Monday, January 17, 2011

Press through

TODAY’S SCRIPTURE

“Keep on asking and it will be given you; keep on seeking and you will find; keep on knocking [reverently] and [the door] will be opened to you”
(Matthew 7:7, AMP)



TODAY’S WORD from Joel and Victoria

In Mark chapter five, there was a woman who had been sick for twelve years. The doctors gave her no hope. But she heard that Jesus was passing through her town. Something deep down on the inside was saying, “This is your season. This is your time to get well.” In the natural, when she saw all the people around Him, she thought, “I’ll never get to Him. It’s so crowded and I’m weak.” She almost missed her season. But instead of dwelling on those negative thoughts, instead of looking at her situation, she started reminding herself, “If I can just get to Jesus, I will be whole.” She made the choice to turn her thoughts in the right direction and was empowered to take a leap of faith. She pressed through the crowd until she got just close enough to touch the edge of Jesus’ robe. Instantly, she was made whole.

Jesus said in Mark 5:34, “Daughter, your faith has made you well.” Notice it’s our faith that activates God’s power. We have to press through our thoughts, press through our circumstances, press through the crowd and obstacles until we touch Him.

Today, with every step you take, God is drawing closer to you. He’ll meet your faith with His miraculous power so you can embrace the victory He has waiting for you!



A PRAYER FOR TODAY

Heavenly Father, I come to You today with an open and humble heart. I ask You to fill me with Your strength, peace and joy so that I can press through to victory today. Show me the good plan You have for me. In Jesus’ Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

Whose Load Are You Carrying?

Whose Load Are You Carrying?

"Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light."
Matt 11: 29-30, NIV

While we were in Canada in 2007 I believe the Lord gave me a picture of a `typical` Canadian pick-up truck. This truck was packed high with boxes with no room for any more. The Lord spoke to the driver and said, "I want you to pick up a box for me." The driver remonstrated with the Lord and said, "Lord, you can see that my truck is already full and there`s no room". The Lord gently replied, "How many of those boxes have I asked you to carry? If you unload those I have not asked you to carry, you will have plenty of room for the box I want you to pick up." Are you carrying `boxes` that the Lord has not asked you to carry?

When we read that Jesus said, `For my yoke is easy and my burden is light` (Matt 11:30), is this what He was talking about? A yoke is easy when it fits the animal for which it was designed well, is comfortable and does not rub or chafe. Jesus can say that His yoke for us is easy because He has made it to fit us.

Sometimes we can be burdened with `boxes` that we have put on ourselves, or that other people have put on us. Jesus has given us His yoke to carry the load that He wants for us, so that we can be walking in what God is calling us to do.

Prayer: Lord, help me to lay down anything You are not calling me to do so I can be more available to do what You are calling me to do. Please give me wisdom and discernment to do this, knowing that Your yoke is easy and your burden light, Amen.

Today's Writer : Martin Knapp Martin Knapp Martin and Ginny have been married for 37 years and have 3 children and 1½ grandchildren (number 2 due mid Feb!) living in London. They have been involved with Ellel Ministries since 1990. Martin directs the work at Ellel Grange.

Sunday, January 16, 2011

173. Kebangkitan Yesus - Matius 28:1-10

Allah kita bukan hanya Yesus yang lahir dan mati, tetapi dengar baik, Yesus adalah Allah yg bangkit. Kalaulah ada orang yg menyebut bahwa Yesus adalah nabi, itu adalah sebuah kebohongan besar, kenapa? Karena nabi itu hanya memiliki waktu/moment dalam hidupnya, yaitu: kelahiran dan kematian, dan mungkin ada saatnya bahwa ia menerima wahyu dari Tuhan. Tetapi, hari ini saya mau beritahu bahwa Yesus bukan hanya nabi, karena Yesus bukan hanya lahir, menerima wahyu, mati, tetapi Yesus adalah Tuhan, karena setelah kematianNYA, pada hari yg ketiga, Yesus bangkit, haleluya! Kita lihat pada Matius 28:

Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. 6Ia tidak ada di sini, sebab IA telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat ia berbaring. 7Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu. 8Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembahNYa. 10Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, di sini kita bisa melihat bahwa kebangkitan Kristus bukan hanya momentum sejarah bahwa Yesus pernah bangkit. Tetapi kebangkitan Yesus, juga adalah kuasa yg sanggup mengubahkan. Karena saudara harus ingat, bahwa sebelum kebangkitan Yesus, murid-murid Yesus dalam keadaan yg begitu takut. Kenapa mereka dalam keadaan yg begitu takut? Jawaban saya sederhana, karena mereka takut kepada orang banyak, mereka takut terhadap orang Yahudi dan orang Romawi. Mereka takut bahwa mereka akan mengalami seperti apa yg Yesus alami. Kita bisa melihat bahwa kebangkitan Yesus bukan hanya mengubah sejarah, tetapi adalah suatu momentum yg memiliki Kuasa merubah sikap orang percaya terhadap kuasa kebangkitan Yesus, artinya:

1. Kita akan mengalami suka cita yg besar
Ayat yg ke-8Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tahukah saudara bahwa yg merampas suka cita kita adalah dosa dan kesenangan dunia. Ada banyak orang yg berpikir bahwa dosa dan kesenangan dunia, justru inilah yg membawa kesenangan. Tetapi, saya mau beritahu bahwa dosa dan kesenangan dunia, sifatnya hanyalah sementara. Tetapi akhirnya, itu semua akan mendatangkan penyesalan dan kekecewaan dan kebencian.

Dan yg paling parah, itu akan mendatangkan kehancuran. Tetapi karena kebangkitan Yesus dan KuasaNYA, dan bila kita menyadari bahwa Yesus sudah bangkit buat kita. Kita yakin bahwa setelah Yesus bangkit, Yesus naik ke Sorga dan menyediakan tempat buat kita. Tetapi, bukan hanya menyediakan tempat buat kita. Tetapi Yesus juga berkata,"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, tetapi Aku akan menyediakan seorang penolong lain yg akan menyertai kamu sampai selama-lamanya. Jadi, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, berarti engga ada alasan buat kita untuk bersungut-sungut, kecewa, berontak dan marah sama Tuhan.

Tetapi, bila kita menyadari bahwa Yesus sudah bangkit, berarti kita selalu memiliki alasan untuk bersuka cita. Meskipun apa yg saya lihat menyedihkan dan mengecewakan, tetapi saya memiliki alasan untuk bersuka cita, karena Yesus saya sudah bangkit. Itu sebabnya, saat saudara memiliki masa-masa yg sukar dalam hidup saudara, jangan pikirkan yg negatif-negatif, wah...saya sebentar lagi mati nih...wah..penyakit saya tambah parah...wah...masa muda saya hancur,....wah..rumah tangga saya hancur. Akhirnya kita mulai mengutuk-ngutuk diri kita sendiri, dan lain-lain. Tetapi, saat kita menghadapi situasi yg terberat sekalipun, mulai ingat, Yesus saya sudah bangkit!
Karena Yesus sudah bangkit, berarti Dia sudah menyiapkan segala sesuatuNYA buat saya.

2. Mereka ingin memberitahukan kepada semua orang
Ayat yang ke-8Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Lihat kembali pada ayat yg ke-8 ...bahwa mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahu murid-murid Yesus. Jadi, bila kita memiliki Kuasa kebangkitan Yesus, kita akan memiliki beban untuk memberitakan kuasaNYA kepada semua orang. Kita akan memiliki beban untuk memberitakan injil kepada semua orang. Paulus berkata,"Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan injil, kenapa? Karena bebanNYA begitu besar. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saya kuatir bahwa ada banyak orang Kristen/anak-anak Tuhan pada hari ini dan tahu bahwa Yesus sudah mati dan bangkit baginya.

Mereka telah tahu bahwa Yesus akan menyediakan yg terbaik baginya. Tetapi, apa yg terjadi, mereka tidak pernah memiliki beban untuk memberitakan injil. Mereka tidak memiliki beban untuk bersaksi akan pengalaman yg sudah ia terima. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, para wanita ini, ketika mereka menyaksikan peristiwa besar itu, mereka lari mencari murid-murid Yesus, dan mereka mau memberitahukan. Dan saya percaya bahwa mereka bukan hanya mau beritahukan kepada murid-murid Yesus. Tetapi saya percaya bahwa mereka ingin beritahukan itu kepada semua orang, bahwa Yesus sudah bangkit, bahwa Yesus sudah bangkit!

3. Kita menjadi orang-orang yg mendekat kepada Yesus dan menyembahNYA
Ayat yg ke-9Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembahNYa. Sehingga lewat hidup kita, biarlah Nama Tuhan yg selalu ditinggikan.

Doa:
Bapa, hamba berdoa untuk mereka yg hari-hari ini jauh dari Tuhan. Mereka yg kehilangan sukacita dan semangat untuk memberitakan injil, mereka yg jauh dari Tuhan dan tidak hidup dalam penyembahan, di dalam Nama Yesus Tuhan jamah, biarlah kasih, sukacita dan Kuasa Allah mengalir dalam hidup mereka, dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

Streams in the Desert

Streams in the Desert

"I am making a way in the desert and streams in the wasteland."
Isaiah 43:19, NIV

Looking at the news recently I was amazed to see pictures of vast areas of Australia under water. It was said that an area the size of France and Germany together was struggling with major flooding. The last thing people in that region want at the moment is the promise of streams of water, yet actually one of the needs is for fresh water as so much is now contaminated.

It made me think of the passage in Isaiah where God promises His people streams in the desert, yet they were living in a very lush and well-watered part of Mesopotamia at the time. The problem was that the spiritual supply of water was contaminated, and God was promising a new refreshing from Himself – one that would result in blessing and fruitfulness and a release of praise from His people. In place of the desperate thirst for true refreshing, God would bring His people into a new relationship with Him, which would bring a deep satisfaction and fulfilment.

Many years ago I remember seeing a film called ‘The Living Desert’. I was very young at the time, and was quite disappointed as I had misread the title as ‘the Living Dessert’ and was hoping for a film about puddings! However it was a wonderful film showing how an apparent barren wasteland comes to vibrant life when the rain falls, as it did every few years in that place. Truly the streams in the desert produce a dramatic change.

All around us are areas of spiritual desert, even if under physical water. God’s promise to bring streams into wastelands encourages us to see that what is hidden may be ready to spring into life. Let’s have the eyes of faith which look for what God is about to do rather than being dismayed at what we actually see.

Prayer: Father thank You for the promises in Your word of times of refreshing and new life. We acknowledge our own need of Your living water in our lives and look with eager anticipation for those streams to break out in the lives of the thirsty people around us. Amen.


Today's Writer : John Berry John Berry is Team Pastor and part of the Leadership Team at Ellel Glyndley Manor, with his wife Jennie, having previously been in Baptist church ministry for over 30 years. His heart is for the equipping of the church for its ministry, and he sees the healing and deliverance ministry of Ellel as an essential part of this. John has travelled widely in the course of his work, and enjoys being a grandfather 6 times over!

172. Kubur Yesus dijaga - Matius 27:62-66

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kalau kita bicara rumah dijaga itu biasa. Kalau kita bicara orang penting dijaga, itu biasa. Tetapi, kalau kita bicara bahwa kubur dijaga, itu adalah sesuatu yg kita tidak mengerti, kenapa? Karena, kubur adalah tempat orang mati. Dan kalau orang sudah mati, apanya lagi yg perlu dijaga, kecuali orang yg mati itu membawa berlian, atau matinya dengan kasus-kasus tertentu. Tetapi, kubur Yesus dijaga, karena sebelumnya sudah dikatakan bahwa IA akan bangkit.

Dan, kalaulah Yesus tidak bangkit, jangan-jangan murid-murid Yesus yg disuruhnya untuk mencuri mayat Yesus. Dan untuk mencegah semuanya itu, lalu apa yg mereka perbuat? Mereka membuatnya dengan 2 penjagaan. Penjagaan yg pertama: mereka taruh batu yg besar, tujuannya apa? Kalaupun Yesus bangkit, maka Yesus tidak dapat keluar, karena ditutup oleh batu tersebut. Yang kedua, mereka tempatkan para penjaga. Tujuannya apa? Supaya apabila murid-murid Yesus datang untuk mengambil mayat Yesus, maka mereka tidak akan berani, karena adanya para penjaga. Sehingga bila kubur Yesus dijaga, maka mereka dapat dengan tenang berkata,"oh...Yesus tidak dapat menampakkan diri lagi." Karena mereka sudah buat kepastian bahwa apapun alasannya, Yesus tidak dapat keluar dari kuburnya. Itulah yg akan kita pelajari hari ini, Matius 27:

62Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, 63dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata:Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. 64Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama." 65Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." 66Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, orang menjaga kubur Yesus, agar Yesus tidak bangkit. Ada bebeapa pelajaran penting dari ayat-ayat di atas:

1. Karena kubur Yesus dijaga, ini justru membuat mujijat menjadi lebih besar lagi
Justru ketika kubur Yesus tidak dijaga, ini akan menghasilkan cerita yg aneh-aneh, oh...karena kuburnya tidak dijaga, maka murid-murid Yesuslah yg mengambil mayatNYA. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kalaulah ada orang yg merancangkan sesuatu yg jahat bagi saudara dengan tujuan untuk menekan saudara, hanya untuk membuat saudara makin terpuruk, dan tidak bisa bangkit, hanya membuat saudara tidak bisa meraih kemenangan dan kesuksesan. Saya mau beritahu saudara, berarti Allah sedang mempersiapkan mujijat yg lebih besar lagi.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dimana ada tekanan, di situ ada mujijat yg lebih besar lagi. Nah, inilah yg terjadi dengan Yesus, mereka merancangkan rencana yg jahat dengan rencana yg begitu rapi. Dengan berpikir, seandainya betul Yesus bangkit, Ia tidak dapat keluar, karena ada batu. Mereka mungkin akan tertawa karena ada orang yg mengetuk-ngetuk dari dalam dan berkata,"tolong,..tolong,....saya bangkit! Dan mereka pasti akan membiarkan Yesus mati di dalamnya. Dan, kalaupun murid-muridNYA datang, maka mereka pasti juga tidak akan bisa, karena adanya para penjaga.

Dan kadang kala itulah yg terjadi dengan kita, kita dipojokkan dengan sebegitu rupa, sehingga kita engga bisa berbuat apa-apa lagi. Secara akal kita berpikir, lho...bagaimana kita bisa keluar dari masalah ini, bagaimana kita bisa keluar menghadapi tantangan seperti ini. Orang dunia bisa saja merekayasa, sampai saudara berada di sudut sehingga saudara sampai engga bisa buat apa-apa lagi dan engga bisa lari kemana-mana. Tetapi saya mau beritahu bahwa ketika kita tidak memiliki jalan keluar lagi justru Allah sedang mempersiapkan mujijat yg lebih besar lagi buat kita. Berarti Allah sedang mempersiapkan KuasaNYA yg besar dan dahsyat untuk kita!

2. Apapun yg orang perbuat untuk melawan Allah pasti akan dipermalukan
Tahukah saudara bahwa serapi apapun orang merancang, tetapi tujuannya untuk menyerang Kristus dan orang percaya/anak-anak Tuhan. Maka, apapun yg dikerjakannya akan dipermalukan. Saudara bisa bayangkan, betapa malunya tentara-tentara Romawi, Imam-imam Kepala dan orang-orang Farisi ketika mereka mengetahui semuanya ini. Bahwa sebetulnya Yesus benar bangkit. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, orang-orang pasti akan berkata,"katanya udah dijaga...."

Tahukah saudaraku bahwa seringkali orang Kristen ditekan di dunia kerja, sehingga ia engga bisa sukses dalam karirnya, gereja-gereja Tuhan dibakar. Tetapi, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, apapun yg dikerjakan manusia untuk menyerang Kristus dan anak-anak Tuhan, pasti suatu saat akan dipermalukan. Oleh karena itulah saya bilang,"janganlah balas sesuatu yg jahat dengan yg jahat." Sebagai orang percaya, janganlah bingung dan panik, dan berontak serta mengeluh,"kapan semuanya ini akan selesai Tuhan?" Apapun tekanan yg saudara hadapi,tetaplah teguh dalam iman! Janganlah engkau goyah, tetaplah engkau setia di dalam Yesus. Karena orang yg mencoba menyerang Yesus, maka ia pasti akan dipermalukan.

3, Tidak ada seorangpun yg dapat menghalangi rencana Allah
Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Pilatus dengan segala kuasaNYA, orang-orang Yahudi dengan segala rencananya bersatu padu dengan 1 tujuan, yaitu bagaimana caranya agar yesus tidak bangkit dan tidak dapat keluar dari kubur. Mereka ingin melihat, bagaimana kematian Yesus merupakan akhir dari pelayanan Yesus. Hari ini, saya mau ingatkan bahwa tidak ada yg dapat menghalangi rencana Allah. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saya kembali ingatkan bahwa orang percaya harus tetap dekat dan bergantung kepada Tuhan.

Karena, rencana Allah tidak dapat digagalkan oleh siapapun. Rencana Allah tidak dapat dihalangi oleh siapapun. Allah tetap mengerjakan rencananya. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, orang-orang tidak percaya mungkin mencoba menahan laju perkabaran injil. Orang-orang dunia boleh memanfaatkan kedudukan politik dan kekayaan yg mereka miliki untuk menghambat perkabaran injil, dan menghambat pendirian rumah Allah. Tetapi sekali lagi saya ingatkan, berjalanlah dengan iman sebagai orang percaya. Berjalanlah dengan tenang dan syukur sebagai orang percaya, karena kenapa? Karena, tidak ada yg dapat menghalangi rencana Allah. Kita tetap perlu maju, karena Allah yg tetap mengasihi kita, haleluya, amin!

Doa:
Bapa, kami berdoa di dalam Nama Yesus. Setiap kami yg menghadapi tekanan dan tantangan, dan ada orang-orang yg merasa kehidupannya ditekan dan ditindas. Saya berdoa, di dalam Nama Yesus orang benar tidak akan dipermalukan, tidak ada yg dapat menghalangi rencana Allah. Apapun yg Allah kerjakan pasti akan terjadi. Kami perlu setia dan sepenuhnya bergantung dan bersandar sama Tuhan, haleluya, amin!

Sunday, January 9, 2011

Impulse Buys!

Impulse Buys!

"I listen carefully to what God the Lord is saying, for He speaks peace to His faithful people."
Psalm 85:8, NLT

With all the sales that shops have this time of year it’s the perfect time to find a bargain. It’s also the worst time of year to overstock your wardrobe with impulse buys! My wardrobe and drawers can tell stories of at least a few impulse, bargain buys that I have lived to regret over the years!

For many of us, it isn’t just physical impulse buys that affect our lives. Perhaps you have become good at ‘buying’, impulsively, many of the lies that the enemy tells you. Sadly it’s too easy for us all to hear those whispers of insecurity, and declarations of doom and despair that the enemy loves to speak over our lives. How quick and easy it can then be for us to ‘buy’ these whispers and accept them as truth. Before we know it they are sat in the wardrobes of our heart, crowding out the truth of God’s love, His trustworthiness and His plans for our lives.

I’ve decided this year that I’m going to be much less impulsive in what I listen to and ‘buy’. My desire is to listen to the Lord’s heart and to hear only His truth. To make sure what I ‘buy’ is only the truth that comes from the One who holds my life in His hands, and who can truly be trusted. If we learn to listen only to the Lord, then the temptation and impulse to buy the words of darkness, despair, hopelessness, fear, insecurity and doubt, and allow them to creep into our hearts, will lose its power. So, let’s draw close to the One who has words of life, hope, blessing, security and love – the One to whom we belong, and whose words and thoughts are the only ones that matter – Jesus!

Prayer: Lord Jesus, I’m sorry for listening to other people’s opinions, my own insecurities and the enemy’s lies when I should have been listening only to You. Lord, help me to know You more, so that I can hear Your voice above the temptations of lies that are sometimes easier to hear. Draw me closer to You, Lord, and teach me more of Your ways and Your heart, in Jesus’ name, Amen.

Today's Writer : Cath Taylor Cath Taylor joined the Ellel Grange team back in 1992. Cath is married to Andy and they have three sons; Jake, Ben and Isaac. Together, Andy and Cath now live in Florida and lead the Ellel USA team.

171. Meminjam kuburan - Matius 27:57-61

Kita melihat cerita yg menarik, mengapa? Karena Yesus meminjam kuburan. Matius 27:
57Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. 58Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. 59Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, 60lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. 61Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.

Yusuf Arimatea adalah pengikut Yesus, tetapi tidak full time, tetapi hanya part time. Karena, ia adalah seorang pengusaha kaya yg memiliki kebun anggur yg besar. Kalau akhir-akhir ini, ia adalah seorang business man/pengusaha. Tetapi, Yesus tetap didahulukan dalam kehidupannya. Ia juga cukup peduli dengan keberadaan Yesus yg digantung di atas kayu salib.

Karena Yusuf adalah seorang yg kaya, di ladangnya itu, yaitu:ladang anggur. Yusuf membuat sebuah kuburan. Jaman dulu konsepnya berbeda dengan sekarang. Jaman dulu kuburan dibuat dan ditanam di dalam bukit-bukit/lubang-lubang. Yusuf sebenarnya menyediakan kuburan itu bagi dia. Karena, memang orang-orang kaya pada jaman itu selalu menyediakan kuburan bagi dirinya sendiri. Tetapi, karena yusuf itu begitu percaya bahwa Yesus akan bangkit, sehingga kuburnya sendiri ia pinjamkan.

Nah, menarik sekali, bahwa sebenarnya Yesus meminjam kuburan seseorang. Karena, kuburan itu sebenarnya bukan ditujukan untuk Yesus. Tetapi kuburan itu milik Yusuf dari Arimatea. Jadi, ada beberapa hal yg bisa kita pelajari:

1. Yesus adalah satu-satunya orang yg bisa pinjam kuburan
Kenapa? Karena Yesus tidak membutuhkan kubur untuk jangka waktu yg lama. Karena, kematian dan maut tidak dapat menahan Dia lebih lama lagi. Karena Yesus mati bukan karena maut yg menjemputnya, tetapi Yesus mati karena Ia menyerahkan nyawaNYA. Maut tidak bisa tahan dan telah dikalahkan Yesus. Maut mungkin berusaha menahan, agar Yesus tidak bangkit. Karena, bila Yesus tidak bangkit, berarti Yesus dikalahkan, tetapi Alkitab berkata bahwa Maut telah dikalahkannya, berarti: Yesus bukan hanya menebus manusia, tetapi Yesus mengalahkan maut, sehingga maut tidak bisa membelenggu kita lagi sebagai orang percaya, karena maut telah dikalahkanNYA lewat kuasaNYA.

Itu sebabanya, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus tidak membutuhkan kuburan untuk jangka waktu yg lama. Bearti hidup Kristen adalah hidup yg tidak perlu dibayang-bayangi dengan ketakutan. Tahukah saudaraku, bahwa ada banyak kepercayaan yg mendasari imannya pada orang mati. Banyak orang yg senang pergi ke kuburan dan bertanya pada orang-orang yg sudah mati. Ada orang yg minta penyembuhan ke kuburan-kuburan/minta wangsit-wangsit dari orang-orang yg sudah mati. Kenapa? Karena imannya digantungkan pada orang-orang yg sudah mati.

Ada sebagian orang yg menganut kepercayaan tertentu yg mengeluarkan uang yg banyak dan pesta besar-besaran, justru pada saat upacara kematian, kenapa? Karena kematian dianggap sebagai dasar imannya. Karena kematian itu, orang buat pesta, orang kemudian memanggil arwahnya, dan bertanya kepada orang yg sudah mati dan segala sesuatunya. Tetapi hidup Kristen menyatakan kepada kita bahwa kematian telah dikalahkan. Saya percaya bahwa kematian bukanlah dasar dari iman, jadi orang percaya tidak boleh pergi ke kuburan-kuburan, bertanya dan berdoa di kuburan-kuburan. Itu adalah sesuatu yg sangat keliru.

Seharusnya orang Kristen percaya bahwa di dalam Kristus, kita tidak akan mengalami kematian. Perpisahan dengan tubuh bisa terjadi, tubuh kita bisa mati. Tetapi, Roh kita kekal sampai selama-lamanya. Manusia kita sebenarnya bukanlah tubuh ini. Karena, tubuh ini adalah akibat manusia yg jatuh dalam dosa. Tetapi, Roh kita adalah Roh yg dikendalikan oleh Roh Kudus.

2. Yesus telah mengalahkan kematian
Bila kematian telah Yesus kalahkan, berarti tidak ada hal yg lebih besar lagi yg oleh Yesus tidak dapat kalahkan. Berarti, apa lagi yg harus kita takutkan? Bukankah musuh terbesar bagi manusia adalah maut/kematian. Orang bisa memiliki segala-galanya. Tetapi, bila waktunya sudah untuk mati. Saudaraku, uang tidak dapat memperpanjang umur manusia. Ada banyak orang kaya, tetapi juga mati. Ada banyak orang yg berpangkat, memiliki kedudukan dan segala-galanya, seringkali mereka berpikir bahwa mereka tidak akan mati.

Sehingga orang-orang seperti ini, hidupnya serakah, hidupnya engga pernah peduli dengan orang lain, hidupnya hanya menindas yg lemah, hidupnya hanya berpikir tentang kekayaan dan masa bodoh dengan yang lain. Mereka engga peduli akan norma-norma agama, dan mereka berpikir bahwa mereka tidak akan mati. Sebagai hamba Allah, saya mau ingatkan bahwa tidak ada seorangpun yg dapat menahan kematian. Berarti, bila kematian menjemput, tidak ada kuasa untuk menahannya. Jangankan menang, menahannya saja tidak ada kuasa! Hari ini, saya bawa kabar sukacita bahwa Yesus telah mengalahkan kematian. Bila kematian telah Yesus kalahkan, berarti di dalam Yesus kita beroleh kemenangan, haleluya!

3. Yesus tidak berasal dari debu dan tanah
Alkitab berkata bahwa apa yg berasal dari debu akan kembali menjadi debu. Daud berkata bahwa kita diciptakan dari debu dan tanah, maka kita akan kembali menjadi debu dan tanah. Tetapi Yesus berasal dari Roh, Yesus adalah Firman dan Yesus adalah Allah sendiri. Jadi, ketika Yesus mati, Yesus tidak butuh kuburan. Karena rumahNYA di Sorga adalah rumah Bapa yg kekal. Inilah saatnya kita bersorak, karena Yesus kita adalah Tuhan, Raja yg Besar.

Doa:
Bapa, kami yg selama ini terpengaruh dengan ramalan-ramalan nasib, terpengaruh dengan dunia orang mati, bertanya pada orang mati dan percaya pada Kuasa kematian. Di dalam Nama Yesus, jamah kami semua, sehingga kami percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari segala-galanya. Tetapi, kematian justru membawa kami ke dalam Roh, bersama dengan Yesus Kristus sampai selama-lamanya. Untuk itu hamba berdoa, jamah kami semua yg sakit, yg berbeban berat, sehingga kami dapat melihat KuasaMU yg luar biasa, dalam Nama Yesus, kami berdoa, amin!

Saturday, January 8, 2011

Surrendering to the Lord

Surrendering to the Lord

"He must become greater; I must become less".

John 3: 30, NIV

John the Baptist realised that, as Jesus’ ministry began, his was coming to its end and he was content to know that he’d played his part and would now take a secondary role as Jesus became pre-eminent, though I doubt he knew that he would have an early death at the hands of Herod.

In a similar way, when Jesus comes into our lives, we need to learn to take a back seat, allowing Him to guide and lead us, putting Him first in all things. This is a process, as we often struggle with the ‘selfish self’ which would rather do things ‘my way’. There are also occasions when we long for God’s clear guidance and He seems to be silent. Many times I have heard people say, “If only God would tell me what He wants me to do life would be so much easier.” Yes, it probably would be easier, but God allows us to make our own choices because He has given us free will.

What I have written in that last paragraph may seem contradictory, but I believe that as we allow Jesus to fill our hearts, everything we do can be a service for Him. I’m not all that keen on housework for example, but I often remember a line from Teach me my God and King by George Herbert: ‘Who sweeps a room as for Thy laws, makes that and the action fine’. If we do the simple jobs with the love of Jesus in our hearts we can make them special. We can remember that even as we go shopping, or cooking, or cleaning, or whatever it is we are doing, Jesus is with us.

Prayer: Heavenly Father, I am no longer my own but yours. Put me to what you will, rank me with whom you will; put me to doing, put me to suffering; let me be employed for you, or laid aside for you, exalted for you, or brought low for you; let me be full, let me be empty, let me have all things, let me have nothing: I freely and wholeheartedly yield all things to your pleasure and disposal. And now, glorious and blessed God, Father, Son and Holy Spirit, you are mine and I am yours. (Prayer from the Methodist Church Covenant Service.)

Today's Writer : Angela Weir Angela Weir has been associated with Ellel Ministries from the very beginning, first as an associate member of the ministry team and later as an associate teacher. She trained as an actress and after her marriage and move to Cumbria, taught drama in a girls’ school.

Friday, January 7, 2011

Idolatry? What, me?

Idolatry? What, me?

"You shall have no other gods before Me"
Exodus 20:3, NKJV

Two days before Christmas, my netbook got a severe software problem and wouldn’t boot up. (Apologies to those who are already baffled by the vocabulary.) For those who really want to know, an Ubuntu update had managed to corrupt the boot manager, and I didn’t know how to fix it. Suggestions from knowledgeable friends didn’t work either.

Then I noticed something strange and rather disturbing. I was starting to show some classic symptoms of addiction withdrawal - not just moodiness and irritability (because I had caused the problem myself when installing the update), but a feeling of disorientation and something rather akin to grief. I really needed my computer to work, even though this was the Christmas holiday! In other words, I had made an idol of this cheap little netbook.

At church on 26th December I went to the prayer team after the service and confessed the sin of idolatry – I had broken the very first of God’s commandments, and had been looking for comfort in a computer instead of in the God of all comfort. Then through prayer I was released from the hold that Satan had got on me through this sin. I was free.

Idolatry comes in many different disguises. We may find comfort or significance in many things that are not bad in themselves but which can become idols. Maybe this is a good time to take stock: which of my possessions or activities would really cause me grief if I could no longer have it or do it? Have I allowed it to become an idol?

The dearest idol I have known,
Whate’er that idol be
Help me to tear it from Thy throne,
And worship only Thee.
(William Cowper, “O for a closer walk with God”, 1772)

Prayer: Dear Father, please show me if I have allowed something other than You to occupy the throne of my life. I don’t want it to take Your place. Help me to search my heart and make William Cowper’s words real in my life. Amen.

Today's Writer : Roger Pook Roger Pook joined the full-time staff of Ellel East in Hungary in January 1996 after a career in language teaching and financial services. He and his wife Christine are Directors of the Ellel East Regional Nations Centre, and they teach and minister throughout the former communist world.

Tuesday, January 4, 2011

A Sling and a Stone

A Sling and a Stone

"So David prevailed over the Philistine with a sling and a stone, and struck the Philistine and killed him. But there was no sword in the hand of David."
1 Samuel 17:50, NKJV

The answer to a huge problem may be quite simple, if it’s in the Lord’s hands, for He knows what’s effective. David knew how to use the sling and the stone, but he was relying on the name of the Lord for the victory and he openly declared it to the enemy (1 Samuel 17:45).

Elisha sent Naaman , the leper, to bathe seven times in the river Jordan, for his healing. This was such a simple thing to do. God has His reasons, which are often hidden from us, yet obedience with humility is required, which often results in a miracle (2 Kings 5:10).

God worked a miracle through Elisha for a woman with a great debt, by using a simple jar of oil, the only thing she had in the house. She poured it out in obedience and her debt problem was solved (2 Kings 4:2).

Jesus fed the five thousand through the simple offering of some loaves and fishes, by a small boy who was willing to share his lunch (Matthew 14:19).

The Lord, in His great wisdom, often uses very simple things. A simple hug, directed by the Holy Spirit, could be just the answer to someone needing comfort or acceptance. A faltering word of testimony from a sincere and humble heart can be more powerful than an eloquent oratory by a prominent or well-known speaker.

Mixed with obedience on our part, and the presence of His Spirit, simple things can become wonderful, powerful experiences.

Prayer: Lord, may we never think that anything You ask is too small for us to do. Help us to be obedient, even though we don’t always understand Your reason. May we trust in Your wisdom, love and power, in Jesus’ mighty Name. Amen.


Today's Writer : Pam Smith Pam Smith has a background in art and nursing, has a son and two daughters and a 'ministry to grandchildren.' She has been a friend and helper of Ellel Ministries since l992, and is involved with Healing Through Creativity Courses. As writer of the Shepherd Love Series, she has a passion for the comfort and encouragement that leads people towards enjoying abundant Life in Jesus.

The New has Come

The New has Come

TODAY’S SCRIPTURE

“Therefore, if anyone is in Christ, the new creation has come: The old has gone, the new is here!”
(2 Corinthians 5:17, NIV)

TODAY’S WORD from Joel and Victoria

As a believer in Jesus, you are a new creation! You have a new spirit, a new walk, a new life! There may be “old” things in your life that you are trying to get rid of. Maybe you have old habits or addictions that you want to change. Remember today that the new has come. It’s a new year with new opportunities, and it’s time for you to be the new you. Let this be the year that you break old habits and addictions. Let this be the year that you move forward into a new life of victory. Let this be the year that you take hold of all the spiritual blessings the Lord has promised — peace, health, protection and victory.

Be encouraged today because no matter what is happening in your life right now, you have a chance for a new beginning. Choose today to leave the old behind — leave behind old behaviors, old thinking, and old words and embrace the new by faith because this is your year to experience the new life that He has prepared for you!



A PRAYER FOR TODAY

Heavenly Father, thank You for making me new. I choose today to leave behind the old life and ask that You empower me by Your spirit. Help me to understand Your plan and know the truth of Your Word that sets me free. In Jesus’ Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

Larger than Life

Larger than Life

"...let us run with patient endurance and steady and active persistence the appointed course of the race that is set before us."
Hebrews 12:1(b), Amplified

We recently undertook a long car journey from Scotland to England, which ordinarily is not a problem. However, this journey was different as the UK was, as the TV would report it, in the grip of ‘the Big Freeze’.

Before our journey we had been led to believe that the roads were treacherous and that all travel would be dangerous. Yet the truth was the roads weren’t that bad, although certain sections needed careful navigation and driving through them was hard work. As we approached the more difficult sections of roads we found ourselves asking, “What are we doing? We should have stayed at home.” Yet only a short time later we were back to the clear roads that allowed us to travel safely at reasonable speeds.

We often refer to our Christian lives as a journey, which it is. It’s a journey that many would advise us not to embark upon; citing all the reasons why it could be difficult. I firmly believe one of the enemy’s most successful strategies is to make himself seem bigger than he really is and to make things seem harder than they are.

Yes, there will be difficult times in our lives. Yes, we will have to slow our journey down incredibly to navigate a safe course through it. Yet if we want to get to the end of our journey we’ll have to keep moving. The enemy would love to concern us with the dangers ahead and try to put us off moving on. Even along the way it may feel as though we’ll never see a clear road again and we may ask the question, “What am I doing?” But there’s a clear road ahead and patient perseverance is what’s needed to push through.

It’s true that some people get genuinely stuck on their life journeys – just as many in the UK got stuck on snowy and icy roads. They need to seek God and ask for His timing and perspective – maybe even wait for Him to clear the road ahead of them so that they can keep going. If we’d believed the media hype we’d still be at home, missing Christmas with our families. Equally, if we believe the exaggeration of the enemy about the difficulties on our life journeys then we’ll never move into the destiny God has for each one of us.

When we consider the hindrances to our life journey let’s not allow the enemy to become larger than life, and let’s ask God for His perspective on our situation. Then, as the Scripture says, “let us run with patient endurance and steady and active persistence the appointed course of the race that is set before us”.

Prayer: Father God, I recognise that You alone can see my life’s pathway and I pray that You’ll encourage me on my journey with You. I pray You’ll clear the paths ahead of me and that I won’t be discouraged by the whispers of the enemy. Amen.

Today's Writer : Lindsey Hanekom Lindsey Hanekom has, over the years, worked at all our UK centres! In 2003 Lindsey and her husband, Johann, joined the Blairmore team where she worked as the Centre Administrator as well as ministering and teaching on retreats and courses. She is currently a full-time mum to her baby son, Kyle and enjoys country sports in her spare time.

My Life in His Hands

My Life in His Hands

“This is the day the Lord has made; let us rejoice and be glad in it.”
Psalm 118:24, NIV

There is fundamentally no difference between the first day of the year and any other day of the year! The sun will rise and the sun will set and the world’s history will move forward by another twenty four hours. But the fact that we call the first of January New Year’s day forcibly reminds us of the passing of time and provides us with a means of recording and remembering history.

The weather in the UK has been especially cold these past few weeks and those of us old enough to remember such things have been talking about what it was like in 1947 or 1963 – years when the snow and ice stayed on the ground for exceptionally long periods of time. I will never forget walking up the frozen river in Oxford and skating on the ice! We put the memories of our own lives in place by remembering the date and we measure the events of history by what happened in, say, 1066, 1776 or, closer to home, 1914-18 and 1939-45.

So as we move from one year to another, and wave goodbye to 2010 as we welcome 2011, is anything going to change for you personally in the year ahead? Undoubtedly for every single one of us things are going to happen that will surprise us, maybe, even, shock us, possibly disappoint us as well as excite us. There may be traumas we have to face, unscheduled events that take place or blessings that we could never have dreamt of coming into our lives. None of us know what the year ahead will have in store – and those who think they can foretell the future with every form of astrology or divination are simply telling the world how deceived they are!

There is only One who knows the end from the beginning. There is only One who can be trusted to help us through whatever events and circumstances that we may be looking back on in twelve months time. There is only One who has your very best interest at heart and whose love for you is beyond measure or comprehension.

So, at the beginning of this New Year, my own resolution is one that everyone of us can share in, if we really want to - to trust Him with today, every day of the next three hundred and sixty five days. It is a fact that as we trust Him in the present, He determines our future. I don’t want anyone else to try and forecast what 2011 holds in store for me – I only want to trust the one who truly holds the future in His hands. I don’t need to know what will happen ‘tomorrow’ – for as long as I am trusting Him for ‘today’, I know my tomorrows are safe in His hands. So let’s rejoice in both this first day of the New Year, but let us not forget to rejoice in every day He makes and gives us to enjoy. Each one is a precious gift from our loving Creator.

Prayer: Thank you, Lord, for this new day and this New Year. Help me to live each and every day of the year, knowing that You have made it and that, whatever happens, my times are utterly safe when they are committed into Your hands. In Jesus’ Name, Amen.

Today's Writer : Peter Horrobin Peter Horrobin is currently writing an online training school called Ellel 365. This is specifically designed to help people ‘get the message’ and apply the practical truths of God’s Word into their lives. To take a look for yourself go to www.em365.org or click the link under the "links" section of this page.

Saturday, January 1, 2011

170. Yesus mati - Matius 27:45-56

Kematian Yesus menimbulkan banyak kontroversi, karena banyak orang yg berkata,"Kalau Dia Tuhan, kenapa Yesus bisa mati?" Karena Tuhan adalah Allah yg kekal, berarti kalau Yesus adalah Allah, Yesus tidak mungkin mengalami kematian. Dan kalau Yesus mengalami kematian, maka Yesus bukanlah Allah. Oleh karena itu banyak orang yg berpikir bahwa Yesus adalah nabi, karena kalau menyebut Yesus sebagai Tuhan, maka itu adalah suatu penghujatan atas nama Tuhan.

Tetapi, ingatlah bahwa Nabi akan mengalami pelayanannya ketika ia dilahirkan dan mendapat wahyu dari Allah. Jadi ada 2 hal yg terjadi: saat ia lahir atau saat ia mendapat wahyu dari Allah. Tetapi, Yesus sangat berbeda, karena sebelum IA lahir, nubuatan-nubuatan tentang Yesus sudah terjadi. Bahkan ketika di dalam kandungan sudah dijelaskan oleh malaikat bahwa Maria mengandung oleh Roh Kudus, bukan dari hasil hubungan suami dan istri: "Yusuf dan Maria." Dan Yesus tidak mengakhiri pelayanannya saat ia mati. Tetapi, setelah kematiannya, Yesus bangkit dari kematianNYA. Jadi, pada hari ke-3 setelah kematiannya, Yesus bangkit. Itu membuktikan bahwa kematian Yesus disertai dengan tujuan.

Jadi, kematian Yesus berbeda dengan kematian raja, para bangsawan maupun tokoh-tokoh agama. Biasanya orang mati, karena tidak ada pertolongan lagi. Orang memang mati, karena biasanya waktunya telah tiba. Tetapi, Yesus mati dengan sebuah tujuan dan misi. Dan tujuan serta misinya adalah bahwa setiap orang yg percaya termasuk saya dan saudara sekalian dapat hidup kekal selama-lamanya, haleluya!Di dalam Matius 27:

45Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. 46Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 47Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." 48Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. 49Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." 50Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. 51Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah. 52dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. 53Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota Kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. 54Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." 55Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. 56Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, seperti yg telah saya bilang di atas bahwa banyak orang yg mempertanyakan tentang kematian Yesus. Karena kematian adalah suatu tanda bahwa Yesus lemah, dan tidak kekal. Tetapi, kematian Yesus adalah kematian yg disertai dengan tujuan dan misi. Ada beberapa hal penting yg dapat kita pelajari mengenai arti dari kematian Yesus:

1. Kematian Yesus adalah akibat dari penyerahan diriNYA
Ayat ke-50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Jadi, saudara harus ingat bahwa Yesus mati, bukan karena IA dicabut oleh Malaikat maut. Karena tidak ada yg dapat mencabut nyawaNYA, karena Yesus adalah Allah sendiri. Tetapi Alkitab berkata bahwa ketika Yesus disiksa, ketika Yesus disalibkan, dan darah mulai mengalir dan Yesus berteriak "Eli, Eli lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Tetapi setelah itu Yesus berkata,"Bapa, Bapa ke dalam tanganMU kuserahkan nyawaKU."

Dan setelah Yesus menyerahkan nyawanya dan menyerahkan hidupNYA, barulah kematian itu dapat terjadi. Ini membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, ini membuktikan bahwa Yesus adalah dahsyat. Yesus punya kuasa untuk menentukan kematianNYA. Berbeda dengan Nabi, saat ia berhadapan dengan kematiannya, ia tidak bisa tawar menawar lagi, ia harus mati. Ada beberapa orang yg saat menjelang kematiannya sudah memiliki perasaan bahwa ia akan mati. Tetapi ia tidak punya kuasa untuk menambah atau mengurangi kematiannya. Tetapi jelas dan sangat berbeda dengan Yesus, Ia tidak mati saat kematian itu datang. KematianNYA datang, di saat Yesus menyerahkanNYA, dan Yesus berkata,"Bapa, ke dalam tanganMU kuserahkan nyawaKU." Jadi, jelas bahwa Kematian Yesus adalah akibat penyerahan, bukan akibat dari kelemahan.

2. Kematian Yesus adalah awal dari perkara-perkara besar
Pada ayat yg ke-51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah....."Jadi, kita lihat bahwa tabir bait Suci yg memisahkan bait suci dengan ruang Maha Suci, tetapi saat kematian Yesus, tiba-tiba terbelah." Mungkin banyak orang yg beranggapan, "wah...itu sih hanya kebetulan!" Tetapi, waktunya begitu tepat, sehingga tidak ada seorangpun yg berkata bahwa itu hanya suatu kebetulah saja. Karena, bukan hanya tabir Bait Suci saja yg terbelah, tetapi bersamaan dengan itu,...terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan dikatakan di ayat yg ke-53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota Kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, berarti kematian Yesus adalah awal dari sebuah perkara besar. Dengan lain kata, seandainya Yesus tidak mati, maka kita tidak akan melihat perkara-perkara besar di dalam kehidupan kita. justru kematian Yesus adalah dasar sehingga kita dapat melihat perkara-perkara besar dan dahsyat dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya, di dalam kekristenan, kita tidak mengenal kata "menyerah." Itu sebabnya kita sebagai anak Tuhan tidak perlu takut akan apapun. Kenapa kita tidak boleh takut dan menyerah? Karena, Kristus yg kita sembah 2000 tahun yg lalu, bukan hanya Tuhan yg menyediakan Sorga buat kita, tetapi Yesus yg kita sembah adalah Yesus yg mati buat dosa kita, yg menebus dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Karena kematianNYA, bukan hanya hidup yg kita peroleh, tetapi hidup yg berkelimpahan.

Berarti jelas, bahwa kematian Yesus adalah awal dari perkara-perkara besar, karena mengapa? Karena tirai dari Bait suci terbelah, itu berarti: Setiap dari kita dapat menghampiri tahta Kemuliaan Tuhan, karena oleh darahNYA yg tercurah kita dengan bangga dan berani masuk ke dalam hadiratNYA, Ibrani 4:16. Dan itu semua bukanlah karena kebaikan dan kemampuan kita, tetapi oleh karena KuasaNYA yg luar biasa, oleh karena darahNYA, oleh karena kematianNYA. Jadi, lewat kematian Kristus, setiap dari kita dapat tegar berdiri, sehingga kita tidak perlu takut.

3. Kematian Yesus adalah bukti bahwa Yesus adalah Allah
Kenapa kematian Yesus membuktikan KeAllahanNYA? Kita lihat pada ayat yg ke- 54Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."
Justru mereka orang-orang yg membenci Yesus dan tidak percaya, justru mereka adalah orang-orang yg begitu menyerang Yesus. Tetapi, saat melihat kematianNYA, mereka dapat berkata,"sungguh kematianNYA dahsyat, orang ini adalah Anak Allah."

Jadi, hari ini saya mau ingatkan kepada saudara, bahwa Yesus bukan mengasihi kita hanya dengan kata-kata. Yesus sudah mati, dan serahkan nyawanya buat kita. Biarlah kita hari ini dengan iman, bangkit dan berkata,"Saya percaya bahwa Engkau adalah Tuhan di atas segala Tuhan dan Raja di atas segala Raja, sehingga kita tidak perlu takut, haleluya!"

Doa:
Bapa, di dalam Nama Yesus, lihatlah kami semua dengan semua masalah, tantangan dan pergumulan hidup, bahkan kami semua yg mulai goyah imannya, tetapi hari ini Tuhan berita mengenai kematian Yesus mengingatkan kami bahwa Engkau adalah Allah, bahwa KuasaMU tidak terbatas dan kuasaMU mampu lakukan segala perkara. Di dalam Nama Yesus, jamah kami semua, sehingga kami boleh melihat Kemuliaan dan KuasaMU yg luar biasa, dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!