Wednesday, August 13, 2008

Membangun dasar yang kokoh (Matius 7:24-29)

24 Setiap orang yg mendengar perkataanKU ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yg bijaksana yg mendirikan rumahnya di atas batu. 25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 26 Tetapi setiap orang yg mendengar perkataanKU ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yg bodoh, yg mendirikan rumahnya di atas pasir. 27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya. 28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaranNYa, 29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yg berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Kita semua mengerti kualitas bangunan sangat ditentukan oleh dasarnya. Sebuah rumah tangga sangat ditentukan oleh dasarnya, kualitas pendidikan anak sangat ditentukan dasarnya. Dasar menjadi segala sesuatu, bahkan negara kita Indonesia juga memiliki dasar yaitu Pancasila. Dasar merupakan penopang dan ciri dari sesuatu/kualitas dari sesuatu yg dibangun di atasnya. Sehingga dasar menjadi sesuatu yg sangat penting untuk kekokohan hidup.

3 dasar yg perlu kita bangun:
1. Dasar yg perlu dibangun melalui pendengaran
Ayat 24 berkata setiap orang yg mendengar perkataanKU ini dan melakukannya........,berarti dasar yg pertama yg perlu kita bangun adalah pendengaran. Buat banyak orang di zaman ini mendengar itu adalah suatu hal yg sulit. Kita lebih suka berbicara ketimbang untuk mendengar. Bagaimana kita menjadi orang beriman kalau kita malas untuk mendengar Firman Tuhan?
Dengan berbagai alasan, kita terlalu sibuk untuk mencari Tuhan. Padahal Firman Tuhan adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mazmur 119:105).

Alkitab berkata "iman timbul dari pendengaran dan pendengaran akan Firman Tuhan".
Seringkali iman kita lemah, rumah tangga kita goyah, masa depan kita tak menentu, karena kita sering kali mendengarkan kalimat2 yg negatif, banyak mendengar hal-hal yg membingungkan, hal2 yg mencemaskan. Tetapi alkitab berkata iman timbul dari pendengaran & pendengaran akan Firman Tuhan. Firman Tuhan akan memberikan kita pengertian bagaimana seharusnya kita mengarungi hidup supaya tidak salah langkah. Hidup ini penuh liku-liku dan tantangan. Ketika turun hujan, datang banjir dan angin keras melanda, maka ketahuanlah fondasi rumah seseorang, kuat atau tidak. Segala tantangan dan cobaan hidup yg dahsyat akan menyingkapkan jati diri seorang anak Tuhan.

Kita juga harus sering mendengarkan ajaran yg sehat, bukan hanya yg menyenangkan/palsu. Obat kadang kala pahit, makanan yg sehat itu kadang kala tidak menyenangkan. Kita sering makan makanan yg menyenangkan, tetapi tidak sehat.
Alkitab berkata pada hari-hari terakhir akan banyak orang hanya mencari guru2 yg menyenangkan telinga mereka saja. Tapi, kita perlu dengar ajaran yg sehat. Ajaran yg sehat adalah ajaran yg kadang kala menegur dosa kita, menantang kita untuk hidup dalam kebenaran.
Memang yg namanya ditegur itu tidak enak. Seringkali di gereja sekalipun kala ada orang yg ditegur, mereka tidak mau menerima, malah jadi lebih galak. Apalagi kalau mereka memiliki posisi di dalam gereja. Mereka tidak segan-segan akan menekan orang-orang yg dianggap lawan terhadap mereka. Mereka membuat suasana gereja tidak nyaman dan secara perlahan membawa diri sendiri dan gereja kepada kematian rohani. Banyak orang yg akan merasa disakiti dan mengalami kepahitan dalam gereja mereka sehingga mereka meninggalkan gereja yg menjadi rumah rohani mereka.

Kita juga perlu mendengar ajaran yg jujur. Ajaran yg bukan hanya mengenakkan telinga/ meninggikan hati saudara. Ajaran yg bukan hanya berbicara mengenai berkat2 saja. Murid2 Yesus pernah berkata "Guru aku akan mengikutiMu kemana saja engkau pergi". Yesus langsung dengan tegas & jelas berkata "serigala punya liang, burung di udara punya sarang, tetapi anak manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya. Barang siapa yg mau mengikut Aku ia harus menyangkal diri & pikul salib.
Tuhan Yesus menantang kita, siapa yg mau menjadi muridNYA, ia harus belajar untuk menyangkal diri, memiikul salib dan mengikutiNYA. Ini adalah ajaran yg jujur. Betul ikut Yesus ada berkat. Tapi, mengikuti Yesus harus ada kesungguhan, kemurnian & kesucian.
Jadi, ajaran yg perlu kita dengar adalah ajaran yg mendewasakan. Banyak orang pergi ke gereja, dengar Firman Tuhan, tapi tidak pernah tumbuh dewasa. Bertahun2 kehidupan kekristenannya seperti itu, tetap terikat dalam dosa, tetap jatuh bangun, tetap mudah putus asa, tetap mudah kecewa, tetap berharap dan bersandar pada manusia. Tetapi Paulus berkata "Ketika aku kanak2, aku berpikir dan bertingkah seperti kanak2 dan aku hidup seperti kanak2, tetapi setelah dewasa, aku meninggalkan sifat kekanak-kanakan itu".
Ajaran yg benar adalah ajaran yg mendewasakan, bukan meninabobokan & menjadikan kita kekanakan-kanakan secara rohani, tapi menantang kita untuk terus maju dan bertumbuh lebih lagi akan pengenalan Yesus Kristus.

2. Dasar dimana kita harus melakukan
Waktu kita melakukan pasti ada proses. Itu sebabnya siapa siapa yg melakukannya ia sama dengan orang yg bijaksana yg mendirikan rumahnya di atas batu (ayat 24). Banyak orang yg suka belajar Firman Tuhan, tetapi tidak dipraktekan, tapi hanya sekedar pengetahuan. Celakanya banyak orang macam begini di gereja yg akhirnya kerjanya berdebat saja mengenai berbagai doktrin. Tetapi sayangnya mereka tidak melakukan perbuatan apapun yg mencerminkan imannya. Firman Tuhan dipahami secara kaku dan menganggap diri sendiri yg paling benar. Orang-orang tipe ini akan menjadi ahli-ahli Taurat di dalam gereja persis seperti apa yg dilakukan oleh ahli2 Taurat di zaman Yesus. Ada juga orang Kristan yg tipenya suka dengar-dengaran, tetapi malas untuk mempraktekkan, karena mereka suka kompromi terhadap dunia, mereka suka akan kenikmatan dunia dan menganggap Firman Tuhan membelenggu kebebasan mereka untuk berbuat apa yg mereka mau. Mengerti Firman Tuhan tanpa dipraktekkan, seperti iman tanpa perbuatan, akhirnya pasti mati (Yak 2:17, 26). Misalnya sudah tahu kalau sakit mesti minum obat, tetapi tidak mau, ya pasti tidak akan sembuh. Sudah tahu rumah gelap, tetapi tidak mau menyalakan lampu, ya rumahnya gelap saja.

Begitupun di dalam mendirikan rumah, tidak pernah panggil tukang, malam itu juga selesai. Tapi selalu ada proses. Sama dengan kehidupan kekristenan kita, selalu ada proses, kadang kala kita jatuh. Tapi kita harus bangun dan coba lagi, tetap maju, tetap kuat, sampai sejauh mana Allah memproses kita hingga serupa & segambar dengan Kristus.
Harus ada kerja keras, kalau gagal lagi, mulai berdoa, dan bertanya apa yg harus saya perbuat?

3. Kehidupan dalam kuasa
Jati diri seseorang tersingkap ketika datang percobaan dan berbagai tantangan dalam hidupnya. Orang yg beriman bukan hanya mengerti akan apa yg dipercayainya (Firman Tuhan), tetapi bertindak sesuai dengan apa yg diketahuinya dari Firman Tuhan. Orang-orang yg fondasi kehidupannya berjalan sesuai dengan pengajaran Yesus akan tegar mengalami berbagai macam badai kehidupan. Mat 7:28-29 memuat kesan pendengar tentang pengajaran kotbah di bukit. Segala hal yg diajarkan Yesus membuat orang-orang sadar akan kebenaran. Tidak seperti ahli2 Taurat mengajarkan hal2 yg mati, Yesus mengajarkan mereka tentang hal2 yg hidup yg memimpin mereka kepada kehidupan yg penuh dan kekal. Yesus berbicara sebagai seorang yg memiliki otoritas bahwa apa2 yg diajarkanNYA adalah kebenaran, karena Dialah yg menggenapi segala hukum Taurat (Mat 5:17)
Ayat 29 Hidup dalam kuasa. Orang yg bijaksana, orang yg biarkan hidupnya dpimpin oleh Tuhan, hidup taat mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya. Kuasa bukan lahir dari doa semalam suntuk/ terus berdoa saja, tapi dari ketaatan mutlak kita dengan Tuhan. Kadang kita terus berdoa, tapi tanpa ketaatan, tidak akan ada kuasa. Kuasa lahir dari ketaatan, minta hidup kita terus dipimpin oleh Tuhan, sehingga tanpa kita sadari, hidup kita penuh dengan kuasa.
Biarlah hidup kita dibangun pada dasar yg kokoh meski hidup penuh dengan kesulitan & pengalaman yg buruk sekalipun, dengan mau mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya sehingga kita dapat hidup dengan penuh kuasa dan kemenangan demi kemenangan ada di dalam hidup kita!

Kesimpulan:
Seluruh pengajaran yg kita pelajari dari kotbah di bukit bermula dengan mencari Tuhan dan berakhir kepada peringatan untuk ikut Tuhan. Semuanya itu diajarkan Yesus sebagai hal yg terbaik buat hidup kita. Karena itu janganlah menunda-nunda keputusan kita. Hari ini juga kita harus memilih. Pilih Tuhan atau Allah yg lain?

No comments: