Friday, October 23, 2009

112. Menjadi batu sandungan - Matius 17:22-27

22Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka:"Anak manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. 23dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan. Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. 24Ketika Yesus dan murid-muridNya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata:"Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu? 25Jawabnya:"Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing? 26Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. 27Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka bagi-Ku dan bagimu juga.

Saudaraku yg kekasih di dalam Tuhan, kita lihat satu permasalahan di dalam Alkitab tentang membayar pajak. Yesus membuktian kepada Petrus, sambil berkata,"Petrus, sebetulnya pajak diambil dari orang asing atau dari rakyat? Petrus jawab,"dari orang asing." Lalu Yesus jawab,"Petrus sebetulnya agar kita tidak menjadi batu sandungan, kita akan buktikan bahwa kita membayar pajak.

Itu sebabnya Yesus berkata,:pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka 2 dirham dan bayar kepada aku 2 dirham. Kita melihat suatu cerita yang bagi sebagian orang, betul engga ini pernah terjadi. Kita melihat suatu cerita yg sulit sekali untuk dibayangkan. Kita melihat bahwa Yesus menyuruh Petrus untuk memancing ikan, dan Yesus tahu ikan mana yang harus ditangkap dan Yesus sudah tahu di dalam mulut ikan itu ada 4 dirham. Ini membuktikan kepada kita bahwa Yesus adalah Allah yg tahu mengenai segala perkara.

Yesus adalah Allah yg mengerti segala sesuatu bahkan sebelum segala sesuatu terjadi. Karena itu, mengiring Kristus adalah hidup dalam kepastian. Mengikut Yesus adalah jalan yg ditempuh dengan sukacita. Secara khusus hari ini, saya tertarik dengan kalimat pada ayat yg ke-27Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka. Nah, Kekristenan dipanggil agar kita tidak menjadi batu sandungan. Kekristenan dipanggil supaya hidup kita menjadi terang bagi banyak orang.

Ada 3 hal penting di dalam Alkitab agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang:

1. Kristus menjaga diriNYA dan murid-muridNya agar jangan menjadi batu sandungan.
Meskipun Yesus sendiri diperlakukan secara tidak adil. Tetapi Yesus bukanlah tipe orang yg berjuang untuk membela haknya. Tetapi Yesus justru berjuang untuk menyelamatkan banyak orang. Dunia ini penuh dengan kekacauan, kenapa? Karena orang sedang berjuang untuk membela haknya. Kenapa penjara penuh, kenapa pengadilan penuh, kenapa kasus-kasus baik di pengadilan negri maupun di Mahkamah Agung, kenapa kasus-kasus seperti itu terjadi? Karena orang-orang sedang berjuang untuk membela haknya. Nah, di tengah kita sedang mempertahankan hak kita, tanpa kita sadari kita sedang menekan dan merampas hak orang. Kadang kala kita tidak menganggap penting hak orang.

Kadang kala kita mengabaikan hak orang. Kristus adalah Tuhan yg menjaga diriNYA dan murid-muridNya agar jangan menjadi batu sandungan. Kristus bisa saja memperjuangkan hakNya pada waktu itu, tetapi Kristus datang ke muka bumi ini, bukan untuk memperjuangkan hakNya. Tetapi, Kristus datang ke muka bumi ini untuk menyelamatkan saudara dan saya. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saya mengerti, ada saudara-saudara yg mendengarkan dan berkata,"Pak Pendeta, hak saya sepertinya diinjak-injak, atau ada yg berkata,"hak saya sepertinya diabaikan, martabat saya diinjak-injak."
Bukan saya bilang bahwa Kekristenan adalah orang yg mengabaikan haknya, tetapi yg saya mau beritahu adalah: Hak saya dijamin oleh Allah. Kita tahu bahwa keadilan bukan datang dari manusia, keadilan bukan terjadi di pengadilan, tetapi pengadilan ada di tangan Tuhan. Ada saudara-saudara yg bilang, saya kecewa dengan pengadilan dan semuanya direkayasa sedemikian rupa, yg akhirnya saya dipojokkan.

Dan saudara yg mengikuti program ini, saya mau beritahu bahwa saudara tidak perlu kecil hati, sakit hati dan kecewa menghadapi segalanya. Bangkitkanlah imanmu dan bilang,"Pada Allah ada Keadilan yg pasti." Mungkin di dalam rumah tangga anda diperlakukan secara tidak adil, mungkin saudara merasa kakak lebih disayang daripada saudara, mungkin saudara merasa adik anda lebih disayang papa daripada saudara. Jawaban saya adalah manusia bisa diperlakukan secara tidak adil. Tetapi, kita hidup bukan untuk memperjuangkan hak kita, tetapi kita hidup untuk menjadi terang dan jangan jadi batu sandungan bagi orang lain.

2. Kita dapat menjadi batu sandungan, kadang kala lewat perkara-perkara sederhana.
Kita lihat di ayatnya yg ke-24 Ketika Yesus dan murid-muridNya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata:"Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu? Kadang kala betul, saudara sudah aktif di gereja, kadang kala betul saudara telah terlibat di lembaga-lembaga pelayanan. Betul mungkin saudara sudah menjadi guru sekolah minggu, betul saudara sudah terlibat di anggota koor di gereja. Tetapi, kita dapat menjadi batu sandungan lewat perkara-perkara sederhana. Kadang kala lewat cerita-cerita yg tidak berkenan kepada Tuhan, kadang kala lewat tontonan-tontonan yg tidak berkenan kepada Tuhan, kadang kala lewat bacaan-bacaan najis, bacaan-bacaan porno yg menurut kita itu kan hanya bacaan-bacaan biasa. Betul, tapi tanpa kita sadari kita bukan hanya bercanda, tetapi kita menyakiti hati orang. Kita bukan bercerita-cerita sesuatu yg lucu, tetapi kita sedang bercerita sesuatu yg najis.

Yang menurut Alkitab, hal-hal yg sia-sia yg harus kita pertanggungjawabkan pada akhirnya. Berarti harus kita ingat lewat hal-hal sederhana kita dapat menjadi batu sandungan. Kalau kita tidak berkenan kepada Tuhan, maka kita dapat menjadi batu sandungan. Mungkin saudara-saudara yg duduk di bangku kuliah/studi. Saudara berkata,"saya cinta Yesus, tapi mama tidak senang melihat saya ikut Kristus." Karena, mungkin orang tua saudara sedang melihat sesuatu yg tidak beres dari diri saudara. Engkau aktif di dalam gereja, tapi nilai-nilaimu semakin merosot. Orang Kristen, di dalam studinya merosot nilainya, dan tidak baik studinya, itu dapat menjadi batu sandungan.

Orang lain bisa melihat, koq orang Kristen males, koq orang Kristen gagal terus, bodoh dan tidak maju. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan bila ada suami yg tidak mengasihi istrinya dengan sungguh-sungguh, ini dapat menjadi batu sandungan. Tetangga di sebelah bisa melihat, koq orang Kristen rumah tangganya penuh dengan amarah, kebencian dan perkelahian. Lewat hal-hal yg sederhana ini, kita dapat menjadi kesaksian yg hidup. Bila saudara melakukan hal-hal yg sederhana, saudara mengasihi istri saudara dengan sungguh-sungguh. Saudara mengasihi anak-anak saudara dengan sungguh-sungguh dan mendidik anak-anak anda untuk takut akan Tuhan.

Maka, orang di sekitar saudara, akan melihat semuanya itu. Dan hal ini sungguh memuliakan nama Bapa di Sorga. Kita ingat Ratu dari Selatan yg datang untuk menemui Salomo. Ketika ratu ini datang dan melihat cara duduk dari pegawai-pegawainya, cara dari mereka mempersiapkan makanan, cara mereka menyambut tamu. Langsung ratu ini berkata,"Terpujilah AllahNya Salomo. Berarti Ratu ini memuji Tuhan lewat perkara-perkara sederhana.

3. Tuhan akan selalu buka jalan bagi orang-orang yg rindu menjadi berkat
Mungkin, saat itu di kasnya Petrus, tidak ada uang sama sekali. Tapi, karena ada kerinduan untuk menjadi berkat, meskipun Petrus harus pergi ke danau, pancing ikan dan ambil uang. Cara yg buat sebagian orang adalah cara yg mustahil, tapi dengan suatu kepastian, bahwa Allah akan membuka jalan bagi orang-orang yg rindu untuk menjadi berkat bagi orang lain. Saudara mungkin bilang, saya ingin menjadi berkat, tetapi masa lalu saya buruk. Tetapi saya mau bilang, "Tuhan akan selalu buka jalan bagi orang-orang yg rindu menjadi berkat!" Ingat, orang Kristen harus menjadi berkat dan jangan menjadi batu sandungan.

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus hamba berdoa: Agar kami sebagai orang percaya jangan menjadi batu sandungan. Kadang kala kita dapat menjadi batu sandungan lewat perkara-perkara sederhana, Tuhan jamin, Tuhan janji, kalau kita mau menjadi berkat, Tuhan akan buka jalan. Tolong kami ya Tuhan, yang mungkin sedang sakit , tapi tetap ingin menjadi berkat. Tolong kami yg sedang dalam goncangan, tetapi tetap ingin menjadi berkat, tolong kami yg sedang ada dalam masalah, tetapi rindu untuk menjadi berkat. Karena Tuhan berjanji akan menolong orang-orang yg rindu untuk menjadi berkat, dan pertolongan bagi banyak orang. Hamba berdoa agar Kuasa dan mujijat Kristus turun atas mereka yg percaya, haleluya, Amin!

No comments: