Sunday, July 10, 2011

196. Menjadi pelita - Markus 4:21-23

Saya percaya bahwa dunia ini adalah dunia yang sedang dikuasai oleh kegelapan. Sehingga, di tengah-tengah dunia ini, kita lihat kekacauan, kita lihat kekuatiran, kebencian ada di mana-mana. Karena saya percaya bahwa dunia ini adalah dunia yg sedang diselubungi oleh kegelapan. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, tugas kita sebagai orang percaya itu jelas. Yesus berkata,"Kamu adalah terang dunia. Bukan berarti kita harus menangisi dunia ini, atau kecewa dengan dunia ini.

Tetapi kita lihat bahwa dunia ini begitu gelap, kekristenan melalui aniaya dan tekanan. Orang-orang yg mau hidup dalam kesucian menjadi berat bebannya. Tetapi hari ini saya mau ingatkan saudara bahwa kita adalah terang dunia. Bahwa bagaimanapun gelapnya. Tugas kita sebagai orang percaya adalah memberi harapan dan semangat baru. Di tengah kekelaman yg paling kelam sekalipun, kita memancarkan sinar kedamaian, kita memancarkan ketenangan dan sinar Kemuliaan Allah, sehingga itu semua menjadi jawaban bagi dunia ini. Di dalam Markus 4:

21Lalu Yesus berkata kepada mereka:"Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. 22Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan disingkap. 23Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ada beberapa hal yg menarik di sini yg Yesus jelaskan tentang menjadi Pelita. Di sini dijelaskan bahwa orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, bukan untuk disembunyikan, tetapi agar dapat menerangi. Tetapi agar dapat melawan kegelapan dan membawa terang yg sesungguhnya. Apa tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus yg dipercaya untuk menjadi pelita yg menyala itu:

1. Menerangi kegelapan
Apa maksudnya? Seperti yg sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa dunia ini adalah dunia yg berada di bawah kegelapan. Lalu pertanyaan kita, apakah kita sebagai orang percaya juga buat hal sama? Kalau orang dunia memaki istrinya dengan kata-kata yg kasar, apakah kita sebagai orang percaya juga bisa membuat hal yg sama?

Kalau orang dunia memaki anak-anaknya dengan kata-kata kasar, dengan alasan mendidik, pertanyaannya? Apakah kekasaran dapat mendidik? Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, tegas dan disiplin itu perlu, tapi tidak perlu dijalankan dengan kekasaran. Karena, janganlah menanamkan kebencian kepada anak-anak saudara dari masa-masa dini sekali dalam kehidupan mereka.

Kalaulah orang dunia berzinah di luar nikah, lalu apakah kita sebagai orang percaya dapat berbuat hal yg sama? Apakah alasan kita...yah..itukan hal normal, semua orang di muka bumi melakukan hal sama seperti itu! Saya mau beritahu bahwa dunia ini sedang berjalan di dalam kegelapan. Saya tegaskan bahwa dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya dan kehancurannya. Karena kegelapannya, dunia saat ini adalah dunia yg sedang terhuyung-huyung mabuk.

Kita sekarang ini berjalan, tidak seharusnya kita sedang berjalan. Korupsi dianggap normal, berzinah dianggap sebagai bagian dari rekreasi. Bahkan memfitnah, melakukan hal-hal yg jahat, menghianati dianggap hal yg wajar untuk bertarung di tengah dunia yg keras ini. Saya mau beritahu bahwa dunia ini sudah tiba pada titik batas dan di ambang bahaya yg sangat menakutkan!

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, di sinilah panggilan kita. Panggilan kita adalah untuk menerangi kegelapan itu. Paulus berkata kepada Timotius,"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah, karena engkau muda, tetapi jadilah teladan!" Berarti, bawalah terang dan harapan baru. Sehingga engkau menunjukkan kepada dunia," ini..lho...menjadi orang Kristen itu seperti ini...,hidup yg benar itu seperti ini! Tugas kita harus jelas, yaitu menerangi kegelapan. Alkitab bilang,"kalau garam itu sudah tidak asin lagi, ia akan dibuang dan diinjak-injak orang."

Artinya: Kalau kita tidak memiliki fungsi lagi sebagai terang, dan mempengaruhi dunia ini. Maka hidup kita sama bejatnya seperti orang dunia, dan tidak ada artinya sama sekali. Marilah kita terangi dunia ini. Kita jangan pesimis memandang dunia ini, kita memiliki sesuatu yg dunia tidak punya. Saudaralah yg membawa terang itu dan berjalan di dalamnya. Jangan sampai terang itu padam, tetapi terus menerangi..sampai kegelapan itu menyingkir dan terang Kristuslah yg semakin menyala!

2. Membawa kehangatan
Pelita yg terbuat dari api ini, yg mungkin kita kenal sebagai obor, pelita ini membawa kehangatan. Artinya, dunia ini adalah dunia yg dingin. Karena, dunia tidak mau berbuat apa-apa tanpa keuntungan bagi dirinya sendiri. Dari segi pergaulan, kalau itu menguntungkan, maka saya mau bergaul dengan dia. Dari segi hubungan suami istri, kalau suami/istri tidak lagi menyenangkan, buat apa rumah tangga harus saya pertahankan?

Kita bisa lihat bahwa tingkat perceraian semakin tinggi, tingkat perpecahan semakin tinggi, karena orang berjalan dalam kedinginan. Menjadi hangat, kalau itu mendatangkan keuntungan pribadi. Makanya saya sebut bahwa dunia ini adalah dunia yg egois, orang hanya berpikir bagi dirinya sendiri. Waktu kita membawa pelita, artinya: kita membawa kehangatan, kehangatan di tengah keluarga kita. Bukan pada persoalan apakah dia menyenangkan/tidak menyenangkan saya. Di manapun saya ada, saya bawa kehangatan, saya bawa damai sejahtera Kristus yang terang dan berkuasa atas dunia ini.

3. Menyingkapkan segala rahasia yg tersembunyi
Tahukah saudara bahwa di tengah kegelapan, orang senang menyimpan rahasia dan menyembunyikan segala sesuatu. Nah, ketika terang datang, otomatis yg disembunyikan, akan terbuka. Saudaraku, ada banyak dosa-dosa tersembunyi di muka bumi ini. Sebagai orang percaya, tugas kita adalah menjadi berkat, artinya: supaya orang-orang yg menyimpan sesuatu ini, dapat membuka hati mereka untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.

Sehingga kita tanpa disadari menjadi terang dunia dan menyingkapkan segala rahasia/selubung-selubung kemunafikan yang diciptkan dan dibentuk oleh setan untuk menghancurkan keluarga, untuk menghancurkan generasi muda, gereja Tuhan/orang-orang rohani. Tetapi, sebagai hamba Allah saya mau ingatkan bahwa kita adalah pelita!

Doa:
Tuhan, biarlah engkau jamah kami semua yg sedang sakit, berbeban berat. Biarlah pelitaMU terus menyala menerangi kami dan memberi kekuatan. Sehingga kamipun dapat menjadi berkat bagi orang yg membutuhkan. Di dalam Nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, amin!

No comments: