Thursday, August 28, 2008

Iman yang besar (Matius 8:5-13)

5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepadaNYA: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-NYA: " Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun, kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yg mengikuti-NYA: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, 12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yg paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yg engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.


Mengapa Yesus mengakui bahwa si perwira yang orang kafir/bukan Yahudi/orang yg bukan masuk golongan pilihan Allah ini memiliki iman yg besar?
Saya percaya setiap dari kita ingin memiliki iman yg besar, saya percaya kita engga akan puas kalo hanya disebut orang Kristen, atau hanya pergi ke gereja saja. Mungkin seringkali bila kita berdoa selalu menyebut tambahkanlah iman kami. Makanya Yesus pernah bilang, apabila anak manusia datang kembali, masihkah dijumpai iman di bumi ini? Inilah kemenangan iman, karena tanpa iman tidak ada seorangpun yg dapat melihat Allah. Iman adalah dasar yg hakiki di dalam kekristenan kita. Kita lihat apa artinya memiliki iman yg besar?

1. Bila seseorang memiliki kerendahan hati.
Ayat 5 & 6 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepadaNYA: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yang perlu dicatat, dia adalah perwira dan penguasa di kapernaum, yang merupakan utusan romawi dan merupakan kaki tangan orang romawi untuk menjadi penguasa di Kapernaum. Apa yg terjadi? Perwira ini memohon pada Yesus dan berkata hambaku sakit lumpuh dan menderita. Kita lihat adanya kerendahan hati. Seseorang disebut memiliki iman, bila ia memiliki kerendahan hati. Perwira ini seharusnya bisa memerintahkan orang lain untuk memanggil Yesus.

Dan itulah banyak yg dibuat orang kaya saat ini, bila ia orang kaya ia bisa menyuruh pembantunya untuk memanggil pendeta datang ke rumahnya, dan kalau pendeta berhalangan, ia akan berkata" pendeta macam apa itu?" Masa pendeta engga mau melayani, masa pengennya dihormati, sok-sokan? Kenapa ada orang yg seperti itu? Karena dia sudah punya konsep dasar, saya orang kaya, sumbangan di gerejanya paling besar, sehingga ia bisa mengatur kepala pendeta seenaknya. Sehingga apabila pendeta berkotbah terlalu tajam, apa yg dilakukan pendeta dianggap membongkar kejahatan, perbuatannya munafik, punya anggapan kalo pendeta mau tegur mesti punya kasih dong, masa pendeta kalo menegur punya cara seperti itu?

Tapi berbeda dengan si perwira ini. Perwira ini, dia punya kuasa, tapi dia tidak suruh orang lain untuk memanggil Yesus. Dia justru datang kepada Yesus dan memohon, Tuan, hambaku terbaring karena sakit lumpuh dan sangat menderita. Jadi yg pertama seseorang yg memiliki iman yg besar adalah: adanya kerendahan hati.

2. Punya kasih
Dikatakan pada ayat 6, ia sakit lumpuh dan ia sangat menderita. Dia bisa merasakan penderitaan hambanya, kuasanya dan saat ini dalam keadaan yg sangat rendah. Jadi, apa yg terjadi, dia punya kasih untuk datang kepada Yesus bukan untuk istrinya atau dirinya sendiri, tapi untuk hambaNYA. Jadi, ia bisa turut merasakan dan berkata bahwa ia sangat menderita. Jadi seorang yg memiliki iman yg besar, bukan hanya dapat memindahkan gunung, tapi memiliki kasih yg besar, yg turut merasakan kebutuhan orang lain.

Dunia sedang kehilangan orang2 yg bisa merasakan kebutuhan orang lain. Dunia sekarang menjadi dunia yg egois, dunia sekarang masing2 hanya membutuhkan kepentingan dirinya sendiri, tidak peduli apakah orang sengsara/menderita, yg paling penting adalah dirinya sendiri bahagia. 1 orang dapat mengorbankan kepentingan jutaaan orang, tidak peduli asal kepentingan 1 orang itu yg disebut penguasa terpenuhi, merasa bahagia. Makanya ada istilah yg penting asal bapak senang, engga peduli orang lain menderita. Jadi seseorang yg memiliki kasih adalah apabila ia memiliki concern/peduli terhadap orang lain.

3. Seorang yg memiliki iman yg besar adalah tidak kuatir sedikitpun.
Ayat 4 Tuhan aku tidak layak untuk datang ke rumahku, tapi katakan sepatah kata saja, maka aku akan sembuh. Yesus bisa datang tapi dikatakan tidak usah, cukup katakan 1 patah saja, maka ia akan sembuh. Jadi orang yg memiliki iman, adalah orang yg tidak kuatir sedikitpun. Seorang yg tidak kuatir, percaya akan setiap patah kata Yesus memiliki kuasa.

4. Seorang yg memiliki iman yg besar adalah yg mengakui Yesus lebih besar dari dirinya.
Dari kekayaannya, kemampuannya, dan segalanya yg dia miliki. Ayat 9 dikatakan, "Aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula perajurit, jika aku berkata kepada prajurit itu pergi, maka ia akan pergi, dan bila dikatakan seorang datang, maka ia akan datang. Hambaku kerjakan ini, maka ia akan mengerjakannya. dan perwira ini berkata kepada Yesus, ia akan turut kepada kuasaNYA. semuanya turut pada perintahNYA, penyakit tunduk pada kuasaNYA, segala kuasa kegelapan dan setan2 tunduk pada perintahNYA, dengan lain kata perwira ini mau mengakui bahwa Yesus itu lebih besar dari segala-galanya.

5. Mengakui kuasa firman.
Seorang yg memiliki iman yg besar mau mengakui kuasa firman, sebab jelas sekali berkata, iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus. Iman bukan lahir dari hanya doa yg sungguh2. Minta tolong doakan, bila iman saya lemah, kita tidak bisa berdoa supaya iman orang bertumbuh, kenapa begitu? Karena iman tumbuh dari pendengaran, semakin kita mendengar Firman, semakin kita menggali, dan mengakui kuasa firman, maka kita akan lihat semakin kita bertumbuh. Seorang yg memiliki iman, adalah percaya akan firman pada saat apapun juga, meski dalam kondisi yg tidak berubah2 sekalipun. Kadang kala kita percaya Tuhan pada saat kita dapat untung/segalanya berjalan lancar. Dijelaskan di sini perwira ini percaya Tuhan pada saat keadaan yg berubah sekalipun, percaya Tuhan dalam keadaan unconditional. walaupun ia tahu hambanya sedang terbaring sakit, Perwira ini tetap percaya.

6. Pasti melihat hasil.
Kita lihat Ayat 13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yg engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Jika kita masih belum melihat hasil, kembangkanlah iman kita, bukan masalah yg terlalu besar, tapi iman kita yg goyah. Bila iman kita kokoh, kita akan melihat hasil.

Bila iman kita lemah, tetaplah baca firman, bila kita goyah tetap bangkitkan iman kita. Meski kita ditentang, meski kita bergumul dengan kebutuhan2 hidup, Biarlah di dalam nama Yesus iman kita dikuatkan bahwa janji Yesus adalah iya dan amin.

Friday, August 22, 2008

Syarat-syarat untuk melihat mujizat (Matius 8:1-4)

1.Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepadaNYA, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-NYA, menjamah orang itu dan berkata" Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. 4 Lalu Yesus berkata kepadaNYA: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yg diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

Kita lihat dari ayat ini, bagaimana Yesus membuat mujijat. Setiap dari kita membutuhkan mujijat, mungkin ada diantara kita yg sakit membutuhkan kesembuhan, ada yg sedang bergumul untuk mendapatkan pasangan hidup, butuh pasangan hidup yg sesuai dengan kehendak Tuhan. Ada yg bergumul dengan keadaan rumah tangga, butuh mujijat untuk perdamaian rumah tangga. Mungkin ada yg memiliki suami yg keras, mertua yg selalu memojokkan, butuh mujijat agar kita diperdamaikan dan mereka dilunakkan keadaan hatinya. Mungkin ada diantara kita yg bergumul dengan keadaan anak2, harus tetap mengharapkan mujijat untuk keberhasilan hari depan mereka.

Kita akan melihat, bagaimana si orang kusta ini dapat melihat mujijat dalam hidupnya, sehingga kita juga dapat melihat mujijat Yesus dalam hidup kita:

1. Pada saat orang kusta ini datang kepada Yesus
Pelajaran yg dapat kita ambil dalam ayat 2 Maka datanglah seorang yg sakit kusta kepadaNYA, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Adat orang Yahudi pada jaman itu bahwa seorang yg kusta, adalah seorang yg mendapat kutukan dimana ia tidak boleh berhadapan dengan orang banyak, jadi tradisi agama pada waktu itu tidak seharusnya ia datang & menemui Yesus. Tapi si orang kusta ini mau dan tetap menemui Yesus serta melepaskan semua batasan-batasannya.

Berarti ia tidak membatasi kuasaNYA, si orang kusta datang pada Yesus, tanpa membatasi kuasa Tuhan Yesus. Sama seperti kita pada waktu datang pada Yesus, kita tidak boleh membatasi kuasaNYA. Kuasa Allah tidak terbatas.
Persoalan dari pada kita adalah kita terlalu percaya dan terikat dengan tradisi. Saya percaya dengan Tuhan, tapi tradisinya memang begini, keadaannya memang begini, lebih percaya dengan baca-baca bintang, mulai percaya bintang virgo & aries tidak cocok sebagai pasangan. Punya anak kembar, berarti salah satunya pasti menderita. Lahir hari selasa, berarti hidup saya tidak akan berhasil. Waktu kita datang pada Yesus, maka lepaskan segala sesuatu yg membatasi kuasaNYA, karena bagi Yesus tidak ada perkara yg mustahil.

Yang sering membatasi kuasaNYA adalah suara orang banyak.
Mungkin teman/saudara kita ada yg bilang, "Biasanya suami seperti itu tidak akan bisa berubah", lebih baik cerai saja. Mungkn suara orang banyak berbicara, sudah nikah 8 tahun, belum punya anak sudah pasti tidak akan punya anak, jadi lebih baik cerai saja & mulai cari wanita lain. Percaya Yesus sih engga apa-apa, tapi masih muda sih wajar-wajar saja kalau pergi ke disko dan hidup bebas. Jadi, kita mulai membatasi kuasa Allah karena percaya apa kata orang & ikut arus.

Yang sering membatasi kuasaNYA, adalah waktu kita mulai menyalahkan diri sendiri.
Terus berkata saya orang miskin, saya orang bodoh, saya tidak mungkin bisa berhasil, saya memang banyak kekurangan. Alkitab berkata "Setan itu adalah pendakwa kita yg terus mendakwa kita siang dan malam di hadapan Allah". Jadi kita perlu datang kepada Yesus tanpa membatasi kuasanya, datang pada Yesus dengan hati yg terbuka, dengan kepercayaan yg penuh, dengan sikap siap untuk menerima kuasaNYA. Mau melepaskan kepercayaan/ dongeng-dongeng nenek tua (contohnya: lihat burung gagak lewat, wah ini ada orang mati. Tangan kita gatal, wah ini bakal dapat uang. Inilah tradisi-tradisi yang menyesatkan manusia, yang membatasi kita dengan kuasa Allah. Biarlah kita berani untuk melepasakan kuasa dan suara dakwaan setan yg selalu menyalahkan diri kita sendiri. Kita mulai mengangkat iman kita & percaya bahwa melalui Yesus tidak ada perkara yg mustahil.

2. Pada saat Orang kusta itu sujud menyembah Yesus
Meski dalam penderitaannya ayat 2 "Maka datanglah seorang yg sakit kusta kepadaNYA, lalu sujud menyembah Dia..."Apakah kita masih dapat sujud menyembah Yesus ditengah penderitaan kita? Seringkali kita hanya berdoa dan sujud tapi , hanya terus meminta dan memaksa Tuhan. Orang kusta yg datang dan menyembah Yesus, berarti mau mengakui Tuhan, bahwa tidak ada perkara yg mustahil. Menyembah itu mengakui segala kebaikan Allah, mengakui segala sesuatu yg Allah sediakan itu luar biasa indahnya.
Kelihatannya segala sesuatunya bertentangan , si orang kusta di 1 sisi masih belum disembuhkan, ia sedang menderita & disisihkan dari orang banyak, tapi dia masih mau untuk menyembah Yesus. Biasanya bila kita sedang ada masalah, hidup dengan penuh air mata , kita sering kali bersungut-sungut/mengeluh. Mengeluh dan marah sama Tuhan, kenapa Tuhan kasih suami yg seperti dia. Terus bertanya kenapa ini semua terjadi dalam hidup saya, memaksa Tuhan kenapa masih belum dengar doa saya. Terus juga memaksa, katanya tidak ada perkara yg mustahil dan kita hanya berontak di dalam jiwa kita. Orang kusta ini bisa melihat mujijat, karena ia mau sujud menyembah Yesus dalam penderitaannya.

3. Pada saat orang kusta itu memiliki kata-kata yang beriman
Ayat 2 berkata"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku. Pada saat ia berjumpa dengan yesus, ia memiliki kata2 yg positif. Kata-kata yg beriman Markus 11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya bahwa apa yg dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yg kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Apapun yg kita ucapkan dengan iman, dan tidak bimbang, maka kita akan menerima berkat. Tapi, seringkali kita telah punya Yesus, tapi masih ucapkan kata-kata yang negatif. Contohnya: "aduh mati deh gua", aduh kayanya engga bisa, aduh hari ini hari sial/kacau. Tanpa kita sadari semua kata2 negatif kita akan direkam & diambil oleh setan & akan terus didakwa dalam hidup kita. Mungkin kita bilang sama anak kita anak setan. Sering berkomentar rumah tangga kita tidak akan pernah bahagia.

Tapi, seorang yg telah berjumpa dengan Yesus adalah seorang yg kata-katanya mulai diucapkan dengan iman. Percaya bahwa Tuhan akan mengubah hidupnya, percaya bahwa bagi Allah tidak ada perkara yg mustahil. Kata2 kita sering kali tidak terkendali dan melemahkan, sering tanpa kita sadari jadi kutuk bagi keluarga dan masa depan kita sendiri , terus berkata aku miskin, aku bodoh, hidupku sengsara dan menderita. Biarlah kita memiliki kata-kata seperti orang kusta, Tuan, jika engkau mau engkau dapat mentahirkan aku, ia tidak peduli dengan penyakit dan penderitaannya. Percaya bahwa Tuhan peduli dengan penyakitnya, percaya bahwa Yesus dapat membuat hidup kita bahagia, rumah tangga kita bahagia. Jika Tuhan mau Tuhan akan membuat prestasi kerja kita baik, jika Tuhan mau Tuhan dapat merubah hidupKU

Biarlah kita dengan segala kesulitan hidup maupun tantangannya, kita mau datang dan sujud menyembah Yesus , percaya di dalam nama Tuhan Yesus turun segala mujijat, iman kita dibangkitkan dan kita terus memiliki kata2 yg beriman dan memuliakan Tuhan...Amin!

Wednesday, August 13, 2008

Membangun dasar yang kokoh (Matius 7:24-29)

24 Setiap orang yg mendengar perkataanKU ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yg bijaksana yg mendirikan rumahnya di atas batu. 25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 26 Tetapi setiap orang yg mendengar perkataanKU ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yg bodoh, yg mendirikan rumahnya di atas pasir. 27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya. 28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaranNYa, 29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yg berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Kita semua mengerti kualitas bangunan sangat ditentukan oleh dasarnya. Sebuah rumah tangga sangat ditentukan oleh dasarnya, kualitas pendidikan anak sangat ditentukan dasarnya. Dasar menjadi segala sesuatu, bahkan negara kita Indonesia juga memiliki dasar yaitu Pancasila. Dasar merupakan penopang dan ciri dari sesuatu/kualitas dari sesuatu yg dibangun di atasnya. Sehingga dasar menjadi sesuatu yg sangat penting untuk kekokohan hidup.

3 dasar yg perlu kita bangun:
1. Dasar yg perlu dibangun melalui pendengaran
Ayat 24 berkata setiap orang yg mendengar perkataanKU ini dan melakukannya........,berarti dasar yg pertama yg perlu kita bangun adalah pendengaran. Buat banyak orang di zaman ini mendengar itu adalah suatu hal yg sulit. Kita lebih suka berbicara ketimbang untuk mendengar. Bagaimana kita menjadi orang beriman kalau kita malas untuk mendengar Firman Tuhan?
Dengan berbagai alasan, kita terlalu sibuk untuk mencari Tuhan. Padahal Firman Tuhan adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mazmur 119:105).

Alkitab berkata "iman timbul dari pendengaran dan pendengaran akan Firman Tuhan".
Seringkali iman kita lemah, rumah tangga kita goyah, masa depan kita tak menentu, karena kita sering kali mendengarkan kalimat2 yg negatif, banyak mendengar hal-hal yg membingungkan, hal2 yg mencemaskan. Tetapi alkitab berkata iman timbul dari pendengaran & pendengaran akan Firman Tuhan. Firman Tuhan akan memberikan kita pengertian bagaimana seharusnya kita mengarungi hidup supaya tidak salah langkah. Hidup ini penuh liku-liku dan tantangan. Ketika turun hujan, datang banjir dan angin keras melanda, maka ketahuanlah fondasi rumah seseorang, kuat atau tidak. Segala tantangan dan cobaan hidup yg dahsyat akan menyingkapkan jati diri seorang anak Tuhan.

Kita juga harus sering mendengarkan ajaran yg sehat, bukan hanya yg menyenangkan/palsu. Obat kadang kala pahit, makanan yg sehat itu kadang kala tidak menyenangkan. Kita sering makan makanan yg menyenangkan, tetapi tidak sehat.
Alkitab berkata pada hari-hari terakhir akan banyak orang hanya mencari guru2 yg menyenangkan telinga mereka saja. Tapi, kita perlu dengar ajaran yg sehat. Ajaran yg sehat adalah ajaran yg kadang kala menegur dosa kita, menantang kita untuk hidup dalam kebenaran.
Memang yg namanya ditegur itu tidak enak. Seringkali di gereja sekalipun kala ada orang yg ditegur, mereka tidak mau menerima, malah jadi lebih galak. Apalagi kalau mereka memiliki posisi di dalam gereja. Mereka tidak segan-segan akan menekan orang-orang yg dianggap lawan terhadap mereka. Mereka membuat suasana gereja tidak nyaman dan secara perlahan membawa diri sendiri dan gereja kepada kematian rohani. Banyak orang yg akan merasa disakiti dan mengalami kepahitan dalam gereja mereka sehingga mereka meninggalkan gereja yg menjadi rumah rohani mereka.

Kita juga perlu mendengar ajaran yg jujur. Ajaran yg bukan hanya mengenakkan telinga/ meninggikan hati saudara. Ajaran yg bukan hanya berbicara mengenai berkat2 saja. Murid2 Yesus pernah berkata "Guru aku akan mengikutiMu kemana saja engkau pergi". Yesus langsung dengan tegas & jelas berkata "serigala punya liang, burung di udara punya sarang, tetapi anak manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya. Barang siapa yg mau mengikut Aku ia harus menyangkal diri & pikul salib.
Tuhan Yesus menantang kita, siapa yg mau menjadi muridNYA, ia harus belajar untuk menyangkal diri, memiikul salib dan mengikutiNYA. Ini adalah ajaran yg jujur. Betul ikut Yesus ada berkat. Tapi, mengikuti Yesus harus ada kesungguhan, kemurnian & kesucian.
Jadi, ajaran yg perlu kita dengar adalah ajaran yg mendewasakan. Banyak orang pergi ke gereja, dengar Firman Tuhan, tapi tidak pernah tumbuh dewasa. Bertahun2 kehidupan kekristenannya seperti itu, tetap terikat dalam dosa, tetap jatuh bangun, tetap mudah putus asa, tetap mudah kecewa, tetap berharap dan bersandar pada manusia. Tetapi Paulus berkata "Ketika aku kanak2, aku berpikir dan bertingkah seperti kanak2 dan aku hidup seperti kanak2, tetapi setelah dewasa, aku meninggalkan sifat kekanak-kanakan itu".
Ajaran yg benar adalah ajaran yg mendewasakan, bukan meninabobokan & menjadikan kita kekanakan-kanakan secara rohani, tapi menantang kita untuk terus maju dan bertumbuh lebih lagi akan pengenalan Yesus Kristus.

2. Dasar dimana kita harus melakukan
Waktu kita melakukan pasti ada proses. Itu sebabnya siapa siapa yg melakukannya ia sama dengan orang yg bijaksana yg mendirikan rumahnya di atas batu (ayat 24). Banyak orang yg suka belajar Firman Tuhan, tetapi tidak dipraktekan, tapi hanya sekedar pengetahuan. Celakanya banyak orang macam begini di gereja yg akhirnya kerjanya berdebat saja mengenai berbagai doktrin. Tetapi sayangnya mereka tidak melakukan perbuatan apapun yg mencerminkan imannya. Firman Tuhan dipahami secara kaku dan menganggap diri sendiri yg paling benar. Orang-orang tipe ini akan menjadi ahli-ahli Taurat di dalam gereja persis seperti apa yg dilakukan oleh ahli2 Taurat di zaman Yesus. Ada juga orang Kristan yg tipenya suka dengar-dengaran, tetapi malas untuk mempraktekkan, karena mereka suka kompromi terhadap dunia, mereka suka akan kenikmatan dunia dan menganggap Firman Tuhan membelenggu kebebasan mereka untuk berbuat apa yg mereka mau. Mengerti Firman Tuhan tanpa dipraktekkan, seperti iman tanpa perbuatan, akhirnya pasti mati (Yak 2:17, 26). Misalnya sudah tahu kalau sakit mesti minum obat, tetapi tidak mau, ya pasti tidak akan sembuh. Sudah tahu rumah gelap, tetapi tidak mau menyalakan lampu, ya rumahnya gelap saja.

Begitupun di dalam mendirikan rumah, tidak pernah panggil tukang, malam itu juga selesai. Tapi selalu ada proses. Sama dengan kehidupan kekristenan kita, selalu ada proses, kadang kala kita jatuh. Tapi kita harus bangun dan coba lagi, tetap maju, tetap kuat, sampai sejauh mana Allah memproses kita hingga serupa & segambar dengan Kristus.
Harus ada kerja keras, kalau gagal lagi, mulai berdoa, dan bertanya apa yg harus saya perbuat?

3. Kehidupan dalam kuasa
Jati diri seseorang tersingkap ketika datang percobaan dan berbagai tantangan dalam hidupnya. Orang yg beriman bukan hanya mengerti akan apa yg dipercayainya (Firman Tuhan), tetapi bertindak sesuai dengan apa yg diketahuinya dari Firman Tuhan. Orang-orang yg fondasi kehidupannya berjalan sesuai dengan pengajaran Yesus akan tegar mengalami berbagai macam badai kehidupan. Mat 7:28-29 memuat kesan pendengar tentang pengajaran kotbah di bukit. Segala hal yg diajarkan Yesus membuat orang-orang sadar akan kebenaran. Tidak seperti ahli2 Taurat mengajarkan hal2 yg mati, Yesus mengajarkan mereka tentang hal2 yg hidup yg memimpin mereka kepada kehidupan yg penuh dan kekal. Yesus berbicara sebagai seorang yg memiliki otoritas bahwa apa2 yg diajarkanNYA adalah kebenaran, karena Dialah yg menggenapi segala hukum Taurat (Mat 5:17)
Ayat 29 Hidup dalam kuasa. Orang yg bijaksana, orang yg biarkan hidupnya dpimpin oleh Tuhan, hidup taat mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya. Kuasa bukan lahir dari doa semalam suntuk/ terus berdoa saja, tapi dari ketaatan mutlak kita dengan Tuhan. Kadang kita terus berdoa, tapi tanpa ketaatan, tidak akan ada kuasa. Kuasa lahir dari ketaatan, minta hidup kita terus dipimpin oleh Tuhan, sehingga tanpa kita sadari, hidup kita penuh dengan kuasa.
Biarlah hidup kita dibangun pada dasar yg kokoh meski hidup penuh dengan kesulitan & pengalaman yg buruk sekalipun, dengan mau mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya sehingga kita dapat hidup dengan penuh kuasa dan kemenangan demi kemenangan ada di dalam hidup kita!

Kesimpulan:
Seluruh pengajaran yg kita pelajari dari kotbah di bukit bermula dengan mencari Tuhan dan berakhir kepada peringatan untuk ikut Tuhan. Semuanya itu diajarkan Yesus sebagai hal yg terbaik buat hidup kita. Karena itu janganlah menunda-nunda keputusan kita. Hari ini juga kita harus memilih. Pilih Tuhan atau Allah yg lain?

Wednesday, August 6, 2008

Pembuat kejahatan (Matius 7:21-23)

21 Bukan setiap orang yg berseru kepadaKU: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yg melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-KU: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMU, dan mengusir setan demi namaMU, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMU juga? 23 Pada waktu itu lah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKU, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Perhatikan ayat 23 "Enyahlah dari padaKU, kamu sekalian pembuat kejahatan! Perhatikan juga arti kata pembuat kejahatan, sepertinya tidak ada hubungan antara ayat 22 dan 23.
Apakah bernubuat/ mengusir setan/berbuat mujijat dalam nama Yesus adalah pembuat kejahatan? Apakah pendeta/hamba Tuhan adalah pembuat kejahatan, karena sering melakukan banyak hal di atas? Apa arti dari pembuat kejahatan ?
Kita seringkali berpikir bahwa pembuat kejahatan adalah pembunuh, perampok, penzinah.

Ada 3 perkara mengenai pembuat kejahatan:

1. Mereka yg tidak melakukan kehendak Allah
Mungkin mereka/kita adalah pembuat derma, orang yg baik, pekerja sosial yg nilai sosialnya tinggi. Tapi mereka yg tidak mau melakukan kehendak Allah, maka mereka adalah pembuat kejahatan (Ayat 23). Mungkin kita sering berpikir, saya tidak pernah membunuh, merampok, menyakiti orang lain. Jadi, apa yg dimaksud dengan pembuat kejahatan?
Pembuat kejahatan adalah mereka yg tidak melakukan kehendak Allah.
Apa yg dimasud dengan melakukan kehendak Allah, sehingga kita dapat melakukannya dan kita tidak disebut sebagai pembuat kejahatan?

Melakukan kehendak Allah adalah mau buka hati, menerima Yesus sebagai Tuhan & Juru Selamat. Yesus berkata pada Nikodemus (Yohanes 3:3) "Jika Engkau tidak dilahirkan kembali, maka engkau tidak dapat melihat kerajaan sorga.
Berarti kehendak Bapa kepada kita untuk membuka hati menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Jadi, tidak perlu tahu bahwa bila kita mengaku sering ke gereja, mengaku punya agama, kita sering baca alkitab, pendengar kotbah atau bahkan pembawa kotbah sekalipun. Tapi, bila kita tidak menerima Yesus sebagai Tuhan, maka kita tidak melakukan kehendak Tuhan. Bagaimana kita bisa ke gereja, tapi tidak mengenal Yesus?
Karena banyak dari orang yg mengangap Yesus hanya sebagai nabi / penyebar agama, Tidak perlu tahu kalau kita setuju/tidak setuju , kita memaki2 nama Yesus/ meludahinya, kita membangun /membakar gereja. Tapi Yesus akan datang kembali untuk menghakimi yg hidup dan mati . Dan hanya ada 2 kalimat yg disebutkan Yesus : Mari masuk hambaku yg baik dan setia atau enyah dari hadapanKU!
Banyak orang berpikir bahwa orang baik/bertobat adalah orang yg tidak melakukan dosa. Tapi, yg benar-benar layak di hadapan Tuhan, adalah ia harus melakukan yg benar & melakukan kehendak Allah.

2. Pembuat kejahatan tidak dapat menutupi dirinya dengan perbuatan keagamaannya
Banyak org berpikir dia tidak perlu melakukan kehendak Allah, yg penting mereka yg melakukan perbuatan sosial/mau menyumbang, orang yg kelihatannya setia, pedahal dari hasil korupsi. Tapi ayat 22 mengatakan, bukankah orang yg kelihatannya setia, tapi Yesus berkata enyahlah dari hadapanKU, Mat 3:7-8 ""Hai kamu keturunan ular beludak, Siapakah yg mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yg akan datang? Jadi, hasilkanlah buah yg sesuai dengan pertobatan.
Mengapa Yohanes pembaptis begitu tajam dalam perkataannya? Karena ia menekankan pada orang Farisi pada waktu itu, agar jangan berpikir bahwa perbuatan keagamaan dapat menutupi/mengelabui mata Tuhan.

3. Tidak hidup dalam kasih
Orang yg hidup dalam kasih menutupi banyak dosa. Seorang yg hidup dalam kasih dengan Allah, maka ia akan hidup dengan sungguh-sungguh bagi sesama & memberkati banyak orang

Akhir kehidupan dari pembuat kejahatan adalah diusir dari Bapa, yaitu: neraka.
Jadi pembuat kejahatan bukan hanya mereka yg berada di belakang terali besi, pembunuh. Wanita susila yg tidak menerima Yesus sebagai juru selamat, maka ia adalah pembuat kejahatan, karena manusia telah jatuh dalm dosa.
Tapi, bila ia menerima, mau membuka hati dengan sungguh-sungguh untuk Yesus, bukan hidup dalam keagamaan, maka Tuhan akan memulihkan & menyucikan hidupnya & memberi semangat baru. Ia tidak mau berbuat dosa lagi, tapi melakukan kehidupan yg benar & mulai jadi berkat bagi orang lain.

Biarlah firman yg kita baca hari ini akan mengingatkan kita untuk tidak menjadi pembuat kejahatan, tapi mau melakukan kehendak Allah, buka hati dengan sungguh-sungguh seperti anak kecil untuk menerima Yesus sebagai Allah dan Tuhan, dan membiarkan Tuhan untuk menuntun & mengendalikan hidup kita, hidup sebagai murid yg beriman dan taat.

Saturday, August 2, 2008

Buah yg membedakan kualitas (Matius 7:15-20)

15 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yg datang kepadamu dengan menyamar sebagai domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yg buas. 16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 17 Demikianlah setiap pohon yg baik menghasilkan buah yg baik, sedangkan pohon yg tidak baik menghasilkan buah yg tidak baik. 18 Tidak mungkin pohon yg baik itu menghasilkan buah yg tidak baik, ataupun pohon yg tidak baik itu menghasilkan buah yg baik. 19 Dan setiap pohon yg tidak menghasilkan buah yg baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Dalam kekristenan kita mendengar istilah tentang buah, kita dituntut untuk berbuah, Yesus adalah pokok anggur & kita adalah carangnya. Mengapa kita mesti berbuah?
Karena dalam dunia ini penuh kepalsuan, banyak orang yg memalsukan emas, tas, bunga, dsb. Semuanya persis sama, tapi palsu. Alkitab berkata waspadalah terhadap nabi2 palsu. Waspada bukan berarti curiga, kita seringkali curiga dengan pasangan kita, teman kerja, teman gereja sekalipun. Tapi, waspada berarti kita minta hikmat Allah senantiasa, setiap kali kita mau mengambil keputusan. Kita tidak bersandar pada kekuatan sendiri dan pengalaman pribadi, lalu ambil kesimpulan, oh...biasanya orang yg kaya gini dengan kata-katanya seperti itu ....biasanya bakal nipu, atau pake perasaaan sendiri & ambil kesimpulan, kayanya orang ini jujur.
Biarlah kita merelakan diri dituntun oleh Allah untuk mengambil keputusan yg benar.

Mereka menyamar & sepertinya mementingkan Tuhan, tapi ternyata motivasinya hanya meninggikan diri sendiri, dalam dan luar berbeda (penuh kemunafikan).
Buah kehidupan yg sejati/benar tidak dapat ditipu. Ketika orang benar melalui badai/masalah besar, ia akan terus bertahan, karena ia terus bergantung pada sumbernya yaitu Tuhan Yesus, sehingga buahnya yg terus mengalir, yaitu: Kebaikan, kasih dan kesabaran, sukacita dan selalu bertambah dekat dengan Tuhan.

Bagi orang Yahudi pada waktu itu, srigala merupakan musuh alami dari domba. Yesus mengatakan bahwa nabi-nabi palsu itu adalah serigala sedangkan murid-muridNYA diumpamakan sebagai domba. Jadi jelaslah di sini Yesus memperingati para murid, bahwa nabi-nabi palsu itu adalah musuh-musuh mereka, lawan mereka yg menyusup ke dalam kalangan mereka dengan menyamar menjadi orang Kristen.

Tetapi meskipun kelihatannya mereka melakukan berbagai hal-hal rohani yg spektakuler, Yesus membenci mereka, Dia mengusir mereka dan mengatakan bahwa sesungguhnya mereka adalah pembuat kejahatan. Mengapa begitu? Kata Yesus, dari buahnyalah kita dapat melihat jati diri para nabi palsu (ay.16-20). Berikut adalah ciri-ciri dari nabi palsu seperti yg diperingati oleh para rasul dalam alkitab:
1. Nabi palsu mengajarkan berbagai hal-hal aneh yg bertentangan dengan Alkitab. Sebagai contoh, mereka melarang orang kawin serta mengharamkan makanan tertentu (1 Tim 4:1-3)
2. Nabi palsu suka berdebat padahal isinya omong kosong semua (2 Tim 3:14-16)
3. Pengajaran mereka membawa orang kepada kebinasaan karena mereka menyangkal Yesus sebagai Juru Selamat mereka (2 Pet 2:1)
4. Cara hidup mereka dikuasai oleh hawa nafsu dan mereka suka menghina Jalan Tuhan (2 Pet 2:2)
5. Nabi-nabi palsu itu serakah, berusaha mencari untung dari jemaat dengan berbagai cerita isapan jempol (cerita-cerita bohong yg fantastis).
6. Mereka berani terhadap Tuhan, angkuh, tidak segan-segan menghina Tuhan (2 Pet 2:10)

Jadi nabi-nabi palsu itu adalah serigala yg menyamar. Mereka bukan hanya menyusup ke dalam gereja untuk menipu jemaat, tetapi juga bertujuan untuk membinasakan jemaat (Yoh 10:10)
Apakah yg kita lakukan kalau kita yakin bahwa ada seorang nabi palsu di tengah-tengah kita? Tindakan apa yg harus kita lakukan?