Friday, December 26, 2008

69.Sebuah ukuran (Matius 10:21-28)

  • 21Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. 22Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-KU, tetapi orang yg bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. 23Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yg satu, larilah ke kota yg lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. 24Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yg tertutup yg tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yg tersembunyi yg tidak akan diketahui. 27Apa yg kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yg dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28Dan janganlah kamu takut kepada mereka yg dapat membunuh tubuh, tetapi yg tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yg berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
  • Jika kita mempelajari baik-baik ayat-ayat di atas, maka kita lihat di sini Yesus kristus dalam kotbahnya dan penggenapan FirmanNYA dan dalam pengungkapan dari rahasia sorganya, IA berbicara mengenai ukuran-ukuran kepada murid-muridnya, yaitu:
  • 1. Ukuran kesetiaan
  • Ayat 22Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-KU, tetapi orang yg bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Jadi, ukuran kesetiaan bukan berarti mulusnya jalan, karena ayat di atas berkata bahwa kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKU, dan ayat ke 23 dikatakan Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yg satu, larilah ke kota yg lain;....., berarti ukuran kesetiaan ada saatnya kita diperhadapkan oleh keadaan dimana saudara sendiri akan diserahkan, saudara sendiri akan dibenci, dan akan melalui aniaya.
  • Sehingga ukuran kesetiaan bukan berarti mulusnya jalan. Kita tidak bisa mengharapkan kehidupan Kristen tanpa tantangan.
  • Kita tidak bisa berkata bahwa "Kalau tidak ada tantangan, maka baru saya bisa setia. Atau saya ingin setia dengan Tuhan, tapi dalam masa muda ini saya begitu banyak godaan. Atau saya ini mau setia dengan Tuhan, tapi saya ini seorang businessman. Atau saya ingin setia dengan Tuhan, tapi saya jauh dari keluarga. Saya ini orang miskin yg ditekan dari berbagai pihak. Sehingga kita memiliki berbagai alasan untuk menyatakan kepada Allah bahwa "Kalau saya tidak setia sebetulnya Tuhan bisa mengerti karena jalan saya tidak mulus. Jadi ukuran kesetiaan bukan berarti mulusnya jalan, tapi ukuran kesetiaan adalah: "bertahankah kita sampai pada kesudahannya." Ayat 22 berkata "......tetapi orang yg bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Jadi, ukuran kesetiaan bukan berarti sementara kita berjalan, tetapi pada akhir perjalanan kita. Itu sebabnya Yesus berkata "Jika anak manusia datang kembali, masihkah dijumpai iman di bumi ini?" Berarti mungkin sekarang jalan kita tidak mulus, mungkin jalan kita penuh dengan tantangan, tetapi itu bukan berarti bahwa saudara tidak bisa setia. Biarlah kita tetap bertahan, karena Tuhan tetap memperdulikan, Tuhan begitu memperhatikan dan Tuhan tetap menyatakan kasihNYA bagi mereka yg setia
  • 2. Ukuran kemajuan bukanlah kemampuan pribadi.
  • Ayat 24 berkata Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Ada banyak orang yg bilang, saya tidak bisa maju, karena saya dari keluarga miskin. Saya tidak bisa maju, karena saya punya cacat dalam tubuh saya. Saya tidak bisa maju, karena saya dari keturunan yg tidak bisa peduli dengan saya. Saya tidak bisa maju, karena saya lahir dari keluarga yg broken home. Saya tidak bisa maju, karena suami saya tidak mendukung saya. Sehingga kita memiliki 1001 macam alasan. Ukuran kemajuan bukanlah kemampuan pribadi seseorang. Ada banyak orang lemah yg dipakai Tuhan, ada banyak orang yg tidak pintar dipakai Tuhan. Tetapi, di sini dikatakan ayat 24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Berarti ukuran kemajuan tergantung kepada siapa kita berguru, kepada siapa kita arahkan pandangan kita, kepada siapa kita arahkan teladan kita.
  • Bukankah ada banyak orang meneladankan hidupnya pada Michael Jackson, lalu orang-orang yg terkenal. Bahkan orang yg terkenal seringkali dijadikan teladan oleh banyak orang, dimana semua orang berkata "Oh, saya ingin seperti dia.."Tetapi alkitab berkata seorang murid tidak akan lebih daripada gurunya. Berarti bila kita menjadikan Yesus sebagai guru kita, jika kita jadikan Yesus sebagai teladan kita/contoh hidup kita, maka kita akan melihat kemajuan yg berarti dalam hidup kita. Persoalannya adalah kenapa kita lemah? Karena kita terlalu banyak melihat orang lain. Kenapa kita mundur dari gereja? Karena kita lihat pastor kita, kita terlalu banyak melihat orang di sekitar kita. Tetapi, hari in biarlah kita diingatkan untuk terus memandang Yesus, maka kita akan melihat kemajuan demi kemajuan di dalam hidup kekristenan kita
  • 3. Ukuran keberanian
  • Ukuran keberanian bukanlah dari nekatnya tindakan kita. Ada banyak orang yg berpikir "Dia orang berani, karena dia nekat." Tetapi kekristenan bukanlah nekat, tetapi kekristenan adalah berani bertindak dari apa yg dia dengar dari Bapa. Karena ayat 26 berkata "Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yg tertutup yg tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yg tersembunyi yg tidak Aku ketahui dan ayat 27Apa yg kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang.... Seorang yg memiliki keberanian adalah seorang yg mendengar dari Tuhan. Kenapa Daud berani menghadapi Goliath, karena Daud mendengar dan Allah memberi Daud beban untuk menghadapi Goliath. Kenapa Yosua berani memasuki tanah Kanaan, berani masuk kota Yerikho dan meruntuhkan temboknya? Karena, Yosua mendengar dari Tuhan dan Allah memerintahkannya untuk bertindak. Jadi, iman bukanlah nekat, tetapi iman adalah mendengar dari Tuhan dan tidak takut melaksanakan apapun yg Tuhan perintahkan. Karena pada ayat yg ke-28 dikatakan Dan janganlah kamu takut kepada mereka yg dapat membunuh tubuh, tetapi yg tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yg berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
  • Biarlah kita merenungkan setiap ukuran di atas. Ukuran kesetiaan bukan dari mulusnya jalan, Ukuran kemajuan bukanlah dari kemampuan pribadi. Ukuran kemajuan yg benar adalah bagaimana kita terus bergantung kepada Yesus, dan ukuran keberanian adalah bagaimana kita tunduk terhadap Tuhan, dan menunggu Tuhan berbicara terhadap kita. Mungkin ada di antara kita yg tidak setia dalam perjalanan kita dengan Kristus, mungkin ada yg mengalami begitu banyak tantangan dalam hidup kita, mungkin kita diliputi oleh berbagai ketakutan. Biarlah setiap beban, tantangan dan masalah yg ada, kita tetap berdoa di dalam nama Yesus. Biarlah Yesus benar-benar menjadi teladan di dalam hidup kita, Yesus menjadi Tuhan dalam hidup kita, dan segala-galanya dalam hidup kita. Terima kasih Bapa, karena hanya KuasaMU yg selalu menyertai kita sepanjang masa.

Tuesday, December 23, 2008

68. Posisi orang percaya di tengah dunia ini (Matius 10:16-20)

16Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. 17Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yg akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yg tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yg harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 20Karena bukan kamu yg berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yg akan berkata-kata di dalam kamu.

Dimana posisi kita sebagai orang percaya di tengah dunia ini berdasarkan ayat-ayat di atas?

1. Kita adalah domba di tengah serigala
Ini adalah pernyataan yg mungkin tidak begitu menyenangkan bagi orang yg tidak begitu mengerti. Mungin kita berpikir "Tuhan, kalau saya ditempatkan sebagai singa di tengah serigala, mungkin akan lebih mudah." Tetapi alkitab mau jelaskan bahwa kita adalah domba di tengah serigala. Bila kita sebagai orang percaya berada dalam keadaan dimana keadaan sekeliling kita mengancam/menakutkan. Yang sungguh seringkali keadaan tersebut mengkhwatirkan di dalam hidup kita. Karena kita adalah domba yg ditempatkan di tengah-tengah serigala. Jadi, janganlah heran bila percobaan itu datang kepada kita seolah-olah sesuatu yg luar biasa terjadi atas kita. Karena serigala memiliki sifat yg menyerang domba.

Tapi 1 hal, bahwa Tuhan berikan perjanjiannya kepada kita bahwa melalui air sekalipun tidak akan dihanyutkannya, dan melalui api sekalipun engkau tidak akan dihanguskannya. Berarti dengan lain kata, walaupun kita domba di tengah serigala, Tuhan memberikan perlindungan bagi kita. Itulah sebabnya Yesus menyatakan kepada umatnya "Akulah gembala yg baik". Biarlah kita memiliki pengertian bahwa Dialah gembala kita yg akan selalu melindungi dan menjaga kita dan memagari hidup kita dengan kuasaNya. Jangan heran, bila ada banyak orang yg menangis, kuatir, dan akhirnya putus asa. Karena alkitab sudah berkata bahwa kita adalah seperti domba di tengah serigala.

Persoalannya sekarang adalah bagaimana si domba ini dapat selalu dekat dengan si gembala, karena si gembala akan selalu memegang tongkat. Setiap kali serigala mendekat dan siap menyerang, serigala akan dipukulnya, sampai serigala itu lari. Tetapi kembali ketika gembala berjalan di depan, sang serigala akan mulai perlahan-lahan berjalan di belakang, siap memakan dan mencabik-cabik domba yg mulai berlari dan berjalan diluar tuntunan gembala tersebut. Jadi, jangan heran, tapi kita harus selalu mendekat bagi sang gembala.

2. Karena, kita adalah domba di tengah serigala, maka jangan hadapi dengan cara dunia.
Jangan hadapi dengan cara serigala dan dengan cara kekerasan. Karena, domba tidak bisa menatap serigala dan berkata, mari kita bertarung, sebab domba akan dihabisinya sama sekali. Ada banyak orang yg percaya kepada Tuhan, tapi berbisnis dengan cara-cara dunia. Ada banyak orang yg menyebut dirinya percaya kepada Tuhan, tapi masih pacaran dengan cara-cara dunia. Dan banyak orang yg mengaku dirinya percaya kepada Tuhan, tetapi melayani dengan cara2 dunia. Jangan hadapi dengan cara dunia/cara serigala/kekerasan. Itu sebabnya alkitab berkata "Kamu adalah garam dunia." Kalau garam itu sudah tidak asin lagi. Itu berarti garam itu sudah terpengaruh dengan keadaan sekitarnya, dan sudah tidak lagi memberikan warna keasinannya. Maka garam itu akan dibuang dan diinjak-injak orang. Maka bila domba bertarung dengan cara serigala, maka akan dicabik-cabik habis domba itu.

3. Karena kita adalah domba di tengah serigala, maka kita harus hidup dalam hikmat.
Apa artinya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati? Ini adalah sebuah ungkapan pada jaman waktu itu, yg sebetulnya merupakan terjemahan ungkapan peribahasa, yg artinya kita harus hidup dalam hikmat. Yang selalu berjalan dalam tuntutan Allah, Firman Tuhan. Karena alkitab berkata, jika kamu kekurangan hikmat, mintalah kepada Allah yg memberikannya dengan murah tanpa membangkit-bangkit. Ada banyak kegagalan terjadi, bukan karena kita bodoh atau bukan karena Allah tidak menolong. Tapi banyak kegagalan yg terjadi karena kita berjalan dengan tanpa hikmat. Alkitab berkata "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan." Jadi, bila kita takut akan Tuhan dan hidup di dalam hikmat, maka walaupun kita seperti domba di tengah serigala, maka kita akan melihat kemenangan besar di jalan kita.

Allah mampu merubah suatu penderitaan untuk menjadi suatu kesaksian. Jika kita ada di tengah dunia yg penuh dengan penderitaan, maka Allah mampu mengubahnya. Ayat yg ke18Dan karena Aku (bukan karena dosa), tetapi Alkitab berkata karena Yesus kamu digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yg tidak mengenal Allah. Maksud mereka adalah untuk mengadakan suatu penganiayaan, tetapi Allah mengubah penderitaan/penganiayaan dan tekanan tersebut menjadi kesaksian. Itu sebabnya alkitab berkata Allah turut bekerja sama dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan.

Jangan takut apapun, bila kita tahu bahwa kita sudah berjalan benar dan di dalam kehendak Tuhan. Karena, Allah menyertai kita. Itu bukan berarti bahwa jalan kita akan selalu menyenangkan. Tetapi alkitab berkata, karena Aku kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa. karena Aku, kamu akan digiring ke muka raja2. Hati kecil akan merasa takut dan tertekan. Tetapi bila kita ingat bahwa Allah akan mampu untuk merubah penderitaan untuk menjadi kesaksian. Bagi orang percaya, tidak ada 1 tempat yg dia ditempatkan adalah suatu kebetulan.

Mungkin, menurut saudara saat ini merasa disingkirkan dan difitnah. Tetapi, saudara ada di tempat di mana saudara ada. Menurut naluri, kita akan berontak dan berkata "saya tidak terima". Saya sudah buat yg terbaik koq saya masih difitnah dan ditempatkan di sini? Bagi orang percaya, tidak ada istilah dia sekarang sedang disingkirkan. Bagi orang percaya, dimana dunia coba untuk menyingkiran kita sekalipun, kita akan menjadi terang Kristus yg menyala. Alkitab berkata "Batu yg dibuang oleh tukang-tukang bangunan akan Tuhan pakai sebagai batu penjuru untuk menegakkan. Alkitab berkata" orang yg dianggap lemah di dunia ini, Tuhan akan pakai untuk mempermalukan yg kuat sekalipun. Allah mampu untuk merubah suatu penderitaan untuk menjadi suatu kesaksian.

Bahkan Ayat yg terakhir di sini dikatakan: Karena bukan kamu yg berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yg akan berkata-kata di dalam kamu. Kadang kala yg kita harapkan adalah semuanya sudah Allah nyatakan terlebih dahulu kepada kita, tetapi kadang kala tidak seperti itu. Kadang kala Allah ijinkan kita dalam keadaan yg terjepit, tetapi di dalam keadaan yg terjepit itu, Allah menyatakan pertolonganNYA, Allah mulai berbicara, Allah mulai menuntun dan menyatakan kuasaNYA. Dan pada saat yg dibutuhkan Roh Allah akan berbicara dan menuntun. Itu sebabnya bagi orang percaya tidak ada istilah terjepit/jalan buntu. Yg kita lihat jalan buntu menurut mata kita, di situ kita lihat pertolongan Allah dan kuasaNYA. Yang jalan buntu di dunia ini, di situ kita lihat pertolongan Tuhan. Keadaan terjepit di tengah dunia ini, di situ kita lihat tangan Tuhan yg menuntun kita, karena Roh Allah akan berbicara. Oleh karena itu, kita sebagai orang percaya harus ada komunikasi manis dengan tuntunan Roh Kudus yg akan membawanya ke dalam kemenangan. Karena Alkitab berkata Aku akan naik ke surga dan pergi, tapi Aku tidak akan meninggalkan kamu yatim piatu, tetapi akan mengirimkan seorang penolong lain yg menyertai kamu selama-lamanya, karena Allah Roh Kudus yg akan menuntun dan berbicara bagi kita pada saat yg kita butuhkan.

Apabila ada di antara kita yg akhir-akhir ini seperti domba di tengah serigala. Atau dijebak dalam suatu penderitaan, merasa seperti buntu dan jalan terjepit, jangan heran, jangan hadapi dengan kekerasan dan pemberontakan, tetapi mulai minta hikmat Tuhan berlaku atas kita. Percayalah ada suatu rencana khusus yg Allah ingin kerjakan bagi kita, percayalah bahwa di dalam nama Yesus kita akan dibawa di dalam kemenangan dan pertolongan Tuhan itu datang pada saat yg sempurna, karena Allah kita adalah Allah yg hidup dan Roh Allah yg akan berbicara serta menuntun kita sebagai umatNYA. Dan Roh Allah yg ada di dalam kita lebih besar daripada Roh yg ada di dunia ini.

Sunday, December 14, 2008

Melangkah bagi Kristus (Matius 10:9-15)

9Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11Apabila kamu masuk ke kota atau desa, carilah di situ seorang yg layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12Apabila kamu masuk rumah orang berilah salam kepada mereka. 13Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.

Saudara-saudari yg terkasih dalam Tuhan, dalam mempelajari ayat-ayat di atas, ada 3 perkara yg sangat indah yg dapat kita pelajari:

1. Jika kita telah siap melangkah bagi Kristus, kita hanya harus mengandalkan Kristus
Ketika Yesus mengutus ke-12 rasulNYA dan para muridNYA, maka pesan yg sangat kuat yg Yesus ingin tekankan bagi mereka Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Berarti yg Yesus ingin jelaskan, mungkin kamu memang masih punya emas, mungkin kamu masih punya perak, mungkin kamu masih punya tembaga. Tetapi kamu tidak bisa melangkah bagiKU dan berjalan melayaniKU dengan masih mengandalkan sesuatu yg engkau miliki. Jika kita siap melangkah bagi Kristus, Kita hanya harus mengandalkan Kristus.

Di sini kesannya radikal sekali, kenapa? Bukankah emas, perak dan tembaga dapat menjadi bekal dalam perjalanan, tapi Yesus mau beritahu bahwa IA adalah Allah yg bertanggung jawab. Bila engkau sungguh-sungguh melangkah bagi Kristus, maka engkau tidak akan kekurangan, bila engkau sungguh2 melangkah di jalan Kristus, engkau tidak akan dibiarkannya .
Karena dengan membawa emas, membawa tembaga, membawa perak dalam perjalanannya bersama Kristus adalah sebuah keraguan. Dimana kita berpikir, bagaimana jika Tuhan tidak mencukupi saya? Mungkin kalau Tuhan tidak mencukupi saya, emas dapat saya jual, perak dapat saya jual, tembaga dapat saya jual. Kita tidak dapat mengandalkan segala sesuatunya menjadi pengikut Kristus. Waktu kita mau mengandalkan Kristus saja, maka di situlah kita lihat bahwa Allah akan memberkati tepat pada waktunya.

Saudaraku yg terkasih dalam Tuhan, kita tidak perlu ragu. Daud berkata dulu aku muda, sekarang aku telah menjadi tua, tapi tidak pernah aku lihat anak cucu orang benar meminta-minta roti. Kapan kita lihat bahwa Allah tidak memberkati kita. Kita lihat Allah tidak memberkati kita waktu kita mulai mengandalkan kekuatan kita sendiri, waktu kita mulai mengandalkan kekayaan kita sendiri, waktu kita hanya mengandalkan simpanan kita sendiri. Alkitab dengan jelas berkata "Terkutuklah mereka yg mengandalkan kekuatannya sendiri. Jika kita siap melangkah bagi Kristus, kita harus mengandalkan Kristus saja.

2. Dalam melangkah bagi Kristus, tetap etika harus dijalankan dengan baik.
Ayat yg ke 11 dikatakan Apabila kamu masuk ke kota atau desa, carilah di situ seorang yg layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.Bicara tentang apakah kalimat itu? Yesus berbicara tentang etika hidup yg baik, kenapa? Karena Yesus mau jelaskan, apabila kamu masuk ke kota, janganlah kamu berpindah-pindah, tetapi tinggallah di sana sampai kamu meninggalkan kota itu. Ayat yg ke-12 dikatakan "Apabila kamu masuk rumah orang berilah salam kepada mereka. Kita lihat, kadang kala kita berkata, "saat memberitakan mengenai Kristus, kenapa saya ditolak? Seringkali bukannya Kristusnya yg ditolak, tetapi dari caranya. Kita pelajari di sini dan kita jumpai bahwa etika dan cara hidup ini yg menjadi persoalan. Ada banyak orang yg tidak bisa percaya kepada Kristus, karena apa? Karena orang percaya itu sendiri. Karena, orang Kristen sendiri rumah tangganya ribut terus, menyebut dirinya pergi ke gereja, tapi ketika terjadi sesuatu, dia yg paling takut. Ketika ada apa-apa, dia yg paling cepet marah dan emosian.

Ini yg disebut orang yg tidak memiliki etika hidup orang Kristen yg baik dan menjalankan ciri kehidupan sebagai orang benar. Seringkali kita tidak menjadi suratan dari Yesus yg terbuka yg dapat dibaca oleh setiap orang. Setiap orang yg menyebut dirinya Kristen, harus menjalankan kehidupan dengan baik. Dimana melalui hidup saudara, nama Kristus dimuliakan, dimana melalui hidup saudara, seorang suami boleh melihat kasih dari seorang isteri. Dimana melalui hidup saudara, istri saudara dapat melihat tanggung jawabnya seorang suami kepada keluarganya, adanya kasih yg tulus dan kesetiaan yg benar. Bagaimana anak-anak saudara dapat melihat bahwa saudara adalah orang tua yg sungguh sudah dirubah dan dijamah oleh Tuhan. Dalam melakukan segala sesuatu bagi Kristus, kita harus menjalankan cara hidup dan perilaku yg benar, yg sesuai dengan kehendak Tuhan.

3. Melayani Kristus bukanlah sebuah pemaksaan
Ayat 14 dikatakan Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Ada orang-orang tertentu yg berusaha memaksa dan bahkan tidak sedikit yg coba menjalankan pekerjaan sosial, mau membawa seorang percaya kepada Kristus. Ini adalah suatu yg bertentangan bagi Firman Tuhan. Alkitab jelas-jelas berkata jika seseorang tidak menerima salamnya, kebaskanlah debunya dari kakimu. Saudaraku yg terkasih dalam Tuhan, bukan berarti bahwa pekerjaan sosial dari gereja bagi Tuhan itu tidak baik. Tetapi mengadakan pemaksaan dengan melakukan kegiatan sosial agar seseorang menjadi percaya kepada Kristus, itu adalah sesuatu yg bertentangan dengan Firman Tuhan, mengapa? Karena melayani Kristus, alkitab jelas berkata"Jangan buang mutiara ke dalam mulut babi". Karena yg menjamah hati manusia bukan kita, tetapi Kristus. Itulah sebabnya alkitab berkata "Mintalah kepada yg Empunya tuaian. Berarti yg harus kita buat adalah beri yg terbaik, yg harus kita buat adalah melayani, kita mengerjakan apa yg seharusnya kita kerjakan. Untuk membuat hati seseorang menjadi percaya, itu bukan hasil karya kita, tapi adalah urusan Tuhan.

Kadang kala ada seseorang yg menjadi sombong, karena hasil pelayanannya. Dan bilang, kalau bukan karena saya mana mungkin orang itu bertobat. Dan bilang sudah berapa pendeta yg melayani dia, dan hanya lewat pelayanan saya, orang itu bertobat. Saudaraku, melayani Kristus bukan hasil karya kita. Karena tugas kita masing-masing sama, yaitu hanya menabur, hanya menabur dan hanya menabur. Ini adalah perintah yg Tuhan berikan buat kita. Karena Allah sendirilah yg akan menumbuhkan dan merubah hati seseorang.

Inilah saatnya kita periksa hidup kita masing-masing dengan baik. Mungkin selama ini kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita tinggal menunggu waktunya dan kejatuhan yg akan terjadi. Karena alkitab berkata "terkutuklah orang yg mengandalkan kekuatannya sendiri". Jika kita sudah siap untuk melangkah bagi Kristus, jalankanlah etika dengan baik, milikilah perilaku hidup yg sesuai dengan kehendak dan jalan Tuhan, dan akhirnya, layanilah Kristus dengan kesadaran. Bahwa Kristuslah yg menumbuhkan. Karena, jika bukan Kristus, kita ini bukan apa-apanya. Jika mungkin ada di antara kita yg mungkin cinta Tuhan, tapi hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, sehingga oleh sebabnya itu kita selalu gagal. Atau mungkin karena kita tidak turut dengan perintah Tuhan dengan sungguh-sungguh, sehingga kita gagal pula. Biarlah kita berdoa, mau buka hati dan bersedia dijamah, karena hanya kekuatan dan kuasa Yesus yg dapat memberi kita kemenangan.

Friday, December 5, 2008

Waktu Yesus memanggil - Matius (10:5-8)

5Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6melainkan pergilah kepada domba-domba yg hilang dari umat Israel. 7Pergilah dan beritakanlah:Kerajaan sorga sudah dekat. 8Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Saudaraku, pada program yg lalu kita melihat bagaimana Yesus memanggil ke-12 murid-muridnya. Yesus bukan hanya memanggil mereka karena Yesus membutuhkan seorang teman. Yesus memanggil mereka karena bukannya takut Yesus kesepian, tetapi Yesus memanggil mereka, karena Yesus memiliki rencana yg indah bagi hidup mereka. Ada banyak orang berpikir Yesus datang hanya sekedar untuk membangun sejumlah orang besar agar menjadi pengikutnya di muka bumi ini. Banyak orang berpikir" oh..saya harus jadi Kristen, supaya banyak pengikut Kristen di muka bumi ini." Tetapi hal yg pasti Ia memanggil saudara, bukan karena Ia takut kehilangan pengikut, atau tidak suka karena Yesus sendirian. Tetapi Yesus panggil saudara, karena ada sesuatu yg khusus yg Ia ingin kerjakan di dalam hidup saudara. Saudaraku yg kekasih di dalam Tuhan, itu yg terjadi sekarang.

Setelah Yesus memanggil mereka, dan apa yg terjadi? Yesus mengutus mereka untuk pergi. Yesus percayakan sesuatu kepada mereka. Karena Yesus ingin mereka berharga, karena Yesus ingin mereka kerjakan sesuatu yg berarti. Apa yg terjadi ayat ke-5 berkata Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria. Dari situ kita lihat bahwa pengutusan harus ada di dalam ketaatan. Waktu Yesus memakai seseorang, memanggil seseorang dan percayakan sesuatu kepada seseorang. Itu tidak berarti Yesus menuntut sesuatu yg sifatnya merupakan kepandaian, kepintaran atau pengalamannya. Tetapi yg Yesus harapkan adalah ketaatannya. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, waktu Allah memanggil kita, tidak banyak sebenarnya di antara kita yg layak dipanggil Tuhan. Tetapi Yesus melihat ketaatan saudara. Orang-orang yg dipakai oleh Tuhan bukan berarti orang-orang yg sempurna. Orang yg dipakai Tuhan mutlak haruslah taat. Tuhan mencari orang-orang yg taat.

Di dalam gereja kadang kala ada banyak orang pintar. Dan kadang kala saking pintarnya, orang pintar itu ingin atur pendeta/pastornya. Ada banyak orang kaya di gereja, dan kadang kala karena saking kayanya, dia mau bikin kebijaksanaan gereja semaunya sendiri. Karena ia pikir, kalau bukan karena saya, gereja ini tidak bisa berdiri. Tetapi, dalam kasih Kristus biarlah kita diingatkan, persoalannya bukan karena banyaknya uang yg disumbangkan untuk gereja. Persoalannya bukan berapa banyaknya ilmu/ide yg saudara telah sumbangkan untuk gereja. Tetapi, persoalannya sekarang, adakah engkau mau taat kepada Tuhan? Gereja seringkali kehilangan orang-orang yg taat. Itu sebabnya bisa terjadi perpecahan di mana-mana. Itu sebabnya bisa terjadi persoalan di mana-mana. Karena kurangnya orang yg mau tunduk dan taat kepada Allah, dan mau berjalan menurut kehendakNYA. Jadi, pengutusan harus dimulai dari ketaatan.

Mereka adalah orang-orang yg sederhana, tetapi taat. Keberhasilan bukan karena kemampuan seseorang, keberhasilan merupakan hasil dari ketaatan kita untuk menjalani kehendak Allah. Bila anda taat menjalani kehendak Allah, engkau pasti berhasil. Bila anda adalah seorang suami yg taat menurut kehendak Allah, maka rumah tanggamu akan berhasil. Jika engkau anak muda yg taat, maka masa mudamu akan berhasil. Jika engkau adalah seorang pengusaha/seseorang yg sedang membangun karir yg taat dan mengikuti kehendak Allah, maka usahamu akan berhasil.Hal yg pertama kita lihat, bahwa pengutusan kita harus ada di dalam ketaatan.

Hal yg kedua, bahwa fokus kita haruslah mengenai pemberitaan kerajaan sorga. Karena, Yesus berkata pada ayat yg 7 Pergilah dan beritakanlah:Kerajaan sorga sudah dekat. Fokus pemberitaan kita bukanlah gereja. Fokus pemberitaan kita bukan betapa hebatnya kita berkata-kata, dan memakai berbagai istilah-istilah dan kenal dengan nama-nama orang penting. Fokus pemberitaan kita haruslah Kerajaan Sorga. Fokus pemberitaan Firman di gereja haruslah pada Kerajaan sorga, bukan pada berkat jasmani, bukan pada kemampuan manusia, bukan pada segala kekayaan hidup ini, bukan pada segala kebutuhan hidup ini. Tapi, fokus pemberitaan haruslah pada Kerajaan Sorga.

Kadang kala, kita lebih tertarik mendengarkan Firman Allah saat di gereja mengenai berkat, daripada pemberitaan mengenai Kerajaan Sorga. Sehingga apa yg terjadi? Orang mulai membangun kekayaan duniawinya, dan melupakan bahwa kekayaan kita yg sejati hanya ada di dalam Kerajaan Sorga. Karena di muka bumi ini menurut alkitab "Ngengat dan karat dapat merusaknya." Repotlah kita kalau kita datang ke gereja hanya ingin mendengar mengenai kekayaan manusia. Fokus dan perhatian manusia bukanlah pada sesuatu yg terjadi pada dunia ini, tetapi fokus dan perhatian kita haruslah pada Kerajaan Sorga. Jika kita hidup taat pada kehendak Tuhan, maka kita semua akan kembali ke sorga. Untuk orang-orang percaya, yg harus menjadi kerinduan bagi mereka adalah harinya akan tiba di mana kita semua akan kembali ke Kerajaan Sorga.

Hal yg ke tiga adalah keji di hadapan Tuhan, bila kita hanya memfokuskan pelayanan kepada materi. Ayat ini mau berkata pada ayat yg ke 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Keji di hadapan Tuhan, jika kita memfokuskan pelayanan kepada materi. Fokus pemberitaan kepada materi, menyebabkan fokus pelayanan juga pada materi. Fokus pemberitaan kepada perkara-perkara dunia, membuat fokus pelayanan pula pada perkara-perkara dunia.
Tidak sedikit orang yg membanding-bandingkan manusia, harkat dan martabatnya hanya dengan materi. Tuhan berkata kamu dapat dengan cuma-cuma, berikanlah dengan cuma-cuma. Itu sebabnya pelayanan kepada Kristus harus lahir dari hati.

Pelayanan kepada Kristus tidak lahir dari otak. Pelayanan kepada Kristus tidak lahir karena jemaat memilih, karena orang lain atau gereja menentukan. Tetapi, pelayanan kepada Kristus harus merupakan sesuatu yg keluar dari hati. Ada banyak orang yg terpanggil sebagai majelis gereja. Ia pikir itu hanya penunjukkan gereja, sehingga tidak lagi pelayanannya keluar dari dasar hatinya yg terdalam. Tetapi lewat pengajaran ini, kita kembali diingatkan, bahwa keji di hadapan Tuhan, jika kita memfokuskan pelayanan kita kepada materi. Karena Tuhan berkata apa yg kamu dapat dengan cuma-cuma, berikanlah itu dengan cuma-cuma.

Kita harus punya hati yg rela dan penuh kasih, serta bersyukur. Pengutusan dari Tuhan harus memiliki hati yg rela, rela meskipun harus dicemooh, diejek, dan tidak mendapatkan apa yg menjadi haknya. Dan hal terpenting adalah hatinya harus penuh kasih, sehingga dari kasih itu mengalir berkat, dari kasih itu mengalir suka cita, dari kasih itu mengalir segala kebaikan yg Tuhan mau kerjakan dalam hidupnya. Tuhan begitu baik dengan kita, oleh sebab itu Tuhan pilih kita. Hiduplah di dalam ketaatan, jadikanlah Kerajaan Sorga menjadi fokus perhatian kita. Dan akhirnya kita mau melayani dengan rela, melayani dengan kasih dan rasa bersyukur, karena Tuhan sudah menyelamatkan kita , kita perlu oleh tangan dan perlindungan Tuhan menyelamatkan orang lain karena KuasaNYA. Karena Tuhan sudah memberkati kita, kita harus menjadi saluran berkat bagi orang lain. Itu sebabnya, kalau hati kita rela, penuh kasih, kemanapun kita pergi tidak dapat tidak kita akan terus berbuat yg terbaik bagi Tuhan.