Sunday, July 10, 2011

197. Mengukur Kehidupan - Markus 4:24-25

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, orang senang menaruh ukuran dalam kehidupan, segala sesuatu dalam hidup ini, bagaimana kita mengukurnya? Kadangkala kita mengeluh, ah..anak saya ini menjengkelkan sekali! Tetapi sebenarnya, tergantung dari bagaimana kita menilainya, bagaimana kita mengukurnya. Apapun yg kita ukur, apapun yg kita nilai, akan sangat bergantung bagaimana kita mengambil kesimpulan, dan bagaimana kita bersikap.

Saya ambil contoh sederhana: Kalau seorang suami selalu mengambil kesimpulan bahwa istrinya selalu salah, ....oh....istri saya cerewet, oh...istri saya egois, ingin menang sendiri, maka seringkali sang suami tidak mau pulang ke rumah, sehingga ia akhirnya tertarik dengan wanita lain. Saya tahu bahwa saya salah, tetapi hal itu saya lakukan karena istri saya menjengkelkan sekali, tetapi itu kan ada alasannya!

Begitu pula sang istri yg seringkali mengeluh...ah...suami saya tidak pernah mengerti saya. Sehingga apa yg terjadi? Rumah tangga menjadi berat, dan menjadi tempat institusi yg sangat menakutkan. Sehingga apa yg terjadi? Kalau sudah tidak dapat dipertahankan, lalu salah 1 pihak mengambil keputusan cerai. Pedahal intinya sederhana, bagaimana salah 1 pihak menilai/mengukur sesuatu?

Begitu pula dengan orang-orang muda, seringkali berpikir, ah..dosa kan wajar, kita kan engga bisa suci-suci banget. Lalu ambil kesimpulan bahwa....kita kan bukan seorang biksu/nabi/pendeta. Sehingga bila sesorang mengambil keputusan seperti itu. Maka ia anggap dosa adalah sesuatu yg normal. Sehingga ia anggap nonton film porno itu normal, masturbasi itu normal, dan semua itu dianggap sebagai suatu bagian yg tidak dapat dipisahkan dari masa muda seseorang. Tetapi kembali saya mau ingatkan bahwa ukuran kehidupan kita adalah Firman Allah. Jadi, segala sesuatu yg kita lihat dalam hidup ini, kita ukur/nilainya dari: Bagaimana Firman Allah menilainya.

Yesus pernah bilang,"apa artinya engkau memperoleh seluruh dunia ini, kalau pada akhirnya jiwamu binasa!" Yesus mau ukur hidup ini, berharga/tidak berartinya hidup ini bukan pada berapa banyak harta yg engkau miliki/fasilitas hidup yg engkau dapatkan. Tetapi, hidup ini begitu berharga kalau kita mengerti kebenaran yg sebenarnya yang ada di dalam Firman Tuhan. Markus 4:
24Lalu Ia berkata lagi:"Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. 25Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."

Apa yg Yesus maksudkan dengan ukuran kehidupan ini:

1. Jangan sembarangan menghakimi orang lain
Kita sebagai orang percaya, kadangkala/seringkali mengukur orang lain dengan gampangnya. Kita seringkali menghakimi orang lain, karena ia berbeda dengan kita. Ada seorang yg mengirim email kepada kami yg berada di Thailand, dan ia bercerita bahwa ia tidak diperkenankan untuk pergi ke gereja. Ia berkata bahwa betapa berharganya pelayanan web site kami. Ia berkata,"bahwa ia mendapat makanan rohani setiap pagi, ada renungan ketika ia membukanya dan ada artikel yg meguatkan iman saya.

Ia berkata,"bahwa tadinya ia orang Kristen." Tetapi, ia menikah dengan orang Thailand yg bukan Kristen. Ia tidak diijinkan untuk ke gereja. Tetapi, saya mengemis kepada suami saya agar saya dapat pergi ke gereja. Tetapi suaminya bilang,"bila kamu pergi ke gereja, kamu pasti akan terus menghakimi orang!" Kamu salah, kamu orang berdosa, kamu tidak layak, pak pendeta...tolong doakan saya!

Di sini saya tangkap bahwa banyak orang yg berada di gereja yg mencoba untuk menghakimi dan bukan untuk menjadi berkat. Kalaulah dilihat bahwa ada orang yg tidak sesuai dengan gaya/cara hidup orang Kristen, maka kita mulai senang menghakimi. Orang itu belum bertobat, orang itu nanti akan masuk neraka, orang itu engga punya kepastian keselamatan, orang itu hidupnya engga benar, orang itu hidupnya masih di bawah kutuk. Kita seringkali senang sekali menghakimi orang lain, padahal, Yesus bilang bahwa ukuran yg kamu pakai untuk mengukur seseorang, akan diukurkan kepadamu.

Makanya Yesus pernah bilang dengan kalimat luar biasa,"Kerjakan kepada orang lain, seperti apa yg kamu ingin orang lain kerjakan di dalam hidupmu. Jadinya, kalau kamu tidak mau menerima itu, jangan kamu berikan itu kepada orang lain. Yesus dengan jelas bilang ukuran yg kamu pakai untuk mengukur seseorang, akan diukurkan kepadamu, disamping itu akan ditambah lagi kepadamu.

2. Jangan kita menilai orang lain, hanya dari penampilan luar
Saudara lihat bagaimana Samuel ditegur, pada saat ia akan mengurapi salah 1 anak dari Isai. Dengan tegas, Tuhan bilang begini kepada Samuel,"Bukan apa yg dilihat oleh manusia yg dilihat oleh Allah." Karena, manusia hanya melihat penampilan luar, tetapi Tuhan melihat hati. Tuhan melihat dalamnya dan isi hati kita. Nah, kalau isi hati kita benar, isi hati kita bersih. Maka saudaraku yg kekasih maka yg dari dalam itu akan terpancar keluar.

Jadi, Janganlah senang menghakimi atau mengukur seseorang hanya dari penampilan luar. Karena kadang kala persoalan keluarga, persoalan masa muda kita, pelayanan kita dan gereja kita, seringkali persoalannya adalah bagaimana kita mengukur hal ini. Kita harus belajar mengukur hidup ini dari dasar Firman Tuhan. Kita belajar mengukur kehidupan ini dari sudut kehendak Tuhan. Oh...kita seharusnya sadar, bahwa tiap orang berbeda.

Kadang kala di gereja kita melihat ada orang yg senang berbicara, janganlah kita menilai "dasar cerewet." Karena, memang tipenya adalah seperti itu. Karena, Tuhan ciptakan orang-orang yg banyak bicara, agar dunia ini tidak sepi. Tetapi, Tuhan juga ciptakan orang-orang pendiam, agar ada orang-orang yg dapat mendengar orang-orang yg berbicara.

3. Belajar mengukur sebagaimana Allah mengukur
Biarlah Firman Allah menjadi standar dari kehidupan kita. Mengapa, orang Kristen masih banyak yg tertipu? Karena, seringkali kita mengukur orang hanya dari penampilan luar. Biarlah kita hidup dengan saling bergandengan tangan dan rebutlah yg kemenangan dari Tuhan.

Doa:
Kalaulah saudara sakit dan hidup di masa-masa sukar dan menantikan mujijat, marilah kita berdoa....Allah Bapa, di dalam tanganmu tidak ada perkara yg mustahil, di dalam Nama Yesus, Tuhan jamah, nyatakan KuasaMU, sehingga kami boleh percaya bahwa Allah itu hidup dan penuh Kuasa, di dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

No comments: