Monday, September 20, 2010

157. Pemborosan, persembahan - Matius 26:6-13

Ada banyak orang yang bilang, "Persembahan adalah kalau saya punya lebih, saya akan memberikan, toh...Tuhan tidak butuh uang saya." Tetapi, pemborosan adalah: Kalau saya memaksakan diri dan memberikannya buat Tuhan, oohh...itu namanya pemborosan. Tetapi, kalau ada keperluan lain, pakai dulu buat keperluan lain. Baru nanti kalau ada sisa/ di dompet ada uang lebih, nah...baru itu saya berikan. Nah, ada banyak orang yg memiliki konsep seperti itu. Kalau untuk Tuhan, saat ada uang lebih baru saya berikan, kalau saya punya sisa, baru saya tolong orang. Tetapi, bagi saya itu bukan persembahan, tetapi merupakan bagi-bagi dari kelebihan. Nah, mari kita lihat di Matius 26:

6Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, 7datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. 8Melihat itu murid-murid gusar dan berkata:"Untuk apa pemborosan ini? 9Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." 10Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 11Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. 12Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. 13Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Dengan lain kata, di mana ada persembahan yg tulus di situ Injil akan diberitakan. Darimana kita bisa perbandingkan antara pemborosan dan persembahan?

1. Pemborosan adalah pengeluaran tanpa tujuan
Walaupun itu jumlahnya kecil, tetapi saat saudara keluarkan uang dan tanpa tujuan, itu namanya pemborosan. Jadi, meskipun saudara memberikannya buat gereja sekalipun, tetapi bila tujuannya tidak murni dan bersih. Misalnya: Saudara memberikan kepada gereja, dengan tujuan, agar orang lain tahu siapa saya, atau memberi agar supaya Tuhan memberkatinya. Dan Tuhan tidak akan memberkati orang yg hatinya tidak tulus dan tidak lurus seperti itu.

Jadi, apapun uang yg kita keluarkan, dan itu hanya untuk kepentingan diri sendiri, hanya supaya orang lain puji kita bahwa kita menyumbang untuk orang miskin, agar kita dihormati/agar kita mendapat pujian, itu semua adalah sebuah pemborosan. Bahkan Yesus menegur mereka: Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Bukan berarti bahwa Yesus tidak peduli dengan orang miskin. Yesus sangat peduli dengan orang miskin.

Bukankah pernah murid-murid Yesus yg mencoba mengusir orang-orang miskin agar mereka mencari makan ke kampung-kampung. Tetapi Yesus bilang,"kamu harus memberi mereka makan." Yesus sedang ajarkan bahwa orang-orang percaya harus bertanggung jawab terhadap orang-orang yg berkekurangan dan menjadi berkat bagi mereka yg miskin. Dimana ada orang percaya, dia harus menjadi berkat bagi orang yg berkekurangan.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus sedang menegur murid-muridNYA, bukan berarti bahwa Yesus tidak suka bahwa mereka akan menolong orang-orang miskin. Tetapi, karena mereka sedang melakukan pemborosan dengan tanpa tujuan. Pengeluaran yg hanya untuk cari muka dan kepentingan diri sendiri dan kemuliaan diri sendiri. Jadi, Pemborosan adalah pengeluaran tanpa tujuan, tetapi persembahan adalah pengeluaran dengan tujuan yg jelas. Saya mengeluarkan uang saya, supaya pekerjaan Tuhan maju. Saya mengeluarkan uang saya agar nama Tuhan dipermuliakan. Saya memberikan uang saya, agar orang lain tertolong. Itulah yg namanya persembahan.

Tahukah saudara, Alkitab mencatat seorang janda yg hanya memberikan 2 keping. Tetapi Tuhan Yesus berkata, pemberian yg ia berikan adalah pemberiannya yg terbesar, kenapa?
Bukan soal jumlahnya. Tetapi, Yesus melihat motivasinya dan tujuannya. Yesus melihat janda ini dengan kekurangannya. Oh...dia bertujuan, supaya apa yg ada padanya bisa jadi berkat. Saudaraku, itu yg namanya persembahan. Ada banyak rumah tangga goncang hari-hari ini. Karena suami terlalu boros, istri terlalu boros. Bahkan saya katakan bahwa dunia ini terlalu boros. Orang-orang mengeluarkan uang dengan tanpa arah dan tujuan. Sementara ini banyak pelayanan sedang goncang, kenapa?

Karena, mereka membutuhkan uang dan persembahan. Tetapi, dunia sedang memboros-boroskan uang. Itulah sebabnya, saudara lihat bahwa dunia rekreasi yg berhubungan dengan dosa, sex bebas, oh...itu semua dibanjiri dengan keborosan uang. Orang berani mengeluarkan uangnya demi wanita simpanan. Orang rela mengeluarkan uangnya agar ia dapat melakukan kebebasan sexual. Orang rela mengeluarkan uangnya agar dapat membeli bacaan-bacaan dan vcd cabul. Kita lihat bahwa dosa sedang menyeret uang-uang dari orang-orang boros seperti ini, sehingga mereka dapat dipakai terus untuk menghancurkan dunia ini.

Sementara itu ada orang-orang yg memiliki prinsip bahwa uang saya tidak akan dipakai oleh setan. Tetapi, saya mau uang saya dipakai agar gereja Tuhan dibesarkan, Nama Tuhan dipermuliakan, orang-orang miskin ditolong, orang susah dihibur, orang-orang yg tidak terjangkau dapat dijangkau oleh injil.

2. Pemborosan karena kita terlalu memaksakan diri
Ada orang yg memiliki prinsip, kalau orang lain punya, saya harus punya. Kalau tetangga saya punya, saya harus punya. Apapun yg terjadi, pokoknya harus dipaksakan, kalau bisa korupsi, kolusi, sogok sana dan sogok sini. Tetapi persembahan adalah pemberian yg terbaik yg keluar dari kita. Bagi wanita ini yg mengeluarkan minyak dari buli-buli pualam, adalah harta yg terbaik yg bisa ia berikan, dan ia berikan kepada Yesus, itulah persembahan.

3. Pemborosan adalah pengeluaran untuk kepentingan-kepentingan duniawi
Apapun yg kita pakai bukan hanya untuk kepentingan keluarga, tapi hanya untuk kepentingan duniawi, maka itu adalah pemborosan. Tetapi persembahan adalah pemberian untuk Kemuliaan Allah. Persembahan bukan hanya untuk ke gereja, tetapi saudara juga harus beri untuk orang-orang miskin. Kadang kala saudara pakai untuk kebahagiaan rumah tangga saudara. Kadang kala saudara pakai untuk kebahagiaan anak-anak saudara, untuk istri saudara, sehingga ada waktu bersama.

Jadi, persembahan itu untuk Kemuliaan Allah. Sehingga rumah tanggamu bahagia, kita punya waktu yg khusus untuk anak-anakmu. Makanya saya bilang, uang adalah tuan yg kejam, tetapi merupakan hamba yg baik. Bila kita menempatkan uang sebagai tuan dalam hidup saya, maka ia akan memaksakan hidup saya dan melakukan hal-hal yg jahat. Tetapi, bila kita menjadikan uang sebagai hamba saya, maka ia akan menolong saya menjadikan rumah tangga saya bahagia, membuat pelayanan saya maju dan dapat menjangkau jiwa-jiwa yg baru. Ingat, janganlah jadi orang yg boros, tetapi jadilah orang yg berani mempersembahkan yg terbaik bagi Tuhan.

Doa:
Bapa dalam Nama Yesus, engkau adalah Allah yg tidak pernah gagal untuk menepati janji. Hamba berdoa untuk setiap mereka yg berbeban berat, setiap mereka yg sedang dalam kesulitan, setiap mereka yg sakit dan hidup boros. Mereka yg rumah tangganya goncang karena keborosan mereka, mereka yg hidup dalam kekurangan, yg diliputi oleh hutang-hutang, hamba berdoa dalam Nama Yesus, Tuhan jamah, sehingga Kasih, Kuasa dan mujijat Yesus bisa terjadi bagi setiap orang yg membutuhkannya. Dalam Nama Yesus kami berdoa, amin!

Saturday, September 18, 2010

156. Penyaliban Yesus - Matius 26:1-5

Dasar iman Kristen ada di dalam salib dan darah. Apa maksudnya?
Karena kita ingat, di dalam salib ada pengampunan dosa, di dalam salib ada pengangkatan kita sebagai anak, di dalam salib dipakukan segala pelanggaran kita, di dalam salib kutuk-kutuk kita dihancurkan, segala penderitaan kita dipikul dan lewat darah hidup kita dibersihkan dan dimurnikan, lewat darah yg tertumpah di atas kayu salib itu, kita memperoleh janji-janji Allah. Lewat darah yg mengalir itu, maka akan mengalir pula di dalam hidup kita bahwa kita bukan lagi anak dunia, tetapi kita adalah anak Allah yg dibeli dengan harga yg mahal. Itulah sebabnya bahwa dasar dari Kekristenan kita adalah darah dan salib.

Maka saya percaya bahwa hidup Kristen bukanlah soal agama. Kita tidak pernah dipanggil untuk membela agama kita, Kekristenan tidak pernah mengajarkan kita untuk berkelahi mengenai agama, antar agama, maupun tertarik untuk membicarakan sebuah agama. Karena Kekristenan bukanlah sebuah agama, tetapi merupakan sebuah kehidupan, dimana kita percaya lewat salib, kita diampuni. Lewat darah yg tercurah, kita menjadi anak-anak Allah, haleluya! Di dalam Matius 26:

1Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:2"kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan." 3Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas, 4dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. 5Tetapi mereka berkata:"Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, sekali lagi saya ulangi, bahwa penyaliban dan darah adalah dasar iman Kekristenan kita. Banyak orang memandang bahwa penyaliban Yesus sebagai titik terlemah di dalam Kekristenan. Sehingga banyak orang bilang, "wah...AllahNYA orang Kristen dipantek." Ada juga yg bilang,"wah...AllahNYA orang Kristen kesian banget tergantung di sana." Ada juga yg bilang,"itu kan bukan Yesus yg disalibkan, tetapi yudas yg disalibkan."

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, ada banyak tanggapan-tanggapan dan nada-nada miring tentang penyaliban Yesus. Tetapi saya mau beritahu sekali lagi bahwa penyaliban dan darah adalah dasar dari kehidupan Kristen kita. Karena, tanpa penyaliban Yesus Kristus, maka kita tidak ada apa-apanya! Kalau bukan karena salib Yesus, kita tidak dapat berkata bahwa Sorga itu pasti, kenapa? Justru karena salib Yesus, dosa kita diampuni, kutuk-kutuk kita diselesaikan. Berarti waktu kita menerima Yesus sebagai Raja dan Juru Selamat, percaya kepada Dia sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat, maka saya pasti akan menerima Sorga di dalam kehidupan saya, haleluya!

Ada beberapa hal penting yg kita dapat pelajari mengenai penyaliban Yesus:
1. Penyaliban Yesus bukanlah suatu rencana yg mengejutkan Yesus
Penyaliban bukanlah sesuatu yg ditakuti Yesus, atau lambang kekalahan dari Yesus. Banyak orang mungkin waktu itu yg beranggapan, oh..waktu Yesus bangkitkan orang mati, itu adalah kemenangan Yesus. Tetapi Penyaliban Yesus merupakan puncak dari kemenangan Yesus, karena dengan penyaliban, Yesus membeli manusia, menebus kutuk, dengan penyaliban, Yesus menyelesaikan semua dosa dan pelanggaran manusia.

Berarti Penyaliban adalah kemenangan terbesar di dalam pelayanan Yesus. Ingat, penyaliban Yesus bukanlah suatu rencana yg mengejutkan Yesus, sehingga dikatakan pada ayat yg ke-1 Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:2"kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan." Saudara bisa bayangkan bahwa buat Yesus, itu bukanlah suatu rencana yg mengejutkan. Imam-imam Kepala mengadakan rapat besar di Istana Kayafas. Mereka mengatur segala strategi, kapan waktu yg tepat, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.

Mereka yg mau membunuh dan menyerahkan Yesus, tetapi mereka sendri masih belum tahu kapan dan waktunya. Tetapi, Yesus sendiri sudah tahu bahwa 2 hari lagi akan dirayakan paskah, di situlah Anak Manusia akan diserahkan dan disalibkan. Berarti Yesus sudah tahu, karena Yesus adalah Tuhan yg turun dari Sorga dan sama dengan manusia, dan IA tahu bahwa salah 1 tugasnya adalah untuk mati dan menebus dosa manusia. Dan tebusan yg digunakan adalah suatu yg paling menjijikan pada waktu itu. Karena, IA harus mati di dalam penyaliban. Tetapi itu bukanlah rencana yg mengejutkan Yesus, karena Yesus sudah tahu dan siap untuk itu. Itulah sebabnya waktu Yesus di atas kayu salib, Yesus tidak menjerit ketakutan, justru di salib itu Yesus berkata,"Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat!"

Jika ada di antara saudara yg menyampaikan pernyataan-pernyataan miring sekitar penyaliban Yesus, Yesus tidaklah menatap sambil mengutuk saudara. Kalaulah mungkin saudara selama ini berkata bahwa bukanlah Yesus yg disalibkan, atau berkata, "wah...Allahnya orang Kristen koq dipantek!" Meskipun saudara mengejek-ejek, tahukah saudara bahwa Yesus tidak akan menatap saudara sambil marah. Tetapi Yesus akan menatap dan berkata,"Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat, karena penyaliban Yesus bukanlah rencana yg mengejutkan Yesus."

2. Yesus telah siap dengan penyalibanNYA
Bagi Yesus, penyaliban adalah sesuatu yg membanggakan. Karena dengan adanya penyaliban, Yesus dapat menjadikan kita sebagai milikNYA. Dengan penyaliban, Yesus dapat mencurahkan Roh Kudus. Dengan penyaliban, Yesus dapat memberikan kuasaNYA kepada kita. Itulah sebabnya Yesus berkali-kali berkata bahwa Anak Manusia akan mati, dan IA akan kembali ke Sorga. Berkali-kali Yesus berkata,"Lebih baik IA naik ke Sorga, agar penolong lain akan menyertai kamu." Berkali-kali Yesus berkata,"Apa yg Aku kerjakan dapat kamu kerjakan, bahkan lebih besar." Penyaliban justru memberi harga buat manusia. Penyaliban justru memberi kemenangan buat manusia. Penyaliban justru memberikan mujijat bagi setiap orang yg percaya. Tahukah saudara bahwa tanpa penyaliban, mujijat hanyalah sebuah hayalan.

Tanpa penyaliban, Sorga hanyalah sebuah cerita dongeng. Tetapi dengan adanya penyaliban kita dapat berkata,"Di dalam Yesus, kita memiliki Sorga." Justru dengan penyaliban, kita dapat berkata,"dosaku diampuni." Dengan adanya penyaliban, kita dapat berkata,"Penyakitku disembuhkan, kuasa Allah dinyatakan di dalam hidupku."

3. Apapun yg terjadi di belakang kita, Yesus mengetahuinya dan dapat memberitahukannya kepada kita
Di belakang Yesus ada persepakatan di antara tua-tua orang Yahudi, serta imam besar. Dan mereka mulai buat kesepakatan. Saudaraku, mereka pikir, mereka itu bisa ngomong di belakang Yesus. Tetapi, Yesus tahu persis apa itu yg terjadi. Waktu kita tahu bahwa Yesus sudah disalibkan, berarti kita engga perlu curiga dengan siapapun. Kita engga perlu hidup dengan berpikir-pikir buruk tentang orang lain, kenapa? Kalau ada orang bersepakat jahat di belakang kita, Yesus akan memberitahukannya kepada kita melalui Roh Kudus.

Kita belajar, kalau Yesus saja bisa dibicarakan orang dan dibicarakan mengenai hal yg buruk di belakangnya, tetapi Yesus tetap tenang. Berarti kita mesti belajar. Yesus sudah disalibkan buat saya. Berarti kita mesti tenang di dalam menghadapi segala perkara. Belajar untuk berani berserah di dalam segala perkara. Yesus berani mati buat saya, berarti saya harus siap untuk hidup buat Yesus. Karena Yesus adalah yg utama dan merupakan segala-galanya dalam hidup saya, haleluya!

Doa:
Bapa, hamba berdoa buat kami semua. Mereka yg sedang berbeban berat, mereka yg sedang kesulitan, mereka yg imannya sedang goncang, mereka yg tidak menyadari Kuasa penyaliban Yesus, mereka yg selama ini mengejek mengenai peristiwa penyaliban Yesus. Bapa, hamba berdoa, di dalam Nama Yesus, mujijat, kasih dan kuasa Allah mengalir dalam hidup mereka, sehingga mereka dibangkitkan, dan mengalami kemenangan yg luar biasa, di dalam Nama Yesus kami berdoa, haleluya, amin!

Monday, September 13, 2010

155. Domba dan kambing - Matius (25:31-46)

Apa perbedaan domba dan kambing? Kalau kalian melihat sekelompok binatang di kejauhan di atas gunung, maka sulit untuk membedakan mana itu kambing atau domba? Tapi, kita dapat membedakannya, yaitu:binatang yg berkelompok dan yang satu lagi yang terpisah-pisah. Dan yg berkumpul/berkelompok itu, itulah domba, dan di situ ada gembalanya yg menjaga mereka. Sedangkan yg bepencar-pencar itu adalah kambing, kenapa? Karena domba selalu mengikuti perintah dari gembalanya.

Sedangkan kambing selalu ingin berjalan sendiri-sendiri dan mencari makan menurut kehendaknya sendiri. Nah, apa yg dapat kita pelajari di sini? Kalau kita domba, maka kita akan selalu mengikuti kehendak Kristus. Tetapi kambing, selalu ingin mencari yg menguntungkan dan menyenangkan tanpa peduli apa yg Firman Tuhan katakan. Dan, saya percaya bahwa kita semua rindu untuk menjadi domba-domba. Maka melalui Firman di bawah ini, kita bisa melihat diri kita, apakah saya domba, atau kambing? Matius 25:

31"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku, ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 41Dan Ia akan berkata juga kepada yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-KU, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. 42Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 44Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 46Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, saya tertarik untuk melihat, bahwa siapakah sebetulnya yg dimaksud dengan domba atau siapakah yg dimaksud dengan kambing?

1. Domba peduli dengan orang yg berkekurangan, tetapi kambing acuh
Kita lihat pada ayat yg ke-35, dikatakan Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku, ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Kemudian pada ayat yg ke-44Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

Jadi jelas di sini kita lihat bahwa domba peduli dengan orang yg berkekurangan. Dan kambing, acuh.., sama sekali tidak peduli. Dengan lain kata, mereka berkata,"Yesus, kalau Engkau berkekurangan, Aku bantu. Yesus, kalau Engkau lapar, aku beri Engkau makan, tetapi kalau orang-orang ini, orang-orang miskin ini, orang-orang yg membenci aku ini, yang tidak peduli dengan aku ini, aku tidak peduli dengan mereka.

Tetapi, domba-domba ini peduli. Lihat orang yg berkekurangan, mereka penuhi, Lihat orang yg lapar, mereka beri makan. Ketika mereka telanjang, mereka beri pakaian. Tidak peduli siapa mereka? Pokoknya, di mana ada kebutuhan, tipe seorang domba adalah mereka ingin menjadi berkat bagi yg berkebutuhan. Jadi, ciri domba itu jelas, betul mereka beribadah dan mengasihi Tuhan, begitu pula dengan kambing, betul mereka beribadah dan mengasihi Tuhan, tetapi mereka tidak peduli dengan sesamanya, mereka engga peduli dengan orang lapar, sejauh mereka kenyang. Mereka engga peduli dengan orang telanjang, sejauh mereka berpakaian. Tetapi domba, mereka punya hati yg berbelas kasihan, hati yg hancur untuk melihat kebutuhan orang lain.

Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, dunia ini kehilangan orang-orang yg peduli. Kita lihat yayasan-yayasan / organisasi-organisasi yg melakukan pergerakan dan peduli untuk orang-orang. Tetapi, saya kuatir bahwa mereka hanya melakukan sepanjang itu dapat dilihat oleh orang, tetapi sebenarnya engga punya hati yg sungguh peduli. Sehingga, yayasan besar dibangun, tetapi jelas korupsi besar terjadi di sana. Orang mendirikan gerakan-gerakan peduli, hanya untuk mencari keuntungan yg sebesar-besarnya atau hanya untuk mencari nama belaka. Jadi, dunia ini sebenarnya sudah kehilangan orang-orang yg peduli.

Jadi, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, sesungguhnya, saya ingin mendukung saudara untuk menjadi orang yg peduli dimanapun saudara berada. Orang boleh membenci orang percaya. Tetapi, kita sebagai anak-anak Tuhan, harus peduli dengan orang-orang yg berkekurangan. Karena, kita tahu bahwa orang yg berkekurangan jika kita tidak bantu/tolong, mereka akan hidup dengan berkekurangan, tetapi bila kita bantu, maka mereka akan hidup dengan penuh suka cita.

2. Domba melakukan segala sesuatu dengan ketulusan, tetapi kambing mencari pujian
Ayat yang ke35Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku, ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?

Mereka bertanya, kapan? Mereka begitu tulus, sampai mereka sendiri tidak ingat lagi. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kadang kala waktu kita bantu orang, kita selalu mengharapkan, orang itu akan mengingat kita terus menerus, sampai suatu saat mereka mengecewakan kita, kita akan mendatangi mereka dan berkata, eh,"kamu lupa yah...16 tahun yg lalu, waktu kamu masih bujangan, waktu kamu belum menjadi orang kaya dan menikah, kamu kan pernah tinggal di rumah saya, kamu kan saya bantu, koq sekarang kamu begitu sama saya!" Manusia kan emang begitu. Kalau ia tolong, ia akan terus membangkit-bangkit. Tetapi, sebagai orang Kristen, lakukanlah dan hiduplah dengan kebenaran.

3. Akhirnya domba diselamatkan, tetapi kambing dihukum
Sebagai hamba Allah, saya ingatkan saudara, biarlah saudara selalu peduli dengan orang yg berkekurangan. Biarlah tangan kita selalu terulur bagi mereka yg membutuhkan. Biarlah hati kita penuh kasih. Kalaulah kita sama sekali engga bisa tolong apa-apa, minimal kita memberi semangat, kekuatan, penghiburan. Minimal kita berdoa, karena doa orang benar besar kuasanya. Dan juga lakukanlah segala sesuatunya dengan penuh ketulusan. Janganlah pernah membangkit-bangkit.

Kalaulah saudara menolong orang. Kemudian orang itu menyakiti dan mengecewakan saudara. Saudaraku, itu bukanlah urusan saudara. Tetapi biarlah saudara tetap hidup di dalam Kasih dan ketulusan. Maka Allah akan melihat dan menatap saudara, dan berkata,"Saudaraku yg setia, engkau berhak untuk menerima Kemuliaan dan hidup yg kekal.

Doa:
Bapa, dalam Nama Yesus, kami berdoa untuk setiap mereka yg berbeban berat, buat mereka yg sakit, mereka yg goncang di dalam rumah tangga, atau mereka yg selalu dalam kekurangan dan selalu berpikir mengenai masalah dan persoalan mereka, tetapi engga pernah peduli dengan orang lain, hidup dengan tanpa ketulusan dan selalu membangkit-bangkit, hamba berdoa, dalam Nama Yesus, Tuhan jamah, siapapun yg membutuhkan pertolongan, mujijat, biarlah mereka mendapat lawatan Allah secara khusus. Dalam Nama Yesus hamba berdoa, amin!

Sunday, September 5, 2010

Peace that the world cannot give

Peace that the world cannot give

"Peace I leave with you; my peace I give you. I do not give to you as the world gives. Do not let your hearts be troubled and do not be afraid."
John 14:27, NIV

I read the following words recently and thought how true they are. Look at yourself and other people in various situations, and you’ll find that, unconsciously, everyone is seeking peace of mind. People are blessed with many things – intelligence, charm, good looks, popularity, wealth – and yet underneath the surface of their lives they’re disturbed and have a sense of unrest and anxiety.

Jesus said that the peace He gives is not like the peace the world gives. It’s inner peace, peace that is independent of circumstances and it’s a peace that’s only possible when it’s received from Jesus. It’s a peace that comes from having our eyes and hearts fixed on Him and not on the circumstances we find ourselves in.

The peace Jesus talks of is ‘The peace of God, which transcends all understanding’ and which ‘will guard your hearts and minds in Christ Jesus’ (Philippians 4:7). This peace is in the heart, and is reflected from a right relationship with God. Sometimes circumstances can seem overwhelming. The tendency is to worry and become absorbed in the problem, rather than pouring out our heart to God and exchanging our concerns for His peace.

If we worry about the problems that come into our lives, we look inwards, get disturbed and obliterate Jesus. Peace is found in obeying Him, whatever our circumstances.

Inner peace that’s independent of circumstances is only possible when it’s received from Jesus. Peace is also the fruit of obedience to Jesus. Whenever you obey Him His seal is that of a peace which isn’t a natural one – it’s the peace of Jesus Himself.

Jesus speaks peace to us in the storms of life just as He spoke to the disciples in the storm on the lake (Mark 4:35). His words echo down the centuries, ‘Peace! Be still!’ Storms can be full of noise and confusion, yet He still speaks and we need to be still to hear His voice.

Jesus speaks peace to us in our troubles and says, ‘Do not let your hearts be troubled, and do not be afraid’. The peace of Jesus in our troubles is the antidote to fear.

Jesus speaks peace to us in our uncertainties and says that His peace is perfect peace. The one whose mind is set on Jesus will be kept in His peace despite the unknown circumstances.

Today, lay it all before Him. If you’re facing difficulties, bereavement, sorrow, sadness, loneliness, or perplexity, hear Jesus say to you personally, ‘Do not let your heart be troubled.’

Prayer: Father, thank You for the peace of heart and mind that Jesus gives. Thank You that it’s a gift promised to all Your children whatever their circumstances. I thank You for the Lord Jesus, and today, as I fix my eyes and my heart on Him, I receive the gift of peace which the world cannot take away. Amen.

Today's Writer : Margaret Silvester Margaret Silvester had a career as a teacher prior to being called into full time Christian Ministry with her husband, David, in 1986. They were involved in establishing a Healing Ministry in the local church and Margaret has a passion to see lost and wounded people found and restored. She and her husband joined the Ellel Ministries teaching and ministry team in 2000 after a clear call from God.