Friday, July 25, 2008

Jalan yang benar & jalan yang sesat (Mat 7:13-14)

13 Masuklah melalui pintu yg sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yg menuju kebinasaan, dan banyak orang yg masuk melaluinya: 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yg menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yg mendapatinya.

Apakah kita sadar tentang jalan hidup yg kita tempuh selama ini? Sudahkan kita mengambil jalan yg benar??

Kata Yesus di dalam perikop ini bahwa di dalam hidup ini kita cuma bisa memilih 2 jalan. Jalan yg benar atau jalan yg sesat, tidak ada jalan tengah.

-Jalan yg sesat pintunya lebar, jadi mudah untuk memasukinya. Karena pintunya lebar kita bisa masuk dengan membawa apa saja. Jalan yg sesat luas, kita bisa seenaknya melenggang, berbuat apa saja yg kita mau. Di zaman ini banyak orang yg memilih jalan ini karena dirasa enak. Inilah iklan yg dibuat oleh setan untuk menyesatkan orang banyak. Hidup ini begini enak dan harus dinikmati. Yang penting di dalam hidup adalah kebebasan untuk berbuat apa saja, menikmati segala hal semasih kita bisa dan mampu, berbuat apa saja untuk memenuhi berbagai keinginan kita pribadi. Yang penting orang lain jangan terlalu heboh dan harus toleransi kepada kita.
Jalan inilah yg akan membawa orang-orang terpikat ke dalam kehidupan yg penuh dengan ketidak-pastian, ketidak-teraturan, terombang-ambing di dalam berbagai kedukaan. Pada akhirnya orang2 yg mengikuti jalan ini sungguh menjadi kecewa, karena jalan ini membawa mereka kepada kebinasaan. Orang2 yg mengaku Kristen juga banyak memilih jalan ini. Mungkin mereka sedang mengalami amnesia seperti Jackie Chan dalam salah satu filmnya; "Who Am I"

- Jalan yg benar, pintunya sesak sehingga untuk masuknya cuma cukup untuk diri sendiri, tidak bisa bawa apa-apa. Anak Tuhan harus belajar untuk tidak membebani diri dengan segala ketamakan, keserakahan dan terlalu menuruti berbagai macam keinginan pribadi secara berlebihan. Kita harus sadar bahwa hidup kita di dunia ini adalah seperti musafir. Kita bukan penduduk dunia, tetapi penghuni surga dan kita di dunia adalah sebagai perwakilan-perwakilan Allah di muka bumi ini. Kita harus belajar untuk jangan mengikat diri dengan dunia yg akan lenyap dengan segala isinya (2 Pet 3:10). Karena jalannya sempit, kita melangkah selangkah demi selangkah mengikuti Yesus dalam firmanNYA sehingga memiliki hidup yg terarah dan terfokus. Karena jalannya sempit kita jalan dengan teratur, memiliki hidup yg teratur. Meskipun sempit tetapi ada kepastian kemana harus melangkah, ada kepastian di dalam hidup.

Dari perbedaan antara 2 jalan yg sudah kita bahas di atas kita mendapati ada perbedaan yg menyolok antara jalan yg benar. Kalau mengikuti dunia, mula pertama kita akan terpikat dengan segala kebebasan, berbagai kesenangan dunia dan boleh berbuat semau kita. Sedangkan bagi yg memilih jalan yg benar akan dihadapi dengan berbagai disiplin di dalam hidup serta ketaatan terhadap Firman Tuhan. Tetapi ketika menempuh jalan yg benar kita akan mendapati bahwa kalau mengikuti jalan ini hidup kita akan teratur, terarah, ada kepastian di dalam hidup dan hidup kita memiliki tujuan kepada kehidupan yg kekal. Bagi yg memilih jalan yg sesat meskipun pada mulanya kehidupan terasa enak tetapi ternyata semrawut, kacau balau. Kelihatannya oke-oke saja tetapi kemudian terombang-ambing ke dalam berbagai kedukaan, putus asa, tidak ada pengharapan dan mengarah kepada kebinasaan.

Ayat 14 mengundang sedikit kesulitan untuk menafsirkannya. Ayat ini mengatakan karena sesak pintunya dan sempit jalannya jadi sedikit orang yg mendapatinya?? Jadi kalau begitu orang yg selamat tidak banyak?? Apalagi orang-orang saksi Yehovah mengatakan bahwa hanya 144 ribu orang yg akan selamat (Why 7:4-8). Padahal Why 7:9 mengatakan kumpulan besar orang banyak yg tak terhitung jumlahnya juga selamat. Jadi kita tidak akan setuju dengan pengertian orang2 saksi Yehovah. Untuk menafsirkan Mat 7:14 ini hendaklah kita membaca Luk 13:22-30. Ketika ditanya apakah betul hanya sedikit orang yg akan selamat??

Tuhan Yesus tidak menjawab langsung tetapi Ia berkata bahwa memang banyak yg akan berusaha masuk tetapi mereka mengalami kesulitan. Karena itu Tuhan menasehati kita untuk berusaha berjuang untuk memasukinya. Masalah yg sebenarnya bukannya pintu ini sulit untuk dimasuki, bukannya Tuhan menghalangi orang-orang untuk memasuki. Tetapi yg menjadikan kita sulit untuk memasukinya adalah karena kita sulit untuk memilih masuk pintu yg sempit. Musuh yg paling besar bukannya orang lain atau Tuhan atau hal-hal lain, tetapi diri sendiri. Kita harus berjuang mengalahkan berbagai keinginan pribadi untuk memilih masuk pintu yg sempit.
Karena itu Kekristenan yg sejati bukanlah golongan masyarakat mayoritas tetapi merupakan kelompok minoritas. Dari sekian bilyar umat manusia di muka bumi ini, tidak semuanya memilih jalan yg sempit. Dengan berbagai alasan dan kepentingan, mayoritas akan memilih pintu yg lebar dan jalan yg luas.

Kesimpulan:
Yosua sebelum dia mati, memperingati bangsa Israel untuk memilih hari itu juga untuk memilih Tuhan atau Allah yg lain (Yosua 24:15). Ibrani 3:7 juga mengatakan; hari ini kalau Tuhan berbicara kepada kita, janganlah kita mengeraskan hati kita untuk bertobat. Hidup ini merupakan pilihan. Yesus menasehati kita berjuang bukan untuk melawan orang lain tetapi untuk menguasai diri sendiri dan memilih jalan hidup yg benar. Ada iklan produk elektronik yg memiliki motto berdasarkan initial merk produknya LG, "Life is Good". Memang hidup itu baik tetapi tergantung bagaimana kita memilih jalannya....jalan yg benar atau jalan yg sesat.
Hari ini juga kita harus memutuskan pilih jalan yg mana? Kalau kita melihat iklan di surat kabar tentang berita duka cita, ternyata yg meninggal bukan orang-orang tua saja, tetapi anak-anak dan orang-orang muda banyak yg sudah meninggal.
Karena itu hendaklah kita bertobat sebelum terlambat........

No comments: