Tuesday, March 9, 2010

132. Melaksanakan perintah -Matius 21:28-32

Alkitab berkata bahwa orang benar, orang yg bertumbuh, atau orang yg mengalami mujijat itu adalah orang yg mendengar dan melakukan. Nah, persoalannya sekarang, adalah seringkali kita mau dengar, tetapi engga mau lakukan. Seringkali kita berkata,"bahwa kotbah pendeta ini begitu menarik atau wah, kalau masuk gereja seringkali kita merasa tenang." Seringkali kita dengar firman Tuhan lewat acara tv, radio, dsb. Tetapi, Alkitab berkata,"bahwa iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya mati." Firman yg kita terima harus kita tangkap dalam kehidupan kita, harus kita simpan dalam hati kita. Lalu, kita melaksanakannya. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, melaksanakan perintah Allah ini adalah bagian yg sangat penting dalam kehidupan kekristenan kita.

Karena, mendengar Firman itu baik. Tetapi, mendengar Firman bukanlah tujuan akhir dari kehidupan kekristenan kita. Berarti setelah saya mendengar Firman, saya harus praktekan. Jadi misalnya dikatakan dalam Firman bahwa istri harus tunduk pada suami. Meski sang suami seringkali menyakiti saya, kata-katanya seringkali kasar. Tetapi Firman yg saya dengar itu menjadi kekuatan. Karena dikatakan juga di dalam Firman, hai suami hiduplah takut akan Tuhan, hiduplah kudus, bertanggung jawablah kepada anak-anakmu. Jadi, Firman yg kita dengar itu menjadi kekuatan. Dan jadilah orang yg bijaksana, yg mendengar Firman Tuhan dan melakukannya. Alkitab berkata, siapakah orang yg bodoh itu? Orang bodoh bukanlah orang yg tidak sekolah. Tetapi alkitab berkata,"orang yg bodoh itu adalah orang yg mendengar Firman Tuhan, tetapi tidak melakukannya. Mari kita lihat kitab Matius pasal 21:

28Tetapi apakah pendapatmu tentang ini:Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pegi kepada anak yang sulung dan berkata:Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab:Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara ke dua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadaNYA. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadaNYA."

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, perumpamaan Yesus ini adalah lanjutan dari cerita sebelumnya. Cerita sebelumnya adalah ketika Yesus dikritik dengan kuasa manakah kamu menyatakan mujijat dan kuasa itu. Lalu Yesus berkata,"saya akan menjawab setelah kalian menjawab pertanyaan saya:"Baptisan Yohanes itu baptisan dari manusia atau baptisan dari sorga." Dan mereka semua tidak ada yg menjawab. Kemudian Yesus memberi perumpamaan di atas. Nah, pelajaran apakah yg dapat kita pelajari dari ayat-ayat di atas:

1. Melaksanakan perintah Allah bukan hanya dengan konsep dan kata-kata
Nah, persoalan dengan orang-orang Farisi ini, yg seringkali menjadi persoalan dengan kita juga, adalah:Lho, saya kan sudah menjadi orang Kristen bertahun-tahun, ooh, saya kan sudah hafal lagu gereja-gereja, oh..saya kan sudah terlibat dengan pelayanan, lho saya kan sudah menjadi majelis, saya kan sudah termasuk aktivis dan penyumbang terbesar di gereja. Sehingga, apa yg terjadi, bahwa kita mulai bangga dengan konsep, kita hanya dengar dengan kata-kata itu, tetapi sebenarnya kita tidak pernah praktek dalam kehidupan kita.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Melaksanakan perintah Allah bukan hanya dengan konsep dan kata-kata, tetapi melaksanakan perintah Tuhan itu melalui pengorbanan, dengan sikap hati, dengan tindakan nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita bukan hanya berbicara tentang kasih. Tetapi, kita harus hidup dengan kasih itu. Kristus bukan berbicara,"Aku mengasihi Engkau, tetapi Yesus curahkan darahNYA, tubuhNYA dihancurkan!" Dengan kasihNYA yg sempurna itu, Yesus angkat kita dari kekelaman. Yesus angkat kita dari dosa. Yesus bebaskan kita dari kutuk dan beri kemenangan yg luar biasa bagi kita, haleluya!

2. Melaksanakan perintah harus dijalani dengan hati yg siap berubah
Karena, dalam proses kita melaksanakan kehendak Allah, seringkali daging kita menghambat. Oh, saya ingin melayani Tuhan. Tetapi, tiba-tiba ada orang yg menyinggung perasaan kita. Sehingga kita mulai kecewa. Pertanyaannya, adalah:hati kita siap engga untuk berubah! Tuhan, hati saya sakit, tetapi saya mau taat sama Tuhan. Seringkali kita sudah dengar perintah Tuhan dan ingin melakukan perintah Tuhan. Tetapi, daging kita ini engga mau kita salibkan. Daging kita ini engga mau kita tundukkan. Sehingga, misalnya:saat kita bertekad untuk melakukan perpuluhan. Tetapi, keuangan saya ini masih kurang! Atau misalnya:saya ingin bersaksi tentang Yesus, tetapi kalau orang itu engga percaya, gimana yah!

Jadi, saya selalu berbicara dan selalu mempunyai alasan-alasan yg logis/masuk akal. Hanya untuk menghambat, hanya untuk menutupi, agar kita terhindar untuk melaksanakan perintah Allah. Seperti anak itu yg diperintah Bapanya untuk pergi. Dan apa yg terjadi? Dia engga mau pergi. Tetapi, kemudian dia mulai pikir-pikir, oh....saya salah juga yah, sehingga akhirnya dia jadi pergi. Jadi, Melaksanakan perintah harus dijalani dengan hati yg siap berubah. Meskipun seringkali perintah itu bukanlah sesuatu yg menyenangkan. Misalnya: masa, saya sebagai seorang istri, saya harus terus berkorban! Tetapi, saya kan masih muda Tuhan! Masa saya engga boleh ke diskotek, masa saya engga boleh merokok, masa saya engga boleh pacaran dan melakukan sex bebas! Koq, hidup dan masa depan saya berat dan tertekan banget! Dimana kebahagiaan masa muda saya! Sehingga kita mulai cari-cari alasan, untuk membenarkan sikap kita.

3. Melaksanakan perintah Allah akan menentukan akhir dari hidup kita
Kalau kita lihat pada ayat yg ke-31 Siapakah di antara ke dua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadaNYA. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadaNYA. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadaNYA."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saudara boleh menjadi orang terhormat dengan kekayaan yg saudara miliki, boleh menjadi orang yg terpandang dengan segala sesuatu yg saudara punyai. Tetapi, sebagai hamba Allah, saya mau tegaskan buat saudara, melaksanakan perintah Allah akan menentukan akhir dari hidup kita. Saudara boleh memiliki segala-galanya. Saudara boleh bilang,"bahwa saya orang yg paling kaya di kota ini." Tetapi, jawabannya sederhana, engkau jauh dari Tuhan, kalau engkau hidup dalam dosa. Kalau engkau menyakiti istrimu, kalaulah engkau melawan suamimu. Kalau engkau memberontak terhadap orang-orang di sekitarmu. Tidak taat pada kehendak Allah, engkau hidup dalam dosa, engkau hidup dalam perzinahan, dan hidup seenaknya sendiri.

Maka Alkitab berkata,"bahwa engkau akan dilemparkan keluar!" Alkitab berkata,"bahwa Aku tidak mengenal engkau!" Imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat ini tidak diterima di dalam Kerajaan Allah. Tetapi, para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal. Orang-orang yg terbuang dari masyarakat. Kalaulah orang-orang ini mau melakukan perintah Tuhan. Kalaulah saudara juga mau mengakui bahwa masa lalu saya gelap, tetapi saya mau tunduk dan setia sama Tuhan. Maka, saya mau beritahu bahwa saudara mendapat tempat dalam Kerajaan Sorga. Lakukanlah perintah Allah, maka saudara akan melihat perkara besar dalam hidup saudara!

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, Tuhan jamah kami semua sehingga mujijat terjadi dan kemuliaan Tuhan terjadi di dalam hidup mereka! Di dalam Nama Yesus kami berdoa, haleluya, amin!

No comments: