Sunday, July 3, 2011

195. Menanggapi Firman Tuhan - Markus 4:3-20

Setiap kita dapat bertumbuh dari pemberitaan Firman Tuhan. Tetapi yg menjadi pertanyaan saya, kenapa ada orang yg berasal dari gereja yg sama, mendengar kotbah dari pendeta yg sama, menyanyikan lagu pujian dari lagu dan pemimpin pujian yg sama, bernyanyi dari nyanyian lagu yg sama. Tetapi, kenapa ada orang yg imannya bertumbuh, tetapi yg lain imannya stagnan/berhenti/bahkan yg lain lagi justru mundur imannya bahkan ada sebagian lagi yg murtad. Lalu kita bertanya, apa yg salah? Apa yg menghambat pertumbuhan?

Kadang kala bukanlah persoalan Firman Tuhan/para pelayan gereja yg salah. Tetapi, bagaimana kita menanggapi Firman Tuhan. Karena Firman Tuhan adalah jawaban buat kita. Firman Tuhan adalah kekuatan dan kepastian bagi hidup kita. Tetapi cara kita menanggapi Firman Tuhan, sangat menentukan pertumbuhan rohani kita selanjutnya. Kita lihat di Markus 4:
3"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.7Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. 8Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." 9Dan kata-Nya"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"10Ketika ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. 11Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, 12supaya: Sekalipun melihat mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."13Lalu Ia berkata kepada mereka:"Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? 14Penabur itu menaburkan firman, 15Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. 16Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, 17tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. 18Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, 19lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 20Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratur kali lipat."

Jadi, dari ayat-ayat di atas, Yesus mau mengajar kita bahwa setiap Firman yg disampaikan, maka ada 4 kelompok jemaat/reaksi dalam menanggapi Firman Tuhan:

1. Hati pinggir jalan
Artinya, Firman didengar, dia masuk gereja, ia beribadah dan melakukan kegiatan-kegiatan rohani, tetapi waktu Firman ia dengar, Firman berlalu begitu saja. Dikatakan pada ayat yg ke-15Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Jadi, Firman yg ia dengar tidak ia simpan dalam hati, tidak ia tanggapi dengan positif.

Buat sebagian orang, mereka hanya datang ke gereja, mendengarkan Firman Tuhan, ia hanya berharap agar pendeta ini berkotbah mengenai sesuatu yg lucu, yg mendatangkan semangat buat dia. Tetapi, hanya sampai di situ. Tetapi, seharusnya saat kita mendengar Firman, seharusnya seperti cermin. Bagaimana kita melihat kelemahan/kekurangan kita, dimana hal-hal yg harus diperbaiki. Kita seharusnya dapat melihat, bagaimana Tuhan begitu baiknya di dalam hidup kita. Tuhan begitu luar biasa dan tidak pernah tinggalkan kita. Tuhan selalu beserta kita dan selalu memberi kemenangan dalam hidup kita.

Jadi, tipe seperti ini adalah: ia mendengar Firman, tetapi ia anggap sepi. Sehingga ketika setan datang, lalu setan curi Firman itu. Firman Tuhan sama sekali tidak menempel dalam hidupnya. Setan engga bisa curi Firman yg menempel dan menjadi satu dalam hidup kita. Yang seperti Yesus bilang,"Jika Aku tinggal di dalam kamu dan FirmanKU tinggal didalammu." Kapan Firman tinggal di dalam kita? Saat kita buka hati dan merenungkannya, serta membiarkan Firman itu merubah hidup kita, merubah konsep-konsep hidup kita. Sehingga ketika mendengar, kita bisa tahu:"...oh...ini yg harus saya tinggalkan, ..oh ini yg engga baik...oh...ini yg harus saya jalani. Jadi, dia bandingkan Firman dengan dirinya, seperti ia melihat cermin dan bereaksi secara penuh.

2. Hati yg berbatu
Artinya: Firman ia dengar, tetapi ia engga tahan terhadap masalah. Jadi, selama Firman itu menyenangkan, memberkati. Tetapi tidak menjadi dasar dalam kehidupannya, sehingga fondasinya begitu tipis. Sehingga ketika masalah dan tantangan datang, mungkin ada yg mengejek dan menghina dia, lalu ia mundur dari gereja. Ia mundur dari pelayanan, lalu bilang,"ah..percuma saya ikut Tuhan!" Saya sudah banyak pelayanan, bayar perpuluhan, tetapi koq..saya engga lihat mujijat dan berkat.

Inilah yg alkitab bilang, tanahnya tipis, tipe orang ini engga tahan dengan tantangan dan godaan dunia. Tipe orang ini selalu berkata,"betul saya harus punya tekad untuk berubah." Tetapi, tipe seperti ini tidak berakar dalam. Tidak kuat menghadapi masalah. Seharusnya Firman menjadi tameng dan fondasi buat kita untuk menahan segala serangan iblis, karena "Ada tertulis.....,,,,,ada tertulis." Jadi, setiap kali setan menyerang, Firman menjadi fondasi saat kita menghadapi berbagai masalah.

3. Hati yg semak duri
Atinya: Firman ia dengar, tetapi kekuatiran dan kesenangan dunia selalu menjadi masalah. Sehingga Firman yg ia dengar/dapat tidak bisa bertumbuh dengan baik. Karena, setelah Firman ia dengar, ia terima dengan suka cita, ia merasa Allah hadir. Tetapi, ketika ada masalah/kekuatiran/tawaran2 dunia yg menggoda. Ia tidak bisa mengendalikan pikirannya. Seharusnya Firman menjadi jaminan. Firman menjadi fondasi, bahwa saat kita diserang/kuatir, bahwa tawaran dunia begitu indah, sedangkan ikut Tuhan kelihatannya begitu berat.

Justru Firman yg akan meluruskan pikiran kita dan membuat kita mengerti. Karena Yesus adalah segala-galanya buat hidup kita. Saya engga perlu kuatir dan bimbang lagi, karena Yesus adalah jaminan, pegangan dan sumber keselamatan dalam hidup kita.

4. Hati yg baik
Artinya: Firman kita dengar, kemudian kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Ada masalah, tetapi Firman yg menjadi kekuatan dalam hidup kita. Ada kekutatiran engga? Ada, tetapi Firman menjadi dorongan semangat kita. Ada iblis engga yg mau mencuri? Ada, tetapi Firman yg kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi Firman yg tertanam, berakar dan berbuah, sehingga ada 30 kali ganda, ada 60 kali ganda, ada 100 kali ganda.

Jadi, saat kita terima Firman, iman kita semakin maju. Saat kita terima Firman, hidup kita semakin diberkati, rumah tangga kita semakin diberkati. Saat kita terima Firman, masa muda kita semakin suci di hadapan Tuhan. Firman harus menjadi dasar untuk kemenangan demi kemenangan di dalam hidup kita, haleluya!

Doa:
Bapa, hamba berdoa secara khusus untuk setiap kami dengan masalah, persoalan. Tetapi tetap percaya bahwa Yesus adalah sumber kemenangan. Karena Firman Allah adalah dasar berpijak kami. Tuhan jamah kami semua, sehingga kami bisa melihat perkara-perkara besar yg Tuhan telah janjikan dalam hidup kami. Dalam Nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur, haleluya, amin!

No comments: