, mereka berkata,"oh...guru, ijinkanlah kami untuk menjadi pemimpin di antara semua murid-murid yg ada." Tetapi Yesus berkata,"Ini bukan persoalan duduk di mana?"

Ini adalah persoalan cawan yg harus kita minum. Karena setelah Yesus minum cawan ini dan penderitaan yg harus ia jalani, maka Bapa sendiri yg akan memberikan reward (penghargaan) sebetulnya di tempat kita masing-masing. Jadi, dari sini kita bisa melihat pelajaran-pelajaran yg menarik:

1. Menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namun sebenarnya adalah kualitas kehidupan
Ayat yg ke-20Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.21Kata Yesus:"Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya:"Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."22Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya:"Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepadaNYa: "Kami dapat."

Menjadi besar bukanlah sebuah permohonan, namun merupakan kualitas dari kehidupan. Jadi Yesus sedang berkata dengan tegas,"hai, ini bukan sekedar permohonan, tapi ini merupakan sebuah kualitaas kehidupan. Jadi, waktu saudara berkata,"saya mau jadi pengusaha besar!" "Saya mau jadi pedagang besar!" Atau "Saya mau jadi pengusaha muda yg sukses!" Ini bukanlah sebuah permohonan, lalu berkata:"Tuhan, berikan saya kesuksesan, berikan saya kemampuan untuk menjadi besar!" Tetapi, Tuhan sedang memandangmu dan berkata:"Anakku bertindak!" "Anakku berkualitaslah dalam hidup, praktekanlah setiap Firman yg Aku sampaikan!" "Anakku, berani meminum cawan murka, berarti berani menghadapi penderitaan."

Beranilah menghadapi masa-masa yg sukar, tidak menyerah saat mengalami masa-masa yg berat. Tersenyumlah di tengah situasi yg sukar sekalipun. Ini yg Yesus jelaskan bahwa menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namum kualitas kehidupan. Ada banyak orang yg menjadikan kebesaran dalam tanda "petik", sebagai sebuah target dalam kehidupannya. Sehingga kalau dia tidak meraih, dia menjadi kecewa. Kalau dia tidak meraih dia menjadi putus asa, kalau dia tidak meraih dia mulai iri. Kalau perlu dia mulai fitnah orang lain, kalau perlu dia ngomongin yg buruk tentang orang lain. Bahkan tidak sedikit orang yg lari ke dukun, lari pada kuasa-kuasa kegelapan, pergi ke tukang-tukang ramal, dan bertanya:"shio saya ini tahun ini bisa sukses ga?" Atau kalau bintang saya ini........, tahun ini akan maju engga?"

Jadi, kita mulai percaya dengan ramalan-ramalan yang bodoh itu. Ramalan-ramalan dari kuasa kegelapan/paranormal-paranormal itu sebenarnya yg akan menyesatkan hidup saudara. Sebagai hamba Allah, saya mau ingatkan sekali lagi, menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namun kualitas kehidupan. Bila kita setia kepada Tuhan. Waktu kita tidak miring ke kiri maupun ke kanan, kata alkitab, maka kita tidak akan dibiarkannya turun, kita akan diangkat naik, tidak menjadi ekor, dipimpinnya kita menjadi kepala. Jadi, Yesus jelas berkata,"barang siapa yg rela kehilangan nyawanya, justru akan mendapatkan nyawanya." Barang siapa yg takut kehilangan nyawanya karena Aku, justru akan kehilangan nyawanya. Jadi kehidupan saya harus berkualitas dan berkenan kepada Tuhan, sesuai dengan apa yg Tuhan kehendaki. Maka Tuhan akan angkat kita terus melihat kemuliaanNya.

Coba saudara pelajari orang-orang seperti Yusuf, Yusuf bahkan pernah menjadi budak, namun Yusuf orang baik, dia memiliki hidup yg berkualitas, walaupun difitnah, dia tetap tidak membalas, walaupun disakiti, dia tetap tidak membenci, walaupun harus kerja keras dia tetap lakukan dengan sukacita, Yusuf tahu Allah menyertainya. Yusuf memiliki kualitas kehidupan yg luar biasa. Karena itu Allah mengangkatnya dan menjadikannya perdana mentri.

2. Menjadi besar berhubungan erat dengan anugrah Allah
Pada ayat yg ke-23Yesus berkata kepada mereka:"Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya. Jadi, menjadi besar erat kaitannya dengan anugrah Allah. Pada ayat ke-23 dikatakan:"Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Jadi, kita lihat menjadi besar erat hubungannya dengan anugrah Allah.

Ada orang-orang yg Tuhan tidak bisa berkati menjadi besar. Karena bila dia diberkati untuk jadi besar, maka dia akan sombong, dia akan lupa diri, dia akan tindas yg lemah, dia akan semena-mena. Dia justru akan tinggalkan Tuhan, dia justru akan hidup dalam dosa. Sehingga IA berkata,"Anakku, cukup kasih karuniaKU bagimu, aku tidak menjadikan engkau orang besar, tetapi tetap Aku berkati engkau dengan berkat-berkat yg besar." Berarti Allah tahu persis, siapa yg dapat diangkat dan dia tetap rendah hati. Allah tahu siapa yg dapat IA angkat dan orang itu tetap hidup suci. Allah tahu bila ia mengangkat seseorang, maka orang tersebut dapat mengangkat orang lain. Sehingga, besarnya dia tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, tetapi tetap menjadi berkat bagi orang lain.

3. Menjadi besar harus memiliki kesediaan untuk menderita
Pada ayat yg ke-25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu: 28sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Bukan berarti bahwa hidup kekristenan adalah hidup yg menderita, sengsara, hidup tanpa kemenangan. Tetapi bila kita siap untuk menderita, dan berani bilang,"Untuk Yesus, saya siap untuk melakukan apa saja!" Maka pada saat itu Allah akan mengaruniakan berkat-berkat yg luar biasa kepada kita. Orang yg mengejar-ngejar berkat akan kehilangan segala-galanya. Tetapi orang yg siap menderita akan melihat kemenangan dan kemuliaan Allah yg terus menjadi bagian dalam hidupnya, haleluya!

Doa:
Bapa, dalam nama Yesus Tuhan jamah, Tuhan bebaskan, Tuhan lepaskan setiap ikatan-ikatan kegelapan. Tuhan angkat kami semua! Kalau Tuhan bisa angkat Yusuf jadi perdana mentri, kalaulah Daud yg hanya gembala biasa bisa menjadi raja. Biarlah setiap dari kami juga dapat menikmati KuasaMU yg luar biasa! Biarlah kami hidup berkualitas selama kami mengandalkan anugrah Allah, dan kami siap bila harus menderita, di dalam Nama Yesus kami berdoa, haleluya, Amin!

No comments: