Monday, February 20, 2012

200. Meredakan angin ribut - Markus 4:35-41

35Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 36Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" 39Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 41Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Murid-murid Yesus begitu panik dan ketakutan luar biasa, Petrus yg begitu mengenal danau itu, ia mengenal badai dan angin, karena Petrus adalah seorang nelayan. Tetapi semua murid pada hari itu begitu terkejut, dan takut serta sibuk mengeluarkan air dari perahu, dan akhirnya mereka sampai pada kesimpulan bahwa kita semua ini akan binasa. Jadi, sebagai seorang yg ahli, orang yg mengenal laut, orang yg mengenal danau, semua orang berkata bahwa tidak ada jalan keluar lain! Tetapi, apa yg terjadi?

Ketika dibangunkannya Yesus, Yesus dengan tenang, bangun dan menghardik,"Diam! Tenanglah! Dan saat itu juga, angin dan badai tenang. Mungkin Petrus yg masih tercengang berpikir,"kenapa engga dari tadi yah saya bangunkan Yesus!" Lihat, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kadang kala kita begitu panik, kadang kala kita begitu bingung, yah...hancur deh..rumah tangga saya, yah...hancur deh....bisnis saya...yah...hancur deh masa muda saya.....wah..saya pasti binasa.

Tetapi, kalau segala sesuatunya kita bawa kepada Yesus, kita panggil Nama Yesus, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus selalu punya jalan keluar yg terbaik buat anak-anakNYA, haleluya! Ada pelajaran-pelajaran menarik, bagaimana kita bisa meredakan angin ribut:

1. Tetap biarkan Yesus yg memimpin
Ada orang yg pernah berkata kepada saya,"Kan, Yesus yg mengajak mereka ke sebrang seperti dikatakan pada ayat yg ke-35. Kenapa Yesus yg ajak, tetapi badai tetap terjadi? Atau, kenapa Yesus engga bisa cegah supaya badai tidak terjadi? Tetapi, kita lihat di ayat yg ke-36Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

Tadinya Yesus yg mengajak dan membawa mereka. Tetapi, tiba-tiba ada pergantian di sini, dan merekalah yg membawa Yesus. Saya percaya, bahwa Yesus yg memimpin, perahu Yesus yg ada di depan, Yesus yg memegang kemudi, dan mengendalikan perahu ini, saya percaya bahwa badai tidak akan turun dan menghantam perahu ini. Sehingga saya percaya bahwa danau itu akan tenang. Tetapi karena danau ini, karena kegelapan sudah melihat dan Yesus sedang tertidur di buritan, kuasa kegelapan berusaha untuk mencobai.
Dan persoalannya sederhana, mereka tidak membiarkan lagi Yesus memimpin. Mereka berpikir, bahwa merekalah yg memimpin.

Yesus kan anak tukang kayu, kami kan nelayan-nelayan yg lebih berpengalaman dan tahu suasana danau, kami lebih mengerti tentang arah angin. Jadi, kami yg mau memimpin Yesus di sini. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saudara boleh saja seorang dokter, maupun seorang pengacara, atau boleh saja saudara seorang businessman yg dimana saja Tuhan telah tempatkan. Saudara boleh saja seorang yg kaya raya, atau seorang Insinyur yg terkenal. Tetapi, sebagai hamba Allah saya kembali mau ingatkan, tetap jadikan Yesus yg memimpin hidup saudara.

Sebelum mulai apa-apa, mulailah bersama Yesus. Sebelum mengambil keputusan apa-apa, mintalah Yesus terlibat dan jadikan pemimpin dalam hidup kita. Tanya Tuhan,"Tuhan, apa yg harus saya perbuat?" Tuhan, tuntun saya, Tuhan saya ambil keputusan ini, tolong kalaulah ini dari Tuhan, Tuhan materaikan, tetapi kalau bukan dari Tuhan, biarlah Engkau singkirkan. Begitu pula, saat kita didik anak kita, mungkin anak kita sedang keras kepala akhir-akhir ini, atau kenapa anak saya pacaran dengan orang yg tidak seiman, tetapi tetap minta tolong sama Tuhan. Jadi, kalau kita biarkan Yesus yg memimpin, Yesuslah yg mengatur segala sesuatunya.

2. Jangan panik
Ayat yg ke-40Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Seringkali kita panik dengan keadaan sekeliling. Tetapi, kita harus belajar untuk tetap menenangkan diri. Tuhan, saya masih punya Tuhan, IA bisa bantu saya! Karena bagi Tuhan tidak ada perkara yg mustahil.

3. Panggil Yesus
Ayat yg ke-38Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" Kita panggil Yesus, karena Yesus tidak pernah terlalu sibuk, sampai IA tidak bisa mengulurkan tanganNYA dan membantu kita. Yesus kelihatanNYA tertidur, tetapi ketika murid-muridNYA memanggil Yesus dengan suara hati yg terdalam, Yesus pasti meneduhkanNYA. Mungkin masa mudamu/keuanganmu sedang dihantam badai, percayalah bahwa Yesus dapat meneduhkannya. Imani dan percayalah, karena bagi Yesus tidak ada perkara yg mustahil.

Doa:
Bapa, lihat kami sekalian yg membutuhkan mujijat dan jamahan, di dalam Nama Yesus, Tuhan jamah, Tuhan kerjakan mujijat, sehingga kami yg percaya boleh melihat kemenangan yg luar biasa, di dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

No comments: