Friday, August 22, 2008

Syarat-syarat untuk melihat mujizat (Matius 8:1-4)

1.Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepadaNYA, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-NYA, menjamah orang itu dan berkata" Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. 4 Lalu Yesus berkata kepadaNYA: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yg diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

Kita lihat dari ayat ini, bagaimana Yesus membuat mujijat. Setiap dari kita membutuhkan mujijat, mungkin ada diantara kita yg sakit membutuhkan kesembuhan, ada yg sedang bergumul untuk mendapatkan pasangan hidup, butuh pasangan hidup yg sesuai dengan kehendak Tuhan. Ada yg bergumul dengan keadaan rumah tangga, butuh mujijat untuk perdamaian rumah tangga. Mungkin ada yg memiliki suami yg keras, mertua yg selalu memojokkan, butuh mujijat agar kita diperdamaikan dan mereka dilunakkan keadaan hatinya. Mungkin ada diantara kita yg bergumul dengan keadaan anak2, harus tetap mengharapkan mujijat untuk keberhasilan hari depan mereka.

Kita akan melihat, bagaimana si orang kusta ini dapat melihat mujijat dalam hidupnya, sehingga kita juga dapat melihat mujijat Yesus dalam hidup kita:

1. Pada saat orang kusta ini datang kepada Yesus
Pelajaran yg dapat kita ambil dalam ayat 2 Maka datanglah seorang yg sakit kusta kepadaNYA, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Adat orang Yahudi pada jaman itu bahwa seorang yg kusta, adalah seorang yg mendapat kutukan dimana ia tidak boleh berhadapan dengan orang banyak, jadi tradisi agama pada waktu itu tidak seharusnya ia datang & menemui Yesus. Tapi si orang kusta ini mau dan tetap menemui Yesus serta melepaskan semua batasan-batasannya.

Berarti ia tidak membatasi kuasaNYA, si orang kusta datang pada Yesus, tanpa membatasi kuasa Tuhan Yesus. Sama seperti kita pada waktu datang pada Yesus, kita tidak boleh membatasi kuasaNYA. Kuasa Allah tidak terbatas.
Persoalan dari pada kita adalah kita terlalu percaya dan terikat dengan tradisi. Saya percaya dengan Tuhan, tapi tradisinya memang begini, keadaannya memang begini, lebih percaya dengan baca-baca bintang, mulai percaya bintang virgo & aries tidak cocok sebagai pasangan. Punya anak kembar, berarti salah satunya pasti menderita. Lahir hari selasa, berarti hidup saya tidak akan berhasil. Waktu kita datang pada Yesus, maka lepaskan segala sesuatu yg membatasi kuasaNYA, karena bagi Yesus tidak ada perkara yg mustahil.

Yang sering membatasi kuasaNYA adalah suara orang banyak.
Mungkin teman/saudara kita ada yg bilang, "Biasanya suami seperti itu tidak akan bisa berubah", lebih baik cerai saja. Mungkn suara orang banyak berbicara, sudah nikah 8 tahun, belum punya anak sudah pasti tidak akan punya anak, jadi lebih baik cerai saja & mulai cari wanita lain. Percaya Yesus sih engga apa-apa, tapi masih muda sih wajar-wajar saja kalau pergi ke disko dan hidup bebas. Jadi, kita mulai membatasi kuasa Allah karena percaya apa kata orang & ikut arus.

Yang sering membatasi kuasaNYA, adalah waktu kita mulai menyalahkan diri sendiri.
Terus berkata saya orang miskin, saya orang bodoh, saya tidak mungkin bisa berhasil, saya memang banyak kekurangan. Alkitab berkata "Setan itu adalah pendakwa kita yg terus mendakwa kita siang dan malam di hadapan Allah". Jadi kita perlu datang kepada Yesus tanpa membatasi kuasanya, datang pada Yesus dengan hati yg terbuka, dengan kepercayaan yg penuh, dengan sikap siap untuk menerima kuasaNYA. Mau melepaskan kepercayaan/ dongeng-dongeng nenek tua (contohnya: lihat burung gagak lewat, wah ini ada orang mati. Tangan kita gatal, wah ini bakal dapat uang. Inilah tradisi-tradisi yang menyesatkan manusia, yang membatasi kita dengan kuasa Allah. Biarlah kita berani untuk melepasakan kuasa dan suara dakwaan setan yg selalu menyalahkan diri kita sendiri. Kita mulai mengangkat iman kita & percaya bahwa melalui Yesus tidak ada perkara yg mustahil.

2. Pada saat Orang kusta itu sujud menyembah Yesus
Meski dalam penderitaannya ayat 2 "Maka datanglah seorang yg sakit kusta kepadaNYA, lalu sujud menyembah Dia..."Apakah kita masih dapat sujud menyembah Yesus ditengah penderitaan kita? Seringkali kita hanya berdoa dan sujud tapi , hanya terus meminta dan memaksa Tuhan. Orang kusta yg datang dan menyembah Yesus, berarti mau mengakui Tuhan, bahwa tidak ada perkara yg mustahil. Menyembah itu mengakui segala kebaikan Allah, mengakui segala sesuatu yg Allah sediakan itu luar biasa indahnya.
Kelihatannya segala sesuatunya bertentangan , si orang kusta di 1 sisi masih belum disembuhkan, ia sedang menderita & disisihkan dari orang banyak, tapi dia masih mau untuk menyembah Yesus. Biasanya bila kita sedang ada masalah, hidup dengan penuh air mata , kita sering kali bersungut-sungut/mengeluh. Mengeluh dan marah sama Tuhan, kenapa Tuhan kasih suami yg seperti dia. Terus bertanya kenapa ini semua terjadi dalam hidup saya, memaksa Tuhan kenapa masih belum dengar doa saya. Terus juga memaksa, katanya tidak ada perkara yg mustahil dan kita hanya berontak di dalam jiwa kita. Orang kusta ini bisa melihat mujijat, karena ia mau sujud menyembah Yesus dalam penderitaannya.

3. Pada saat orang kusta itu memiliki kata-kata yang beriman
Ayat 2 berkata"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku. Pada saat ia berjumpa dengan yesus, ia memiliki kata2 yg positif. Kata-kata yg beriman Markus 11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya bahwa apa yg dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yg kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Apapun yg kita ucapkan dengan iman, dan tidak bimbang, maka kita akan menerima berkat. Tapi, seringkali kita telah punya Yesus, tapi masih ucapkan kata-kata yang negatif. Contohnya: "aduh mati deh gua", aduh kayanya engga bisa, aduh hari ini hari sial/kacau. Tanpa kita sadari semua kata2 negatif kita akan direkam & diambil oleh setan & akan terus didakwa dalam hidup kita. Mungkin kita bilang sama anak kita anak setan. Sering berkomentar rumah tangga kita tidak akan pernah bahagia.

Tapi, seorang yg telah berjumpa dengan Yesus adalah seorang yg kata-katanya mulai diucapkan dengan iman. Percaya bahwa Tuhan akan mengubah hidupnya, percaya bahwa bagi Allah tidak ada perkara yg mustahil. Kata2 kita sering kali tidak terkendali dan melemahkan, sering tanpa kita sadari jadi kutuk bagi keluarga dan masa depan kita sendiri , terus berkata aku miskin, aku bodoh, hidupku sengsara dan menderita. Biarlah kita memiliki kata-kata seperti orang kusta, Tuan, jika engkau mau engkau dapat mentahirkan aku, ia tidak peduli dengan penyakit dan penderitaannya. Percaya bahwa Tuhan peduli dengan penyakitnya, percaya bahwa Yesus dapat membuat hidup kita bahagia, rumah tangga kita bahagia. Jika Tuhan mau Tuhan akan membuat prestasi kerja kita baik, jika Tuhan mau Tuhan dapat merubah hidupKU

Biarlah kita dengan segala kesulitan hidup maupun tantangannya, kita mau datang dan sujud menyembah Yesus , percaya di dalam nama Tuhan Yesus turun segala mujijat, iman kita dibangkitkan dan kita terus memiliki kata2 yg beriman dan memuliakan Tuhan...Amin!

No comments: