Tuesday, March 23, 2010

133. Rancangan Allah tentang keselamatan - Matius 21:33-46

Saya terlalu percaya bahwa bukan kematian orang fasik yg dikehendaki Tuhan, tetapi pertobatannya. Ada seseorang yg menatap saya dan berkata,"pendeta, bagaimana dengan orang-orang yg bakar gereja, bagaimana dengan orang-orang yg menganiaya pendeta, dia dikutuk mungkin yah sama Tuhan?" Lalu saya langsung menjawab,"perhatikan kisah Stefanus, Stefanus saat dilempari batu sampai mati, orang yg baik dan dibunuh karena imannya kepada Yesus Kristus, apa yg Stefanus jawab:"oh..Tuhan...ampunilah mereka, jangan timpakan kepada mereka segala kesalahan mereka."

Apa yg Yesus bilang di atas kayu salib? Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yg mereka telah perbuat. Jadi, dari pihak Yesus, Yesus tidak pernah menginginkan kehancuran/kebinasaan untuk orang masuk ke dalam neraka. Kehendak Tuhan supaya keselamatan terjadi. Tetapi, Allah tidak bisa melanggar syarat yg telah ditetapkanNYA sendiri. Yohanes 3:16 berkata,"Karena begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA mengaruniakan anakNYA yg tunggal, sehingga barang siapa yg percaya kepadaNYA tidak binasa, melainkan beroleh hidup yg kekal." Jadi, kita harus percaya kepadaNYA supaya kita tidak binasa. Ia buat segala cara agar kita percaya kepada Yesus. Ia buat mujijat, Ia beri kuasa dan kemenangan buat kita. Tetapi, seringkali kita masih keraskan hati. Nah, inilah yg akan kita pelajari, kita lihat di Matius 21:

33Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.34Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 35Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu:mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. 36Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 37Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya:Anakku akan mereka segani. 38Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"41Kata mereka kepadaNya:"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."42Kata Yesus kepada mereka:"Belum pernahkah kamu baca dalam kitab suci:Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 43Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu. 44Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."45Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. 46Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, jadi Yesus sedang menggambarkan kehidupan ini. Yesus sedang berkata,"bahwa Allah mau menyelamatkan!" Tetapi apa yg terjadi? Ketika Tuhan beri kepercayaan, manusia seringkali lupa akan kepercayaan yg Allah telah berikan. Sehingga mereka tidak bertanggung jawab. Sehingga orang-orang yg melayani justru dianiaya. Lalu Tuhan mengirim nabi-nabiNYA. Nabi-nabiNYApun ditangkap, nabi-nabiNYApun dianiaya. Lalu, kemudian setelah tidak ada lagi harapan yg bisa diperbuat, lalu Allah mengutus anakNYA yg tunggal yg satu-satunya, Yesus Kristus yg merupakan jaminan keselamatan. Lalu apa yg terjadi? Anaknya itupun dibunuh, anaknya itupun disalibkan. Yesus berkata,"Kalau masih tidak percaya kepada anak itu, apa yg terjadi? Kerajaan Allah akan diambil daripadamu. Jadi, dari sini kita bisa melihat bahwa ada beberapa hal penting mengenai rencana Allah tentang keselamatan:

1. Untuk keselamatan manusia, Allah rela berbuat apa saja
Jadi, sudah saatnya kita merasa kagum, bangga akan apa yg Allah telah kerjakan dalam hidup kita. Karena Allah kita rela berbuat apa saja, sampai Allah rela mengirim anakNYA yg tunggal untuk mati buat kita, curahkan darahNYA sampai Alkitab berkata,"wajahnya sampai tidak seperti anak manusia lagi dan Dia sampai tidak bisa dikenali lagi. Tetapi Dia buat semuanya demi keselamatan kita.

Makanya Paulus berkata,"Jika anakNYA saja sampai rela IA korbankan buat kita, masakan tidak ada yg kita buat bagi Allah demi kasihNYA? Jadi, untuk keselamatan manusia, Allah rela untuk berbuat apa saja sampai Allah rela untuk mengirimkan anakNYA. Demi keselamatan saudara, Allah mau menjaga dan melindungi saudara. Tetapi, sejauh kita mau dijaga, sejauh kita mau dilindungi. Karena, Allah tidak pernah memaksakan kehendakNYA. Ingat, kitab wahyu bilang apa? Anak manusia berdiri di depan pintu dan mengetuk. Dan barang siapa yg membukakannya, Aku akan masuk mendapatkannya. Jadi, hanya yg membukakan pintu, Yesus akan masuk, kenapa? Karena, Allah akan berbuat apa saja demi keselamatan manusia, tetapi Allah tidak akan memaksakan kehendakNYA.

Dari pihak Allah, Allah mau berkorban, dari pihak Allah, Allah mau ulurkan tangan, Allah mau beri kuasa, Allah mau buat mujijat, Allah mau buat yg jauh dari apa yg pernah kita pikirkan. Tetapi, Allah membutuhkan sikap positif dari pada manusia untuk berkata,"Tuhan, apa yg Tuhan buat sungguh luar biasa dan dahsyat!" Pertanyaannya, masihkah kita rela, karena seringkali kita menyakiti hati Allah, seringkali kita masih buat dosa. Mungkin saudara yg mengikuti program ini, saudara tidak pernah pergi ke gereja lagi, mungkin saudara hidup dalam kemabukan, mungkin saudara hidup dalam pesta pora, saudara hidup dalam perzinahan. Saya percaya bahwa tidak kebetulan saudara mengikuti program ini.

Roh Kudus sedang membawa saudara untuk mengikuti program ini, untuk mengingatkan saudara bahwa dari pihak Allah, Allah rela buat apa saja demi keselamatan kita. Lalu, apa yg terjadi dengan kita? Masakan hanya demi kesombongan, kita tidak rela untuk mengorbankan kesenangan daging kita, mengorbankan waktu kita untuk berdoa, mengorbankan waktu kita untuk melayani Tuhan supaya hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan. Dan ingat, Tuhan tidak pernah berhutang kepada anak-anakNYA. Apapun korban yg kita buat bagi Tuhan, Tuhan ganti berlipat kali ganda sesuai dengan kekayaan kemulianNYA. Jadi untuk keselamatan manusia, Allah rela berbuat apa saja, hingga Allah mengirimkan anakNYA sendiri.

2.Untuk keselamatan manusia, Allah merancangkan yg terbaik buat manusia
Jadi, dari pihak Allah, Allah memiliki rancangan yg terbaik untuk hidup kita. Tetapi persoalannya kita seringkali melihat bukanlah rancangan Allah yg terbaik. Kita selalu menanti rancangan Allah yg menyenangkan. Kata terbaik dan menyenangkan, bukanlah suatu kata yg bisa sejajar. Misalnya: Seroang anak sakit, lalu karena ia sakit ia dibawa ke dokter. Dokter bilang,"anak ini sakit demam, dan dia harus disuntik." Saat disuntik, anak ini menangis dan bilang dalam hatinya,"dokter ini jahat, koq sudah sakit masih ditambah sakitnya dengan disuntik, tega-teganya! Mama dan papa saya ada di situ, kenapa mereka engga rela juga untuk menolong dan mencegahnya.

Tetapi kita lihat, bahwa apa yg dibuat oleh dokter dengan menyuntik anak ini adalah hal yg terbaik. Dengan suntikan ini, anak ini bisa sembuh, bisa hilang penyakitnya. Nah, pertanyaan kita? Apakah ini menyenangkan buat anak itu? Itu adalah sesuatu yg tidak menyenangkan tetapi menyakitkan. Akan tetapi, di dalam hidup kita, kita akan mengalami situasi yg sama. Seringkali kita mengeluh, koq Tuhan engga menolong saya, koq Tuhan engga ulurkan tangan, koq Tuhan masih juga belum sembuhkan penyakit saya dan buat mujijat bagi saya. Koq, papa dan mama masih sering berkelahi, koq Tuhan masih belum memberikan yg terbaik buat saya?

Lalu Tuhan menatap saudara dan berkata,"Anakku, mungkin saat ini kamu belum memperoleh suatu kesenangan yg kamu pikirkan, tetapi suatu saat kamu akan mengerti bahwa di balik air mata yg mengalir, di balik tantangan-tantangan yg menyakitkan, di situ Aku akan menyatakan mujijat. Memang seringkali di dalam kehidupan ini Allah tidak memberikan sesuatu yg menyenangkan, tetapi Allah selalu memberikan sesuatu yg terbaik.

3. Untuk keselamatan manusia, Allah menuntut respon positif dari manusia
Meskipun Allah sudah berbuat apa saja, dan merencanakan yg terbaik bagi manusia. Tetapi, kalau kita tidak memberikan respon yg positif, kalau kita terus menutup hati kita, dan kita engga peduli dengan apa yg Allah kerjakan. Dan kita berasumsi, ah..kesucian itu engga perlu, kekudusan itu engga perlu, ah....hidup suka cita itu engga perlu, hidup ini biasa-biasa sajalah! Hidup dalam dosa normal koq, karena saya hanyalah orang biasa saja. Jawaban saya sederhana, saudara engga akan melihat kuasa dan kemuliaan Allah secara sempurna.

Itu sebabnya, engga kebetulan saudara mengikuti program ini. Bahwa demi keselamatan kita, Allah rela berbuat apa saja. Sampai IA rela mengirimkan AnakNYA yg tunggal. Demi keselamatan kita, Allah selalu merencanakan yg terbaik buat kita. Betul, kadang kala kita menerima hal yg tidak menyenangkan buat kita, tetapi itu adalah maksud Allah agar kita terus bertumbuh, kita terus maju dan semakin sempurna dalam KasihNYA. Dan bila saja kita mau buka hati dan memberikan respon kita pada Allah, maka kita akan melihat kemenangan, haleluya!

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus Tuhan jamah kami semua, sehingga mujijat terjadi. Kami bisa melihat pemulihan, keselamatan dan perkara besar dari Tuhan. Di dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

No comments: