Sunday, April 17, 2011

184. Mengapa kita perlu mujijat - Markus 2:1-12

Mujijat merupakan sesuatu yg diperdebatkan di dalam gereja. Di satu sisi orang-orang sedang merindukan mujijat, sedang di sisi lain ada para pengajar yg berpikir kita engga perlu mujijat. Kita seringkali lihat di dunia ini bahwa dukun-dukun juga melakukan mujijat, bahkan setan-setan juga melakukan mujijat. Sehingga kita menjadi orang Kristen yg mulai iri. Seringkali kita sebagai orang Kristen yg bersandar kepada mujijat, mungkin dikatakan sebagai orang-orang kerdil.

Tetapi saya percaya bahwa pengajaran dan Kuasa adalah 2 hal yg harus berjalan bersama-sama. Karena, pengajaran tanpa Kuasa hanyalah sebuah omong kosong belaka. Tetapi, Kuasa tanpa pengajaran yg seimbang, hanyalah merupakan suatu demonstrasi untuk diri sendiri. Tetapi, Kuasa dan pemberitaan Firman Tuhan, ketika itu berjalan bersama-sama, maka itu mendatangkan Kemuliaan Tuhan dan kedewasaan bagi setiap umat yg menerimanya. Jadi, pemberitaan kebenaran, tanpa mendatangkan Kuasa, itu hanyalah sebuah omong kosong. Alkitab jelas berkata,"Bahwa pemberitaan tentang Kristus bukan hanya disampaikan dengan kata-kata belaka, tetapi disertai dengan tanda-tanda yg heran!"

Yesus mengajar disertai dengan mujijat. Tidak perlu diperdebatkan lagi, karena Yesus mengajar disertai dengan Kuasa. Memang orang-orang Farisi seringkali iri hati. Karena saat orang-orang Farisi mengajar, mereka tidak disertai dengan Kuasa. Karena mereka melihat perbedaan itu. Maka orang-orang Farisi mulai menyerang Yesus. Kita lihat di Markus 2:
1Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. 2Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, 3ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. 5Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anakKU, dosamu sudah diampuni!" 6Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:7"Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 8Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? 9Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? 10Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"-berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu-:11"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"12Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."

Dari ayat-ayat di atas kita lihat, mengapa kita perlu mujijat? Karena ada orang-orang yg berkata bahwa orang-orang Kristen yg perlu mujijat adalah orang-orang Kristen yg masih kanak-kanak. Saya sama sekali tidak percaya, karena pengajaran dan Kuasa adalah 2 hal yg berjalan bersama-sama. Karena bila kita percaya dengan Firman Tuhan secara sungguh-sungguh, maka Alkitab berkata,"Bahwa apa yg tidak pernah kamu pikirkan, atau timbul dalam hati, apa yg tidak pernah kamu dengar, apa yg tidak pernah engkau lihat, itu yang Allah sediakan! Apa artinya itu?

Saya simpulkan dengan 1 kata sederhana, yaitu: mujijat. Jadi, mengapa kita perlu mujijat?

1. Karena kemampuan manusia terbatas
Tuhan menciptakan manusia terbatas, kita penuh dengan kekurangan, bahkan Daud sendiri berkata bahwa kita ini debu. Jadi, bila kita manusia terbatas, kita bisa melihat kemuliaan Allah dan mujijat Allah. Kalau kita terbatas, kita bisa melihat hidup yg banyak diberkati, berarti itu semua adalah karena mujijat. Kita sebagai manusia, kita lemah dan gampang putus asa. Sebagai manusia kita tidak layak untuk menerima hal-hal yg baik.

Tetapi, mujijat Tuhan mengerjakan yg terbaik dalam hidup kita. Sehingga, waktu kita menghadapi kenyataan, apakah itu hubungan keluarga, ekonomi, maupun masa-masa muda saya. Ketika hal itu terjadi, engkau tidak perlu stress dan putus asa. Teguhkan imanmu, bilang sama Tuhan, mujijat masih berlaku, saya percaya, bahwa saya tidak akan lemah dan Tuhan akan megerjakan mujijat buat hidup saya.

2. Karena setan coba untuk menghancurkan segala-galanya dalam hidup kita
Setan mencoba untuk merampas segala-galanya dari kita. Berarti mujijat adalah: Kita ambil kembali apa yg setan rebut dari hidup saya! Saya berjalan dengan hak saya sebagai anak Allah. Jadi, waktu setan mencoba menyerang saya dengan berbagai cara manapun, saya akan berdiri tegak tanpa kuatir sambil berkata: "Roh yg ada di dalam saya lebih besar daripada yg ada di dunia ini.

3. Karena dosa sebenarnya menghambat berkat-berkat Allah
Roma 3:23: Karena semua manusia telah berdosa, manusia kehilangan Kemuliaan Allah. Jadi, ketika manusia kehilangan Kemuliaan Allah, maka manusia sebenarnya terhambat untuk menerima berkat-berkat Allah. Nah, mujijat Allah mengembalikan segala sesuatu yg tadinya menghambat berkat-berkat Allah itu. Sehingga akhirnya kita yg seharusnya hidup dalam kesembuhan, tetapi tetap sakit.

Apa itu mujijat? Mujijat mengembalikan apa yg menjadi hak kita. Sehingga, ketika kita sakit, kita engga perlu kuatir. Allah selalu memiliki rencana dalam hidup kita, agar hidup kita selalu diberkati. Karena dosa, keadaan ekonomi juga bisa hancur. Saya tidak bilang bahwa orang miskin itu karena dosa, bukan itu maksud saya. Tetapi, bisa jadi karena dosa ekonominya hancur. Misalnya: Tadinya bisnisnya berjalan dengan baik, tetapi ia pergi ke pelacuran, punya istri muda. Dan Tuhan mulai mendatangkan masalah dalam hidupnya, supaya apa? Supaya menarik perhatiannya dan datang kembali kepada Tuhan. Dan, ketika dia sudah jatuh, Allah akan kembali memulihkannya dengan mujijat.

4. Dengan adanya mujijat Nama Allah akan dipermuliakan
Kita lihat bagian terakhir pada ayat yg ke-12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat." Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ketika orang pintar berhasil, orang pasti bilang,"emang dia pintar!"

Tetapi, ketika orang bodoh berhasil, maka orang akan bilang,"Allah memang luar biasa." Dia hanya orang biasa, tetapi ia rajin berdoa. Dia hanya orang biasa, tetapi selalu mendahulukan kepentingan Tuhan, dia berhasil, kemuliaan bagi Allah! Jadi, karena mujijat yg terjadi dalam hidup kita, kita bisa berkata,"Kalaulah bukan karena Kasih Karunia Tuhan, kita tidak ada sebagaimana kita ada!" Sehingga orang-orang yg mengalami mujijat adalah orang-orang yg rendah hati, yg selalu mendahulukan kepentingan Tuhan dan mengasihi jiwa-jiwa yg terhilang, sehingga biarlah melalui hidupku, banyak orang yg diberkati.
Alamilah mujijat Tuhan, dan kita tidak perlu takut dengan apapun!

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, hari ini kami belajar bahwa mujijat itu pasti. Hari ini kami belajar bahwa melalui mujijat Nama Allah dipermuliakan. Tuhan, kami tidak mau bergantung pada kekuatan kami sendiri. Kami mau bersandar pada Kristus, dan bagi Allah tidak ada perkara yg mustahil. Tuhan, jamah kami semua, sehingga kami melihat KemuliaanMU yg besar, haleluya, amin!

No comments: