Sunday, May 30, 2010

143. Kemunafikan orang Farisi -Matius 23:27-28

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dalam pelayananNya ketika Yesus hidup di muka bumi, berkali-kali Yesus menentang kemunafikan demi kemunafikan. Karena kemunafikan adalah dosa yg menghancurkan banyak hal, oleh sebab itulah Yesus terus menegur orang-orang Farisi. Yesus tidak peduli dengan berapa banyak hal yg tampaknya baik yg dibuat oleh orang-orang Farisi. Karena kemunafikan menghancurkan segala-galanya.

Di dalam Matius 23:
27Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.28Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Pada jaman itu orang-orang Farisi adalah orang-orang yg sangat dihormati, karena mereka dianggap sebagai orang-orang yg sangat dekat dengan Tuhan. Mereka dianggap sebagai lambang kerohanian dan dianggap tidak sama dengan orang-orang biasa. Tetapi Yesus datang dengan posisi yg berbeda, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus mau ingatkan bahwa kemunafikan adalah sesuatu yg sangat Yesus benci. Kita pelajari di sini tentang kemunafikan-kemunafikan dari orang-orang Farisi, mereka disebut munafik karena:

1. Mereka hanya mementingkan penampilan dari luar
Tahukah saudaraku bahwa kebanyakan orang hari-hari ini hanya mementingkan penampilan dari luar. Kadang sang suami berpikir,"bagaimana istri saya dapat bahagia, bila saya belikan ia kosmetik yg mahal, saya baru pulang dari luar negri, saya belikan ia sepatu dan baju yg mahal." Saya selalu mencoba untuk mengumpulkan uang yg banyak, agar saya dapat memberikan ia uang yg banyak. Dengan melakukan hal itu, saya yakin istri saya pasti bahagia. Tetapi, ia tidak perlu tahu tentang hidup saya. Kalaulah saya masih suka berzinah dengan wanita lain itu adalah hal biasa, karena saya sebagai lelaki normal masih bisa tertarik dengan kesenangan dunia!

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, inilah yg saya sebut munafik! Karena hanya memikirkan penampilan dari luar. Banyak orang yg sudah berada di gereja, aktif di dalam koor dan sebagai majelis di dalam gereja, menyumbang di dalam gereja dan terlibat di dalam kegiatan-kegiatan rohani. Itu semuanya baik, tetapi apa yg terjadi? Yesus bukan hanya melihat dari luarnya saja, tetapi Yesus melihat hati kita. Sekali lagi, saya ulangi bahwa orang-orang Farisi disebut munafik, karena hanya memikirkan penampilan dari luar. Banyak orang hari-hari ini berdandan dari luarnya saja, dan itu tidak salah. Ibu-ibu berdandan supaya kelihatan lebih muda, cantik dan anggun.

Dan sebagai hamba Allah, saya mau tekankan bahwa itu tidaklah salah. Saya engga bilang bahwa kita tidak perlu dengan penampilan kita. kita cuek saja, masa bodo, berpenampilan sembarangan. Sama sekali bukan itu! Tetapi saya mau beritahu, bila kita hanya memperhatikan penampilan dari luar, misalnya:ibu-ibu berdandan, tetapi ngomongin orang, fitnah orang, berbicara hal-hal yg buruk tentang orang lain, hatinya penuh dengan dendam dan kebencian. Saya mau beritahu, bahwa apapun boleh engkau lakukan dari luarmu. Tetapi, bila dalammu busuk seperti itu, sebagai hamba Allah saya mau ingatkan bahwa,"engkau hanyalah seorang yg munafik."

Hidup Kristen harus seimbang. Saya perhatikan luar saya, tetapi saya juga harus perhatikan dalam saya. Karena, apa yg dari dalam akan terpancar ke luar. Sebagai orang yg hidup di muka bumi saudara harus memperhatikan penampilan dari luar, tetapi sebagai orang yg mengasihi Tuhan, hati saudara juga harus bersih, janganlah sampai ada kepahitan, egois, keserakahan, kekerasan maupun kekasaran. Tetapi isilah hati saudara dengan kasih Kristus, kebenaran dan ketulusan yg Kristus kehendaki. Dan bila hati saudara bersih maka saudara akan mendatangkan berkat dan sukacita bagi orang lain.

2. Di dalam hatinya telah penuh dengan kematian
Ayat 27 dikatakan "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Jadi, orang Farisi di sini adalah orang-orang yg penuh dengan kemunafikan, karena di dalam hatinya telah penuh dengan kematian. Tahukah saudaraku bahwa Allah tidak hanya melihat dari luar kita, tetapi melihat dari dalam kita.

Dari dalam kita akan sangat menentukan penilaian Allah di dalam hidup kita. Alkitab menulis ketika Samuel akan memberkati anak-anak Isai. Berkali-kali Samuel akan mengurapi kakak-kakak Daud, karena Samuel terpesona dengan penampilan mereka. Tetapi berulang kali Allah mengingatkan Samuel bahwa bukanlah seperti manusia, apa yg dilihat Allah. Karena manusia melihat luarnya, tetapi Allah melihat hatinya. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, berarti hati kita harus penuh dengan kehidupan.

Apa artinya hati yg penuh dengan kematian? Hati yg penuh dengan kematian adalah hati yg penuh dengan dosa, karena dosa membawa kita pada maut. Hati kita penuh dengan kematian bila kita berpikir akan hal-hal yg jahat, kita berpikir bagaimana membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita berpikir bagaimana agar membuat orang itu menderita. Bila hati kita jahat, maka kejahatan itu akan menuntun kita pada kematian.

3. Di dalamnya tidak ada lagi perkara-perkara mengenai Kristus
Yang ada hanyalah mengenai kepentingan dari diri sendiri. Selalu berpikir, bagaimana saya dapat menjadi lebih terkenal, bagaimana saya dapat menjadi lebih kaya, sukses. Pokoknya apa yg saya mau harus terjadi. Jadi hati kita engga ada hubungannya lagi dengan Kristus. Dan Yesus berkata,"Di luar Aku, kamu tidak bisa berbuat apa-apa." Jadi, bila hati kita engga ada hubungannya dengan Kristus, berarti hati kita telah penuh dengan kematian.

Dan kita tidak boleh menjalankan hidup seperti yg dijalani oleh orang-orang Farisi. Berarti, bila kita melayani, kita harus melayani dengan hati yg tulus. Bila kita melayani, kita harus melayani dengan hati yg hancur. Karena kita sadar bahwa hanya oleh AnugrahNya kita bisa ada hingga hari ini. Itu sebabnya Daud bilang begini,"Entah dengan apa kubalas semua Kebajikan Tuhan, kecuali Aku memuji, memuliakan Tuhan dan hidup berkenan kepadaNYA." Daud dengan tegas mendahulukan Tuhan di dalam hidupnya. Oleh karena itu kita sebagai anak-anak Allah yg telah mengetahui kebaikan-kebaikan Tuhan, maka kita tidak boleh hidup munafik.

Tetapi hidup kita haruslah dipenuhi dengan rasa syukur, saya haruslah hidup dengan penuh suka cita, serta kesetiaan untuk menjadikan Yesus yg paling utama, yang paling nomer satu, dan yg membuat IA bersuka cita di dalam kehidupan kita. Sehingga kita dapat berkata,"Kalaulah bukan Tuhan, saya tidak akan ada sebagaimana saya ada!"

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, kami tetap percaya bahwa doa orang benar besar kuasanya. Lihatlah kami yg dengan rendah hati, dengan ketulusan di bawah kaki Yesus. Kami membutuhkan jamahan, kekuatan. Di dalam Nama Yesus, kami tolak setiap sakit penyakit. Kami berdoa bagi yg sedang berada di ambang kehancuran dari rumah tangga, maupun kami yg hidup di dalam kemunafikan, ataupun campur tangan kegelapan. Kami percaya bahwa KuasaMU yg memulihkan kami, di dalam Nama Yesus kami berdoa, haleluya, amin!

No comments: